Selain dikenal dengan stadion Chandrabhaganya yang berkelas internasional, Kota Bekasi juga punya sejumlah masjid megah dengan arsitektur layaknya di luar negeri. Bersama Gedung Islamic Centernya yang tak kalah mentereng, keberadaan masjid-masjid itu menambah kesan religius di kota yang kini menjadi tempat tinggal kaum urban itu. Berikut tiga masjid di kota yang dikenal dengan sebutan Kota Patriot tersebut.
Masjid al-Azhar, Jakapermai
Saat melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek, Anda akan melihat sebuah masjid berkubah besar dengan dominasi warna biru. Masjid tersebut sangat eye catching karena garis geometris dengan kombinasi warna biru-putih pada kubah sangat terlihat mencolok bagi para pengendara.
Masjid tersebut adalah masjid al-Azhar, yang beralamat di Jalan KH Noer Ali, Jakapermai, Bekasi. Jika dilihat-lihat, model kubah dan komposisi warna masjid tersebut hampir serupa dengan Masjid Andalusia di Sentul, Bogor yang juga terlihat mencolok di sisi jalan Tol Jagorawi.
Kedua masjid tersebut, terutama bagian kubah dan menaranya, juga mirip dengan bangunan Masjid Sultan Shalahuddin di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Di dalam masjid terdapat kubah besar yang didesain persis seperti mimbar-mimbar di Timur Tengah.
Sebagaimana masjid lain di tanah air, kegiatan masjid yang didirikan oleh Yayasan Wakaf al-Muhajirirn ini cukup ramai, di antaranya majelis taklim, peringatan hari besar Islam, hingga konsultasi keagamaan Islam.
Masjid al-Azhar, Summarecon
Sepintas, arsitektur masjid ini mirip dengan Masjid al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan. Ternyata, kedua masjid tersebut adalah hasil karya arsitek yang sama, yaitu Ridwan Kamil yang juga tengah menjabat sebagai Walikota Bandung.
Bentuk Masjid al-Azhar dibuat persegi, diinspirasi dari bangunan Ka’bah di Makkah, Saudi Arabia. Bentuk kotak tersebut menjadikan masjid ini terkesan unik karena dibuat tanpa kubah sebagaimana lazimnya masjid lain di dunia. Selain bentuknya yang unik, desain masjid ini juga memiliki satu keunggulan, yaitu meniadakan kolom-kolom penyangga yang biasanya memutuskan shaf para jamaah saat shalat. Dengan desain demikian, meski hanya dibangun seluas 1320 meter persegi, masjid ini mampu menampung sekitar 1500 jamaah.
Desain masjid ini kian sempurna dengan bangunan menara setinggi 17 meter yang dilengkapi dengan kubah kecil berbentuk bawang. Sementara di bagian interior, sedikit ada kemiripan dengan masjid al-Irsyad dimana di dalamnya terdapat irisan lingkaran di bagian mihrab dan hiasan-hiasan kaligrafi yang dibuat simple.
Masjid Agung al-Barkah
Masjid Agung al-Barkah merupakan salah satu masjid kebanggaan warga Bekasi. Pembangunan masjid di atas tanah seluas 3000 meter persegi ini diawali pada tahun 1980, dan telah mengalami beberapa kali renovasi.
Arsitektural masjid ini dipengaruhi model masjid timur tengah dengan kombinasi unsur tropis. Dibangun dengan delapan pintu berukir kaligrafi yang dibuat dari kayu jati, masjid al-Barkah tampak megah dan gagah. Delapan pintu dengan ukiran kaligrafi itu menyimbolkan delapan pintu surga.
Empat menara di bagian luar masjid lengkap mendampingi satu kubah besar di bagian tengah. Kubah tersebut berdiameter 18 m, dengan tulisan 99 asma Allah di bagian bawahnya. Keempat menara tersebut menyimbolkan empat tiang ilmu yakni bahasa Arab, Syariah, sejarah, dan filsafat. Selain itu, keempat tiang juga menyimbolkan syarat kebahagiaan yaitu aqidah, ibadah, akhlak, dan syariah.
(Bimas-Islam-Kemenag/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email