Pesan Rahbar

Home » » ISIS Adalah Dibuat Oleh CIA dan Mossad Untuk Memecah Islam

ISIS Adalah Dibuat Oleh CIA dan Mossad Untuk Memecah Islam

Written By Unknown on Saturday, 23 August 2014 | 05:37:00

 

ISIS Dibuat Oleh CIA dan Mossad Untuk Memecah Islam?

Keberagaman aliran pada Islam sejak ratusan tahun mulai dimanfaatkan oleh para lawan-lawannya. Apalagi setelah mulai meruncingnya perbedaan kelompok Sunni dan Syiah serta beberapa aliran lainnya yang semakin banyak. Bagi kaum zion dan satanic, hal itu justru menjadi kartu AS agar dapat mengadu domba diantara mereka. Maka grand design pun mulai dimainkan. Bagaimana caranya?


Melalui manusia-manusia bergaris keras ini maka akan memunculkan faham-faham yang juga bergaris keras, pelan namun pasti, ajaran ditekuk, dipelintir, digeser, disalah-artikan, lalu merekrut pengikut yang juga bergaris keras. Kemudian ratusan bahkan ribuan orang yang memiliki naluri “satu species” ini pun menjadi alat zion, dimana mereka akan mencuat dan bergerak saat dibutuhkan.

Strategi dalam operasi sangat terselubung bernama “The Hornet’s Nest” atau strategi “Sarang Lebah Hornet” lalu mulai dimainkan. Strategi yang bertujuan untuk membawa semua ekstrimis-ekstrimis utama dunia untuk bergerak ke satu tempat atau tujuan, dan sebagian besar untuk mengguncang stabilitas negara yang dianggap musuhnya, terutama negara-negara Arab. Suatu waktu, sel-sel itu bagai singa yang hanya ditarik ekornya saja, yang tadinya tertidur pun dapat segera mengaum dan bergerak.


Fakta telah membuktikan, jika ditarik sejarahnya, kelompok Mujahiddin, Taliban, Al-Qaeda, Hammas, Bako Haram, Ahmadiyyah, bahkan Islamic Brotherhood dibuat, direstui, dibesarkan dan dibiayai oleh CIA, Mossad dan Zion beserta inteligen barat lainnya, untuk mengobrak-abrik dunia Islam.

Alhasil: bukannya memerangi Zionis, namun mereka justru bergerak untuk memerangi umat Islam itu sendiri, memerangi yang justru satu kepercayaan dengan mereka. Grand Design pun berhasil. Namun sang arsitek pun tetap bermuka serius, bahkan ikut mengutuk mereka lalu memburu mereka pula.

Ketika mereka saling berperang dan saling menghancurkan, tak ada kepentingan yang berarti bagi Zion, AS dan dunia barat untuk turut campur, hingga mereka semua yang bersaudara hancur. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Maka berikutnya, Zion dan sekutunya, tinggal memetik hasilnya.


Bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid berkibar sepanjang lembah Sungai Eufrat dan Tigris, terbentang dari Suriah ke Irak. “Negara Islam Irak dan Suriah”, atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau Negara Islam (IS) sudah kuasai banyak kota di pinggiran sungai pusat lahirnya peradaban manusia itu.

Sebelumnya, Abu Bakr al-Bagdadi (ketua ISIS atau IS) pada tahun 2010, adalah pimpinan Al-Qaidah di Irak atau AQI (Al-Qaeda Iraq). Lalu karena beda kepentingan, pada April 2013, AQI berganti menjadi Negara Islam di Irak dan al-Sham atau Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS.

Lalu ISIS menjelma lagi menjadi Negara Islam (IS), kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi ini memproklamirkan Kekhalifahan. Target mereka, dari Spanyol hingga Indonesia berada di bawah satu bendera Islam.

Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak. Huruf “S” dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab “al-Sham”, yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak.

Peta yang dikuasai ISIS.

Tetapi dalam konteks jihad global, disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki. Jumlah mereka tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan pejuang, termasuk jihadis asing.

Khilafah diproklamasikan pada Minggu, 29 Juni 2014, setelah ISIS di atas angin terhadap tentara Irak. Baghdadi diangkat sebagai Khalifah, pemimpin negara sekaligus spiritual dalam sebuah Kekhalifahan Islam. Dengan berdirinya Khilafah, ISIS menyerukan seluruh umat Muslim untuk berbaiat pada Khalifah yang kepalanya dihargai US$10 juta oleh Amerika itu.

“Adalah tugas semua Muslim di dunia bersumpah setia pada dia dan mendukungnya. Legalitas seluruh emirat, kelompok, negara, dan organisasi menjadi hilang berdasarkan perluasan kekuasaan kekhalifahan dan tibanya tentara khilafah di wilayah mereka,” kata juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani dalam bahasa Arab, dan diterjemahkan ke banyak bahasa.

Sosok al-Baghdadi sendiri misterius. Hanya ada dua foto yang menunjukkan keberadaan pria 43 tahun ini. Bahkan beberapa orang mengatakan dia sebenarnya tidak ada, hanya simbol yang diciptakan ISIS.

Abu-bakar-al-Baghdadi saat khotbah.

Namun sebuah video yang diunggah di Youtube untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa Baghdadi nyata. Dia terlihat tengah berkhutbah dalam shalat Jumat di sebuah masjid di Mosul, Irak. Berjenggot lebat berpakaian hitam.

“Pembentukan khilafah adalah kewajiban. Agama ini tidak akan benar kecuali syariah ditegakkan,” kata Baghdadi dalam khutbahnya, diberitakan al-Jazeera.

Pergerakan ISIS di Irak dimulai dari wilayah Suriah sepanjang Sungai Eufrat. Kemenangan ISIS melawan kelompok pemberontakan Suriah lainnya di Abu Kamal membuat pintu perbatasan dengan Irak terbuka lebar. Ditambah lagi pos militer di Qaim, perbatasan Irak ditinggal kabur tentara, ISIS makin bebas bergerak.

Wilayah pertama yang dikuasai ISIS adalah kota Falluja dan Ramadi di Provinsi Anbar, sebelah barat Irak awal tahun 2014 ini. Bendera hitam ISIS berkibar di kantor pemerintah dan pos militer. Beberapa kota di Anbar juga telah dikuasai. Setelah mencaplok sebelah barat Irak, ISIS bergerak ke timur, menyerbu kota Mosul, provinsi Nineveh di lembah Sungai Tigris.

Militan ISIS menguasai kota Ramadi di Provinsi Anbar, Irak, Desember 2013. (Foto: REUTERS/Ali al-Mashhadani)

Mosul, kota terbesar kedua di Irak setelah Baghdad itu direbut dengan mudah. Tentara lari tunggang langgang, menanggalkan seragam mereka dan ikut mengungsi bersama warga. Lebih dari 500.000 orang mengungsi, kebanyakan ke wilayah Kurdistan.

Sebanyak 2.400 tahanan dibebaskan, jadi amunisi baru bagi kelompok ini. Dengan dikuasainya Mosul, wilayah barat dan timur Irak di bawah kendali ISIS. Pemerintahan Nouri al-Maliki di Baghdad terkepung. ISIS merebut satu per satu kota di kota pinggiran Eufrat dan Tigris, dari Raqqa di Suriah hingga mendekati Baghdad.

Di kota-kota ini, ISIS memperoleh ghanimah atau rampasan perang berupa kendaraan lapis baja dan senjata serta amunisi sumbangan dari Amerika. Di Mosul, ISIS juga dilaporkan berhasil menguras bank-bank di kota itu dan menjarah uang sebesar 500 miliar dinar Irak atau lebih dari Rp50,2 triliun.

Belum lagi ditambah persenjataan asal AS, seperti helikopter Blackhawk, Humvee, pesawat kargo dan senjata lainnya, menjadikan ISIS kelompok militan paling kaya di dunia!

Militan ISIS di atas tank dalam parade militer di sepanjang jalan provinsi Raqqa utara, 30 Juni 2014. (REUTERS)

ISIS membentuk aliansi juga dengan kelompok-kelompok perlawanan Sunni, termasuk dari para mantan militan Partai Baath pendukung Saddam Hussein dan tentara Peshmerge Kurdi. Dengan restu dari pengikut Baath, kota Hawiya dikuasai dengan mudah. Tentara Peshmerge menguasai Kirkuk. Tujuan mereka adalah menguasai Irak dengan lebih dulu melumat Baghdad dan Karbala.

“Rapatkan barisan karena pertempuran sesungguhnya belum terjadi. Pertempuran akan terjadi di Bagdad dan Karbala. Jadi persiaplah,” kata al-Adnani.

Ratusan tentara dan polisi Irak dijejerkan dan diberondong peluru, dalam sebuah rekaman video di Tikrit. Gurun menjadi kubur massal mereka. Raouf Abdul Rahman, hakim yang memvonis mati Saddam Hussein delapan tahun lalu, juga tewas dieksekusi. Salah satu kilang minyak utama di Irak, Baiji, dibakar.

Pembunuhan tentara dibalas militer Irak dengan membantai tahanan Sunni di kota Baquba, sebelah utara Baghdad.

Selain menghancurkan pos-pos militer, ISIS juga meluluhlantakkan situs-situs Syiah, seperti tempat ibadah, kuil-kuil dan kuburan-kuburan yang dikeramatkan. Kelompok Syiah juga mulai menggalang kekuatan untuk melindungi Karbala dan Najaf. Puluhan ribu umat Syiah –kebanyakan pegawai atau pengangguran- menjadi relawan perang setelah keluarnya fatwa bertempur dari Ayatullah Ali Sistani.

Militan ISIS melakukan parade dengan kendaraan militer di sepanjang jalan di provinsi Raqqa, Suriah, 30 Juni 2014. (REUTERS)

Namun di kubu Syiah sendiri ada perpecahan. Militan Syiah pimpinan Moktada al-Sadr membentuk kembali Tentara Mahdi, kelompok tempur paling besar dan pengalaman di Irak. Dikhawatirkan, tentara yang loyal pada Sadr akan memberontak pada pemerintah dan relawan Sistani.

Pasukan Irak kehilangan taringnya, kebanyakan mereka kabur dari serangan ISIS. Maliki mengancam para desertir akan dihukum berat. Di tengah sengkarut pertempuran di Irak, wilayah otonomi Kurdistan menyerukan merdeka. Presiden otonom Kurdistan, Barzani, meminta segera digelar referendum kemerdekaan.

“Waktunya telah tiba bagi kita untuk menentukan nasib kita sendiri, dan kita tidak perlu menunggu yang lain menentukannya untuk kita,” kata Barzani dalam pertemuan tertutup di parlemen yang kemudian disiarkan di televisi.


Pecahan Al-Qaeda

Personel ISIS diperkirakan terdiri dari sekitar 12.000 orang yang memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk dari Asia seperti Indonesia dan Malaysia. Bahkan seorang mujahid ISIS bernama Ahmad Tarmimi Maliki disebut sebagai orang Malaysia pertama yang jadi pengebom bunuh diri di Irak, menewaskan 25 pasukan elit pada 26 Mei 2014 lalu di Anbar.

Menurut Kamran Bokhari, wakil presiden Timur Tengah dan Asia Selatan perusahaan intelijen Stratfor, ISIS sebenarnya lahir dari al-Qaeda yang muncul di Irak pada invasi AS 13 tahun lalu.

Kamran Bokhari is a distinguished scholar and expert in Middle Eastern and South Asian affairs.

Tahun 2011, kelompok ini menyebar ke Suriah saat perang saudara menggulingkan Bashar al-Assad terjadi di negara itu.

Tahun 2013, ISIS terlibat konflik dengan kelompok militan lainnya di Suriah, termasuk dengan al-Qaeda. Bokhari mengatakan, Baghdadi cekcok dengan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri soal strategi di Suriah. Kemudian ISIS berpisah dengan al-Qaeda karena berbedaan tujuan.

Menurut Benjamin Friedman, peneliti pertahanan dan keamanan dalam negeri di lembaga think-tank AS Cato Institute seperti diberitakan CBC, pada Oktober 2013, Zawahiri mengeluarkan pernyataan yang memerintahkan :

Seluruh anggota al-Qaeda tidak memerangi kelompok Syiah, Ismaili, Qadiyat dan Sufi, tetapi fokus melawan kejahatan kafir internasional.

Sementara ISIS lebih fokus pada perang regional, termasuk terhadap pemerintahan Syiah Bashar di Suriah dan Maliki di Irak. Karena perpecahan inilah, ISIS kemudian beralih dari perang di Suriah ke penguasaan Irak.

Menurut catatan PBB, lebih dari 2.000 orang telah tewas hanya dalam dua minggu serangan ISIS ke Irak. Ini adalah angka minimal, belum lagi ditambah eksekusi baik dari pihak ISIS dan tentara Irak.

Walaupun pasokan minyak Irak terancam, namun para pengamat mengatakan, harga minyak dunia tidak akan terlalu berpengaruh. Menurut situs pialang Trefis, Irak hanya memproduksi 3,2 juta barel per hari, tidak cukup untuk memengaruhi pasokan minyak global dalam jangka panjang.

Selain itu menurut Richard Mallinson, pengamat geopolitik di London, Inggris, kilang minyak terbesar Irak yang memproduksi 2,5 juta barel per hari ada di bagian selatan negara itu, jauh dari daerah pertempuran. “Jadi hanya sekitar 10-15 persen yang ada di utara negara itu, yang saat ini digempur pemberontakan Sunni,” kata Mallinson.

ISIS menguasai kota Raqqa dan kota utama Mosul di Irak utara (REUTERS)

Diabaikan Amerika Serikat

Pemerintahan Maliki masih terus berupaya merebut kembali kota-kota di Irak dengan mengerahkan pasukan dan relawan Syiah. Maliki juga memohon bantuan dari sekutu mereka di Barat, Amerika Serikat, untuk menurunkan serangan udara.

Namun pemerintahan Barack Obama sepertinya enggan. Obama masih pikir-pikir untuk kembali berperang di Irak, negara yang telah ditinggalkan tentara mereka sejak dua tahun lalu. Paman Sam hanya menurunkan 770 marinir ke Irak, bukan untuk berperang melainkan menjaga Kedutaan dan melatih tentara setempat.

AS dan Arab Saudi menyerukan Maliki untuk turun dari kursi kepemimpinan dan memulai rekonsiliasi dengan memasukkan elemen Sunni di pemerintahan. Menurut pejabat pemerintah AS, Irak tidak akan damai selama Maliki masih mendiskreditkan kelompok Sunni di negara itu. Diharapkan, pemerintahan selanjutnya juga diisi orang Sunni dan Kurdish.

Menurut pejabat negara-negara Arab, Maliki dalam lima tahun terakhir memicu pemberontakan karena dianggap memberikan perlakuan yang buruk pada minoritas Sunni. Kelompok protes Sunni dipenjarakan, enggan membagi kekuasaan dan mengambil jatah besar pemerintahan untuk Syiah.

“Kami meyakini tindakan sektarianisme dan pengucilan terhadap Sunni memicu pemberontakan yang kita lihat sekarang. Dia (Maliki) telah mempersatukan ISIS dengan mantan kelompok Baath dan para pendukung Saddam Hussein,” kata pejabat Arab yang tidak disebut namanya ini.

Militan ISIS berparade di kota Tel Abyad, Suriah. (REUTERS/Yaser Al-Khodor )

Akhirnya Irak beralih meminta bantuan pada negara sekutu Syiah mereka, Iran dan Suriah. Iran dilaporkan telah menurunkan ratusan pasukan elit Garda Revolusi untuk melindungi Karbala. Selain itu, pemerintah Teheran juga menurunkan drone dan bantuan perangkat militer seberat 70 ton yang diangkut setiap hari menggunakan dua pesawat, seperti dikutip dari laporan New York Times.

Sementara Suriah menurunkan jet tempur untuk menyerang kota-kota perbatasan yang dikuasai ISIS. Pertengahan Juni 2014 lalu, Suriah mengebom wilayah Rutba, al-Walid dan al-Qaim di provinsi Anbar yang menewaskan 57 warga sipil.

Selain itu, Irak juga telah menerima pesanan pesawat jet Sukhoi dari Rusia. Pada 19 Juni 2014 lalu, lima jet Sukhoi bekas dari Rusia telah datang ke Irak. Maliki mengaku kecewa dengan AS yang tidak juga mengirimkan jet pesanan mereka. Jika saja dipesan lebih cepat, kata Maliki, situasinya bisa jadi tidak seperti sekarang. Ya jelas saja jet pesanan tak akan dikirim, karena AS sengaja mengabaikan dan membuat pertempuran menjadi semakin ganas untuk mengadu mereka agar berperang.


Dari Jakarta ke Andalusia

Dalam agenda besar khilafah, ISIS ingin mengembalikan kejayaan Islam yang berakhir 90 tahun lalu di masa Kekhalifahan Ottoman di Turki. Sejak kematian Rasulullah Muhammad sallalahu alaihi wa sallam, Kekhalifahan dipegang oleh para sahabat Nabi dan para ulama.

Setelah empat Khalifah paska kematian Nabi, Islam memasuki masa keemasan dengan dipimpin oleh Khilafah Bani Ummayah pada tahun 661 hingga 750, dilanjutkan oleh Bani Abbasiyah tahun 750 hingga 1517.

Dalam sebuah rekaman video, anggota ISIS mengatakan bahwa mereka akan kembali menguasai dunia, mulai dari Andalusia (Spanyol) hingga ke Jakarta, Indonesia. Spanyol sendiri berada di bawah kekuasaan negara Islam selama 700 tahun hingga tahun 1492.

“Kita akan hidup di bawah bendera Islam, Kekhalifahan Islam. Kita akan memperjuangkannya sampai mati, sampai kita membebaskan seluruh tanah jajahan, dari Jakarta hingga Andalusia,” ujar anggota ISIS dalam video yang diunggah di Syriantube.net.

Dalam peta yang banyak tersebar di internet, dalam lima tahun ke depan ISIS berencana menguasai negara-negara Balkan seperti Yunani, Romania dan Bulgaria hingga ke Austria di Eropa Timur. Namun peta ini belum dikonfirmasi kebenarannya.

Peta rencana ISIS untuk lima tahun kedepan.

Militan ISIS Hancurkan Kuil sekaligus Masjid dan Makom Nabi Yunus

Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah menghancurkan makom yang dijadikan mesjid yang lebih mirip kuil Nabi Yunus di Kota Mosul bagian Utara, Irak.

Dalam pengertian bahasa, makom dan makam itu beda artinya. Makom adalah suatu simbol, batu nisan, pusara atau sejenisnya dimana di dalamnya tak ada jasad orang yang telah meninggal seperti yang dimaksudkan, yang berguna untuk mengingatkan jasa dan nama besar seseorang tersebut.

Masjid dan Makam Nabi Yunus di Israel. (sumber: izhanhamidi@blogspot)

Sedangkan makam adalah tempat dikubur atau tempat dimakamkannya jenazah yang dimaksud sesungguhnya.

Hal ini mirip makom Nabi Ibrahim di dekat Ka’bah, yang mana makom tersebut bukan tempat jasad Nabi Ibrahim dimakamkan.

Atau anda masih ingat peristiwa Mbah Priok yang didalamnya hanyalah makomnya, bukan makamnya.

Sedangkan Makam Nabi Yunus yang asli sebenarnya ada di Israel dan makam Nabi Yunus itu juga berupa mesjid.

Seorang sumber keamanan di lokasi menuturkan kelompok Daulah Islamiyah salah satu kelompok dalam ISIS yang telah menguasai masjid di kawasan makom Nabi Yunus di Mosul itu.

Mereka kemudian mengunci semua pintu rumah ibadah itu dan melarang pengunjung masuk. “Para pengunjung yang hendak salat ke masjid dilarang masuk,” kata sumber keamanan itu, seperti dilaporkan media Irak al-Sumaria News dan dilansir kembali oleh Al-Arabiya, Jumat (25/7/2014).

Makam Nabi Yunus di Israel. (sumber: izhanhamidi@blogspot)

Saksi mata lainnya menjelaskan, awalnya kelompok ISIS menyerukan orang-orang yang sedang salat di dalam masjid dan berziarah di makom Nabi Yunus untuk menghentikan aktivitasnya.

Para militan kemudian menembakkan senjata api ke sekitarnya. Tak diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.

Menurut pejabat setempat, ISIS telah membuat kacau masjid dan makom Nabi Yunus.

Selama satu jam, mereka memborbardir kawasan makom Nabi yang dikenal pernah masuk mulut ikan paus itu. Kemudian setelah makom itu kosong, mereka meledakkannya dari kejauhan. (lihat link video dibawah pada saat makom itu diledakkan).


Tampak bangunan luar dari makom Nabi Yunus yang menjadi kuil Syiah telah dihancurkan ISIS

Menurut sumber setempat, masjid itu awalnya adalah makom Nabi Yunus dan akhirnya menjadi kuil tempat peribadatan orang-orang Syiah yang mengharap berkah dari Nabi Yunus. Kuil itu dibuat oleh orang-orang Syiah untuk ritual syirik meminta berkah dari kuburan para Nabi.

Makom yang dijadikan seperti kuil tersebut dihancurkan agar masyarakat Muslim tidak terkena dosa syirik menyembah kubur. “Kerusakan terparah di makom Nabi Yunus yang hancur tinggal debu,” kata pejabat tersebut.



Selain itu, militan ISIS juga menghancurkan makam milik Imam Abu al-Ila di Mosul dan masjid di Distrik al-Faisaliya.

Sebelumnya salah satu anggota ISIS menyatakan pihaknya bahkan akan menghancurkan Ka’bah apabila nanti menguasai Mekah.

Indonesia juga menjadi salah satu lokasi yang menjadi target serangan ISIS. ISIS juga membuat “paspor kekhalifahan” yang diperuntukkan untuk anggota dan simpatisan mereka. Kalimat “Daulah Kalifah Islamiyah” tertera sebagai ukiran di bagian atas paspor tersebut.

Di bagian bawah tertulis “Jika pemegang paspor ini disakiti, kami akan mengirim bala tentara baginya.”Kelompok militan tersebut akan membagikan dokumen tersebut kepada 11.000 warga negara yang tinggal di kota-kota yang berbatasan dengan Irak dan Suriah.


Lewat Twitter, ISIS Ancam Hancurkan Kabah dan Mekkah


Petinggi ISIS bernama Abu Turab Al Mugdassi melalui Twitter mengancam organisasinya akan menghancurkan kota suci umat Islam sedunia, Mekkah, di Arab Saudi Namun kini akunnya sudah di delete.

Seorang petinggi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan telah melontarkan ancaman lewat akun Twitter-nya.

Petinggi ISIS bernama Abu Turab Al Mugdassi itu mengancam organisasinya akan menghancurkan kota suci umat Islam sedunia, Mekkah, di Arab Saudi.

Mugdassi mengatakan akan menghancurkan Kabah. “Orang pergi ke Mekkah untuk menyentuh batu itu, bukan bertemu Allah,” kata Al Mugdassi melalui akun Twitter-nya.

Sejumlah media di Timur Tengah mengabarkan ancaman yang dilontarkan lewat Twitter itu.

Setelah kabar itu beredar, akun Twitter milik Al Mugdassi itu sudah tak bisa lagi dibuka. Namun belum dapat dipastikan, apakah kicauan itu benar darinya atau tidak. Bisa jadi ada pihak lain yang memanfaatkan pertempuran antar kedua aliran Islam ini.

Jika ancaman ini dapat diverifikasi kebenarannya, ancaman ini sangat mengejutkan karena datang dari kelompok yang ingin membentuk kekhalifahan Islam itu.


Terlepas dari belum diverifikasinya ancaman ISIS itu, kelompok itu dikabarkan tengah merencanakan untuk merebut kota Arar, Arab Saudi, yang terletak sangat dekat dengan perbatasan Irak.

Kota Arar ini hanya berjarak 15 jam perjalanan darat dari Mekkah, yang setiap tahun menjadi tujuan ibadah haji umat Muslim di seluruh dunia.

Saat ini, Pemerintah Arab Saudi sudah menggerakkan 30.000 prajuritnya ke sepanjang perbatasan kerajaan itu dengan Irak, terutama setelah Baghdad menarik mundur pasukannya dari wilayah perbatasan itu.


Video Kesaksian Mantan Amir ISIS, Abu Dzar Al-Iraqi Tentang ISIS

Sebuah video telah diupload sejak 7 Maret 2014 lalu memperlihatkan seorang mantan amir ISIS, Abu Dzar Al-Iraqi, adalah seorang yang pernah berjuang bersama ISIS, bahkan ia pernah ditugaskan oleh ISIS untuk menjabat amir di kota Mayadin – Suriah.

Dengan statusnya sebagai seorang Amir daerah itu, maka ia tentunya mengenal betul apa yang dilakukan ISIS dan bagaimana kualitas para tokoh-tokohnya.

Dalam kesaksian dan nasehatnya, ia menjelaskan bahwa ISIS melakukan pengeboman dengan bom mobil ke markas Ahrar Asy-Syam yang menurutnya mujahidin Ahrar Asy-Syam adalah orang-orang yang baik dan muslim.

Ia juga memberi peringatan dan sekaligus nasehat kepada Abu Mush’ab, anggota dewan syariah ISIS, juga kepada Abu Bakar Al-Baghdadi secara khusus.

Kesaksian Mantan Amir ISIS, Abu Dzar Al-Iraqi Tentang ISIS. (Youtube)

Dalam video yang berdurasi 24 menit itu, ia menanyakan dan meminta bukti kepada Jamaah Daulah (ISIS) untuk menyebutkan satu ulama saja yang muktabar yang mendukung tindakan ISIS hari ini, beliau menyampaikan itu karena memang pada kenyataannya tidak ada seorangpun dari ulama jihad muktabar yang memberi dukungan kepada tindakan ISIS.

Bahkan para ulama jihadis senior itu memberikan nasehat dan peringatan kepada ISIS, seperti syekh Aiman Az-zhawahiri, syekh Abu Muhammad Almaqdisi, syekh Abu Qatadah AlFalisthini, Syekh Abu Basir At-turtusi, syekh Sulaiman Al-Ulwan, syekh Al-Muhaisni dan lain-lain.


Kekhalifahan Dengan Cara Itu Ditentang Keras

Sejatinya, Kekhalifahan berarti bergabungnya seluruh negara Islam di bawah satu bendera. Umat Muslim dunia berbaiat untuk menaati Khalifah seperti pada Kekhalifahan sebelumnya. Namun Kekhalifahan ISIS kali ini mendapatkan penentangan dari banyak ulama dan tokoh pergerakan Islam di seluruh dunia.

Di antaranya adalah Serikat Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dalam pernyataannya yang dikutip OnIslam.com, 5 Juli 2014. Mereka mengatakan, deklarasi Kekhilafahan ISIS yang tanpa melalui konsensus telah bertentangan dengan hukum Islam. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan kekacauan.

“Seluruh organisasi Islam di arena internasional diabaikan hanya untuk deklarasi satu pihak yang mereka sebut Kekhalifahan, tidak ada yang bisa menerima itu,” kata IUMS. Ulama besar Mesir Yusuf al-Qaradawi mengatakan bahwa deklarasi kekhalifahan ISIS tidak sah, berdasarkan hukum Islam.

“Sebuah kelompok mengumumkan kekhalifahan, tidak cukup untuk mendirikan kekhalifahan,” kata Qaradawi dalam surat terbukanya di situs IUMS.

Bahkan kelompok Hizbut Tahrir (HT) yang dikenal gencar menyuarakan khilafah tidak mengakui kekhalifahan Baghdadi, menurut HT di situs 5pillarz.com,
Ada syarat khilafah dibentuk di suatu wilayah. Di antaranya adalah adanya Sultan atau penguasa di negara itu yang punya kendali atas keamanan di dalam dan luar. Berarti, khilafah terbentuk dari sebuah negara berdaulat, bukan melalui perebutan wilayah kekuasaan.

“Inilah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallalahu alaihi wa ssalam saat mendirikan Negara Islam al-Madinah Al-Munawwarah. Sultan (pemerintah) di dalamnya adalah milik Rasul dan keamanan di dalam dan di luar berada dibawah kekuasaan otoritas Islam,” tulis pernyataan HT.

“Dengan kekuasaan ini, Rasulullah shallalahu alaihi wassalam bisa mengurus kebutuhan rakyat, memerintahkan dan memimpin militer, mengatasi permasalahan, mengirim dan menerima utusan secara terbuka, tidak sembunyi-sembunyi, sementara seluruh komponen sebuah negara sudah ada dan diakui di kawasan,” lanjut HT.

Sedangkan Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi mengataka, video yang mengajak warga Indonesia bergabung dengan ISIS itu bisa mengancam kedaulatan negara. Sebab, ISIS merupakan gerakan lintas negara yang bertujuan mendirikan negara tersendiri.

“Ini gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara,” ujar Hasyim ketika dihubungi, Kamis, 31 Juli 2014. Hasyim meminta umat muslim dan pemerintah mewaspadai kampanye yang mengajak warga bergabung dengan ISIS. Soalnya ISIS bukanlah aliran agama yang berisi ajaran teologi dan ritual keagamaan. “Ini gerakan politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi,” katanya.


Muslim Indonesia Jadi Target Rekrutmen ISIS

Sejumlah pria Indonesia muncul di video rekrutmen yang dirilis kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka mendesak kaum muslim Indonesia untuk bergabung dalam perjuangan ISIS.

Video rekrutmen berdurasi delapan menit berjudul ‘Join the Ranks’ itu diunggah oleh ISIS. Di dalamnya, dikatakan adalah kewajiban muslim untuk bergabung dengan ISIS dan berjanji saling setia. Video tersebut juga menyertakan sebuah pidato emosional dari seorang pria Indonesia bernama Abu Muhammad al-Indonesi.

“Lakukan semua upaya dengan menggunakan kekuatan fisik dan finansialmu untuk bermigrasi ke Negara Islam. Itu merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah,” kata Abu seperti dikutip ABC News, 29 Juli 2014.

Abu Muhammad al-Indonesi saat pidato (via: Youtube)

Abu Muhammad juga mempertanyakan pilihan hidup pria Muslim di Barat, dan menyerukan pula kepada mereka untuk menemukan motivasi guna mengobarkan jihad.

“Apakah istri kalian menjadi alasan bagi kalian untuk tidak berjihad? Apakah rumah, bisnis, dan kesejahteraan kalian lebih kalian cintai daripada Allah, utusan-Nya, dan jihad di jalan-Nya?” ujar Abu.

Video upaya rekrutmen ISIS ini bukan pertama kalinya diunggah. Bulan Juli 2014 lalu, video rekrutmen lain telah dirilis lebih dulu. Video itu memperlihatkan dua pria Australia yang bergabung dengan ISIS.

Pakar keamanan dari Universitas Monash Australia Profesor Greg Barton, mengatakan ISIS melihat potensi untuk mendapat pengikut kuat di Indonesia.

“Dalam video terbarunya, ISIS mengajak langsung kepada orang-orang Indonesia karena negara itu lahan subur untuk proses rekrutmen. Ada sejumlah pria Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS, dan ISIS melihat potensi untuk mendapatkan lebih banyak pengikut lagi dari Indonesia,” kata Barton.

Mujahidin Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah (Foto: Youtube)

ISIS Ingin Rekrut Orang Indonesia Karena Orang Indonesia Miliki Jiwa Militansi Yang Tinggi

Kelompok militan yang mendirikan kekhalifahan di Irak, ISIS, tengah mencari dukungan dan merekrut banyak orang, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka berharap orang Indonesia dapat berubah haluan dengan konsep kekhalifahan.

Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai pergerakan ISIS memang baru-baru ini berkembang dan tanpa ragu terang-terangan mulai mencari anggota. Namun, dia menilai pergerakan yang serupa dengan ISIS sudah lama terjadi.

“Pergerakan dari Timur Tengah pengaruhnya langsung ke Indonesia dan akan tergiring pada penanggungan bahwa mereka mengaitkan unsur persaudaraan dan agama,” ujar Wawan, Kamis 31 Juli 2014.

Wawan menjelaskan, kelompok atau organisasi separatis sengaja menggunakan keyakinan untuk mengaduk perasAan dan berjihad. Layaknya ISIS, dengan berbagai macam cara, tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan.

Dia mencontohkan, kelompok separatis pernah terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan Palestina. Namun, menurut dia pergerakan itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.


Foto yang beredar di media sosial, disebut-sebut sebagai acara baiat Abu Bakar Ba’asyir untuk mendukung ISIS di Lapas Nusakambangan. Dirjen Lembaga Pemasyarakatan sedang melakukan pengecekan dari mana asal-usul foto ini dan akan melakukan sidang tim pengamat Lapas untuk mengevaluasi kenapa ada kamera bisa masuk ke lapas Nusakambangan. (foto: Tempo/Istimewa).


Penyokong Dana

Lebih lanjut Wawan mengatakan, ISIS meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi. Dengan demikian, kata dia akan mudah diajak untuk berafiliasi.

“Ada yang memberikan pembiayaan baik dari dalam ataupun luar. Hal tersebut, membuat mereka (para anggota baru, termasuk Indonesia) akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah,” kata Wawan.

Dia juga menjelaskan dari sisi mana orang Indonesia pada khususnya tertarik pada pendanaan. Intinya adalah adanya pemberian dukungan dan hasrat pada negara tentang kekhalifahan. “Pembiayaan itu merupakan salah satu kunci dan tanpa biaya, mereka (ISIS) tak bisa bergerak,” kata dia.


Ideologi ISIS “tidak menarik” di Indonesia

Ideologi kelompok milisi ISIS dianggap sebagai pandangan yang sangat tidak realistis sehingga tidak menarik bagi kaum muslim moderat di Indonesia.

Hal ini diungkapkan pengamat politik Islam, Komaruddin Hidayat, ketika menanggapi seruan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) kepada umat muslim dunia untuk datang ke Irak dan Suriah serta membantu membangun negara Islam.

“ISIS itu pandangan yang romantis dan utopis, jadi sangat tidak realistis,” kata Komaruddin Hidayat kepada wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska.

“Yang namanya kekhalifahan itu catatan sejarah masa lalu. Nuansa agama dan dinastiisme-nya lebih kental. Sekarang kan sudah diambil alih dengan bentukan negara, nasionalisme yang lebih demokratis, terbagi dan tidak tersentral dengan sosok seseorang.”

ISIS di Bundaran HI, Jakarta.

“Apakah bisa jaman modern ini (bisa dibuat kekhalifahan?). Di Indonesia, sama sekali tidak akan menarik,” ujarnya. Dia berpendapat bahwa pandangan ISIS bisa berkembang luas di Irak dan Suriah karena wilayah itu berada dalam suasana kemarahan, kekecewaan, dan konflik.

“Kondisi itu bertolak belakang dengan Indonesia yang memiliki Pancasila dan melindungi kebebasan beragama. Memperjuangkan kekhalifahan di Indonesia, menurut Komaruddin, “hanya membuang energi saja. Saya malah khawatir bahwa itu menjadi instrumen politik kekuasaan,” sambungnya.

Ketika pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, kemudian menyerukan kepada umat muslim untuk berimigrasi ke “Negara Islam” dengan mengatakan langkah itu sebagai kewajiban, Komaruddin Hidayat menyayangkan konflik berkepanjangan dan perebutan kekuasaan yang terjadi di Timur Tengah.

“Agama kemudian dicitrakan penuh dengan kemarahan dan permusuhan. Padahal saat ini justru kekuatan agama apapun harus tampil sebagai kekuatan peradaban yang menjalin kerja sama bukan kekuatan konflik semacam itu,” tutupnya.


Seruan ISIS di Indonesia Berdampak Sangat Kecil

Seruan ISIS mungkin tidak mempengaruhi umat Islam Indonesia kebanyakan, namun pengamat terorisme Taufik Andrie mengatakan berdirinya kekhalifahan di Irak dan Suriah “membangkitkan semangat” bagi kaum militan di dalam negeri.

“Secara terbuka kelompok Ustad Aman Abdurrahman dan Ustad Abu Bakar Baasyir menyatakan dukungan terhadap kekhalifahan. Saya pikir akan ada banyak pengikut mereka yang secara suka rela melakukan hal yang sama, bersedia membaiat (bersumpah) diri mereka terhadap keberadaan kekhalifahan yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi,” jelas Taufik Andrie.

Aksi ISIS di Syiria

Akan tetapi, secara faktual, dampak dukungan terbuka ini diperkirakan sangat kecil dan tidak bisa diukur dalam jangka pendek. Taufik menjelaskan bahwa sulit mentranformasikan kewajiban dan hak-hak mereka sebagai warga khalifah.

“Apakah kemudian mereka harus mendirikan negara bagian khalifah di Indonesia? Itu proses yang rumit dan energi yang mereka punya saya kira tidak cukup untuk dilakukan secara instan,” sambungnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Teroris Nasional (BNPT) menyebut bahwa ada segelintir orang Indonesia yang terlacak sudah bergabung dengan ISIS. “Mereka ini terkait dengan satu atau lebih aksi-aksi teroris yang terjadi di sini,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai, akhir Juni lalu.


BNPT: Dukung ISIS, Kewarganegaraan Hilang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Ansyaad Mbai menyatakan dukungan sekelompok warga Indonesia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk dalam kategori pelanggaran hukum. Menurut Ansyaad, para pendukung ISIS bisa kehilangan status kewarganegaraannya.

“Banyak tokoh radikal Indonesia berbaiat dengan pimpinan ISIS, itu bisa kena Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan,” kata Ansyaad, Jumat 1 Agustus 2014. WNI yang bersumpah kepada negara asing, kata Ansyaad, bisa kehilangan status kewarganegaraanya.

Sekompok orang Indonesia muncul dalam sebuah video perekrutan yang dirilis ISIS. Mereka mendesak umat muslim di Indonesia untuk bergabung. Sebelumnya, ratusan orang di Solo, Jawa Tengah, menyatakan mendukung ISIS dan membaiat pimpinan mereka, Abu Bakar al Baghdadi.

ISIS telah meluluhlantakan wilayah barat dan timur Irak sejak awal 2014. Aksi militan muslim Sunni ini dinilai telah menghancurkan pusat peninggalan budaya Irak. Kamis lalu, 24 Juli 2014, ISIS tempat menghancurkan tempat suci umat Muslim dan Kristen, makam Nabi Yunus, di Kota Mosul.


Orangtua Indonesia Harap Waspadai ISIS Menyulik Anak Mereka

Penculikan terhadap beberapa anak wanita pernah dilakukan oleh anggota ISIS. Hal ini dikuatkan oleh kesaksian Rohani yang berdomisili di Bogor, pada kala itu di tahun 2008 lalu masih sebagai pelajar setingkat SMA.

Saat kesaksiannya yang juga diliput sebuah TV swasta, Rohani masih ingat betul raut muka sang penculik yang sangat mirip bahkan ia bilang yakin mukanya sama dengan muka Abu Muhammad al-Indonesi salah seorang pimpinan pasukan ISIS yang ada pada video dan mengajak muslim Indonesia untuk bergabung dengannya.

Rohani mengatakan bahwa yang dikenalnya sebagai Abu Muhammad al-Indonesi itu bernama asli Bahrun. Dikala itu Rohani tak diculik sendirian, namun ada tiga orang saudara perempuannya yang juga pelajar, diculik saat akan pulang sekolah.

Salah satunya adalah kakak Rohani, Mingming Sari Nuryanti (19) dan dua lainnya tak ia sebutkan namanya untuk menghargai privasi keluarga. Namun hingga saat ini Mingming Sari Nuryanti, warga Bogor itu belum kembali ke rumah.

Menurut pengakuan sang ayah, Saefudin, putrinya diduga diculik dan dibaiat oleh Bahrun, atau Abu Muhamad Al Indonesi, orang yang berada di dalam video ajakan untuk bergabung ke Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Rabu (6/8/2014).

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2008 lalu, Mingming diculik dan dibawa ke salah satu rumah di Ciputat, bersama tiga saudaranya. Sementara Rohani adik Mingming mengatakan saat itu kakaknya telah dibaiat setelah sebelumnya diberi doktrin jihad tentang iilmu jihad oleh Bahrun.

Keluarga Saefudin mengatakan bahwa dirinya siap memberikan keterangan kepada polisi untuk membantu menemukan rumah Bahrun yang ada di Ciputat. (baca kisah Ming-ming dan Rohani: ISIS Ancam Integritas Bangsa: Siapa Orang Disekeliling Abu Muhammad al-Indonesi?)


4 WNI anggota ISIS di Suriah tewas karena bom bunuh diri

Sebanyak 56 WNI bergabung dengan kelompok radikal bersenjata Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Dari 56 orang tersebut empat orang telah tewas.

“Ada empat dari negara Indonesia meninggal di sana. Ada yang bom bunuh diri,” terang Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Rupatama Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014). Kapolri mengatakan aksi nekat ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus ancaman bagi bangsa Indonesia.

“Kalau dari Suriah kembali ke Indonesia kemudian melakukan cara-cara kekerasan di Suriah dan Irak di Indonesia, bisa membahayakan negara,” lanjut Kapolri.

Oleh karena itu Kapolri mendesak agar imigrasi memperketat WNI yang kembali atau pun pergi ke negara-negara konflik.

“Kita sudah koordinasi dengan dirjen dan menteri untuk menyeleksi orang-orang Indonesia yang pergi ke Irak dan Suriah. Jadi kita pesan harus diperhatikan betul, sebab kewenangan ada di Keimigrasian,” pungkas dia lagi.


Mantan NSA dan CIA Edward Snowden: Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi Dilatih Mossad di Israel


Mantan agen NSA dan CIA Edward Snowden mengungkapkan bahwa pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al Baghdadi dilatih di Israel, berbagai sumber Iran melaporkan.

Edward Snowden adalah whister-blowers atau pengungkap rahasia yang dulunya bekerja sebagai agen NSA (National Security Agency) dan juga anggota CIA yang kini masih menjadi buronan AS, dan sementara “ditampung menjadi anak emas” oleh Rusia.

Karena bagi Russia, Edward Snowden adalah aset tak ternilai, dan jika dilepas keluar Rusia sudah dipastikan ia akan mati dibunuh karena dia adalah ancaman yang sangat serius bagi AS dan sekutunya karena memiliki lebih dari satu juta info dan berkas “permainan buruk” AS yang sangat-sangat dirahasiakan dan tak pernah bocor ke publik.

Snowden menambahkan bahwa CIA Amerika dan Intelijen Inggris bekerja sama dengan Mossad Israel sudah menciptakan organisasi-organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia untuk bersatu, dengan menggunakan strategi yang disebut Operation “the hornet’s nest” atau operasi “Sarang Lebah Hornet“.

Mengapa disebut operasi “Sarang Lebah Hornet”? Mungkin seperti nama operasi-operasi rahasia lainnya, semua hanyalah kiasan kata, namun memiliki makna.

Lebah atau Tawon Hornet.

Mari kita tela’ah sebentar tentang pengertian nama operasi rahasia ini, tawon atau lebah Hornet dalam bahasa Indonesia atau Melayu sering juga disebut Lebah Tabuhan, adalah sejenis tawon tabuhan yang suka menyengat dan hidup berkoloni. Mirip dengan tabuhan Eropa (Vespa crabro; European hornet) dan tabuhan raksasa Asia (Vespa mandarinia; Asian giant hornet).

Tawon atau lebah ini banyak dijumpai di daerah Laut Tengah (Mediterranean), termasuk Palestina, tetapi juga di Madagaskar dan India. Akibat terbawa oleh perpindahan manusia, habitatnya mulai menyebar ke Amerika Selatan bahkan sampai ke Mexico.

Jenis ini (bahasa Ibrani: צִרְעָה, ẓir’ah, tsirah; bahasa Inggris: hornet) disebut-sebut di Alkitab Ibrani atau bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen sebagai cara Allah untuk mengusir orang-orang di tanah Kanaan sebelum orang Israel datang mendudukinya (wikipedia).

Tabuhan ini adalah jenis tawon terbesar di dunia, ratu panjangnya 25 sampai 35 mm, sedangkan tabuhan jantan dan betina pekerja berukuran lebih kecil.

Giant Asian Hornet.

Sengatnya sangat beracun diantara semua tawon. Hornet berbeda dengan lebah biasa yang hanya bisa menyengat hanya sekali. Namun lebah atau tawon Hornet dapat menyengat berkali-kali.

Ilmuwan telah meneliti, betapa ganasnya tawon Hornet ini karena dapat menyerang dan membunuh secara brutal dengan memasuki sarang lebah lain lalu menyengatinya satu persatu. Hanya dengan 30 ekor pasukan lebah Hornet, mereka dapat menyerang sarang lebah biasa dan membunuh 30.000 lebah lawannya, hanya dalam tempo 3 jam!

Sedangkan jika penyerangan hanya dilakukan oleh satu ekor lebah Hornet, peneliti pernah menemukan: hanya dalam tempo satu menit saja, lebih dari 40-50 lebah lawannya mati!

Lebah Hornet menyerang sarang lebah lainnya untuk mengambil semua yang ada dan berguna bagi mereka, mirip rampasan perang. Mereka memakan dan mengambil larva-larva dan madu milik lawan yang berguna bagi stamina dan energi untuk kawanan mereka, dan sebagian rampasan itu dibawa ke sarang Hornet untuk juga dimakan oleh ratunya.




Itulah cara hidup Lebah Hornet, jadi ada perkiraan bagi kita tentang nama lebah ini, bagaimana cara menyerang lawan.

Boleh jadi, seperti itulah sel-sel terror buatan pro-Zion awalnya dibentuk, namun akhirnya terus membesar dan akhirnya sulit untuk kembali diatur oleh mereka.

Tapi keadaan akan menjadi win-win solution bagi pro-Zion, karena apapun resikonya, tetap menguntungkan bagi mereka karena memanfaatkan muslim. Jika tak dapat dikendalikan pun, mereka akan menjelekkan nama Islam di dunia.

Sedangkan strategi politik dalam operasi “Sarang Lebah Hornet” , bertujuan untuk membawa semua gerakan teroris dan ekstrimis utama, ke satu tempat dan sebagian besar diantaranya untuk mengguncang stabilitas suatu negara, terutama negara-negara Arab.

Mantan Agen NSA, Edward Snowden itu juga mengungkapkan bahwa ISIS “California”, Abu Bakar Al Baghdadi juga pernah melakukan pelatihan militer yang canggih dan rahasia oleh intelijen Israel “Mossad”.

Selain pelatihan militer, Al Baghdadi juga mempelajari komunikasi dan keterampilan berbicara dan berpidato didepan umum untuk menarik “teroris” dari seluruh penjuru dunia.

Operation “the hornet’s nest” atau operasi “sarang lebah Hornet”.

Pusat Penelitian Globalisasi atau The Centre for Research on Globalization (CRG), sebuah organisasi non-profit independen di provinsi Quebec, Kanada, yang berfokus pada penelitian dan media, menyampaikan info tentang ini juga, dan menambahkan bahwa “tiga negara menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia disatu tempat, dengan menggunakan strategi “sarang lebah hornet” tersebut.

Memang selama ini dicurigai oleh banyak penguak konspirasi teori dari seluruh dunia, bahwa fakta telah membuktikan, jika ditarik sejarahnya, kelompok Mujahiddin, Taliban, Al-Qaeda, Hammas, Bako Haram, bahkan Ikwatul Muslimin dibuat, dibesarkan dan dibiayai oleh CIA, Mossad dan Zion beserta inteligen barat lainnya.

Alhasil: bukannya memerangi Zionis, namun mereka justru bergerak untuk memerangi umat Islam lainnya, memerangi yang justru satu kepercayaan dengan mereka. Grand Design pun berhasil.



John McCain (2nd right) is the senior United States Senator from Arizona. The group that he was meeting with was a particular subset of rebels in Syria, who we now know as ISIS.

Hal ini akhirnya diperkuat pula dengan wawancara Hillary Clinton pada tahun lalu, tentang Mujahiddin dan Taliban saat di Afganistan yang mereka (AS) ciptakan untuk melawan Russia karena pada waktu itu musuh AS dan barat adalah negara komunis termasuk Rusia.

Mereka diciptakan untuk melawan Russia, dan berhasil. Russia mundur dan mereka menang. Dari sanalah muncul pula sempalannya, Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden adalah kaki-tangan atau boneka CIA. (baca: Bukti Al-Qaeda “Organisasi Boneka” Buatan Amerika)

Selama ini pun, semua penguak konspirasi di dunia tak mengakui bahwa Osama telah mati dibunuh. Mengapa? Karena pada tahun 2002 lalu, Osama pernah dikabarkan sudah mati. Beberapa pendapat mengatakan “Apakah dia bisa mati dua kali?”.

Dan jika ia mati dibunuh, pasti ada banyak foto atau video yang beredar, seperti foto Gaddafi atau video Saddam Husein, untuk menunjukkan realitas yang ada, serta menunjukkan betapa “bangganya” AS dan sekutunya telah berhasil mengeksekusi mereka.


Tapi hal itu tidak terjadi untuk Osama. Yang ada hanyalah satu atau dua buah foto saja, dan itupun ternyata hasil olah gambar Photoshop alias cropping-an.

Sebagian lagi para conspiracy theorists malah sangat mempercayai bahwa Osama bin Laden adalah benar agen CIA, dengan kode nama sandi “Tim Osman”. (baca: Code Name: Tim Osman, Wow! Osama bin Laden Adalah Agen CIA!)

Namun kini AS mengakui bahwa kelompok-kelompok yang mereka ciptakan itu, kini justru semakin membesar bahkan menguat. AS pun memburunya tapi tak berhasil, kelompok ini menjadi susah untuk dihilangkan.

Begitu pula apa yang dikatakan oleh Ron Paul yang akhirnya terkuak, ketika AS membuat Hammas yang tadinya berawal untuk melawan PLO di Palestina, yang kini juga justru menguat dan susah untuk dihilangkan.

Sedangkan menurut Edward Snowden, para teroris hasil buatan AS, Zion Israel dan sekutunya tersebut justru menguntungkan, karena dengan “membuat musuh” maka akan ada alasan untuk memeranginya.

“Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi adalah menciptakan musuh dekat perbatasannya,” Snowden mengatakan.

Untuk sementara waktu, Snowden masih “diblokir“ di zona internasional yaitu dibandara Moskow di Rusia karena dia tidak dapat melakukan perjalanan kemana saja dan dimana saja akibat paspornya dicabut lagi baru-baru ini, menjadikannya satu-satunya manusia tanpa kewarganegaraan di planet Bumi.


Mantan Narapidana Kasus Bom Bali Sebut ISIS Pecahan Al Qaeda

Muhammad Cholili, mantan narapidana kasus Bom Bali II yang dibebaskan dari Lapas Klas 1 Lowokwaru, Kota Malang, Rabu 6 Agustus 2014 lalu, menyatakan berhati-hati jika berbicara menyangkut ISIS. Warga Jalan Jodipan Kota Malang Jawa Timur ini tak ingin hubungannya dengan masyarakat rusak akibat kabar miring tentang ISIS dan dia.

“Yang saya tahu ISIS adalah pecahan Al Qaeda. Informasi lainnya saya dapat sekedar dari koran dan media lain di dalam penjara,” kata Muhammad Cholili saat ditemui di rumahnya, Kamis 7 Agustus 2014 lalu.

Muhammad Cholili, mantan narapidana Bom Bali II. (D.A. Pitaloka/Malang)

Menurut Cholili, isu tentang ISIS sempat disinggung saat bertemu dengan petugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88, yang menemui dia di Lapas Lowokwaru Juli 2014 lalu.

“Mereka bertemu saya waktu Ramadan kemarin. Tanya soal ISIS, kondisi dan soal pemikiran,” katanya.

Selain itu, beberapa kawan yang membesuk Cholili juga sempat mengabarkan soal ISIS. Namun hanya sebatas informasi ringan tentang keberadaan ISIS yang sedang ramai dibicarakan di Indonesia.

“Banyak informasi saya dapat di media massa. Tapi menurut saya media massa tidak seimbang. Saya yakin mereka (ISIS) juga punya bukti sendiri. Saya takut salah komentar soal ISIS,” katanya.

Tahun 2005 Cholili divonis 18 tahun penjara karena terlibat sebagai kurir bom di peristiwa Bom Bali II, Denpasar dan membantu menyembunyikan Dr Azahari di Kota Batu, Malang.


4 WNI anggota ISIS di Suriah yang tewas karena bom bunuh diri adalah mahasiswa Drop Out

Sebanyak 56 WNI bergabung dengan kelompok radikal bersenjata Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah. Dari 56 orang tersebut empat orang telah tewas.

“Ada empat dari negara Indonesia meninggal di sana. Ada yang bom bunuh diri,” terang Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Rupatama Polri, Jakarta, Kamis (14/8/2014). Kapolri mengatakan aksi nekat ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus ancaman bagi bangsa Indonesia.

“Kalau dari Suriah kembali ke Indonesia kemudian melakukan cara-cara kekerasan di Suriah dan Irak di Indonesia, bisa membahayakan negara,” lanjut Kapolri.

Oleh karena itu Kapolri mendesak agar imigrasi memperketat WNI yang kembali atau pun pergi ke negara-negara konflik.

“Kita sudah koordinasi dengan dirjen dan menteri untuk menyeleksi orang-orang Indonesia yang pergi ke Irak dan Suriah. Jadi kita pesan harus diperhatikan betul, sebab kewenangan ada di Keimigrasian,” pungkas dia lagi.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal, Boy Rafli Amar mengatakan, “Mereka Mahasiswa DO (Drop Out),” kata Boy, Kamis (14/08/2014).

Dia mengatakan, ISIS merupakan gerakan radikal, yang menggunakan simbol agama. Padahal, kata dia, ISIS bukan agama. Sehingga, masyarakat diminta tak terhasut atau terpengaruh dengan ajakan untuk bergabung dengan ISIS.

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada penangkapan terhadap warga yang mendukung ISIS. Pasalnya, tak ada pelanggaran hukum. Menurut dia, mereka yang mendukung ISIS hanya ikut-ikutan saja. Tapi, tidak paham isinya.

“Anak harus diselamatkan, jangan tergiur dengan kegiatan (ISIS) itu. Sehingga menjadi ikut-ikutan,” kata dia. Boy mengatakan, guna menangkal masuknya radikalisme di Indonesia, Kepolisian menargetkan membangun sekitar 500 sekolah toleransi di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia.

Sekolah Toleransi bekerjasama antara Kepolisian dengan Sekolah Menengah Atas. Dalam sekolah itu, terdapat pelajaran klinik Pancasila yang mengajarkan ideologi bangsa. “Ketika sudah Paham, kami yakin mereka tak akan terpengaruh ideologi radikal,” ujar dia.


Beginilah Aturan Islam dalam Perang dan Memperlakukan Tawanan

Salah besar bila menganggap Islam sebagai agama yang tidak menghargai hukum. Faktanya, Islam tidak pernah menyetujui praktek-praktek yang melanggar hukum.

Sebagai contoh, perlakuan terhadap tawanan perang. Islam merupakan agama yang menghindari praktek kekerasan terhadap tawanan perang. Contoh lainnya, Islam menekankan sikap sopan santun dalam pertemuan. Ajaran itu tertuang dalam Alquran, surat Al-Insan ayat 8.


wayuth‘imuna alththha’aama ‘alaa hubbihi miskiinan wayatiiman wa-asiiraan (dengarkan audio)

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8).


Dan berikut ini sejumlah hadist yang meriwayatkan ajaran agar mendorong umat Islam tidak membunuh orang lain.

“Dilarang membunuh anak, perempuan, orang tua dan orang yang sedang sakit.” (Imam Abu Dawud).

“Dilarang melakukan pengkhianatan atau mutilasi. Jangan mencabut atau membakar telapak tangan atau menebang pohon-pohon berbuah. Jangan menyembelih domba, sapi atau unta, kecuali untuk makanan.” (Al-Muwatta).

“Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah.” (Musnad Ahmad Ibn Hanbal)

“Dilarang menghancurkan desa dan kota, tidak merusak ladang dan kebun, dan tidak menyembelih sapi.” (Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud)

Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.

“Pagi dan Malam mereka memberikanku roti. Kalau ada seorang Muslim yang memiliki sepotong roti ia akan berbagi denganku,” tulis Ibnu Ishaq, seorang penulis biografi awal Nabi Muhammad SAW, saat mengutip seorang tawanan perang.

Nabi Muhammad SAW juga memberikan perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Itu sebabnya, Nabi membiarkan penyembah berhala Thamamah Al-Hanafi yang tertangkap dalam pertempuran untuk tidak berpindah agama. Nabi lebih memilih meminta para sahabat untuk berdialog bersama Al-Hanafi saat penyembah berhala itu merasa terjamin keselamatannya.

Dalam pertempuran Badar, Nabi Muhammad SAW juga tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak.

“Setelah Perang Badar, para tawanan perang dibawa, di antara mereka adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dia tidak punya baju, jadi Nabi mencari kemeja untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubayy memiliki ukuran yang sama. Selanjutnya, Nabi (saw) memberikannya kepada Al-Abbas untuk dipakai,” (HR Bukhari).

Untuk penjahat perang, Islam punya penilaian sendiri. Penjahat perang tidak dapat dibunuh tanpa alasan yang sah. Islam mengatur dengan ketat persoalan ini.

Jangankan pada saat berperang, pada saat Rasulullah menyiarkan agama Islam pun, beliau sangat tawakal, sabar dan ikhlas. Contohnya disaat beliau dilempari kotoran manusia, beliau tak marah.

Disaat beliau dilempari batu hingga gigi beliau tanggal, beliau pun juga tak marah. Bahkan dikala itu malaikat Jibril langsung turun dan menanyakan kepada Rasulullah, apakah perlu manusia-manusia itu (yang menimpuki Nabi) ditindih oleh gunung (yang ada disekitar itu) olehku (malaikat Jibril).

Namun, Rasulullah tak mengijinkannya, bahkan beliau berkata kepada Jibril, “Jangan…, mereka tak tau apa-apa…”. Bisa dibayangkan betapa menderitanya Rasul ditimpuki, sehingga sekelas malaikat yang tak memiliki nafsu pun, sepertinya tak rela oleh keadaaan sang Khilafah hebat sepanjang masa itu. Dan kisah itu baru hanya beberapa contoh saja tentang sifat seorang Khilafah sejati.


Peraturan Perang Dalam Islam

Jadi singkatnya, peraturan perang Islam merujuk kepada apa yang telah diterima dalam syariah (hukum Islam) dan fiqih (ilmu hukum Islam) oleh para ulama (cendekiawan Islam) sebagai cara yang benar dalam Islam yang harus dipatuhi oleh para Muslim dalam ketika sedang berperang.

Pada dasarnya berperang dalam ajaran Islam hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan terdesak untuk mempertahankan diri dan tidak pernah digunakan sebagai satu kegiatan menyerang umat lain.

Perundang-undangan tentang berperang terdapat pada dalil di dalam Al-Qur’an dan hadits. Perintah tersebut diantaranya adalah:
1. Al-Qur’an
2. Umat Muslim hanya dibolehkan membunuh, mengusir dan memerangi umat kafir yang telah memerangi mereka terlebih dahulu dan dilarang melampaui batas.
3. Dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali umat kafir telah memerangi terlebih dahulu ditempat tersebut.
4. Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak adalagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti berperang.
5. Berperang hanya dijalan yang diperintahkan oleh Allah.
6. Wajib melindungi orang-orang musyrik yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim.
7. Al-Hadits

Berikut beberapa peraturan dalam berperang yang harus dipatuhi oleh umat Muslim ketika berperang melawan musuh:
1. Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai,
2. Dilarang membunuh wanita dan anak-anak, kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi,
3. Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit,
4. Dilarang membunuh pekerja (orang upahan),
5. Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.
6. Dilarang memutilasi mayat musuh,
7. Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun,
8. Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan,
9. Dilarang menghancurkan desa atau kota,

Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang yang terluka. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.
*****


Referensi:

1. “Jihad di dalam Islam bukan satu kegiatan kejam yang ditujukan dengan sembarangan terhadap orang bukan Islam; ia adalah nama yang diberikan kepada satu perjuangan yang membulat yang seorang Muslim harus melancarkan terhadap Kejahatan di dalam apa jua bentuk atau rupa pun ia menjelma. Berlawan di dalam jalan Allah hanya salah satu aspek Jihad. Ini juga di dalam Islam bukannya satu perbuatan pengganasan yang menggila… Ia mempunyai fungsi material dan moral, iaitu pemeliharaan diri sendiri dan pemeliharaan peraturan moral di dalam dunia.” (“Sahih Muslim, III, m.s. 938 – ayat penjelasan)
2. “Pedang itu tidak digunakan secara membabi-buta oleh orang Muslim; ia telah digunakan semata-matanya dengan perasaan keperikemanusiaan untuk kepentingan umat manusia yang lebih luas” (ibid. ms. 941 – juga nota penjelasan)
3. “…dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah 2:191).
4. “…dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al-Baqarah 2:190).
5“…dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah 2:193).
6. “…dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Al-Anfal 8:39).
7. …Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (At-Taubah 9:5)
8. “…dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah 2:244).
9. “…dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (At-Taubah 9:6)
10. “Dengarkan, wahai orang-orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat musuh. Jangan membunuh anak-anak, ataupun perempuan, ataupun orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya, terutama pepohonan yang subur. Jangan membunuh hewan ternak musuh, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka.” “The Rightly Guided Khalifas” Islamic Web.
11. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Aku mendapati seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah saw. Kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan,” (HR Bukhari 3015 dan Muslim 1744).
12. Dalam riwayat lain disebutkan, “Rasulullah saw. mengecam keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak,” (HR Bukhari 3014 dan Muslim 1744).
13. Dari Buraidah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Berperanglah fi sabilillah dengan menyebut nama Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah dan jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat dan janganlah membunuh anak-anak,” (HR Muslim 1731).
14. Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata, “Ulama sepakat mengamalkan hadits ini dalam masalah tidak bolehnya membunuh wanita dan anak-anak bila mereka tidak turut berperang. Namun ulama berbeda pendapat bila mereka (wanita dan anak-anak ini) ikut berperang. Jumhur ulama secara keseluruhan berpendapat bila mereka ikut berperang maka mereka dibunuh.” (Ikmalul Mu’lim bi Fawa`id Muslim, 6/48)
15. Hanzhalah Al-Katib berkata, “Kami berperang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami melewati seorang wanita yang terbunuh yang tengah dikerumuni oleh manusia. Mengetahui hal itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wanita ini tidak turut berperang di antara orang-orang yang berperang.” Kemudian beliau berkata kepada seseorang, “Pergilah engkau menemui Khalid ibnul Walid, katakan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanmu agar jangan sekali-kali engkau membunuh anak-anak dan pekerja/orang upahan.” (HR. Ibnu Majah no. 2842, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 701)
16. Musnad Ahmad bin Hanbal.
17. Yahya meriwayatkan padaku dari Malik bahwa, ia mendengar bahwa Umar bin Abd al-Aziz menulis kepada salah satu dari gubernur, “Telah diturunkan kepada kita bahwa ketika Rasulullah SAW. mengirim seseorang pada perayaan kemenangan atas penyerangan, ia akan mengatakan kepada mereka, ‘Buatlah serangan anda atas nama Allah dengan jalan yang diridhoi Allah. Perangilah semua orang yang menyangkal Allah. Jangan mencuri harta rampasan perang, dan jangan berkhianat. Jangan mencincang mayat dan jangan membunuh anak-anak ‘Ucapkan keseluruh tentaramu, Insya Allah.. Salam bagimu. ” Malik Muwatta Book 21, Number 21.3.11
18. Hadits riwayat Bukhari, Sunan ABu Dawud.

Sumber:
- Islamic Texts on the rules of war.
- Republika, beginilah aturan Islam dalam perang dan memperlakukan tawanan
– Wikipedia, Peraturan perang Islam
– Al-Islamu.com, Larangan Membunuh Wanita dan Anak-Anak
– Quranandwar.com, The Qur’an and War: Observations on Islamic Just War
– Livingislam.org, Defending The Transgressed By Censuring The Reckless Against The Killing Of Civilians

(Al-Jazeera/Youtube/On-Islam/Viva/BBC/Tempo/Kompas/Moroccan-Times/Metro-Tv-News/Indo-Crop-Circles/Berbagai sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: