Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label ABNS MASJID. Show all posts
Showing posts with label ABNS MASJID. Show all posts

Masjid Wazir Khan di Pakistan


Masjid Wazir Khan dibangun di Lahore, provinsi Punjab, Pakistan, pada masa Shah Jahan.

Masjid ini adalah salah satu masjid paling indah di Kekaisaran Gurkani.





















(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Negara Malaysia Karya Tiga Arsitek Andal


Berkat sentuhan tiga arsitek andal, yaitu Howard Ashley dari Departemen Pekerjaan Umum Inggris dan dua warga asli Malaysia, yakni Hisham Albakri dan Baharuddin Kassim, Masjid Negara Malaysia berdiri megah dan menawan dengan konsep modern tradisional.

Masjid yang diresmikan pada 27 Agustus 1965 ini memancarkan keindahan arsitektur modern yang terpancar dari setiap unsur bangun tanpa meninggalkan kekayaan mosaik budaya dan tradisi Islam tradisional.

Gaya modern yang diadopsi tampak dari penutup atau atap masjid yang memiliki 18 sudut. Atap atau kubah utama masjid ini didesain menyerupai bintang melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan lima Rukun Islam.

Untuk memberikan kesan padat, atap dengan desain bintang ini dikeliling kubah kecil sebanyak 48 kubah dengan warna senada.

Sisi dalam kubah payung dihias dengan ukiran kaligrafi Alquran. Sedangkan, bagian puncak bangunan menaranya menyerupai bentuk payung yang sedang tertutup.

Atap utama berstruktur beton bertulang tanpa ditopang tiang berfungsi memberiakan ruang yang lebih lega. Jika dilihat dari udara, atap masjid berwarna biru ini tampak seperti payung separuh terbuka, melambangkan aspirasi negara yang independen.

Konsep bangunan masjid yang rampung dikerjakan selama tiga tahun, sejak 1962 hingga 1965 ini, menyerupai rumah panggung Melayu yang berdiri kokoh di atas tonggak dari beton.

Beton yang menjadi bagian utama badan masjid ini diberi variasi berupa lubang dengan desain yang menarik, sehingga tak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara. Konsep yang demikian konon adalah karakter arsitektur tropis modern yang khas lokal.

Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare, masjid yang berlokasi di Kuala Lumpur ini dikelilingi kolam, air mancur, dan taman, sehingga membuat siapa saja yang berada di kompleks masjid terasa nyaman.

(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kisah Lima Masjid Yang Tak Dikenal di Amerika/ Dari Kerjasama Malcolm X Sampai Penerjemah Pertama Al-Quran


Sejarah muslim Amerika sampai sekarang termasuk hal yang jarang dikaji dan kunjungan ke sejumlah masjid historis termasuk salah satu metode terbaik untuk mengenal sejarah muslim negara ini.

Menurut laporan IQNA, dengan peningkatan Islam di Amerika, sejumlah masjid negara ini setiap hari mengalami peningkatan. Saat ini USA memiliki lebih dari 2500 masjid, yang menunjukkan perkembangan signifikan tempat-tempat ibadah muslim pada tahun-tahun terakhir.

Masjid-masjid Amerika dalam beberapa momen membentangkan pintu-pintunya untuk para non muslim dan menjamu orang-orang yang datang dari jauh dan mendekati tempat-tempat ibadah ini sehingga lebih mengenal dengan Islam dan para penganut agama suci ini.

Di antara masjid tersebut, ada masjid yang memiliki background sejarah dan sejumlah lainnya juga dibangun pada tahun-tahun terakhir dan menjadi tempat ibadah umat muslim di Amerika.

Masjid Brooklyn, sebagai masjid tertua Amerika, Minggu (29/10) merayakan hari pendiriannya yang ke 110, sementara sangat sedikit sekali orang-orang di Amerika dan dunia mengenal masjid ini dan masjid-masjid lainnya di USA.


Situs mysalaam dalam sebuah laporan memperkenalkan masjid Brooklyn dan empat masjid historis Amerika sebagai berikut:


1. Masjid Brooklyn

Masjid Brooklyn, masjid tertua Amerika di lingkungan Washington Heights yang terletak di bagian utara New York.

Dimulainya pembangunan gedung dua tingkat ini, yang awalnya digunakan sebagai gereja kembali pada abad ke-19.

Masjid Brooklyn

Umat muslim Tatar pada tahun 1927 membeli gereja ini dan membangunnya menyerupai sebuah masjid di kawasan Baltik (negara-negara Rim Baltik), dengan menambahkan menara-menara kecil.


AlyssaRadakovich, direktur masjid ini mengatakan, masjid adalah sebuah tempat penting bagi orang-orang Tatar, yang datang dari Tatarstan ke New York.

"Masjid sejatinya adalah tempat di mana orang-orang Tatar datang untuk membantu Muslim Amerika kuno dan berkonsultasi sehingga mereka dapat mandiri,” imbuhnya.

Pada tahun-tahun terakhir, sejak anggota lama masjid ini pergi dari New York, anggota masjid mengalami penurunan secara signifikan; namun direktur masjid dan anggota sekarang mengharap dengan penyelenggaraan acara pendirian ulang tahun ke-110 nya akan memperkuat urgensi tempat historis ini.

Masjid Brooklyn


2. Masjid Dakota Utara

Menemukan masjid Dakota Utara tidaklah mudah; karena terletak di sebuah kawasan terpencil di sudut barat laut propinsi Dakota dekat perbatasan Kanada, di sebuah kawasan bernama Fargo, dengan populasi 50 orang.

Para imigran muslim Suriah dan Lebanon membangun masjid ini pada tahun 1929 dan direnovasi pada tahun 2005.

Masjid Dakota Utara

Arsitektur barunya sangat sederhana dan termasuk bangunan dengan dinding bata, empat menara sempit dan kubah tembaga kecil. Gaya ini mirip dengan arsitektur aslinya, yang dihancurkan pada tahun 1979.

Di dalam masjid ada 9 jendela dan 9 mihrab yang menunjukkan arah kiblat, dan hanya ada satu permadani di tengah masjid, dimana di sampingnya terdapat pameran karya umat muslim pertama, yang datang dari kawasan Utsmani, mencakup Lebanon dan Suriah sekarang ini ke propinsi Dakota Utara.

Masjid Dakota Utara

Masjid ini juga memiliki makam, yang sangat menarik dan mayoritas makam-makam tersebut milik umat muslim, yang lahir pada abad ke-19 dan sebagian dari mereka mengabdi di pasukan militer Amerika.


3. Masjid Muhammad

Masjid Muhammad, masjid pertama di Washington-Amerika, yang dibangun pada tahun 1930 oleh umat muslim keturunan Afrika.

Masjid Muhammad dibuka atas bantuan finansial Malcolm X

Masjid ini dikenal sebagai masjid Ummatul Islam, dan dibuka pada tahun 1960 atas bantuan finansial Malcolm X, aktivis kulit hitam dan muslim serta pembela HAM dan hak-hak Afrika.

Masjid Muhammad


4. Masjid Mother

Masjid ini yang tersohor dengan Masjid Mother termasuk salah satu masjid historis Amerika, yang dibangun pada tahun 1934 oleh imigran muslim pertama dari negara Suriah ke kota Cedar Rapids, Iowa.

Masjid yang terselamatkan dari bahaya kehancuran oleh penerjemah pertama Alquran

Sekarang ini umat muslim pribumi dikarenakan perkembangan populasi muslim, menyelenggarakan salat jamaah di markas Islam dekat masjid ini, yang didirikan pada tahun 1971.

Awalnya masjid Mother digunakan sebagai sebuah tempat pendidikan Islam dan menjadi tuan rumah para pengunjung dari sejumlah sekolah dan para pejabat seantero Amerika.

Salah satu aspek menarik sejarah masjid ini adalah terselamatkannya dari bahaya perusakan oleh Dr. Thomas B. Irving, muslim Amerika dan penerjemah Alquran pertama dalam bahasa Inggris di Amerika.


5. Masjid Al-Sadiq

Masid Al-Sadiq dibangun pada tahun 1922 dengan gaya arsitek bangunan Eropa. Tempat ibadah ini terletak di kota Chicago, Illinois.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sejarah Dibangunnya Masjid Jin di Mekah


Masjid Jin adalah sebuah masjid yang terletak di Kampung Ma’la, tidak jauh dari pekuburan Kota Makkah. Penamaan masjid tersebut dengan Masjid Jin terkait erat dengan suatu peristiwa yang sangat langka dan penting yang berkaitan dengan bangsa jin dan dakwah Islam.

Peristiwa yang dimaksud adalah masuk Islamnya serombongan jin di masjid tersebut setelah mendengar dan menghayati lantunan ayat-ayat suci Alquran yang dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan itu, para jin berbaiat (berjanji setia) untuk beriman kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Islam, dan menyebarkan agama Allah di kalangan mereka. Oleh sebab itu, masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Al-Bai’ah, yakni masjid tempat serombongan jin melakukan baiat.

Peristiwa besar ini diungkapkan oleh Allah SWT dalam Alquran surat Al-Ahqaf ayat 29-32: “Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata, “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)!”

“Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata, “Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Alquran) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.”

“Hai kaum kami terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”

Dalam suatu riwayat yang dimuat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa peristiwa pertemuan antara Rasulullah SAW dan serombongan jin itu terjadi ketika Rasulullah SAW dan serombongan sahabat sedang dalam perjalanan menuju pasar Ukkadz.

Ketika sampai di daerah Tihamah, Rasulullah SAW dan rombongannya berhenti untuk melaksanakan Shalat Fajar. Rupanya, shalat Fajar yang dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabat tersebut mengakibatkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh para syetan (jin yang kafir). Bahkan, syetan-syetan (jin-jin kafir) yang sedang mencoba mencuri berita tersebut mendapat lemparan bintang- bintang sehingga terpaksa pulang ke tempat kaumnya.

Sesampai di tempat kaumnya, syetan-syetan (jin-jin kafir) tersebut ditanya oleh kaumnya, “Apa yang menyebabkan kalian terhalang mendapat berita langit?”

Mereka menjawab, “Kami terhalang mendapatkan berita langit, bahkan kami dikejar oleh bintang-bintang.”

Kaum syetan menjawab, “Tidak mungkin ada halangan antara kita dengan berita langit. Pasti ini ada sebabnya!”

Pimpinan mereka memerintahkan, “Menyebarlah kalian ke barat dan ke timur. Carilah penghalang tersebut!”

Lalu syetan-syetan (jin-jin) tersebut menyebar ke seluruh pelosok jagad mencari penyebab terhalangnya berita langit tersebut. Sebagian di antara mereka sampai ke daerah Tihamah tempat Rasulullah SAW dan para sahabat berhenti. Ketika itu Rasulullah SAW tengah melakukan shalat Subuh.

Para jin tersebut mendengar dan memerhatikan dengan seksama bacaan Rasulullah SAW. Kemudian mereka berkata, “Demi Allah, pasti inilah yang menyebabkan kita terhalang dari berita langit.”

Mereka sangat kagum terhadap ayat-ayat Alquran yang mereka dengar. Mereka mengimaninya. Mereka lalu pulang ke kaumnya dan menyampaikan kejadian yang mereka alami. Kaum mereka pun menerima dan mengimani ajaran yang dibawa tersebut.

Peristiwa ini pula yang melatarbelakangi turunnya Alquran surat Al-Jin ayat 1. Ayat ini menginfomasikan kepada Nabi Muhammad SAW tentang peristiwa alam gaib yang terjadi di sekeliling Rasulullah SAW dan para sahabat ketika itu. Rasulullah SAW kemudian menyampaikan pemberitahuan Allah SWT tersebut kepada para sahabat dan umat Islam.

Dalam surat Al-Jin, Allah SWT memberikan informasi, “Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya sekumpulan jin telah mendengarkan (Alquran), lalu mereka berkata: ‘Sesungguhnya kami telah mendengarkan Alquran yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman ke padanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami, dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.”

Sejarah Masjid Jin di MakkahKata jin secara kebahasaan mengandung makna ketertutupan atau ketersembunyian. Para pakar memberikan bermacam-macam definisi tentang jin. Muhammad Farid Wajdi menyatakan jin adalah makhluk yang terbuat dari hawa atau api, berakal, tersembunyi, dapat membentuk diri dengan berbagai bentuk, dan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat.

Sayyid Sabiq mendefinisikan jin dengan sejenis ruh yang berakal, berkehendak, mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah) sebagaimana manusia, tetapi mereka tidak berbentuk materi sebagaimana bentuk materi yang dimiliki manusia, yakni luput dari jangkauan indra atau tidak dapat terlihat sebagaimana keadaannya yang sebenarnya atau bentuknya yang sesungguhnya dan mereka mempunyai kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk.

Dalam Alquran ditemukan paling tidak lima kata yang digunakan untuk menunjuk makhluk jin, yaitu jin, jan, jinnat, iblis, dan syaithan. Kata iblis dimasukkan ke dalam kata-kata yang menunjukkan jin karena pada hakikatnya iblis tergolong jenis jin.

