Seorang pemuda asal Lampung Timur Panca Windu Sugara masuk Islam. Kemantapan Panca memeluk agama rahmat bagi semesta alam ini dibimbing langsung Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siraj.
Pembacaan dua kalimat syahadat berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (10/10/2017) selepas adzan maghrib. Dilansir NU Online, Panca mengaku, memeluk agama Islam tidak ada paksaan sama sekali. Dia juga ingin memeluk Islam di PBNU. Dia ingin beragama islam di PBNU agar lebih mantap.
Dalam video yang beredar, Kiai Said membimbing Panca pelan-pelan. Dua kalimat Syahadat diikutinya dengan lancar meskipun tidak dibaca langsung dari awal sampai akhir. Setelah membaca dua kalimat syahadat Kiai Said membacakan artinya yang juga diikuti oleh Panca. Kesaksian Panca dikahir doa yang dipimpin Kiai Said.
Tonton videonya:
Setelah membimbing Panca masuk Islam, Ketum PBNU Saiq Aqil Siraj memberi arahan dasar Islam kepada Panca. Menurutnya, memeluk agama Islam itu gampang. Dimulai dengan membaca dua kalimat syahadat kemudia meyakini tiada tuhan selain Allah. Allah tidak ada bapak, tidak ada ibu, tidak punya anak dan diperanakkan. Serta Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Kemudian, pemeluk Islam harus belajar shalat dan puasa,
Kiai Said juga menjelaskan bahwa agama Islam memiliki kitab suci bernama Al-Qur’an. Kitab suci Al Qur’an telah 15 abad tidak berubah satu titik pun. “Original hingga sekarang karena dihafal jutaan orang di seluruh dunia. Kalau ada kesalahan sedikit saja oleh percetakan, akan diketahui orang. Ketahuan walaupun satu huruf,” tegasnya.
Al-Qur’an, lanjut Kiai Said, bisa dihafal oleh orang mana pun. Orang Mesir, Indonesia, Amerika, Eropa, China, India. Itu keistimewaannya juga. Orang untuk menghafal selembar makalah bahasa Arab saja setengah mati susahnya, tapi Al-Qur’an dimudahkan Allah.
“Al-Qur’an bacanya ada aturannya, iramanya; tidak ada kitab suci seperti itu,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah, Ciganjur, Jakarta, Selatan itu.
Di tengah tempaan fitnah dahsyat belakangan ini, Nahdlatul Ulama (NU) tetap dipercaya sebagai Organisasi Keberagamaan (Ormas) yang memiliki cara padangan keagamaan yang baik di Indonesia. Kepercayaan itu tak hanya datang dari umat Islam. Namun, datang juga dari orang-orang non Islam.
Terbukti untuk kesekian kalinya, PBNU menjadi tempat umat agama lain mengkrarkan diri dan memeluk agama islam. Setelah pemuda asal Lampung Timur Panca Windu Sugara masuk Islam, kini giliran dua perempuan bernama Tjindrawati (54) dan Tan Ke Moy (65) memeluk agama Islam. Keduanya berikrat dan membacakan dua kalimat syahadat di Kantor LD PBNU Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2017).
Tjindrawati dan Tan Ke Moy memeluk agama islam dibimbing salah satu Pengurus LD PBNU KH Nur Hasyim Ilyas. Perempuan yang tinggal di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tersebut mengupkan kebahagiaan setelah resmi menjadi muslimah. Mereka juga berjanji akan menjalankan ajaran islam dengan baik.
Tjindrawati mengaku ingin meneruskan perjuangan suaminya yang juga bergama Islam. “Senang sekali, soalnya suami saya yang sudah meninggal juga seorang Muslim. Saya bertekad semaksimal mungkin belajar Islam secara mendalam ke depannya,” ujar Tjindrawati diamini Tan Ke Moy.
Tjindrawati yang bekerja sebagai wiraswasta di daerah Glodok Jakarta Barat mengaku harus berkompromi dengan keluarganya sebelum sebelum ikrar syahadat. Sebab, dia merupakan satu-satunya yang memeluk agama Islam di dalam keluarganya yang sekarang sebagian besar beragama Buddha.
“Pada akhirnya mereka mengizinkan dan diserahkan ke diri pribadi masing-masing,” ungkap ibu satu anak ini.
Tjindrawati juga mengakui alasan mengapa memilik PBNU sebagai tempat berikrar memeluk agama islam. Menurutnya, NU memiliki pandangan keagamaan yang baik.
“Kami memilih NU untuk mengikrarkan syahadat karena kami mengetahui NU mempunyai pandangan keagamaan yang baik,” ujar perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat ini.
KH Nur Hasyim Ilyas yang membimbing kedua perempuan tersebut mengatakan, dengan menjadi Mualaf, kedua perempuan yang dibimbingnya itu didorong menyesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam. Baik soal cara berpakaian, makanan, dan menunaikan kewajiban-kewajiban ibadah.
“Belajar bertahap, tidak harus sekaligus 100 persen berubah. Cari guru yang tepat dalam membimbing dan belajar agama Islam,” ujar Kiai Nur Hasyim. [dutaislam.com/Fathoni/pin]
Berkah Nahdlatul Ulama (NU) semakin banyak non Islam percaya terhadap Islam. Kepercayaan mereka tak sekadar ungkapan lisan. Mereka benar-benar percaya terhadap islam. Mereka lantas berikrar dan memeluk agama Islam.
Terbukti, belum dua pekan berlalu sudah empat non muslim memeluk Islam di PBNU. Pertama pemuda asal Lampung Timur Panca Windu Sugara. Kemudian Tjindrawati dan Tan Ke Moy warga Jakarta. Sekarang ada lagi. Dia pemuda bernama Febri Widianto (29), warga Tanggerang, Banten. Subhanallah!
Febri memeluk Islam dibimbing langsung Ketum PBNU Said Aqil Siraj di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (18/10). Dia berikrar dengan membaca dua kalimat syahadat dengan dituntun Kiai Said.
Setelah memeluk Islam, Febri tetap dengan nama asalnya. Hanya saja Kiai Said menambah Muhammad di bagian depan. Namanya kini menjadi Muhammad Febri Widianto.
Kepada Febri, Kiai Said menceritakan tentang satu dari banyaknya kelebihan agama Islam yakni Al-Qur'an. Menurut Kiai Said, Al-Qur'an adalah kitab suci agama Islam yang sudah lima belas abad tidak berubah karena ada yang menghafal.
Meski demikian, Kiai Said tidak meminta Febri untuk mulai belajar agama Islam dengan tergesa-gesa.
"Nanti kalau sudah iya (masuk Islam) mandi ya, ikut-ikut shalat di masjid, lama-lama bisa baca surat Fatihah, kalau ada orang tahlilan ikut," nasihat Kiai Said kepada Febri.
W. Christopher Busch selalu percaya pada Tuhan, penguasa tertinggi yang menciptakan segala sesuatu. "Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, meski saya jarang menghadiri kebaktian kecuali acara khusus, seperti Paskah dan Natal," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Senin (2/6).
Busch selalu berusaha menjalin ikatan spiritual dengan Tuhan, namun tidak pernah bisa sepenuhnya menjalin hubungan dengan beberapa alasan. Pernah dia menghadiri layanan gereja, tapi itu hanya sekedar cara untuk mendekati seorang perempuan. "Jadi selalu ada alasan yang membuat saya ke gereja, bukan karena panggilan," kata dia.
Kehidupan spiritualnya tak jua membaik meski iya telah melangsungkan pernikahan. Tapi ia selalu berusaha untuk mencari hubungan dengan pencipta. Lagi-lagi, ia menemukan kesempatan itu tapi melalui alasan bukan lagi panggilan. Kali ini, ia ingin mencoba kembali berumah tangga, namun syaratnya, ia harus rutin ke gereja.
"Aku mencintainya, tapi saya tidak bisa membohongi keinginan untuk tidak ke gereja," ucap dia.
Sebelum ulang tahun ke-33, Busch mencari informasi tentang Islam. Ini dilakukannya lantaran ia percaya bahwa ada satu Tuhan. Ketika mencari informasi tentang Islam, ada beberapa hal menarik diperolehnya. Salah satunya, fakta bahwa Islam memiliki pandangan berbeda tentang yesus.
"Sejak itu, saya ingin menjadi seorang Muslim," kata dia. Selanjutnya, langkah pertama yang ia lakukan, yakni mencari terjemahan Alquran. Dari terjemahan itu, Bucsh semakin yakin dengan keinginannya menjadi Muslim. "Alhamdulillah, saya ucapkan dua kalimat syahadat," kata dia.,
Busch selanjutnya bekerja di pusat medis Angkatan Darat AS. Di sana, mereka juga mengelar shalat Jumat. Sayang, ia tidak pernah bisa hadir karena pekerjaan.
"Saya merasa bahwa perubahan akan terjadi dalam hidup saya , tetapi hanya Allah yang tahu apa itu . Aku merasa seperti orang baru dan mengetahui keputusan saya benar . Semoga Allah selalu membimbing jalan saya menuju kebijaksanaan dan kebenaran," kata dia.
Seorang pendeta asal Kenya dengan menelaah gaya hidup Islam, memeluk Islam dan merubah gerejanya menjadi masjid.
Menurut laporan IQNA dilansir dari The Nairoban; Charles Ekweani, yang telah merubah namanya menjadi Islamil Ekweani setelah memeluk Islam menyatakan, gereja kami bernama gereja menyeru Tuhan sekarang ini adalah sebuah masjid.
"Pada masa baktiku sebagai seorang pendeta untuk berdakwah saya melakukan lawatan ke sejumlah kota seperti Mombasa, Malindi, Nairobi di Kenya dan juga negara Tanzania,” imbuhnya.
Ekewani menjelaskan, saya terbiasa menggunakan kesempatan ini dan menelaah mekanisme kehidupan umat Kristen dan muslim kawasan ini, dimana hal ini menyebabkan saya memeluk agama Islam.
Ia mengatakan, mekanisme hijab muslimah termasuk salah satu alasan penting tendensi saya ke Islam.
Ekewani memulai perjalanan menuju Islam dengan pertemuan beberapa pemimpin muslim Kenya dan berdialog dengan mereka.
Ia memeluk Islam pada tanggal 26 September dan 23 anggota gerejanya juga ikut memeluk Islam.
Sekarang ini masjid tersebut memiliki 63 anggota, dimana sejumlah dari mereka adalah mualaf baru dan sisanya adalah umat muslim kawasan.
Ekewani setelah memeluk Islam mulai banyak menelaah tentang Islam guna lebih mengenal tentang agama barunya.
Kristen adalah agama mayoritas di Kenya dan Islam adalah agama terbesar kedua negara ini, dimana pengikutnya telah membentuk 10% populasi Kenya.
Seorang perempuan asal Jerman mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk agama Islam di Haram Suci Razavi.
Astan News melaporkan, Jasmin Ozern, seorang perempuan asal Jerman yang menghadiri acara duka cita mengenang kesyahidan Imam Hussein as bersama keluarganya di kota suci Mashhad, mendatangi kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mazhab Syiah.
Perempuan mualaf asal Jerman itu mengaku sangat mencintai Imam Hussein as dan mengatakan, kecintaan kepada Imam Ali as dan Imam Hussein as adalah motivasi terpenting bagi saya dalam memeluk Islam. Suami saya Muslim dan membebaskan saya memilih agama sampai akhirnya saya menentukan pilihan saya memeluk agama terbaik.
Jasmin menambahkan, keluarga suami saya banyak memberikan bimbingan kepada saya dalam hal ini dan menunjukkan keindahan-keindahan Islam kepada saya. Penghormatan, kedermawanan, murah hati, persahabatan, perdamaian, keadilan dan tidak adanya pemaksaan, di antara karakteristik yang menarik saya ke agama Ilahi ini.
Perempuan Jerman itu melanjutkan, hari ini negara-negara Eropa menunjukkan penentangan terang-terangan terhadap Islam dan Muslimin, dan sangat jelas bahwa pemikiran dan pandangan-pandangan agama ini adalah alasan asli serangan musuh.
Menurutnya, media-media dengan propaganda negatifnya berusaha menunjukkan bahwa hukum Islam bertentangan dengan hak asasi manusia, oleh karena itu terkadang menampilkan hukum Islam sebagai hukum yang bermasalah.
Jasmin menegaskan bahwa masalah diskriminasi dan ketidakadilan adalah masalah utama yang dihadapi Muslimin di Jerman.
Ia menerangkan, saat ini masalah terbesar Muslimin adalah masalah hijab perempuan dan aktivitas mereka di lingkungan kerja.
“Iran adalah negara yang aman dan layak ditinggali. Makam Suci Imam Ridha as sangat indah dan saya sangat menyukai kota Mashhad dan saya memutukan untuk tinggal di Iran bersama suami dan putri kami,” ujar Jasmin.
Meningkatnya Kecenderungan ke Islam
Ketua Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi dalam kesempatan ini menuturkan, kubu imperialis sedang berusaha melawan Islam dan Muslimin. Sementara dalam situasi seperti ini, para pemuda justru cenderung ke Islam dan menerima agama ini, hal ini sangat penting dan menunjukkan bahwa upaya kubu imperialis memberikan hasil terbalik.
Sayid Mohammad Javad Hasheminejad menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir sekitar 10-12 orang setiap tahunnya memeluk agama Islam di Haram Suci Razavi, dan tahun sebelumnya 33 orang. Hal ini membuktikan bahwa konspirasi-konspirasi musuh memberikan hasil terbalik dan langkah mereka bukan saja tidak membuat Islam terisolasi, bahkan semakin banyak orang yang cenderung ke agama ini.
Kepada perempuan Jerman yang baru masuk Islam menuturkan, ketika pada situasi seperti ini seseorang dengan pemikiran dan kesadarannya memilih agama Islam, jelas bahwa ia memiliki pemikiran yang dalam dan saya berharap setelah mengambil keputusan ini, pemikiran dan keyakinan itu semakin bertambah.
Di akhir acara, sertifikat pengakuan masuk Islam diberikan kepada perempuan Jerman yang sebelumnya beragama Kristen itu, bersama sejumlah hadiah spiritual dan beberapa jilid buku.
Seorang remaja Australia setelah kegagalan bertubi-tubi dalam kehidupannya yang mencari tujuan hidup, meneliti tentang sejumlah agama dan sebuah ayat Alquran telah merubahnya dan memeluk Islam.
Menurut laporan IQNA, remaja Australia yang tumbuh besar dalam sebuah keluarga tak beragama, mengenal Alquran setelah meneliti tentang beragam Agama dan akhirnya memeluk agama suci Islam.
Ia yang saat ini aktif sebagai seorang mubalig Islam di kota Melbourne Australia, dalam sebuah program ia menceritakan kisah keislamannya. Kisah kemusliman saya dimulai dari tahun pertama universitas.
Pada tahun itu, banyak sekali problem, ayah dan ibu saya bercerai, anjing yang saya miliki mati. Hari itu adalah hari yang sangat sukar.
Dalam satu pekan, mobil saya tertabrak dua kali dan pada tahun itu juga saya kehilangan salah seorang teman dan disinilah muncul pertanyaan di benak saya, apa tujuan hidup? Dan hal inilah yang mendorong saya untuk memulai sebuah pencarian suci.
Permulaan Riset tentang Pelbagai Agama/ Kristen
Sudah pastinya saya sebagai seorang Australia memulai riset tentang Kristen.
Bersama sejumlah teman Kristen saya pergi ke tempat gereja, dimana termasuk salah satu tempat paling menarik kehidupan saya.
Kesemuanya di tempat ini menyanyikan pujian-pujian suci, namun saya tidak tahu apa yang sedang mereka katakan, dan apa yang sedang mereka baca dan meski kesemuanya megatakan Allah sangat mencintai saya, namun saya berfikir jika Tuhan mencintai saya, lantas kenapa anjing saya mati.
Saya melanjutkan riset tentang Kristen dan mengkaji pelbagai aspeknya, seperti Kristen Katolik, pembabtisan, rohaniawan Kristen dll.
Setiap kali saya menayakan pertanyaan ke rohaniawan Kristen, saya sama sekali tidak melihat mereka mengambil kitab suci dan mengatakan, jawaban pertanyaan anda ditulis di sini.
Mereka hanya menjawab dan mengatakan pendapatnya terkait pertanyaan saya dan lambat laun saya mengerti banyak interpretasi di Kristen dan banyak orang-orang Kristen yang memiliki tafsir tentang Kristen.
Seorang pendeta dari sebuah gereja memiliki satu aspek keyakinan tentang Kristen, dan pendeta lainnya juga memiliki aspek lain. Saya katakan pada diri saya, meski Injil adalah satu kitab, namun memiliki banyak tafsir.
Riset tentang Pelbagai Agama dan Mazhab/ Hindu, Yahudi, Buddha
Tahun pertama universitas saya bekerja di salah satu di SPBU separuh waktu dan salah satu mitraku adalah keturunan India dan beragama Hindu. Saya sangat penasaran dan berkata kepadanya, apa itu Tuhan dengan kepala gajah dan kenapa berkepala gajah? Ia menjawab, namaNya Ganesha, saya katakan kalian dapat memilih kepala singa untuk Tuhan, dan itu lebih baik dari kepala gajah.
Saya juga mengkaji ajaran Yahudi, dan di sini juga tidak mendapati jawaban pertanyaan saya.
Akhinya saya mengkaji ajaran Buddha dan saya merasakan ini adalah yang sedang saya cari dan saya katakana agama yang luhur, namun dengan kajian yang lebih mendalam akhirnya saya mengerti bahwa Buddhisme bukan dari Tuhan, namun hanya sebuah metode baik dalam kehidupan.
Saya Mengenal Islam adalah Agama Para Teroris
Setelah menelaah tentang Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha, salah seorang teman dekat saya yang beragama Kristen bertanya sampai sekarang ini agama manakah yang sudah engkau telaah, dan saya jawab, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddhsme. Ia berkata, bagaimana dengan Islam?
Dengan mendengar nama Islam, saya langsung terngiang para teroris dan saya katakan mereka adalah para teroris dan saya tidak akan pernah mendatangi agama tersebut dan bahkan saya katakan umat muslim gila, dengan alasan apa saya harus memikirkan Islam. Namun sungguh sangat mengherankan suatu hari saya dapati dirinya di masjid.
Pergi ke Masjid dan Mengenal Alquran Saya masuk masjid dengan sepatu dan saya letakkan sepatu di atas karpet masjid, saudaraku sedang melaksanakan salat dan saya melewati barisan depannya dan ketika sedang bersujud, kaki saya menyentuhnya, saya sama sekali tidak mengerti, tiba-tiba saya melihat saudara ini berdiri dan mendatangi arah saya.
Saya katakan pada diri saya, hari ini adalah hari terakhir umur saya, dan saya akan mati di tangan muslim ini, namun sungguh menakjubkan, kalimat pertama yang ia lontarkan kepada saya adalah, semoga hari anda baik wahai kawan! Bagaimana kondisi anda? Saya merasa takjub dengan perilaku persahabatan ini.
Dari Kafir sampai Tuhan
Saya besar di sebuah lingkungan desa dan kedua orang tua saya adalah Atheis, sementara diri saya terdidik dengan ajaran Kristen. Mereka memaksa saya ke gereja dan lambat laun saya benci pergi ke gereja.
Dengan demikian, sejak awal kelahiran sudah tertanam keyakinan dalam diri saya bahwa setelah kematian kita akan sirna dan tidak ada Tuhan, tidak ada akhirat dan semua ini adalah fatamorgana.
Dengan demikian, saya juga adalah seorang kafir, namun ketika saya duduk dengan suadara ini dan para saudara lainnya di masjid dan mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan ke para pendeta Kristen, suatu hal yang menggoncang saya adalah setiap kali saya menanyakan pertanyaan, para saudara muslim tidak hanya sekedar menjawab bahkan mereka mengambil Alquran dan mengatakan, saudara bacalah ini dan saya mendapati pertanyaan-pertanyaan saya dalam kitab ini.
Pertanyaan-pertanyaan berat seperti kenapa hijab diberlakukan untuk para muslimah dan kenapa lelaki muslim dapat menikahi empat istri, namun perempuan tidak bisa, dan saya ingin tahun tentang pertanyaan ini.
Dengan Membaca Alquran, Saya Merasakan Seseorang Telah Memerintah Saya
Dalam beberapa pekan saya hilir mudik ke masjid, beberapa orang menjawab pertanyaan saya dengan Alquran, bukan dengan pendapat pribadinya dan saya bertanya kepada salah satu saudara saya, kenapa engkau tidak mengatakan pendapatmu tentang pertanyaan saya, dan ia mengatakan, bagaimana saya memberikan pandangan sementara Allah sudah menjawab dalam Alquran.
Ucapan ini sangat berpengaruh sekali dalam diri saya dan saya berkata kepada salah satu saudara saya apakah saya dapat membawa Alquran ke rumah dan menelaah, dan ia pun menghadiahkan satu jilid Alquran.
Saya bahwa Alquran dan mulai membacanya, saya mengerti membaca Alquran tidak seperti membaca sebuah kisah. Saya merasa seseorang telah memerintah saya, seseorang telah membimbing saya.
Permintaan Mukjizat dari Allah untuk Kemusliman
Suatu malam saya memutuskan untuk membuat suatu nuansa spiritual.
Pada suatu malam muslim panas yang baik di Melbourne saya membuka jendela, saya geser tirai dan saya nyalakan lilin dan saya berupaya menemukan rasa dan kondisi spiritual dan saya katakan malam ini adalah malam penentuan.
Beberapa waktu saya menelaah tentang dalil-dalil spiritual dan ilmiah akan kebenaran Islam.
Gunung-gunung disifatkan sebagai paku dan dijelaskan dalam Alquran tentang mekanisme pembentukan janin dalam Rahim perempuan. Saya baca argumentasi-argumentasi ilmiahnya, namun saya memerlukan satu dorongan kecil.
Seolah-olah ada di atas tebing yang tinggi, siap untuk lompat, dan hanya memerlukan satu dorongan kecil.
Semua senyap dan saya sedang membaca Alquran, saya berhenti dan berkata kepada Allah, ya Allah detik ini adalah penentu untuk saya dan saya ingin menyelami Islam dan saya hanya memerlukan satu hal dan itu adalah pengiriman sebuah tanda bagi saya, bukan sebuah tanda kecil seperti percikan tiba-tiba, sebuah kilat dan petir.
Saya berkata, saya tidak peduli Engkau yang telah menciptakan bumi, kirimkanlah segera tanda untuk saya sehingga saya memeluk Islam.
Saya menghayal seperti film-film sinema, lilin-lilin akan memanjang empat meter dari tanah, namun saya melihat masih tetap utuh dan sayapun terpaku dan duduk. Saya katakan, sekarang adalah kesempatan yang bagus, saya tidak akan bangkit dari tempat saya dan di sini saya mengharap satu tanda bukti dari-Mu dan sekali lagi saya beri kesempatan, barang kali Engkau lagi sibuk dan disana banyak pekerjaan, namun tetap tidak ada sesuatu yang terjadi, dan saya sekali lagi berkata kepada diri saya, selesai sudah, ini adalah kesempatan untuk memeluk Islam, dan kini telah pergi.
Perubahan Jiwa dengan Satu Ayat Alquran
Sekali lagi saya ambil Alquran dan saya mulai membacanya dan tiba-tiba mata saya tertuju pada sebuah ayat dengan kandungan: orang yang engkau mintai tanda, apakah ia tidak cukup mampu untuk memperlihatkan ayat-ayat dan bukti-buktiNya ke anda? Tengoklah kesekeliling kalian, lihatlah ke bintang-bintang, lihatlah matahari dan air, kesemua ini adalah tanda-tanda bagi orang yang berakal.
Dengan membaca ayat tersebut, saya pun merasa takut dan saya tutupkan selimut ke kepala saya dan saya pun tidur dan saya tidak percaya sungguh suatu kecongkakan dan saya meminta Allah satu tanda khusus untuk saya, sementara semua tanda-tanda Allah ada di dunia ini dan makhluk dan kesemua ini adalah tanda-tanda Allah untuk kami.
Keesokan Hari Saya Memutuskan untuk Memeluk Islam
Sekitar enam bulan riset tentang Islam dan saya memutuskan untuk mengucapkan kalimat Syahadatain, namun saya tidak mengerti arti kalimat ini.
Saya mengucapkan Syahadatain di masjid dan seluruh ketakutan yang ada dalam diri saya sirna dengan ucapan tersebut dan saya merasakan seseorang sudah memandikan saya dan benar-benar bersih.
Respon Keluarga/ Ayah Meminta Alquran dari Saya
Mulanya keluarga saya khawatir jangan sampai saya melakukan hal-hal yang aneh, namun akhirnya mereka mengerti bahwa agama inilah yang menyebabkan saya menjadi manusia yang menjadi lebih baik.
Akhirnya ayah saya meminta Alquran dan ini sangat menggembirakan sekali.
Saya pikir ia termasuk salah seorang yang paling keras terhadap Islam, namun ia berkata, ketika engkau menjadi muslim, engkau adalah manusia yang lebih baik. Saya percaya kepadamu dan sekarang jika suatu hari mobil saya rusak, saya dapat mengkontakmu dan menemuiku.
Sebelumnya ketika engkau meminta permintaan semacam ini dari saya, saya katakan semalam saya minum dan barang kali pengaruhnya masih ada dan tidak dapat mengemudi.
Simak Video Percakapan Remaja Australia yang masuk Islam Ini:
Di hari pertama bulan Dzulhijjah, seorang perempuan asal Italia mengucapkan dua kalimat syadahat di Makam Suci Imam Ridha as dan memutuskan untuk memeluk Islam dan mazhab Syiah.
Astan News melaporkan, Patrizia Montofarlo, perempuan Italia itu mengatakan, keputusan ini adalah hasil dari 10 tahun penelaahan dan riset seputar agama-agama dunia, dan setelah mempelajari Islam, terbuka jelas bagi saya realitas-realitas yang selalu menjadi kegelisahan dalam diri saya selama ini.
Ia menjelaskan, saya selalu mencoba menemukan alasan mengapa pemerintah negara-negara Barat selalu menekan Muslimin dan menyebarluaskan Islamphobia. Rasa ingin tahu inilah yang kemudian mendorong saya semakin mencari informasi lebih banyak tentang agama Islam, meskipun terus mendapat serangan dan propaganda negatif.
Perempuan Italia ini menambahkan, Islam menurut saya, dibangun di atas landasan cinta, keadilan dan perdamaian. Pesan inilah yang membuat saya dan para pemuda Eropa tertarik dengan Islam.
Montofarlo menerangkan bahwa suaminya adalah seorang Muslim, namun memberikan kebebasan penuh kepada dirinya untuk memilih agama.
“Mungkin di masa lalu sebab diterimanya Islam karena menikah dengan seorang Muslim, namun hari ini situasinya betul-beutl berbeda dan sekarang pesan yang dibawa Islam untuk para pemuda Barat menjadi alasan utama kecenderungan kepada agama ini,” paparnya.
Mualaf perempuan ini mengaku gembira bisa menziarahi Makam Suci Imam Ridha as dan menuturkan, perasaan saya yang terdalam bisa hadir di tempat suci ini, tidak bisa diwakili dengan kata-kata dan saya hanya bisa bersyukur kepada Tuhan atas segala nikmat ini.
Patrizia Montofarlo mendapat hadiah dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi berupa satu jilid Al Quran dan buku-buku tentang teladan hidup Islami.
Bersamaan dengan tibanya malam kesyahidan Imam Kesembilan Muslim Syiah, Imam Jawad as, seorang pemuda Ukraina memutuskan untuk memeluk agama Islam di kompleks Makam Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, Artur Lazdins, pemuda 27 tahun asal Ukraina yang sebelumnya beragama Kristen Katolik, mengucapkan dua kalimat syahadat di Makam Suci Imam Ridha as, memeluk Islam dan memilih mazhab Syiah.
Terkait bagaimana ia mengenal Islam, Lazdins menuturkan, saya sama sekali tidak mengenal Islam sebelum kenal keluarga istri saya, dan mengingat propaganda negatif media-media Barat, saya awalnya tidak berminat untuk mengenal agama ini, akan tetapi kedekatan saya dengan keluarga istri menyebabkan pandangan saya tentang Islam berubah.
Artur menegaskan, media-media Barat tidak pernah menampilkan wajah asli Islam dan selalu berusaha menyampaikan pemberitaan yang berbeda dengan realitas sebenarnya terkait Islam.
"Setelah mengenal lebih dalam tentang Muslimin dan praktik serta amal yang mereka lakukan, daya tarik agama ini semakin besar bagi saya dan mendorong saya untuk lebih banyak mengetahui tentang agama Islam," paparnya.
Artur yang berprofesi sebagai kepala sebuah restoran di kota Dubai, Uni Emirat Arab itu menambahkan, di sana hidup berbagai bangsa dengan beragam aliran dan adat istiadatnya, akan tetapi tidak satupun dari aliran keyakinan itu yang mempengaruhi saya seperti Islam.
Pemuda Ukraina itu menilai Islam sebagai agama yang seimbang dan menuturkan, apa yang saya lihat di Dubai bukanlah Islam yang sebenarnya dan sebagian orang terlalu ekstrem dalam beragama dan jauh dari Islam hakiki.
Ia menjelaskan, istri saya yang merupakan salah satu keturunan Nabi Muhammad Saw dengan penjelasannya tentang mazhab Syiah, menyebabkan saya tertarik dan mencintai Ahlul Bait as.
Di akhir acara itu, Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi memberikan satu jilid Al Quran langka dengan terjemahan beberapa bahasa dan sejumlah hadiah lainnya kepada pemuda Ukraina tersebut.
Habchi mengaku belajar syahadat dan salat dari Internet.
Penganut Kristen Koptik di Mesir, Malak Samuel Habchi, pada awal Agustus 2017 mengaku telah masuk Islam. (Foto: Facebook)
Penganut Kristen Koptik di Mesir, Malak Samuel Habchi baru-baru ini mengumumkan masuk Islam melalui Facebook, telah memicu kehebohan di negara Nil itu. Ada yang mendukung, sebagian mengecam, dan yang lain menuduh dia menipu.
Habchi, manajer umum di sebuah perusahaan layanan lingkungan dan oleh sebagian pengguna Facebook dianggap sebagai Narani konservatif, mengagetkan setiap orang ketika awal bulan ini mengunggah status dia dan keluarganya sudah menjadi pengikut Nabi Muhammad.
"Saya tidak berkonsultasi dengan siapapun atau meminta fatwa kepada seorang ulama," tulis Habchi di akun Facebooknya. Dia mengaku belajar syahadat dan salat dari Internet.
Dalam sebuah wawancara, Habchi mengklaim dia satu-satunya orang Kristen menjadi mualaf tanpa bimbingan orang atau belajar dengan seorang ulama.
Dia bilang dia mempelajari Islam dengan membaca Al-Quran, kitab Minhaj al-Muslim karya Abu Bakar al-Jaziri, buku-buku mengenai sahabat nabi, dan biografi Rasulullah.
Sebagian teman meragukan pengakuan Habchi tersebut. Sebab dia menulis nomor telepon selulernya di akhir status kontroversial itu. Beberapa tahun belakangan, kaum Kristen Koptik di Mesir menjadi sasaran serangan teroris.
Kematian ibu bagi Maria Luisa Bernabe akibat leukemia adalah babak terberat dalam episode hidupnya. Ibunya yang merupakan biarawati sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Yang tersisa di hadapan Maria kini hanya memasrahkan hidupnya pada Tuhan.
Maria terlahir dari keluarga penganut Katolik Roma. Sejak kecil, dia telah didaulat sebagai pelayan geraja. Dia bahkan, mendapat penghargaan karena mengajarkan ajaran Katolik saat lulus SMA.
Setelah kematian ibunya pada 2003, Maria mendapatkan tawaran pekerjaan di Qatar, tetapi dia menolaknya. Dia merasa tidak berguna, bekerja keras karena ibunya telah tiada.
Sebelumnya, dia berharap ibunya masih hidup sehingga dapat menghasilkan uang untuk biaya medis hingga sembuh dan mengajak sosok kesayangannya itu, melancong ke mana pun.
Pada 2006 dia kembali mendapat panggilan wawancara bekerja di Qatar, atas saran ayahnya dia menerima pekerjaan tersebut. Pekerjaannya membawa dia mengenal Islam nantinya.
Meski terlahir dari keluarga taat agama, hal itu tidak membuat rasa penasaran Maria terhadap Sang Pencipta terjawab. Sejak kecil, dia selalu mempertanyakan keberadaan Tuhan. Saat usia delapan tahun dia pernah bertanya pada ibunya mengenai keberadaan Tuhan karena saat mencari jawabannya dia tidak menemukannya.
Ibunya menjawab, "Kita tidak dapat menemukan Tuhan di mana pun karena betapa hebat dan tidak terbatasnya kekuasaan Tuhan, dia berada di luar pemahaman kita," kata ibunya.
Sejak itulah di tengah masalah yang dihadapinya Maria masih dalam pencarian Tuhan. Dalam pencarian Tuhan inilah dia mulai mengenal Islam. Hidup yang dihadapinya saat memeluk Islam tidaklah mudah. Tetapi, dia bersyukur saat ini dia menjadi seorang Muslimah.
Maria yang kini namanya menjadi Maryam telah menyembah Tuhan dalam keesaan-Nya. Dalam pencarian Tuhan sepanjang hidupnya, Maria selalu memuliakan Dia karena membawa dia menuju jalan Islam.
Tuhan telah menunjukkan jalan untuk bekerja di Qatar agar mengenal Islam. Dia menunjukkan pencarian terakhirnya menemukan Tuhan melalui Islam.
Seorang perempuan asal Belarus mengucapkan dua kalimat syahadat di Makam Suci Imam Ridha as dan memeluk agama Islam.
Astan News melaporkan, perempuan lulusan salah satu perguruan tinggi Belarus jurusan bahasa asing itu mengatakan, untuk pertama kali saya berkunjung ke Iran sebagai wisatawan mancanegara. Pengenalan saya dengan masyarakat Iran dan lingkungan Islami di negara ini mendorong saya mempelajari lebih dalam tentang Islam sehingga saya bisa memperoleh informasi lengkap terkait agama ini.
Ia menambahkan, saya belajar bahasa Arab dan mengkaji Al Quran. Setelah itu kecintaan saya terhadap agama Islam semakin besar dan saat itu kepada diri saya berkata, dalam kunjungan berikutnya ke Iran saya berharap bisa memeluk agama Islam di negara ini.
Lebih lanjut mualaf asal Belarus itu menerangkan, saya memahami bahwa agama Islam adalah agama perdamaian dan saya berusaha menjadikan Islam sebagai agama saya untuk selamanya.
"Saya sangat gembira Allah Swt memberikan nikmat yang luar biasa besar ini kepada saya, dan kehadiran saya di Haram Suci Razavi serta pelayanan-pelayanan yang diberikan, menyisakan kenangan indah bagi saya," imbuhnya.
Mualaf Belarus itu menyinggung beberapa surat Al Quran dan maknanya, dan menjelaskan, saya sangat menyukai surat Al Fatihah, karena itu merupakan salah satu surat yang ketika membacanya saya bisa memahami bahwa menjadi seorang Muslim adalah awal jalan saya dan saya harus berusaha dengan serius untuk melanjutkan jalan ini.
Di akhir acara pembacaaan dua kalimat syadahat perempuan asal Belarus ini, Divisi urusan peziarah non-Iran, Haram Suci Razavi memberikan sertifikat pernyataan masuk Islam beserta sejumlah paket hadiah kepada perempuan tersebut.
Seorang perempuan asal Belgia memeluk agama Islam di Haram Suci Razavi dan membaca dua kalimat syahadat di Makam Suci Imam Ridha as ini.
Astan News melaporkan, Marie Fabiola Lamorite yang untuk ketiga kalinya mendatangi Haram Suci Razavi, memutuskan untuk berpindah agama dari Katolik ke Islam.
Terkait masuknya ke agama Islam, ia mengatakan, tujuh tahun lalu ketika saya pertama kali bertemu dengan pasien saya bernama Nisar Ahmad Amiri di rumah sakit, saya melihat dari dekat agama Islam hakiki dan saat ia mengenalkan saya dengan Islam, hal itu menjadi awal yang membuka pemikiran saya dan menjadi pendorong bagi saya untuk memeluk Islam.
Lamorite menambahkan, setelah itu saya berusaha mengenal Islam lebih dalam sehingga saya mulai menelaah agama ini dan saya menanyakan alasan shalat dan soal-soal lain kepada pasien saya itu.
Ia melanjutkan, Al Quran berbahasa Perancis, sebuah buku tentang shalat dan kitab Nahjul Balaghah adalah hadiah pertama yang saya terima dari dia. Tidak lama kemudian saya mulai mempelajari buku-buku tersebut dan saya mencurahkan seluruh pemikiran saya untuk memahami ajaran-ajaran agung Islam.
Mualaf asal Belgia itu menerangkan, saya menerima Nisar Ahmad Amiri sebagai anak saya dan dengan bantuannya saya belajar banyak tentang ajaran Al Quran dan salah satu yang membuat saya berpikir keras adalah tentang keesaan Tuhan.
Lamorite juga menyinggung ziarah ke Makam Suci Imam Ridha as dan menuturkan, Imam Ridha as dan Imam Hussein as adalah tokoh-tokoh yang memberikan energi tinggi kepada saya untuk memeluk agama Islam dan mengingat bantuan kedua imam itu membuat saya merasa sangat spesial dan merasakan kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan saat memutuskan masuk Islam.
"Surat Al Alaq dan kisah Nabi Isa as di antara surat Al Quran yang sangat bernilai dan menyebabkan saya mengenal ajaran-ajaran agung Islam dan saya berusaha menjadikan agama Islam sebagai amanah bagi saya juga teman-teman saya dan saya bertekad melangkah di jalan ini," imbuhnya.
Di akhir acara, mualaf asal Belgia itu menerima surat pernyataan masuk Islam dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi beserta sejumlah hadiah tabarruk, dan setelah masuk Islam, Marie Fabiola Lamorite mengganti namanya menjadi Maryam.
Seorang pemuda asal Hungaria memeluk agama Islam di Haram Suci Razavi.
Astan News melaporkan, Christoph Kovacs, mahasiswa S3 di Universitas Innsbruck, Austria memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Terkait masuknya ke Islam, Kovacs menuturkan, saya mahasiswa jurusan geoinformatik, salah satu cabang ilmu geografi dan teknik sipil di jejang doktoral, Universitas Innsbruck, Austria dan sekarang saya juga mengajar di Universitas Teknik Brandenburg, Cottbus, Jerman.
Kovacs menambahkan, saya asli Hungaria dan dilahirkan dari sebuah keluarga Katolik taat dan saya belajar di sekolah Katolik. Setelah melewati fase kehidupan saya ini, terbuka kesempatan bagi saya untuk melakukan penelahaan dan memperhatikan nilai-nilai budaya Islam, dengan begitu, perkenalan saya dengan istri saya menjadi motivasi serius untuk melakukan penelahaan detail dan berharga terkait agama agung Ilahi ini.
Ia menjelaskan, saya sangat gembira bisa datang ke tempat suci yang penuh nuansa spiritual Islam ini dan agama Islam adalah nikmat dari Tuhan bagi diri saya, pasalnya dengan menjadi seorang Muslim saya merasakan ketenangan yang luar biasa dan saya ingin menyebarkan agama ini sehingga perasaan tenang itu juga dirasakan oleh teman-teman saya.
Crhistoph Kovacs juga menyinggung beberapa surat Al Quran seperti surat Maryam dan Hujurat. Ia menuturkan, surat Hujurat banyak mengandung muatan-muatan akhlak dan hal ini membuka peluang bagi manusia untuk meraih kebahagiaan hakiki dan surat Maryam juga merupakan salah satu surat Al Quran yang menjelaskan bahwa kitab suci ini adalah kitab yang komprehensif di antara kitab-kitab langit yang lain.
Ia melanjutkan, saya berusaha agar Al Quran dapat ditelaah dalam bahasa Inggris dan saya belajar shalat serta puasa dan saya berharap bisa menjalankan seluruh ajaran agung Islam.
Di akhir acara pembacaan dua kalimat syahadat oleh pemuda Hungaria ini, pegawai Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi menyerahkan setifikat bukti masuk Islam bersama sejumlah hadiah tabbaruk.
Seorang pemuda asal Jepang memutuskan untuk memeluk agama Islam di Haram Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, seorang mahasiswa S3 jurusan bahasa dan sastra Persia di Universitas Ferdowsi, Mashhad memeluk agama Islam di Haram Suci Razavi.
Terkait jurusan yang diambilnya, pemuda Jepang itu mengatakan, saya belajar di jurusan sejarah India dan jurusan ini mengharuskan saya menguasai bahasa dan sastra Persia dengan baik.
Pemuda bernama Inokuchi itu menerangkan, masalah inilah yang kemudian menyebabkan saya datang ke Iran dan mengenal agama Islam beserta budayanya.
Ia menambahkan, sekarang saya merasa sangat bahagia dan saya tahu sudah diundang ke dunia baru. Hari berharga ini adalah kelahiran kembali saya dan ini tidak akan pernah saya lupakan dalam seluruh kehidupan saya.
Inokuchi menjelaskan, saya banyak melakukan penelaahan tentang Islam semenjak duduk di bangku sekolah menengah atas, tapi karena di masa itu saya tidak menyaksikan langsung contoh nyata dari budaya dan agama ini, maka saya tidak bisa memahaminya dengan tepat.
Ia melanjutkan, setelah datang ke Iran, saya bisa melihat dari dekat para pengikut agama Islam dan dengan begitu saya mengenal dengan baik ajaran-ajarannya.
Di akhir acara, mualaf asal Jepang ini mendapat sertifikat masuk Islam bersama sejumlah bingkisan hadiah tabarruk dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.
Setelah masuk Islam, Inokuchi mengganti namanya menjadi Reza.
Seorang perempuan asal Italia memeluk agama Islam di Makam Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, perempuan asal Italia bernama Rosana Elena Noguera setelah melakukan penelaahan mendalam tentang agama Islam, akhirnya memutuskan untuk memilih agama langit itu menjadi agama barunya.
Terkait bagaimana sampai ia memutuskan masuk Islam, Rosana mengatakan, saya seorang mahasiswa jurusan psikologi dan sejak lama saya selalu berusaha menemukan jalan ketenangan dan meningkatkan kedekatan kepada Tuhan, juga mengobati banyak penderita gangguan psikologis dan akhirnya saya menyadari bahwa Islam memiliki seluruh karakteristik untuk menjawab semua persoalan saya tersebut.
Ia menambahkan, sebelum memeluk Islam saya mempelajari Al Quran terlebih dahulu dan sekarang saya sedang mempelajari kitab Nahjul Balaghah dan beberapa kitab hadis lainnya, karena buku-buku itu dapat membimbing saya dengan baik kepada prinsip-prinsip agama Ilahi ini.
Menurut Rosana, pengenalan terhadap Allah Swt dan Ahlul Bait as membuka kesempatan bagi seorang manusia untuk melangkah menuju Islam dan mengenal dengan baik ajaran-ajaran luhur agama ini.
Dalam kesempatan itu, Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi memberikan surat keterangan masuk Islam bersama sejumlah paket hadiah kepada Rosana Elena Noguera.
Seorang perempuan Jerman memeluk agama Islam di Haram Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, perempuan Jerman ini mengaku tertarik dengan Islam setelah mengenal suaminya yang beragama Islam, dan memutuskan untuk menjadi Muslimah.
Perempuan Jerman bernama Nadia itu menceritakan bagaimana kemudian ia memeluk agama Islam, saya mahasiswa jurusan Sosial di Universitas Estonia, setelah mengenal sebuah keluarga Iran dan budaya mereka, saya tertarik pada agama Islam.
Ia menambahkan, Islam adalah agama yang sangat indah dan bernilai yang menarik saya untuk memahami isi dan ajaran-ajarannya sehingga dengan cara ini saya dapat menjadi seorang Muslim hakiki di tengah masyarakat.
Nadia menjelaskan, doa yang selalu saya panjatkan kepada Allah Swt untuk seluruh Muslimin di dunia adalah agar Tuhan suatu hari memberi mereka ketenangan dan kedamaian, dan tercipta dalam kehidupannya.
Di akhir acara pembacaan dua kalimat syahadat oleh perempuan asal Jerman itu, Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi memberikan sertifikat pengakuan masuk Islam kepadanya.
Seorang pemuda asal Kanada memutuskan untuk memeluk agama Islam dalam kunjungan pertamanya ke Haram Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, Jonathan Clark, 30 tahun asal Kanada di awal kunjungannya ke Haram Suci Razavi memeluk agama Islam dan memilih Syiah sebagai mazhabnya, setelah membaca dua kalimat syahadat, ia mengganti namanya menjadi Muhammad.
Terkait pengenalannya dengan agama Islam, Muhammad menuturkan, bentuk interaksi, perilaku dan akhlak salah satu teman sekelas saya asal Iran di Kanada, sangat menarik bagi saya, ketika saya berbicara dengannya tentang mazhab yang dianutnya, ia mengaku beragama Islam dan dari sana agama bagi saya menjadi begitu menarik dan akhirnya saya memutuskan untuk mempelajari lebih dalam agama ini.
Ia menjelaskan, teman saya menyebut Al Quran sebagai kitab langit dan karena itu saya mulai mempelajari Quran secara lengkap, di sana saya melihat bahwa kitab suci ini bebicara tentang segala sesuatu dengan indah dan fasih. Hal itu semakin memperkokoh tekad saya untuk lebih dalam mengenal Islam dan mendorong saya membaca buku-buku tentang Islam.
Seorang perempuan asal Jerman memutuskan untuk memeluk agama Islam di Haram Suci Imam Ridha as dan memilih Syiah sebagai mazhabnya.
Astan News melaporkan, Hannah Reza, perempuan 25 tahun asal Jerman dalam kunjungan pertamanya ke Haram Suci Imam Ridha as, memutuskan untuk memeluk agama Islam dan memilih mazhab Syiah, dan setelah membaca dua kalimat syahadat, ia mengganti namanya menjadi Zahra.
Di awal acara pembacaan dua kalimat syahadat Hannah yang dilangsungkan di Kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi itu, Sayid Javad Hasheminejad, menjelaskan tentang agama Islam, ushuludin, cara membaca dua kalimat syahadat dan bagaimana masuk mazhab Syiah, kepada perempuan Jerman itu.
Ia mengatakan, memeluk agama Islam adalah taufik Ilahi dan pilihan secara sadar sudah diberikan kepada anda.
Menurut Hasheminejad, di masa sekarang ini, musuh-musuh Islam melakukan begitu banyak upaya untuk memudarkan cahaya agama Tuhan.
"Di masa sekarang ini, media-media Barat berusaha melemahkan hakikat agama dan dengan berbagai senjata ingin merusak hakikat Islam," ujarnya.
Kepala Divisi urusan Peziarah Non-Iran itu menambahkan, divisi ini terkait dengan para peziarah Non-Iran dan membuka berbagai kesempatan dijalankannya program-program keagamaan, dakwah dan pelayanan kepada para peziarah Imam Ali bin Musa Al Ridha as.
Hannah Reza dalam kesempatan itu mengatakan, setelah banyak mengkaji buku-buku Islam,saya menemukan bahwa nama Zahra adalah nama terbaik dan saya berharap dengan meneladani Sayidah Zahra dan bertawasul kepada Ahlul Bait as saya bisa melaksanakan semua yang diperintahkan Allah Swt kepada saya.
Ia menerangkan, sebab utama ketertarikan saya kepada agama Islam adalah pengkajian pembahasan-pembahasan tentang Imam Hussein as dan mempelajari peristiwa Karbala serta bagaimana Imam Hussein as dan sahabat-sahabatnya meraih kesyahidan. Selama setahun saya masuk Islam secara tidak resmi, namun hari ini dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Haram Suci Razavi, saya telah resmi menjadi seorang Muslimah dan Syiah.
Zahra melanjutkan, saya merasakan kondisi spiritual, ketenangan dan kecintaan serta persahabatan dengan Ahlul Bait as di dalam diri saya ketika hadir di Makam Suci Imam Ridha as.
Menurutnya, Al Quran adalah firman Allah Swt dan tidak ada seorang manusiapun yang mampu menulis kitab semacam itu.
"Di antara agama-agama, Islam adalah agama yang paling kaya sumber seperti Al Quran dan hadis Ahlul Bait as," imbuhnya.
Beberapa paket bingkisan budaya sebagai hadiah yang terdiri dari Al Quran berbahasa Jerman dan perangkat alat shalat diberikan kepada Zahra oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.
Seorang musisi asal Italia memutuskan untuk memeluk agama Islam di Haram Suci Imam Ridha as.
Astan News melaporkan, musisi Italia yang setelah masuk Islam mengubah namanya menjadi Reza itu sebelumnya melakukan pengkajian tentang ajaran-ajaran agama, buku-buku Islam dan meneliti tempat-tempat suci. Saat berkunjung ke Iran, ia tertarik dengan ajaran agama Islam dan memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai agamanya.
Setelah mengunjungi Haram Suci Razavi, membaca dua kalimat syahadat dan secara sadar memilih mazhab Syiah, ia mendapat bimbingan Ilahi dan menemukan jalan hidup yang baru dalam mazhab Alawi.
Di sela acara pembacaan dua kalimat syahadatnya di Haram Suci Razavi, kepada media Reza menuturkan, saya tertarik kepada Islam atas arahan dan bimbingan ayah saya yang merupakan seorang non-Muslim, pasalnya ayah saya menganggap Islam sebagai sebuah agama independen dan bebas, dan selalu mengatakan bahwa dalam agama Islam manusia menjalin hubungan langsung dengan Tuhan.
Ia menambahkan, karena saya melakukan banyak penelaahan tentang agama Islam, saya menemukan bahwa Islam adalah sebuah agama yang lengkap dan bebas, siapapun yang memeluk agama ini dalam melaksanakan kewajibannya ia bisa menjalin hubungan dengan Tuhannya di manapun, kapanpun dan di setiap tempat yang ia inginkan, karena di agama-agama lain ia harus melakukan itu di tempat-tempat khusus seperti gereja, untuk menjalin hubungan dengan Tuhan.
Musisi Italia ini menjelaskan, Islam diterima oleh manusia-manusia yang berpikiran bebas dan memahami dengan benar agama Islam. Aktivitas berpikir, membuka kesempatan intelektual, dan kesiapan jiwa di dalam hati manusia.
Menurutnya, kitab suci Al Quran adalah resep paling lengkap bagi kehidupan umat manusia dan perhatian pada makna ayat-ayat Quran dapat menerangi jiwa manusia.
Terkait berkumpulnya Muslimin di berbagai acara, Reza menganggapnya sebagai perkumpulan yang menunjukkan bahwa Muslimin sangat bersatu dan solid.
“Saya pada musim panas tahun ini berkunjung ke Haram Suci Razavi untuk mengumpulkan informasi bagi riset Islam saya dan saya menemukan banyak daya tarik dari tempat suci ini, yang menyebabkan hati saya terikat kepada agama Islamdan mazhab Syiah,” ujarnya.
Reza menambahkan, hari ini setelah mengucapkan dua kalimat syahadat saya memeluk Islam dan mazhab Syiah, saya memasuki masa yang bercahaya dan saya merasa musim semi hidup saya dimulai hari ini.
Sejumlah paket budaya terdiri dari buku dan Al Quran berbahasa Italia dihadiahkan kepada musisi Italia itu oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.