Kata syaithan termasuk juga yang menunjuk kepada makna jin karena syaitan itu terdiri dari jin dan manusia. Sedangkan kata khannas merupakan salah satu macam syaitan yang juga terdiri dari manusia dan jin.

Jin tercipta dari bahan dasar berupa api, berkembang biak, dan membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Jin diciptakan oleh Allah berpasangan. Ada jin laki-laki atau jantan dan ada pula jin perempuan atau betina. Jin mempunyai keinginan dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual.

Oleh sebab itu, jin juga dapat melahirkan keturunan dan selanjutnya membentuk kelompok atau masyarakat jin. Jin mempunyai beberapa kemampuan yang di antaranya melebihi kemampuan yang dimiliki manusia. Misalnya, jin dapat menjelajahi ruang angkasa dan menyadap berita-berita langit.

Jin juga mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan berat. Di antara tentara dan pekerja Nabi Sulaiman, terdapat golongan jin dan syaitan yang bertugas melakukan beberapa jenis pekerjaan berat, seperti mendirikan bangunan, patung-patung, piring-piring besar, dan menyelami lautan.

Pada dasarnya, jin tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Hal ini didasarkan kepada firman Allah dalam surat Al-A’raf: 27, “… sesungguhnya ia (syaitan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka…”

Para ulama memandang ayat ini sebagai dalil yang sangat kuat tentang tidak mungkinnya manusia melihat jin. Imam Syafi’i bahkan berkata, “Barangsiapa yang mengaku melihat jin, maka ditolak kesaksiannya, kecuali Nabi.”

Rasyid Ridha juga menegaskan, “Barangsiapa yang mengaku melihat jin, maka itu hanya ilusi atau ia melihat binatang aneh yang diduganya jin.”

Ketidakmampuan manusia melihat jin dan kemampuan jin melihat manusia adalah karena berbedanya unsur kejadian manusia dan jin. Manusia adalah makhluk kasar, sedangkan jin adalah makhluk halus. Sesuatu yang halus dapat melihat yang kasar, tidak sebaliknya.

Sementara itu ada pula ulama yang menyatakan kemungkinan jin dapat dilihat oleh manusia. Allah dapat saja memberikan kemampuan istimewa kepada orang tertentu, sehingga mampu melihat makhluk halus.

Firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 27 di atas tidak menafikan kemampuan melihat jin secara mutlak. Ayat itu hanya mengatakan bahwa manusia tidak dapat melihat jin pada suatu tempat, atau suatu keadaan, atau suatu waktu ketika jin melihat manusia. Namun, selain itu tidak tertutup kemungkinan manusia dapat melihat jin.

Ulama lain berpendapat bahwa jin hanya dapat dilihat oleh para nabi atau hanya pada masa kenabian. Ketika itu, Allah mengubah mereka menjadi makhluk kasar. Sekarang tidak bisa lagi.

Kedua pendapat yang terakhir menurut Quraish Shihab terkesan seperti dibuat-buat. Pendapat lain yang agaknya bisa diterima adalah bahwa jin dapat dilihat manusia jika jin berubah mengambil bentuk makhluk yang dapat dilihat manusia. Hal ini tidak terbatas bagi orang atau waktu tertentu, tetapi bisa terjadi pada siapa pun dan kapan- pun jika kondisi memungkinkan.

Dalam hal pembebanan tanggungjawab melaksanakan ajaran-ajaran agama, terdapat kesamaan antara manusia dan jin. Manusia dan jin sama-sama dibebani oleh Allah SWT dengan seperangkat perintah dan larangan yang terangkum dalam ajaran agama yang disampaikan oleh para rasul-Nya.

Allah berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Pada surat Al-An’am ayat 130 Allah berfirman, “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepada terhadap pertemuanmu dengan hari ini?”

Dalam menerima dan menjalankan ajaran agama tersebut, sebagaimana manusia, kalangan jin berbeda-beda sikap. Ada yang beriman, ada pula yang kafir. Ada yang taat, ada pula yang ingkar. Dalam surat Al-Jin ayat 11,13, dan 14 terdapat informasi dari kalangan jin sendiri tentang keadaan jin yang demikian.

“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda. Dan sesung-guhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi neraka jahannam.”

Bangsa jin sebagaimana yang dijelaskan di ataslah yang bertemu dengan Rasulullah SAW di kampung Ma’la di dekat daerah Tihamah. Untuk mengabadikan peristiwa unik dan penting tersebut, dibangun sebuah masjid berukuran sedang yang dikenal dengan nama Masjid Jin.

(Fiqih-Islam/Islamic-Sources/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kampanye Protes Atas Pembuatan Sebuah Masjid di Swedia


Sekelompok ekstremis dengan membentuk sebuah kampanye berupaya mempermasalahkan penggarapan pembuatan sebuah masjid di kota Halmstad, Swedia.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Risalehaber, agenda pembuatan sebuah masjid di kota Halmstad, Swedia yang dimulai beberapa pekan lalu menunai kontroversi.

Sebagian oposisi Islam dengan dipimpin seorang professor universitas bernama Dick Harrison telah membentuk sebuah kampanye guna melawan pembangunan masjid ini.

Harrison meyakini bahwa kebudayaan muslim tidak diterima untuk Swedia dan masyarakat secepat mungkin harus menghapus izin pembuatan masjid ini sebelum sempurna.

Ia mengklaim bahwa pembuatan masjid untuk muslim di Swedia akan menghancurkan budaya negara ini.

Sebelumnya juga beberapa orang protes atas pembuatan masjid, dangan mengirim email ancaman ke sebagian pengurus kota Halmstad.

(Risalehaber/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Syekh Zayed Simbol Kemajuan UEA


Di Timur Tengah, terdapat banyak masjid berdiri megah. Salah satunya adalah Masjid Agung Syekh Zayed yang terkenal.

Masjid Agung Syekh Zayed adalah masjid yang berada di kota Abu Dhabi, ibu kota Kerajaan Uni Emirat Arab. Dibangun dari tahun 1996 sampai 2007. Masjid ini dibangun oleh Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, tokoh nasional Uni Emirat Arab sekaligus pendiri Negara Uni Emirat Arab.

Pembangunan Masjid ini menjadi bagian dari mimpinya memimpin rakyat UEA dari sebuah Negara berkembang, tradisional menjadi sebuah Negara maju modern. Dan sebagai tanda penghormatan, masjid ini dinamai sesuai dengan tokoh besar dibalik ide pembangunannya, yaitu Syekh Zayed. Tempat peristirahatan terakhirnya terletak di tanah di samping masjid.

Masjid Agung Syekh Zayed merupakan bangunan besar yang terbuat dari marmer putih. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Uni Emirat Arab dan memiliki rumah lampu terbesar di ruang shalat utama yang dilapisi emas 24 karat emas dan karpet rajutan tangan terbesar di dunia.

Masjid ini terinspirasi dari arsitektur Mughal (India, Pakistan, Bangladesh) dan Mooris (Maroko) dan menjadi salah satu karya arsitektur yang terbesar di dunia. Dibangun dengan 82 kubah bergaya Maroko degan kubah utamanya yang merupakan terbesar yang pernah dibuat, dan semuanya dihias dengan batu pualam putih. Selain itu, terdapat empat bangunan menara setinggi hampir 107 meter di empat penjuru masjid.

Secara keseluruhan ukuran masjid adalah 22.412 meter persegi dan dapat menampung 40.960 jamaah. Masjid Agung Sheikh Zayed memiliki lebih dari 1000 pilar di area luar yang dilapis dengan lebih dari 20 ribu lembaran pualam dan batu alam polesan. Di ruang utama terdapat 96 pilar bundar berukuran besar yang kesemuanya di lapisi dengan mother of pearl.

Rancangan impresif menghias sisi dalam masjid dengan menggunakan material pualam Italia dipadu dengan rancangan ukiran floral di ruang sholat utama serta dinding sisi luar yang dihias dengan mozaik kaca emas.

Disekitar masjid dibangun rangkaian kolam luas yang dibangun menggunakan bahan keramik warna gelap. Yang menakjubkan, pada malam hari, kolam-kolam ini memantulkan bentuk arkade masjid, memberikan pemandangan spektakuler di bawah siraman cahaya lampu lampu masjid.

Jonathon Speirs dan Major merancang tata cahaya yang untuk memantulkan fase-fase bulan. Pemandangan awan abu-abu kebiruan di proyeksikan ke dinding luar masjid dan menghasilkan pemandangan yang berebeda setiap hari.

Selain itu, masjid ini juga terdapat perpustakaan yang terletak di sisi utara menara masjid. Dilengkapi dengan buku buku klasik dan buku buku cetakan terkait dengan Islam termasuk tentang ilmu pengetahuan dalam Islam, peradaban, kaligrafi, seni budaya, koin-koin Islam hingga buku buku kuno terbitan 200 tahun yang lalu. Dan tersedia buku-buku dalam berbagai bahasa termask bahasa Arab, Inggris, Prancis, Italia, Jerman dan Korea.

(Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Kufah Siap Menyambut Para Peziarah Arbain Husaini


Pihak pengurus Masjid Agung Kufah sedang bersiap-siap untuk menyambut para peziarah Arbain Husaini.

Demikian hal ini diberitakan oleh situs resmi Masjid Agung Kufah seperti dituturkan oleh Sayyid Muhammad Majid Musawi hari ini.

“Para pegawai teknis dan pelayanan Masjid Kufah dan area-area ziarah yang berada di bawah pengawasan masjid ini sedang mempersiapkan sebuah tempat yang cocok untuk menyambut para peziarah Arbain Husaini,” tutur Sayyid Musawi.

Menurut Sayyid Musawi, pihak kepengurusan Masjid Agung Kufah telah menetapkan seluruh fasilitas di dalam area masjid, area Muslim bin Aqil, dan area luar untuk melayani seluruh peziarah Imam Husain as.

“Kami telah melakukan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga-lembaga pemerintah di bidang keamanan dan pelayanan supaya jutaan peziarah Imam Husain as ini dilayani dengan sebaik mungkin,” ujar Sayyid Musawi.

“Seperti tahun-tahun lalu, sesuai dengan program pelayanan yang telah disusun, telah disediakan tempat-tempat khusus untuk istirahat para peziarah. Setiap hari juga disediakan ribuan bungkusan makanan untuk mereka,” ujar Sayyid Musawi.

“Di samping pelayanan logistik di atas, pihak Masjid Kufah juga bersedia memberikan pelayanan medis bagi peziarah yang memerlukan. Pihak masjid juga bersedia menjawab setiap pertanyaan peziarah yang ingin menuju Karbala,” lanjut penuturan Sayyid Musawi.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dunia Kecam Serangan Teroris Terhadap Dua Masjid Afghanistan


Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Amerika Serikat mengecam aksi bom bunuh diri terhadap dua masjid di Afghanistan.


Demikian berita ini dilansir oleh Kantor Berita Kuwait KUNA hari ini.

Para menteri luar negeri dari negara Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Amerika Serikat menyatakan kecaman keras terhadap dua aksi teroris tersebut.


Qatar

Pihak Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan kecaman keras atas serangan terhadap dua masjid yang menyebabkan minimal 39 orang warga Afghanistan tersebut tewas.

“Pemerintah Qatar mengecam setiap bentuk kekerasan dan aksi teroris dengan alasan apapun. Tindakan seperti ini tidak bisa diterima,” tandas pernyataan Kemenlu Qatar.

Qatar juga menyatakan belasungkawa kepada para korban.


Arab Saudi

Arab Saudi mengecam kedua aksi bom bunuh tersebut dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga para korban. Riyadh juga berharap supaya korban terluka lekas sembuh.


Turki

Kementerian Luar Negeri Turki mengecam kedua aksi bom bunuh tersebut dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga para korban. Ankara juga berharap supaya korban terluka lekas sembuh.


Amerika Serikat

Heather Nauert , juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, menegaskan, “Kami bersama rakyat Afghanistan. Kami terus melanjutkan usaha untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan bagi negara ini.”


Menurut pernyataan resmi pihak petinggi Afghanistan, dalam aksi bom bunuh diri pertama, pelaku juga ikut meledak bersama puluhan jamaah salat.

Dalam aksi bom bunuh diri kedua yang menghantam masjid di kawasan Ghaur, minimal 33 orang tewas.

Menurut laporan terbaru, minimal 72 orang telah menjadi korban kedua aksi bom bunuh diri Afghanistan ini.

(KUNA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Al Khalifah Masih Melarang Salat Jumat di Masjid Imam Shadiq


Untuk minggu ke-66, rezim Al Khalifah Bahrain masih tetap melarang salat Jumat digelar di Masjid Raya Imam Shadiq as Bahrain.

Demikian laporan Manama Post hari ini.

Pasukan keamanan Al Khalifah bersiaga penuh di sekitar kawasan dengan persenjataan lengkap dan fasilitas untuk mencegah salat Jumat warga Syiah di Masjid Imam Shadiq as tersebut.

Dalam kelanjutan pengepungan kawasan al-Diraz, pasukan keamanan Al Khalifah masih melarang imam Jumat dan warga setempat memasuki masjid. Untuk itu, warga terpaksa harus mengerjakan salat sendirian.

“Pelarangan ini terjadi sebagai kelanjutan dari kejahatan dan kebrutalan yang dilakukan oleh rezim Bahrain terhadap hak warga Bahrain,” tukas pernyataan Koalisi Pemuda Revolusi 14 Februari di halaman Twitter mereka.

Dari sisi lain, warga al-Diraz melakukan mogok dan demonstrasi di depan Masjid Imam Shadiq as dalam rangka menyatakan solidaritas terhadap para tawanan yang sedang ditawan di penjara Al Khalifah, termasuk Ayatullah Syaikh Isa Qasim.

Dari sejak kewarganegaraan Syaikh Isa Qasim dicabut, kawasan al-Diraz berada dalam pengepungan ketat pasukan keamanan Al Khalifah hingga sekarang.

(Manama-Post/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Berita Masjid Dalam Sepekan


Dalam sepekan terakhir, masjid-masjid dunia mengalami banyak peristiwa dan fenomena.

Berikut berita masjid dalam sepekan dalam kaca mata Kantor Berita Shabestan:

Jumat, 22 Oktober 2017

1. Para pemberontak di Afrika Tengah menyerang sebuah masjid di kawasan Quimby dan membantai sebanyak 25 warga muslim.
2. Serangan teroris terhadap Masjid Sultan Ahmad Istanbul merenggut nyawa 3 orang warga setempat.


Sabtu, 23 Oktober 2017

1. Walikota Sesto San Giovanni di Italia menyatakan menolak untuk memberikan izin membangun masjid terbesar di utara negara ini.
2. Indonesia menyediakan masjid berjalan untuk warga yang sulit untuk pergi ke masjid.


Ahad, 24 Oktober 2017

1. Masjid Hamilton Kanada menggelar program “pintu masjid terbuka” untuk memperkenalkan Islam kepada warga nonmuslim.
2. Para penghuni perumahan ilegal Zionis gagal membakar masjid di desa al-Tawanah yang terletak di al-Khalil.
3. Seorang pastur Kenya merubah gereja yang ia pimpin menjadi masjid setelah ia menyatakan masuk Islam.
4. Pihak berwenang Kuwait mewajibkan para imam masjid untuk mengisi absen keluar dan masuk masjid.
5. Dr. Muhammad Mukhtar Jum’ah, Menteri Wakaf Mesir, menegaskan supaya sekolah al-Quran diaktifkan di seluruh masjid negara ini.


Senin, 25 Oktober 2017

1. Masjid Abu Bakar di Port Sa’id Mesir sedang dibangun dengan gaya arsitektur Andalusia. Masjid ini bisa menampung 1.700 orang.
2. Sekjen Asosiasi Islam Kristen di al-Khalil kecam aksi membakar masjid yang dilakukan oleh rezim Zionis.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid-Masjid Bergaya Luar Negeri di Bekasi


Selain dikenal dengan stadion Chandrabhaganya yang berkelas internasional, Kota Bekasi juga punya sejumlah masjid megah dengan arsitektur layaknya di luar negeri. Bersama Gedung Islamic Centernya yang tak kalah mentereng, keberadaan masjid-masjid itu menambah kesan religius di kota yang kini menjadi tempat tinggal kaum urban itu. Berikut tiga masjid di kota yang dikenal dengan sebutan Kota Patriot tersebut.


Masjid al-Azhar, Jakapermai

Saat melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek, Anda akan melihat sebuah masjid berkubah besar dengan dominasi warna biru. Masjid tersebut sangat eye catching karena garis geometris dengan kombinasi warna biru-putih pada kubah sangat terlihat mencolok bagi para pengendara.

Masjid tersebut adalah masjid al-Azhar, yang beralamat di Jalan KH Noer Ali, Jakapermai, Bekasi. Jika dilihat-lihat, model kubah dan komposisi warna masjid tersebut hampir serupa dengan Masjid Andalusia di Sentul, Bogor yang juga terlihat mencolok di sisi jalan Tol Jagorawi.

Kedua masjid tersebut, terutama bagian kubah dan menaranya, juga mirip dengan bangunan Masjid Sultan Shalahuddin di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Di dalam masjid terdapat kubah besar yang didesain persis seperti mimbar-mimbar di Timur Tengah.

Sebagaimana masjid lain di tanah air, kegiatan masjid yang didirikan oleh Yayasan Wakaf al-Muhajirirn ini cukup ramai, di antaranya majelis taklim, peringatan hari besar Islam, hingga konsultasi keagamaan Islam.


Masjid al-Azhar, Summarecon

Sepintas, arsitektur masjid ini mirip dengan Masjid al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan. Ternyata, kedua masjid tersebut adalah hasil karya arsitek yang sama, yaitu Ridwan Kamil yang juga tengah menjabat sebagai Walikota Bandung.

Bentuk Masjid al-Azhar dibuat persegi, diinspirasi dari bangunan Ka’bah di Makkah, Saudi Arabia. Bentuk kotak tersebut menjadikan masjid ini terkesan unik karena dibuat tanpa kubah sebagaimana lazimnya masjid lain di dunia. Selain bentuknya yang unik, desain masjid ini juga memiliki satu keunggulan, yaitu meniadakan kolom-kolom penyangga yang biasanya memutuskan shaf para jamaah saat shalat. Dengan desain demikian, meski hanya dibangun seluas 1320 meter persegi, masjid ini mampu menampung sekitar 1500 jamaah.

Desain masjid ini kian sempurna dengan bangunan menara setinggi 17 meter yang dilengkapi dengan kubah kecil berbentuk bawang. Sementara di bagian interior, sedikit ada kemiripan dengan masjid al-Irsyad dimana di dalamnya terdapat irisan lingkaran di bagian mihrab dan hiasan-hiasan kaligrafi yang dibuat simple.


Masjid Agung al-Barkah

Masjid Agung al-Barkah merupakan salah satu masjid kebanggaan warga Bekasi. Pembangunan masjid di atas tanah seluas 3000 meter persegi ini diawali pada tahun 1980, dan telah mengalami beberapa kali renovasi.

Arsitektural masjid ini dipengaruhi model masjid timur tengah dengan kombinasi unsur tropis. Dibangun dengan delapan pintu berukir kaligrafi yang dibuat dari kayu jati, masjid al-Barkah tampak megah dan gagah. Delapan pintu dengan ukiran kaligrafi itu menyimbolkan delapan pintu surga.

Empat menara di bagian luar masjid lengkap mendampingi satu kubah besar di bagian tengah. Kubah tersebut berdiameter 18 m, dengan tulisan 99 asma Allah di bagian bawahnya. Keempat menara tersebut menyimbolkan empat tiang ilmu yakni bahasa Arab, Syariah, sejarah, dan filsafat. Selain itu, keempat tiang juga menyimbolkan syarat kebahagiaan yaitu aqidah, ibadah, akhlak, dan syariah.

(Bimas-Islam-Kemenag/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Subhanallah Luar Biasa! Masjid Kalijodo Yang Dibangun Ahok Akhirnya Rampung. Begini Komentar Warga!


Masjid di Kalijodo yakni Al-Mubarokah, kini rampung pembangunannya pada Selasa (26/9/2017).

Masjid yang berada di Jalan Tubagus Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ini, menampilkan budaya Betawi modern, sehingga membuat suasana menjadi sejuk saat melaksanakan ibadah shalat.

Hal itu, diungkapkan Sukur (31), pengunjung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Saat dia masuk ke dalam masjid yang diperkirakan luas bangunannya mencapai 550 meter persegi itu, sangat terasa sejuk.

Masjid ini digagas mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Warga Ciracas, Jakarta Timur serta berprofesi pegawai swasta di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat ini, mengakui, baru kali ini menyambangi masjid dengan arsitektur bangunannya terlihat unik dari luar dan dalamnya.

“Saya shalat di sini sama istri dan saya karena memang habis berkunjung ke RTH Kalijodo ya. Datang ke sini, lihat masjid ini.

Ternyata masjid ini baru selesai dibangun. Bangunannya jikalau pendapat saya ya unik pak. Sejuk. Dibilang jika masjid ini nuansa betawinya berasa, memang terlihat sekali betawinya ya. Enggak norak juga pak. Rapih, dan memang bagian luarnya tadi di depan saya lihat masih ada yang dirapihkan ya sama pekerja bangunan. Bagus pak, sejuk dan mau tidur di sini rasanya. Ha-ha-ha-,” paparnya.

Sementara itu, salah seorang warga di wilayah Tambora, Jakarta Barat, Jainal (41), mengakui, masjid Al-Mubarokah dahulunya terlihat rapuh.

Bahkan kurang diminati warga untuk menjalani ibadah shalat.

“Di beberapa bagian temboknya, dulu memang nampak ringkih. Sekarang jujur saja tenang ya, dan shalat menjadi khusyuk. Suasananya juga bernuansa baru. Serba bersih. Dulu, mana ada ya ke sini menjalankan ibadah shalat. Sejak ini masjid dibangun lebih terlihat lebih baik lagi ya malah ramai. Sering saya shalat di sini, karena sejuk juga dan lebih terlihat modern. Katanya, masjid ini dibangun nuansa budaya betawi kan dan alhamdulillah menurut saya bagus sekali,” katanya.

Pantauan Warta Kota, tak nampak kubah pada atap masjid Al-Mubarokah.

Bentuk atap warna merah ini limas segi empat, dan dihiasi sebuah toa atau pengeras suara di puncak atapnya itu.

Tidak jauh, terdapat menara yang tingginya itu melebihi atap masjid.

Menara itu nampak ada sebuah kubah berukuran kecil, yang tingginya pun berkisar 30 meteran.

Nampak dari luar, pada bagian atas yang dekat dengan tiang bangunan masjid, nampak pagar kayu yang bentuknya pun mirip dengan budaya betawi.

Walau tudak begitu banyak tanaman di halaman masjid, susana religi semakin terasa kala menginjak ubin lantai dasar.

Kentalnya budaya betawi pada lantai dasar itu, sangat terasa kala melongok ke sebuah lampu gantung.

Terhitung, ada sembilang lampu hias menghiasi bagias atas lantai dasar itu.

Selain itu nampak beberapa anak tangga yang menuju ke lantai dua tersebut. Tangga itu juga nampak bersih.

Ketika melongok bagian dalam lantai dua, ada ruang shalat berjamaah dan juga mimbar yang letaknya tepat di tengah.

Suasana yang islami religi ini makin terasa saat melihat tulisan arab kaligrafi yang menghiasi tembok masjid itu.

Tak hanya itu, sebuah lampu hias yang ukuran cukup besar juga membuat para warga selesai menjalani ibadah shalat, cukup terpukau.

Pada lampu hias yang menggantung itu, bentuknya bulat serta berwarna hitam.

Bahkan, ada sebuah ruangan lagi yang dipakai untuk warga.

Ruangan tersebut ialah aula yang dapat dipakai warga untuk menggelar sebuah acara pernikahan.

Ruang aula tersebut, terlihat tidak begitu besar namun diperkirakan mampu menampung kurang lebih 100 orang.

(Tribun-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Raya Zanzibar Tanzania Telah Diresmikan


Masjid Raya Zazibar di Tanzania telah usai dibangun dengan biaya Raja Oman.

Demikian berita ini dilansir oleh saluran berita Atsir hari ini.

Masjid Raya Zanzibar tersebut dibangun atas perintah Sultan Qabus bin Sa’id, Raja Oman, sebagai pusat untuk menyebarkan perdaban, persahabatan, dan kasih sayang di kalangan masyarakat, serta guna memperkuat hubungan bersejarah antara Oman dan Zanzibar.

Muhammad Syaini, Presiden Zanzibar, dalam acara peresmian masjid tersebut menegaskan hubungan bersejarah yang dalam antara dua bangsa Tanzania dan Oman. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Oman lantaran kesediaan membangun masjid ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga Zanzibar.

Masjid Raya Zanzibar memiliki banyak ruangan. Ruangan utama masjid ini bisa menampung lebih dari 1.300 jamaah.

Sementara itu, mushalla luar masjid ini bisa menampung 250 jamaah, dan mushalla khusus wanita bisa menampung lebih dari 300 jamaah.

Di samping ruang untuk salat, masjid Raya Zanzibar juga dilengkapi dengan ruang pendidikan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan perpustakaan.

Masjid Raya Zanzibar memiliki arsitektur yang unik dan merupakan kombinasi antara arsitektur kuno dan modern.

Arsitektur Masjid Raya Zanzibar merupakan kombinasi antara gaya Oman dan Afrika. Tembok masjid ini dihiasi dengan kaligrafi Islami.

Zanzibar adalah nama sebuah pulau penting dan ibukota Tanzania. Pulau ini merupakan sebuah wilayah semi otonomi.

Pada tahun 1993, pulau tersebut bersatu dengan Tanganika dan terbentuklah sebuah republik federal baru bernama Tanzania.

(Atsir/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Akhir Dominasi ISIS Atas Masjid Bersejarah Filipina


Para pejabat militer Filipina mengabarkan pembebasan masjid bersejarah pulau Mindanao negara ini dari cengkeraman kelompok teroris Mauteyang berafiliasi dengan ISIS, Minggu (17/9).

Menurut laporan IQNA dilansir dari harian elektronik Al’an, para pejabat militer Filipina mengumumkan, setelah empat bulan bentrok dengan kelompok teroris Maute-ISIS di kota Marawi, masjid bersejarah kota ini dapat dibebaskan dari cengkeraman kelompok teroris ini.

Kepala Komando Mindanao Barat Militer Filipina, LetnanJenderal Carlito GalvezJr mengatakan, pasukan pada Sabtu malam setelah bentrok dengan kelompok teroris Maute, dapat membebaskan masjid bersejarah Bato dari kekuasaan mereka.

"Setelah bentrok tersebut, demikian juga dua gedung terkait lembaga Islam Ummatullah dan universitas Islam Filipina dapat dibebaskan dari kekuasaan mereka,” imbuhnya.

Masjid bersejarah Bato termasuk salah satu markas religi terpenting khusus umat muslim kota Marawi, yang dikuasai kelompok teroris Maute, setelah dimulainya perang di pulau Mindanao. Setelah itu juga pasukan militer Myanmar dapat membebaskan masjid jami’ kota Marawi dari kekuasaan ISIS.

Menurut pengumuan Juru Bicara pasukan Filipina, konflik pasukan militer Filipina dan kelompok teroris Maute sampai sekarang telah menewaskan 800 pasukan bersenjata teroris, 149 pasukan militer Filipina dan demikian juga puluhan warga negara ini.

Kelompok teroris Maute pada tahun 2012 dengan dipimpin Abdullah Maute dan saudaranya Omar mengumumkan eksistensi dan melakukan aksi militer, penghancuran dan peledakan di Filipina dan pada bulan April tahun 2015 secara resmi berbaiat dengan kelompok teroris ISIS.

(Al’an/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Menag Soroti Peran Remaja Masjid sebagai Penjaga Jatidiri Bangsa


Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan remaja masjid harus terus dibina karena perannya sangat besar dalam menjaga warisan pendahulu. Menurutnya, remaja adalah komponen terbesar bangsa dalam piramida penduduk Indonesia.

“Remaja masjid menduduki posisi yang sangat strategis dalam ikut menjaga jati diri bangsa Indonesia ini,” ucap Menag saat menutup Jambore Pemuda Remaja Masjid Indonesia di Banjarmasin, Jumat (15/9/2017) kemarin.

Menag menilai, aktivitas remaja di masjid sangat positif. Selain untuk memperluas wawasan pengetahuan keislaman, juga tentang keorganisasian, kehidupan kebangsaan, bahkan kepemerintahan.

Wawasan seperti itu penting bagi remaja mengingat tantangan ke depan tidak sederhana. Ajaran agama yang menebarkan rahmah bagi semesta sebagaimana diajarkan pendahulu harus dapat dipertahankan sekaligus diterjemahkan dalam konteks kekinian. Generasi muda bangsa harus dijauhkan dari paham agama yang mengaku-ngaku mengajarkan Islam, namun esensinya bertolak belakang dengan Islam.

Menag mencontohkan beberapa pemuda yang karena keterbatasan pengetahuannya, ikut dalam gerakan ISIS. Mereka kemudian menyesal setelah memahami bahwa cara yang mereka lakukan justru bertentangan dengan esensial ajaran Islam.

Penutupan Jambore dilakukan bersamaan dengan Silaturahmi Ustad-Ustadzah Se-Indonesia dengan Menteri Agama. Tampak hadir, Ketua BKPRMI Pusat Said Aldi, Direktur Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah Muhammad Thambrin, Direktur Penerangan Agama Islam Khoeruddin, dan Kakanwil Provinsi Kalimantan Selatan Noor Fahmi.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid, Sanggar Untuk Hadapi Konspirasi Musuh


Masjid bisa menjadi tempat yang sangat urgen dalam melakukan hal ini, oleh karenanya kita harus menyusun agenda dan program di dalam masjid yang berhubungan dengan kebudayaan supaya dapat menganstisipasi konspirasi dan serangan musuh.

Shabestan News Agency, saat ini musuh-musuh Islam memerangi nilai-nilai kemanusiaan dan Ilahi melalui dunia maya, dimana dengan konspirasi serangan lunak dan lewat media internet serta satelit mereka berusaha untuk merampas kesucian para generasi muda masyarakat Islam.

Untuk menghalau semua ini harus ada markas yang berperan dalam menghadapi serangan dan konspirasi musuh-musuh. Masjid bisa menjadi tempat yang sangat urgen dalam melakukan hal ini, oleh karenanya kita harus menyusun agenda dan program di dalam masjid yang berhubungan dengan kebudayaan supaya dapat menganstisipasi konspirasi dan serangan musuh.

Kita harus tahu bahwa masjid yang merupakan markas untuk menjelaskan permasalahan budaya dan agama serta tempat pergerakan kebangkitan Islam sejak masa awal permulaan Islam hingga kemenangan revolusi Islam Iran.

Jika dunia Islam ingin meraih kemenangan maka kunci dari hal ini ialah persatuan, kebersamaan dan persatuan untuk menghadapi konspirasi yang memusuhi budaya masjid.

Pusat-pusat budaya harus berperan menggalakkan pemuda dan remaja untuk hadir ke masjid. Pusat-pusat budaya di masjid itu dinilai penting guna menghalau musuh, baik musuh pemikiran maupun musuh umat lainnya.

Masjid juga merupakan basis pertama di masyarakat serta memiliki peran untuk mengurangi kerusakan-kerusakan di masyarakat.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Penutupan Sejumlah Masjid Untuk Melawan Gerakan Protes 15 September di Arab Saudi


Bersamaan dengan tibanya masa janji para aktivis Arab Saudi untuk menyelenggarakan gerakan protes besar-besaran terhadap Al Saudi dengan tema “Gerakan 15 Setember”, sejumlah pasukan keamaman di seantero negara ini sedang bersiap siaga dan sebagian masjid negara ini di beberapa kota Thaif, Um al-Hamam, Unaizah dan Riyadh ditutup.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Shafaqna, halaman protes anti-pemerintah di Arab Saudi Jumat mengumumkan bahwa pasukan keamanan Saudi sedang bersiap siaga untuk menangkap semua orang yang berpartisipasi dalam aktivitas terkait gerakan 15 September.

Sementara itu, para aktivis Saudi mengabarkan penangkapan Syaikh Mahd Hlawani, di kota Taif dan penutupan masjid Malik Fahd di kota ini.

Pasukan Saudi, demikian juga telah menangkap Syaikh al-Qatami, tokoh anti pemerintah di Riyadh dan menutup masjidnya di Um al-Hamam. Menurut laporan tersebut, pasca pengumuman gerakan masyarakat, pasukan Arab Saudi menutup sejumlah masjid kota Unaizah, masjid Ibnu Abbas di Ta’if, sejumlah jalan kota ini dan masjid Nahit di al-Nazim Riyadh dan menangkap muazin masjid.

(Shafaqna/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Serangan ke Masjid Preston Inggris


Orang tak dikenal, Kamis pagi (14/9) dengan menyerang masjid jami’ kota Preston di barat laut Inggris, juga memecahkan sejumlah kaca masjid ini.

Menurut laporan IQNA dilansir dari lep.co.uk; polisi Preston dengan mengumumkan berita ini juga memulai investigasinya untuk mengidentifikasi pelaku atau para pelaku insiden tersebut.

Dewan kota Preston juga mengupload gambar kaca-kaca pecah masjid di laman Twitternya dan meminta seluruh warga agar memberikan segala informasi terkait hal ini kepada polisi.

Surat kabar Al-Dostor juga dalam sebuah laporan menulis, sejumlah kejahatan dan serangan yang menarget umat muslim dan masjid terjadi hingga mencapai seminggu sekali. Sejumlah statistik yang ada juga menunjukkan dari bulan Mei tahun 2013 sampai Juni tahun 2017, 167 kasus penyerangan telah dilakukan ke beberapa masjid di Inggris.

(LEP/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Inilah Masjid Yang Konon Dibangun Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga Dalam Semalam


Salah satu landmark Cirebon sebagai “Kota Sultan” ialah Keraton Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung tertua di Cirebon.

Masjid tersebut bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau lebih dikenal sebagai Masjid Agung Cirebon. Berbeda dengan nama masjid di Indonesia yang lazimnya menggunakan bahasa Arab. Nama masjid ini diambil dari kata “Sang” yang bermakna keagungan, “Cipta” yang berarti dibangun, dan “Rasa” yang berarti digunakan.

Masjid dengan nama unik ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga pada abad ke-15, atau sekitar tahun 1480-an. Bersamaan dengan masa penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali Songo.

Ada kisah unik dibalik pembangunannya. Menurut masyarakat Cirebon, konon masjid ini dibangun hanya dalam waktu satu malam saja. Kisah ini pun terangkum dalam buku sejarah Babad Tanah Cirebon.

Mahfud (43) selaku salah satu dewan pengurus masjid ini menceritakan sedikit sejarah pembuatan masjid tersebut.

“Pembangunan masjid ini melibatkan sekitar lima ratus orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon sendiri. Sunan Kalijaga dipercaya menjadi arsitek pembangunan,” ungkapnya.

Menurut Mahfud, hal tersebut terbukti lewat arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon.

Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek kenamaan Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan.

Masjid yang masih berdiri kokoh inipun menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam di Cirebon.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Mesir; Tempat Jamuan Non Arab Untuk Mengenal Alquran


Persembahan terjemahan Alquran dalam pelbagai Bahasa di perpustakaan masjid Mesir kota Wina Austria menyebabkan sejumlah pengunjung non Arab mengunjungi perpustakaan ini guna mengenal makna-makna Alquran.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Sada El-Balad, masjid Mesir, nama sebuah masjid yang terletak di kawsan 20 kota Wina Austria, yang memiliki luas lebih dari 400 meter persegi dan dengan kapasitas 400 jamaah salat.

Masjid ini terletak di sebuah tempat yang dihuni sekitar 15 ribu muslim dari pelbagai negara, sementara itu pintu masuknya dipenuhi dengan sejumlah karya dan lukisan Mesir.

Sejumlah tembok masjid ini dibuat dari batu pualam dan granit dan perangkat intern dan mimbarnya didatangkan dari Mesir.

Masjid ini terdiri dari tiga bagian, yaitu tempat salat dan menjadi pusatnya dan dua bagian lainnya yang lebih kecil lagi dari bagian pertama terletak di arah kanan masjid dan dikhususkan untuk sejumlah aktivitas religi dan budaya, seperti pendidikan bahasa Arab, Alquran, ilmu fikih kepada anak-anak dan para wanita, pada hari Sabtu dan Minggu.

Tembok masjid berhiaskan ayat-ayat suci Alquran dan Asma Allah, dari kayu Becech dan mihrab masjid juga dihiasi dengan beragam ornamen Islam dan seluruh masjid ditutupi dengan kerpet merah.

Demikian juga, masjid ini memiliki sebuah perpustakaan, yang mana disitu terdapat naskah-naskah Alquran dan buku-buku fikih dalam bahasa-bahasa non Arab, yang dapat menjawab pertanyaan yang dibutuhkan umat muslim dalam pelbagai bahasa.

Bahjat al-Abidi, penulis Mesir yang tinggal di Austria dan anggota dewan Islam negara ini dengan menyanjung pendirian masjid ini, mengatakan ide pendirian masjid ini dipaparkan oleh Mustafa al-Nimr, salah seorang warga Mesir yang tinggal di Austria dan proyek markas ibadah ini akan rampung sebelum tibanya hari raya Idul Fitri tahun ini dan akan dibuka dengan dihadiri Omar Amer, Duta Mesir di Austria dan sejumlah minoritas muslim Austria.

Mustafa al-Nimr juga mengumumkan, masjid Mesir didirikan guna memberikan pelayanan kepada lebih dari 15 ribu muslim dari pelbagai negara dan ras, yang tinggal di kawasan 20 Wina ini.

Syaikh Mohamad Shahata, Wakil Al-Azhar dan imam serta khotib masjid Mesir mengatakan, selain umat muslim Mesir dan Arab banyak sekali umat muslim dari pelbagai negara dan ras seperti Austria, Turki, Chechen, Bosnia sering hilir mudik ke masjid ini.

"Sejumlah aktivitas masjid ini tidak dikhususkan hanya dengan pelaksanaan salat jamaah saja, namun juga dipaparkan sejumlah pelajaran fikih, Alquran dan bahasa Arab,” imbuhnya.

Muhammad Hariri, Konsultan Pers dan Media masjid juga dengan menegaskan kebutuhan umat muslim kawasan 20 Wina dan pelbagai kawasan lain kota ini akan masjid besar seperti masjid Mesir, juga memprihatinkan akan tidak adanya kepedulian khusus sejumlah media akan pendirian masjid pertama dengan nama Mesir di Wina.

Sekitar 650 ribu populasi dari 8,5 juta Austria adalah muslim, dimana jumlah ini mencakup undang-undang bernama "Undang-undang Islam Baru”, yang disetujui dua tahun lalu dan berdasarkan hal tersebut, umat muslim berhak untuk melaksanakan syiar-syiar agama seperti melaksanakan salat dan penyembelihan secara syar’i.

(Sada-El-Balad/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Terkait Berita: