Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label ABNS VIDEO. Show all posts
Showing posts with label ABNS VIDEO. Show all posts

Berani-beraninya, Youtuber Ini Sebut Fadli Zon Tidak Gentleman!

Fadli Zon (Foto: Jafrianto/kumparan)

POLITISI Partai Solidaritas Indonesia, Rian Ernest, sudah mulai diperiksa polisi terkait laporannya terhadap Fadli Zon yang mengunggah lagu potong bebek angsa.

Di jagad youtube, youtuber Pablo Benua yang banyak fokus di konten-konten terkait penelaahan hukum pun berkomentar terkait hal ini.

Akun youtube Pablo Benua, yakni Rey Utami & Pablo Benua kini sudah memiliki subscribers sebanyak 30.525.

Terkait lagu potong bebek angsa yang diunggah Fadli Zon, Pablo Benua membuat judul 'FADLI ZON BISA DIPENJARA? POTONG BEBEK ANGSA'.

Video itu dimulai dari Pablo Benua yang menyatakan bahwa Fadli Zon bisa dipidana akibat lagu potong bebek angsa tersebut.

"Bisakah Fadli Zon dipidana? jawabannya adalah bisa. Kenapa saya katakan bisa, begini, saya akan baca sedikit liriknya. Potong bebek angsa masak di kuali, gagal urus bangsa maksa 2 kali, fitnah HTI fitnah FPI, ternyata merekalah yang PKI, takut diganti Prabowo Sandi," kata Pablo Benua.

Pablo Benua dalam videonya mengatakan yakin ketika fadli zon dilaporkan politisi partai PSI bahwa Fadli Zon akan berkilah bahwa ini bukan ditujukan kepada Presiden jokowi atau Kyai Maruf Amin.

"Saya pastikan bahwa video tersebut dibuat adalah untuk Pak Jokowi, karena disini ada kata-kata yang ditekankan Fadli Zon sehingga kita berpikir bahwa itu adalah untuk Pak Jokowi. Begini kata-katanya disini, takut diganti prabowo sandi. Jadi pertanyaan dalam waktu dekat ini siapa yang mereka sebut selalu mereka umbar-umbar akan mengganti dengan prabowo sandi, jelas mereka berbicara tentang jokowi sebagai Presiden RI," ujar Pablo Benua.

Lalu, Pablo Benua mengatakan bahwa kata-kata takut diganti prabowo sandi jelas merupakan tuduhan kepada Jokowi.

"Oke saya akan bahas terkait kata-kata yang dapat menjerat Fadli Zon. Disini ada kata-kata gagal urus bangsa maksa 2 kali. Yang jadi pertanyaan apa yang menjadi patokan Fadli Zon atau yang menjadi parameter pak Jokowi gagal urus bangsa. Yang kedua maksa dua kali, ini adalah kata-kata yang bisa dibilang sangat-sangat menyebar fitnah. kenapa? ingat, Pak Jokowi dan Kyai Maruf Amin menjadi Capres dan Cawapres mereka mendaftar ke KPU dan mereka melakukan itu berdasarkan konstitutusi.yang jadi pertanyaan saya,kata-kata maksa 2 kali ini apa dasar Fadli Zon menyebutkan itu. Karena apa yang dilakukan Pak Jokowi dan Kyai Maruf sudah benar.sehingga tidak dapat disebut maksa," ujar Pablo Benua.

Kata-kata berikutnya yang dibahas Pablo benua adalah 'fitnah HTI'.

"fitnah yang mana, HTI dibubarkan berdasarkan konstitusi juga. dan mereka setelah dibubarkan, SK pembubaran itu dikeluarkan, HTI masih diberi kesempatan untuk melakukan gugatan dan membuktikan apa yang dituduhkan pemerintah tidak benar dengan menggugat ke PTUN. Tapi yang terjadi pembuktian yang mereka lakukan tak dapat diterima oleh PTUN," ujar Pablo Benua.

Lalu yang keempat, ujar Pablo Benua, ada pula yang berbicara tentang fitnah FPI. "Kapan Pak Jokowi memfitnah FPI. Sekarang harus dibuktikan benarkah Pak Jokowi dan Kyai Maruf Amin memfitnah fpi,"ujar Pablo Benua.

Berikutnya terkait kata-kata 'merekalah yang PKI, youtuber Pablo Benua juga mempertanyakan hal itu. Fadli Zon harus membuktikannya.

"Akan tetapi kita sebagai manusia yang waras, saya memastikan orang yang dimaksud adalah jokowi maruf amin. Sebab ada kata-kata takut diganti Prabowo-Sandi. Itu mengarah betul-betul ke Pak Jokowi dan Kyai Maruf. Sehingga tak ada terduga lainnya, karena capres itu," ujar Pablo Benua.

"Fadli zon juga tak bisa berkilah lagi bahwa ini kan saya tak sebut nama. Maaf nih Zon, perlu kita pahami bahwa rakyat kini tidak bodoh.Ketika anda menyatakan itu tidak menyebut nama,tidak spesifik, tapi rakyat Indonesia tahu Fadli Zon menyanyikan lagu ini yang ditujukan kepada jokowi dan Kyai Maruf Amin. Kalau fadli zon berkilah bahwa itu bukan untuk pak jokowi dan sebagainya, sangat tidak gentle saya rasa. Karena katanya anda ingin memperjuangkan demokrasi,anda ingin berjuang untuk rakyat dan sebagainya, anda tak berani menyuarakan hal-hal kecil seperti ini," ujar Pablo Benua dalam video tersebut.


Selengkapnya mari kita simak video dari youtuber Pablo Benua :


(Warta-Kota-Live/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Wiranto Sebut Banser Bakar Bendera Tauhid Agar Hari Santri Aman Dari HTI


Menkopolhukam Wiranto angkat bicara terkait polemik pembakaran bendera Tauhid oleh oknum Banser saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat. Wiranto menjelaskan, apa yang dilakukan Banser itu adalah cara mengamankan penyelenggaraan Hari Santri dari bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Yang muncul dalam upacara Hari Santri di beberapa daerah (di Tasikmalaya dan Garut), untuk daerah Iainnya bendera (Tauhid) tersebut dapat diamankan dengan tertib, sedangkan di Garut cara mengamankannya dengan cara dibakar oleh oknum Banser," jelas Wiranto saat konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (23/10).

Menurut Wiranto, aksi pembakaran ini terjadi karena oknum Banser menganggap bendera Tauhid itu adalah bendera HTI. Sementara, HTI saat ini telah dibubarkan dan dianggap sebagai organisasi terlarang.

"Peristiwa pembakaran tersebut akibat adanya penggunaan kalimat Tauhid dalam Bendera HTI sebagai ormas yang sudah dilarang keberadaannya," kata Wiranto.

Wiranto mengatakan, polemik ini telah menyebar secara luas ke masyarakat dengan berbagai pendapat yang cenderung mengadu domba sesama ormas. Oleh karena itu, Wiranto mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan kasus ini kepada Polri dan Kejaksaan Agung

"Dalam rangka memperjelas permasalahannya, maka klarifikasi dan pendalaman akan dilaksanakan oleh pihak Polri dan Kejaksaan RI, untuk menentukan penanganan selanjutnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," pungkasnya.

Pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan, bendera yang dibakar adalah bendera tauhid yang menjadi bagian dari sejarah Islam, bukan bendera HTI karena tidak ada simbol HTI di bendera itu.

"Dalam perspektif MUI karena itu tidak ada tulisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), maka kita menganggap itu kalimat tauhid," ucap Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas di gedung MUI, Jakarta, Selasa (23/10).

Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menanggapi santai terkait kritik pedas yang muncul akibat pembakaran bendera Tauhid itu.

"Santai saja, kita menjadi bisa mengindentifikasi siapa mereka sebenarnya, siapa saja mereka, dari mana asalnya, organik atau robot, arahnya ke mana dan sebagainya," ujar Gus Yaqut kepada kumparan, Selasa (23/10).





Simak video ini:










Simak video ini Via CNN-Indonesia:


(Kumparan/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Dituding Nistakan Agama Gara-gara Video Ini, IG Tretan Muslim-Coki Pardede Digeruduk Netizen (Bagian 1)


Tretan Muslim dan Coki Pardede dituding menistakan agama karena video YouTubenya. Karena hal itu, media sosial mereka digeruduk netizen.

Video yang menjadi masalah Muslim dan Coki yakni ketika mereka membuat konten memasak daging babi dicampur kurma. Mereka juga melemparkan celetukan-celetukan terkait menu makanan yang dibuatnya.

Video Tretan Muslim dan Coki Pardede itu pun diunggah oleh Derry Sulaiman. Sang ustad merasa mereka telah mengolok-olok agama dengan lawakan yang dibuat.

"Siapa org ini? Kurang ajar, Ingin ngetop agama kita di olok olok... Tolong info alamat rumah 2 org ini yaah, ingin dengar langsung lawakannya ( yg tak lucu sama sekali )... Bila agama kalian di nistakan, kalian tdk marah... gantilah baju kalian dgn kain kafan, mati saja... ! ( buya hamka )," tulis Derry di media sosial saat dikutip detikHOT, Sabtu (20/10/2018).

Video Tretan Muslim-Coki Pardede memasak daging babi dicampur dengan kurma sebenarnya ada di akun YouTube Muslim. Dia membuat konten video bernama Last Hope Kitchen yang tujuannya memasak tanpa harus mencicipi.

Dalam video itu, Muslim ingin memasak babi yang dinilai haram di agama Islam dicampur dengan kurma. Dia dan Coki Pardede juga seperti biasanya memberi lawakan terhadap suatu obyek.

"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat daging babi. Nggak bau ya (pas cium daging babi). Coba kita dengarkan, neraka, neraka, api neraka, babi ini neraka. Saya akan memasak daging babi. Ini keren ya seorang chef memasak tanpa dicicipi. Kalau orang Islam bagian terbaik dari babi, dibuang. Tidak ada yang terbaik dari alharamin. Karena daging babi haram, kita akan campurin unsur-unsur Arab, kurma dan madu. Sangat Arab, sangat Timur Tengah sekali. Kira-kira apa yang terjadi makanan haram babi ini dicampur dengan makanan barokah dari kurma dan madu," ucap Muslim dalam vlognya.

"Sebenarnya karena persiapannya kurang prepare ya, kalau bisa dapatin air zam-zam kan menarik juga dong. Ada daging babi dicampur ini minumnya air zam-zam," timpal Coki.

"Jadi bagaimana ceritanya kalau sari-sari kurma masuk ke dalam pori-pori apakah cacing pitanya akan mualaf. Kita tidak tahu dong. Dalam (daging babi) ini kan ada cacing pita," kata Coki Pardede lagi.

Video memasak itu sendiri tampaknya sudah hilang dari list channel YouTube Tretan Muslim. Akan tetapi karena Derry Sulaiman posting, hal itu pun berdampak terhadap komentar pedas netizen untuk Muslim dan Coki Pardede yang dinilai menistakan agama.

"Kalo si kafir ini udah beberpa kali jadiin agama islam bahan candaanya @cokipardedereza hajar aja dahh," kata akun @hikmat**adhan.

"Cari bang... ini sudah ga lucu lagi," tukas @fer**shita.
Komentar pedas banyak ditemui dalam postingan Instagram Muslim dan Coki. Para warganet berharap mereka dihukum.

"Gak lucu bro lawakan lu garing. Lu agama islam, tp islam dibecandain, diolok-olok. Coba buka surat at-taubah 65-66. Bukan gua sok bijak atau sok suci. Tugas manusia hanya saling mengingatkan dan menasehati jika terdapat kesalahan, kalo lu ga terima ketika lu salah berarti ada yg salah dalam diri lu. Sekian," ujar akun @adamrus**ni.

"Anda hina agama Islam? Anda kira lucu memperolok olok agama Islam? Tunggu azab Allah kepada Anda," tutur @noprianto**ernando.






Simak Video Ini:



(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-lain/ABNS)

Detik-detik Ahmad Dhani Kena 'Skakmat', Kalah Debat Lalu Tinggalkan Meja Diskusi Saat Live


Musisi Ahmad Dhani berbicara sesumbar terkait status tersangka yang disandangnya beberapa kali.

Suami Mulan Jameela ini diketahui menyandang status tersangka kasus pencemaran nama baik dan terkait dugaan ujaran kebencian (hate speech) di unggahan video yang dibuatnya di Hotel Majapahit Jl Tunjungan Surabaya, Minggu (26/8/2018).

Saat itu Ahmad Dhani yang tengah berada di Surabaya untuk melakukan deklarasi #2019GantiPresiden ditolak kedatangannya oleh sekelompok orang.

Atas apa yang dialaminya, Ahmad Dhani sempat berucap 'idiot' kepada kelompok orang tersebut.

Oleh karena itu dirinya ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 27 ayat 3 tentang ujaran kebencian.

Musisi yang kini berpindah haluan ke politik itu mengaku sudah lebih dari 10 kali dirinya ditetapkan tersangka oleh aparat penegak hukum.

Namun, ia tak pernah menikuti jalannya proses persidangan dan ditahan oleh polisi.

Pengakuan itu ia sampaikan di Bareskrim Mabes Polri, Jumat (19/10/2018), saat hendak membuat laporan terkait persekusi yang dialaminya.

"Saya jadi tersangka ini sudah 11 kali," ucap ayah kandung Dul Jaelani itu.

Dari sebelas penetapannya sebagai tersangka, Dhani mengaku baru satu kasus yang membuatnya menjalani proses peradilan yakni ketika kasus ujaran kebencian yang sedang berproses di PN Jakarta Selatan.

Dhani pun mengaku heran pada status tersangkanya.

“Jadi kita tidak boleh menyatakan polisi korup wajib diinjak kepala? Polisi tidak paham bahwa ujaran kebencian itu adalah pernyataan kebencian kepada sesuatu yang baik. Pernyataan kebencian kepada sesuatu hal yang (buruk) itu bukan ujaran kebencian,” tulis Dhani dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Kamis (18/10/2018).

Hal ini kembali ditegaskan dalam sesi debat panas Ahmad Dhani tersangka lagi yang ditayangkan Inews. Saking ngotot dengan asumsinya Ahmad Dhani pun membuat analogi kemana-mana. Faktanya didalam hukum tidak mengenal analogi. Hal ini dijelaskan pengamat hukum Albert Aries. Namun demikian Ahmad Dhani tidak mufakat dengan penjelasan pengamat hukum Albert Aries sehingga akhirnya meninggalkan sesi debat panas.

Berikut videonya:







(Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Curhat Walkot Bekasi Soal Kinerja Gubernur Anies, Ternyata Semrawut Tidak Seperti Jaman Ahok


Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi (Pepen) menegaskan kotanya belum menerima dana hibah tahun 2018 atas perjanjian kerja sama pengelolaan sampah. Bila DKI tak memenuhi kewajibannya, Pemkot Bekasi akan meninjau ulang kerja sama.

Pepen mengiyakan soal kaitan penghentian truk sampah DKI yang masuk ke Kota Bekasi, salah satunya terkait dana hibah. Bila perjanjian kerja sama tak ditaati termasuk aturan pengangkutan sampah, pencegatan truk sampah dari DKI akan berlanjut.

"Saya kira kalau nggak ada keputusan akan berlanjut. Itu kan ada kontrak perjanjian bersama yang harus dipahami. Kalau tidak dipenuhi, jangankan lagi dihentikan, ditutup juga bisa," kata Pepen kepada wartawan di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Kota Bekasi, Jumat (19/10/2018).

Kerja sama ini terkait tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Bantargebang. Ada kewajiban DKI terkait pembuangan sampah ke Bekasi

"Gubernur (DKI) yang harus lihat di Bantargebang. Saya antar nanti melihat, kan gubernur belum pernah kesini, belum pernah ke Bantargebang," sambungnya.

"Di kontraknya ada, dia harus menanggulangi, harus merehabilitasi. Saat proses-proses nanti berdampak pada lingkungan. Terus ada kemitraan yang harus dibantu apa saja," imbuh Pepen.

Dia menyebut ada konsekuensi bila Pemprov DKI tidak melakukan kewajibannya. "Kalau tidak diberikan, ya nggak usah ada kerja sama," ujar Pepen ditanya mengenai konsekuensi bila dana hibah tidak dicairkan.


Walkot Bekasi Pepen Tanggapi Anies: Dana Hibah 2018 Belum Ada

Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi (Pepen) menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang menyebut Pemprov sudah menyetorkan dana hibah Rp 194 miliar ke Bekasi. Pepen mengatakan dana hibah tersebut merupakan realisasi tahun 2017.

"Saya luruskan mengenai dana hibah, yang disampaikan gubernur itu sudah dibayar, itu tahun 2017. Tahun 2018 kita tidak dipenuhi. Yang disampaikan (Pak Anies) sekarang Rp 180 miliar (Rp 194 miliar) itu adalah anggaran tahun 2017. Yang 2018, setelah gubernur diangkat belum ada. Nah sekarang sudah mau masuk 2019, masa dua tahun kontrak kita dilalaikan," ujar Pepen kepada wartawan di Jalan Mayor Madmuin Hasibuan, Kota Bekasi, Jumat (19/10/2018)

Bagi Pepen, bantuan keuangan terkait pengelolaan sampah DKI ke Kota Bekasi, bukan urusan nominal. Tapi DKI dan Kota Bekasi punya perjanjian yang sama-sama harus dipenuhi.

"Kami sudah beberapa kali kirim surat (ke Pemprov DKI), kami sudah beberapa kali mengingatkan hak dan kewajiban," katanya.


Walkot Bekasi soal Dana Sampah: Ahok Suka Bantu, Anies Menjauh

Wakil Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Tri Adhianto, membandingkan era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan era Anies Baswedan. Tri menyebut koordinasi era Ahok lebih baik soal dana kemitraan dan dana kompensasi bau terkait sampah.

"Kenapa yang selama ini bisa terjalin dengan baik sekarang kok gubernur menjauh. Dulu (pembangunan) tol zaman Pak Ahok juga suka bantu," ujar Tri saat dihubungi, Jumat (19/10/2018).

Perbandingan ini disampaikan Tri guna menanggapi dana hibah kemitraan yang belum cair. Pemkot Bekasi mengajukan dana hibah Rp 2 triliun ke DKI Jakarta.

Dana hibah masuk perjanjian antara DKI dan Kota Bekasi. Ada 41 item perjanjian terkait pemanfaatan lahan di Bantargebang untuk pembuangan sampah dari Jakarta.

"Sudah (diajukan). Sudah cukup lama dari Maret. Kita melihat saja ya kalau 2019 ini tidak dibantu, ada pekerjaan yang belum selesai, seperti pembangunan flyover Cipendawa dan Rawa Panjang. Adanya kemitraan itu lahir saat zaman Pak Jokowi dan Pak Ahok," ujarnya.

Proposal dana hibah yang diajukan Pemkot Bekasi sudah diproses. Namun DKI baru membayar dana kompensasi bau kepada warga sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Yang hilang itu dana kemitraan (Rp 2 triliun) dan yang Rp 196 (miliar) itu dana kompensasi (yang sudah dibayar). Kita minta perhatian lebih," sambungnya.

Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lestari sebelumnya mengatakan Pemkot Bekasi mengajukan dana hibah sebesar Rp 2,09 triliun ke Pemprov DKI Jakarta. Proposal diajukan pada Senin (15/10).

Premi menjelaskan dana yang diajukan Pemkot tersebut belum bisa diputuskan. Sebab, harus ada pembahasan lebih dulu dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Premi menuturkan awalnya Pemkot Bekasi mengajukan dana bantuan sebesar Rp1 triliun, tapi kemudian direvisi menjadi Rp 2,09 triliun. Kata Premi, dana yang diajukan Pemkot Bekasi untuk pembangunan flyover Cipendawa, flyover Rawa Panjang, sampai pembebasan lahan Jalan Siliwangi.





Simak Video Ini:


(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Tidak Punya Sopan Santun, Sidang Praperadilan SP3 Ricuh Gara-gara Anak Buah Habib Rizieq Shihab Lakukan Hal Ini. Simak Videonya!


Sidang lanjutan praperadilan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) Polda Jabar dalam kasus penodaan lambang Negara Pancasila dengan tersangka Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Bandung berakhir ricuh.

Sukmawati Soekarno Putri yang hadir dalam sidang tersebut, dikawal keluar ruang sidang melalui pintu belakang karena loyalis Habib Rizieq di ruang sidang bersorak mengeluarkan kata-kata kasar.

“Busuk, busuk, busuk,” ujar salah satu loyalis berpakaian putih yang diikuti oleh loyalis lainnya meski diminta aparat untuk bersikap kondusif, Kamis 18 Oktober 2018.

Sukmawati beserta tim penasehat hukumnya tanpa kompromi langsung keluar ruangan sidang meski tengah disoraki dengan kata-kata kasar.

Sukmawati menyayangkan, sikap para loyalis tersebut yang bersikap seenaknya selama proses persidangan.

“Ya sayang kali (dengan kata kasar muncul), itu suara-suara yang mengganggu, kenapa tidak hormat, etis, santun kepada persidangan yang terhormat,” katanya.

“Ya (sidang berjalan) bagus cuma terganggu oleh suara-suara yang mengganggu, jadi baguslah jelas jadi lebih memperjelas,” tambahnya.


Berikut videonya:


(Viva/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ironis! Hampir 60 % Guru Memiliki Opini Intoleran Terhadap Agama Lain

Saiful Umam

Hasil penelitian Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah, menunjukan data sebanyak 57% guru memiliki opini intoleran terhadap pemeluk agama lain. Sedangkan 37,77% keinginan untuk melakukan perbuatan intoleran atau intensi-aksi.

“Penelitian ini bertujuan untuk melihat pandangan serta sikap keberagamaan guru sekolah dan madrasah di Indonesia. Guru punya posisi strategis dan punya peran penting dalam pembentukan nilai-nilai, pandangan, serta pemikiran siswa,” kata Direktur Eksekutif PPIM Saiful Uman saat memaparkan hasil penelitiannya, di Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 16 Oktober 2018.

Saiful Uman menuturkan penelitian ini menggunakan dua alat ukur. Pertama dengan kuisioner, alat kedua menggunakan Implicit Asosiation Test (IAT). Adapun
enam pernyataan disiapkan untuk digunakan sebagai komponen pengukuran opini intoleran.

Menurut Saiful ada dua contoh pernyataan yang memiliki muatan faktor tinggi dalam mengukur opini intoleransi pada pemeluk agama lain. “Pertama, Non-Muslim boleh mendirikan tempat ibadah di lingkungan ibu/bapak tinggal. Kedua, Tetangga berbeda agama boleh mengadakan acara keagamaan,” kata Saiful.

Dari dua pernyataan itu, hasilnya sebanyak 56% tidak setuju non-muslim mendirikan tempat ibadah di sekitar tempat tinggal, dan 21% tidak setuju tetangga berbeda agama boleh mengadakan acara keagamaan.

Sedangkan pada intensi-aksi intoleran pada pemeluk agama lain diukur dengan lima pernyataan. Kedua pernyataan itu adalah ‘menandatangani petisi menolak kepala dinas pendidikan yang berbeda agama’, dan ‘menandatangani petisi menolak pendirian sekolah berbasis agama non-Islam di sekitar tempat tingalnya’.

Hasilnya sebanyak 29% guru menyatakan kesediaannya bila ada kesempatan, untuk menandatangi petisi menolak kepala dinas pendidikan yang berbeda agama. Kemudian 34% guru menyatakan bersedia menandatangani petisi menolak pendirian sekolah berbasis agama non-Islam di sekitar tempatnya tinggal.

Penelitian ini menggunakan 2.237 guru sebagai sampel. Dengan proporsi 1.172 guru sekolah negeri dan 1065 guru sekolah swasta (dalam penelitian ini madrasah). Dilaksanakan selama satu bulan, 6 Agustus sampai 6 September 2018, penelitian ini mengambil sampel dari 34 Provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak menggunakan teknik probability proporsional to size.

Guru Sedang Mengadakan Pertemuan


Saiful Umam: Sebagian Besar Guru Intoleran

Sekitar 63,07% guru di Indonesia cenderung intoleran. Bahkan, di antara mereka masuk kategori sangat intoleran terhadap pemeluk agama lain.

Demikian hasil survei Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai pandangan keberagaman di kalangan guru muslim se-Indonesia. Hasil survei tersebut dirilis kemarin.

“Hasil ini merepresentasikan opini intoleransi guru beragama Islam di semua level pendidikan, dari TK hingga SMA atau madrasah aliyah. Sebagian besar masuk kategori intoleran dan sangat intoleran terhadap pemeluk agama lain,” kata Direktur Eksekutif PPIM UIN, Saiful Umam, dalam rilis hasil survei bertajuk Pelita yang Meredup: Potret Keberagaman Guru Indonesia di Jakarta.

Menurutnya, hasil opini intoleransi tersebut diukur menggunakan sejumlah pernyataan. Di antaranya, pernyataan bahwa nonmuslim boleh mendirikan sekolah berbasis agama di lingkungan sekitar. Pernyataan lain yang diujikan ialah tetangga yang berbeda agama boleh mengadakan acara keagamaan di kediaman masing-masing.

Hasilnya, ujar Saiful, sebanyak 56% guru tidak setuju nonmuslim boleh mendirikan sekolah berbasis agama di sekitar tempat tinggal mereka. Sebanyak 21% guru juga tidak setuju bahwa tetangga yang berbeda agama boleh mengadakan acara keagamaan di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Kedua contoh pernyataan itu memiliki muatan faktor tinggi dalam mengukur opini intoleransi,” katanya.

Survei tersebut melibatkan 2.237 responden guru muslim di 34 provinsi. Guru yang menjadi responden berada di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah mulai TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/K/MA. Survei dilakukan pada 6 Agustus hingga 6 September 2018.

Saiful mengatakan, meski dari hasil survei menggambarkan potret buram sikap keberagamaan guru, dengan temuan tersebut tidak serta-merta guru berarti berbuat intoleran. Hasil tersebut hanya menggambarkan pandangan dan intensi intoleransi.

“Tapi belum tentu guru itu pernah melakukan aksi intoleran. Tapi jika ada kesempatan, memungkinkan (melakukan itu). Kalau ditanya aksi, kemungkinan akan melakukan tindakan intoleran sudah berkurang,” ujarnya.

Hal itu, lanjutnya, tecermin pada uji pernyataan lanjutan yang diajukan kepada res-ponden. Pada uji intensi aksi intoleran, temuan survei menunjukkan sekitar 29% guru berkeinginan untuk menandatangani petisi menolak kepala dinas pendidikan yang berbeda agama. Sekitar 34% guru juga berkeinginan menandatangani petisi menolak pendirian sekolah berbasis agama non-Islam di sekitar tempat tinggal mereka.


Faktor ekonomi

Terkait dengan hasil survei, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo menyatakan faktor ekonomi bisa berkontribusi pada mengerasnya pandangan keagamaan guru. Pasalnya, kondisi kesejahteraan guru di Tanah Air belum merata. Hal itu membuat guru-guru mencari pandangan alternatif yang dinilai bisa membawa kondisi ekonomi yang lebih baik.

Faktor sosial juga dinilai berpengaruh dalam pembentukan pandangan intoleran di kalangan pendidik. Hal itu dikemukakan Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo. Menurutnya, guru yang memiliki opini intoleran cenderung minim mengalami interaksi sosial antarpenganut agama berbeda. []


Berikut ini adalah video yang diolah berdasarkan hasil survey peneliti PPIM UIN yang berjudul “Api Dalam Sekam”, yang membahas tentang sifat beragama Generasi Z, di-release pada bulan April 2018:


Sumber Tulisan: Dhika Kusuma Winata/Harian Media Indonesia

(Islam-Indonesia/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Bikin Haru! Cerita Pemuda Parepare Bersahabat Dengan Anak Jokowi Hingga Rintis Usaha Bersama


Andika Atmadinata, pria asal Labolong, Pinrang namun menghabiskan masa kecil di Kampung Pisang, Kota Parepare menyita perhatian.

Pemuda yang saat ini kuliah di Bandung jurusan bisnis tersebut, menjadi perhatian lantaran pernikahannya di Parepare bersama Risda Ayu dihadiri langsung putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Ternyata, Andika merupakan sahabat dari anak nomor satu di Indonesia tersebut.

Saat ini, Andika menjadi General Manager dari brand Sang Pisang usaha kuliner Kaesang Pangarep.

Andika mengaku saat ini sudah ada 54 cabang Sang Pisang yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia.

Ingin mengetahui awal perkenalan Andika dengan Kaesang hingga akhirnya diajak bergabung mengembangkan usaha brand Sang Pisang.


Berikut kisahnya:


(Tribun-News/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Gara-gara Mau Dikepung, Fahri Hamzah Batal Datang Ke NTT. Begini Kronologi Pembatalannya!

Foto: (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dipastikan tak akan berkunjung ke Kupang. Pembatalan itu sekaligus ditundanya deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi Nusa Tenggara Timur pada Kamis 18 Oktober 2018.

"Kegiatan sudah kami batalkan, dan belum pasti kapan akan digelar lagi," tegas Ketua Garbi NTT, Abdul Kadir Mau saat menggelar konferensi pers, Rabu, 17 Oktober 2018.

Sebelumnya kelompok Organisasi Massa yang menamakan diri Brigade Meo menolak kehadiran Fahri Hamzah di Kupang. Mereka beralasan, Fahri kerap melontarkan pernyataan yang dinilai intoleran.

Abdul Kadir mengatakan, mereka tetap ingin menghadirkan Fahri Hamzah di Kupang. Fahri Hamzah dianggap sebagai tokoh yang berani dan tegas. Apalagi, kata Kadir, Fahri Hamzah kritis, seperti kepada Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan pemerintahan Jokowi serta perhatian kepada kelompok pemuda.

"Kami ingin hadirkan Fahri, karena ingin dengar penjelasan dari dia, kenapa selalu kritis," ujarnya.

Kehadiran Garbi tak lepas dari sosok mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta. Bahkan, orang dekatnya sesama politikus PKS, Mahfuz Siddiq, mengakui bahwa Garbi berkaitan dengan ide arah baru Indonesia yang digagas oleh Anis Matta.

Terkait dengan keterlibatan Garbi dengan partai politik atau ormas lainnya, dengan tegas dibantah oleh Abdul Kadir, bahwa Garbi tidak terlibat dengan partai politik atau ormas manapun. "Ini murni gerakan anak-anak muda yg ingin majukan Indonesia," kata dia.

Namun, dia mengakui Garbi belum terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan di Badan Kesatuan Bangsa Poltiik (Kesbangpol) NTT. "Benar, kami belum miliki ijin. Kami akan deklarasi dulu, baru ajukan ijin ke kesbangpol," tegasnya.

Usai menggelar konfrensi pers, Garbi NTT langsung di geruduk oleh Ormas Brigade Meo yang kebetulan hadir di acara konfrensi pers tersebut. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut antara Garbi dan Brigade Meo.


Simak Video Ini:


(Tempo/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ngakak! Luhut Beri Jawaban Soal Ubah Pose Dua Jari Dengan Pimpinan IMF Yang Bikin Fadli Zon Nyinyir dan Baper


Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan penjelasan soal tegurannya untuk pimpinan IMF.

Luhut Binsar memang sempat menegur Managing Director IMF Christine Lagarde sedang melakukan sesi foto bersama.

Luhut Binsar Pandjaitan berdiri tepat di samping Christine Lagarde.

Ketika bersiap untuk berfoto, Christine Lagarde berpose dengan mengacungkan kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah.

Sedangkan Luhut Binsar Pandjaitan tampak mengacungkan ke-10 jarinya.

Namun setelah melihat ke arah Christine Lagarde, Luhut seketika mengganti pose jarinya dengan satu jari.



Simak Video Ini:


Melihat hal tersebut, tiba-tiba saja Luhut Binsar Pandjaitan membisikkan Christine Lagarde untuk meminta mengikuti posenya.

Melihat Luhut Binsar Pandjaitan yang memberitahu Christine Lagarde, Sri Mulyani lantas tertawa.

Christine Lagarde dan Kim lantas menuruti apa yang dikatakan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Yakni dengan segera mengganti pose dua jarinya menjadi pose satu jari.

Suasana di ruangan itu pun seketika menjadi heboh.

Peristiwa yang kemudian menjadi viral itu pun lantas segera ditanggapi oleh Luhut.

Dilansir dari tayangan Tv one, Luhut seolah mengatakan bahwa ia tidak sedang berkampanye.

Luhut menjelaskan bahwa pose satu jarinya itu ia maksudkan untuk menjelaskan kepada pimpinan IMF bahwa Indonesia itu satu.

Karena sebelumnya, Luhut mengaku telah mengatakan kepada Christine Lagarde mengenai simbol kesatuan Indonesia itu.

"Oo, itu sih, kan saya bilang Indonesia nomor satu. Kan dia yang bilang, jadi saya bilang begini (sambil menunjukkan pose satu jari)," ujar Luhut.

Sedangkan untuk tawa yang terdengar usai pose foto tersebut, Luhut mengatakan bahwa kejadian itu berlangsung karena adanya perbedaan persepsi.

Yakni soal pengertian dua jari dari satu jari.

Karenanya, usai menjelaskan kepada Christine Lagarde, Luhut dan yang lainnya pun malah tertawa.

"Dia bilang victory. Victory different, hahah makanya kami ketawa lepas," sambungnya.

Merujuk pada penjelasan Luhut di atas, percakapan saat sesi foto itu sebenarnya sempat terekam.

Karena ternyata, mikrofon yang berada di depan kelima tokoh tersebut tidak dimatikan terlebih dahulu.

Alhasil, percakapan yang mereka utarakan termasuk saat Luhut meminta pimpinan IMF untuk mengacungkan satu jari pun ikut terdengar.

Dalam rekaman yang beredar, terdengar bahwa Luhut meminta kepada Christine Lagarde untuk mengacungkan satu jari.

"No, No, Not two, not two (jangan dua)," ucap Luhut kepada Christine Lagarde.

Usai sesi foto itu berakhir, terdengar pula suara Sri Mulyani kembali menjelaskan kepada Christine Lagarde mengenai alasan soal pose jari tersebut.

Dalam rekaman terdengar, Sri Mulyani menjelaskan kepada Christine Lagarde bahwa simbol dua jari adalah untuk Prabowo.

Sedangkan pose satu jari adalah untuk Jokowi.

"Two is for Prabowo, one is for Jokowi (dua untuk Prabowo dan satu untuk Jokowi)," ucap Sri Mulyani.


Seolah tahu dengan rekaman yang beredar dan alibi yang dijelaskan oleh Luhut, salah seorang tokoh dari kubu oposisi pun ikut bersuara.

Dilansir dari laman Twitternya, Fadli Zon terlihat membagikan kembali video yang memperlihatkan penjelasan dari alibi Luhut itu.

Tak hanya membagikan kembali, Fadli Zon pun tampak menuliskan tanggapannya melalui sebuah cuitan.

Fadli Zon seolah tampak menuding Luhut yang ia inisialkan menjadi LBP sebagai pihak yang sedang berbohong.


Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Luhut Beri Alibi Ketika Minta Pimpinan IMF Ubah Pose Dua Jari Menjadi Satu, Fadli Zon : Bohong Lagi.

(Tribun-News/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Memakai Sabu-sabu! Emak-emak Caleg Gerindra Diciduk Polisi. Begini Nasibnya Sekarang!


Emak-emak Caleg Gerindra tertangkap basah saat memakai dan bertransaksi sabu di sebuah rumah kontrakan di Lintau Buo Utara, Tanah Datar, Sumatera Barat. Sri Kartika Dewi adalah Caleg Gerindra No urut 1 di Tanah Datar.

Polisi menyita dua paket sabu yang disembunyikan di dalam telepon genggam Kartika. Penangkapan Emak-emak caleg Gerindra ini bermula dari informasi masyarakat adanya transaksi narkoba di dalam rumah kontrakan tersebut.

Saat penyergapan,polisi juga menangkap Awe dan Budi bandar narkoba yang telah menjadi target operasi polisi.

Petugas berhasil mengamankan satu paket sedang dan satu paket kecil narkoba jenis sabu yang disembunyikan didalam hanphone tersangka. Ketiganya blangsung digelandang ke mapolresta tanah datar untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Selain melanjutkan proses hukum tersangka, polisi juga akan mendatangi kantor KPU dan Bawaslu setempat terkait adanya pelanggaran kode etik dari salah satu caleg yang tertangkap menggunakan narkoba.

Kapolres Tanah Datar AKBP Bayu Aji menjelaskan, para tersagka diancamhukuman minimal 5 tahun penjara atau hukuman mati.

Waduuuh, Jadi Caleg bisa gagal, Jadi Tersangka Pasti....


Simak Videonya:


Laporan Indra Mairoli dan Nivitra Kemala

(Antv-Klik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Rizal Ramli Polisikan Surya Paloh, Tuntut Ganti Rugi Rp 1 Trilyun, Begini Respon NasDem Menohok!

Rizal Ramli (Tengah)

Rizal Ramli melaporkan Ketum NasDem Surya Paloh ke Bareskrim Polri. Rizal menuduh Paloh mencemarkan nama baiknya.

Rizal Ramli datang ke Bareskrim bersama puluhan pengacaranya dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi). Namun dia mengaku tidak semua kuasa hukumnya datang ke Bareskrim Polri. Dia menyebut ada sekitar 60 pengacara yang hadir hari ini.

Ketegangan antara Rizal dan Surya Paloh berawal dari perkataan Rizal yang dianggap mencemarkan nama baik Surya Paloh di salah satu acara TV. Setelah itu, kuasa hukum NasDem melaporkan Rizal ke Polda Metro Jaya.

Rizal tidak terima dilaporkan hingga akhirnya dia melaporkan balik Surya Paloh. Dia mengatakan NasDem salah melaporkan dia.

"Karena ada dugaan (Surya Paloh) cemarkan nama baik Rizal Ramli. Karena menurut lawyer atas nama NasDem, kami merusak nama baik NasDem. Padahal tidak pernah ada satu kata pun kami menyebut nama NasDem," ucap Rizal kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018).
Selain itu, NasDem menuduh Rizal menyebut Surya Paloh berengsek. Rizal menepis hal tersebut.

"Yang ada penjelasan impor pangan yang ugal-ugalan yang merugikan petani dan rakyat kita. Dan ada kata, 'ini adalah berengsek.' Ini itu adalah tindakan impor ugal-ugalan," ucap Rizal.

Rizal merasa dirugikan secara imateriil dan materiil oleh Surya Paloh. Dia akan menuntut Surya Paloh membayar uang sebesar Rp 1 triliun.

"Kerugian materiil dan imateriil, itu Rp 100 miliar, total Rp 1 triliun. Kami minta, seandainya polisi berhasil membuktikan dugaan merusak nama baik ini, agar Surya Paloh ganti rugi kerugian materiil dan imateriil seluruhnya. Nanti kami akan berikan seluruhnya kepada petani dan tambak garam di Indonesia," ucap Rizal.

Sementara itu, salah satu kuasa hukum Rizal Ramli, Johanes Tobing, mengatakan nama baik Rizal Ramli sebagai ekonom tercemar karena laporan dan pernyataan dari NasDem.

"Oleh karena itu, pernyataan Taufik Basari selaku tim Badan Advokasi Hukum Partai NasDem, yang menerima surat kuasa dari Surya Paloh, telah mencemarkan nama baik dan merusak reputasi Dr Rizal Ramli, baik di dalam negeri maupun dunia internasional," kata Johanes.

Rizal melaporkan Surya Paloh dengan Surat Tanda Terima Laporan bernomor: LP/B/1309/x/2018/Bareskrim. Dalam LP tersebut, Surya Paloh dilaporkan dalam dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik, seperti pada UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta Pasal 310 dan 311 KUHP.


Surya Paloh Dipolisikan, NasDem: Rizal Ramli Selalu Merasa Benar

Johnny mengingatkan agar hukum tak dibolak-balik. Ia kemudian menyebut Rizal Ramli selama ini ogah minta maaf dan selalu merasa benar.

"Sudah diminta untuk permohonan maaf. Kalau dilakukan permohonan, selesai masalahnya. Tapi sejauh ini nggak mau kan, merasa benar saja," ucap Johnny.


Dan ini video asal muasalnya:


(Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Heboh! Begini Kata Kwarnas Soal Viral Video Murid Pramuka Teriak 2019 Ganti Presiden


Kwartir Nasional atau Kwarnas Gerakan Pramuka menyayangkan aksi sejumlah siswa berseragam Pramuka yang diajak meneriakkan yel-yel 2019 Ganti Presiden. Aksi tersebut direkam dalam sebuah video dan viral di dunia maya.

"Kami sangat menyayangkan anak-anak sudah dibawa ke politik praktis," ujar Kepala Pusat Pendidikan Latihan Nasional Gerakan Pramuka Suyatno saat dihubungi Senin 15 Oktober 2018.

Menurut Suyatno tindakan tersebut bertentangan dengan pendidikan Pramuka bagi anak-anak yang masih bersifat universal. Selain itu kata dia, siswa sebagai peserta didik harus neteral dari gerakan politik.

Suyatno menambahkan pimpinan pramuka termasuk Budi Waseso sudah mengetahui video tersebut. Namun Tempo belum berhasil mengonfirmasi Buwas terkait video tersebut.

Suyatno menyebutkan saat ini pihaknya masih melacak kapan dan dimana video tersebut direkam. Kwarnas kata dia belum mendapatkan laporan dari pengurus di daerah terkait video tersebut.

Menurut Suyatno kemungkinan pihak yang terlibat dalam video tersebut adalah oknum yang sengaja mengajak siswa tersebut mengikuti yel-yel ganti presiden. "Kami masih dilacak dimana video tersebut dibuat, kemungkinan itu dilakukan oleh oknum," ujarnya.

Video tersebut juga diunggah oleh Ketua Kwartir Daerah Pramuka Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, melalui akun Twitternya. Dia memprotes keras video tersebut.

"Saya protes keras terhadap video yang sengaja mempolitisasi Pramuka dan membawa anak-anak ke politik praktis," kata Gus Ipul melalui akun Twitternya, Senin 15 Oktober 2018.

Gus Ipul pun mendesak Kwarnas Pramuka untuk segera memproses video tersebut secara hukum.

Dalam video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan sejumlah siswa berseragam Pramuka diajak meyerukan yel-yel 2019 ganti presiden.

Di awal video, seorang lelaki dalam video tersebut mengangkat satu tangan kanannya dan menyerukan takbir, lalu diikuti oleh para siswa. Setelah itu lelaki itu berseru, 2019. Sontak para siswa menjawabnya "ganti presiden" dengan mengangkat tangan kanan mereka.

Tidak cukup sekali, lelaki itu pun mengulanginya dengan menyebutkan 2019 dan dijawab oleh para siswa "ganti presiden".






Simak Video Ini "Saya protes keras thp video yg sengaja mempolitisasi Pramuka membawa anak2 ke politik praktis. - Kpd siapapun yang sengaja membuatnya harus memp":


(Tempo/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Terbongkar di Mata Najwa, Deretan Hoaks Ratna Sarumpaet Yang Bikin Timses Prabowo Gagal Paham


Perbincangan mengenai kasus berita bohong atau hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet masih terjadi hingga saat ini.

Terkait hal tersebut, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menyebutkan Ratna Sarumpaet'>deretan hoaks Ratna Sarumpaet yang pernah disampaikan selama ini.

Deretan hoaks Ratna Sarumpaet tersebut, menurut Guntur Romli, sudah terjadi sebelum Ratna menyebarkan hoaks mengenai penganiayaan dirinya di Bandung.

Hingga kemudian diketahui, hal yang disampaikan Ratna merupakan berita bohong.

Lalu, Guntur Romli menerangkan, Ratna pun meminta maaf terkait hal tersebut.

Sementara, anggota DPR, Budiman Sudjatmiko menuturkan, sesuatu disebut hoaks ketika ada indikasi pelanggaran hukum.

Di mana, pelanggaran hukum tidak bisa diselesaikan dengan minta maaf.

Deretan hoaks Ratna Sarumpaet diungkap dalam acara Mata Najwa pada Rabu (10/10/2018) malam.

Mata Najwa edisi Rabu (10/10/2018) mengangkat tema Satu atau Dua, di mana salah satu sesi pembahasannya menyoal tentang hoaks.

Dilansir akun YouTube Najwa Shihab berjudul Mata Najwa – Satu atau Dua: Debat Panas Soal Hoaks, pada Kamis (11/10/2018), selain Guntur Romli dan Budiman dari kubu calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi), hadir pula politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak dari kubu capres Prabowo Subianto.

Dalam acara tersebut, pemandu acara, Najwa Shihab terlebih dahulu menanyakan kepada Ferdinand, terkait hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet.

Menurut Ferdinand, dalam menyikapi kabar mengenai penganiayaan yang disampaikan Ratna Sarumpaet, hal itu merupakan wujud sikap kemanusiaan.

“Pengakuan (dianiaya) yang diberikan Ratna sepanjang belum mengaku dia berbohong, itu belum termasuk kategori hoaks. Karena, kita sudah memverifikasi. Kepada siapa kita verifikasi bahwa ini hoaks atau tidak, tentu ke Ratna sendiri,” ucap Ferdinand.

Setelah Ferdinand memberikan jawaban, Najwa kemudian meminta tanggapan Guntur Romli.

Menurut Guntur Romli, seseorang seharusnya dilihat dari rekam jejak.

“Ibu Ratna itu orang dengan timbunan hoaks,” tutur Guntur Romli.

Hal itu lantaran, Guntur Romli mengungkapkan, Ratna telah terbukti menyebarkan hoaks.

“Contoh, soal PT Dirgantara. Dia (Ratna Sarumpaet) tuduh dulu itu dijual ke China. Ternyata hoaks, dan dia minta maaf. Yang kedua, pecahan uang Rp 200 ribu, dan ternyata hoaks,” ungkap Guntur Romli.

Meski begitu, pernyataan Guntur Romli dibantah Dahnil.

Menurut Dahnil, pihaknya hanya berempati.

“Orang yang datang dengan sendirinya, dan mengaku dianiaya dan sebagainya, apalagi ini orang tua, maka tentu siapapun akan memiliki empati kemanusiaan,” ucap Dahnil.

Dahnil pun mengungkap bahwa Presiden Jokowi juga pernah dibohongi.

“Misalnya, dalam kasus Arcandra. Ini masalah negara, beliau (Jokowi) punya intelijen, ternyata kemudian beliau dibohongi terkait itu,” kata Dahnil.

Diketahui, Presiden Jokowi mengangkat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM pada 27 Juli 2016.

Namun belum genap sebulan menjabat, Arcandra diberhentikan pada 15 Agustus 2016, lantaran kasus dwi kewarganegaraan.

Budiman Sudjatmiko yang kemudian diberikan kesempatan berbicara, mengungkapkan bahwa sesuatu disebut hoaks ketika ada indikasi pelanggaran hukum.

Sementara, hal yang dilakukan Jokowi, satu di antaranya terkait kasus Arcandra, adalah kekeliruan kebijakan.

“Kebijakan tidak bisa dipidanakan. (Sementara) pelanggaran hukum tidak bisa diselesaikan dengan minta maaf,” ungkap Budiman.

“Dan, kita belajar dari Pak Ahok bagaimana caranya setelah minta maaf tetap dipidanakan,” lanjut Budiman.


Simak video ini "Mata Najwa - Satu atau Dua- Debat Panas Soal Hoaks (Part 2)":


(Tribun-News/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kronologi Kecelakaan Saleem Iklim, Yang Berakibat Koma Hingga Meninggal


Penyanyi Malaysia Salim Abdul Majeed alias Saleem Iklim, meninggal dunia di usia 57 pada hari ini, Minggu (14/10/2018), pukul 6 pagi waktu setempat. Sebelum meninggal, Saleem sempat mengalami kecelakaan dan dirawat di Pusat Medis Universiti Kebangsaan Malaysia.

Disampaikan My Metro, Minggu, pada saat kejadian 20 September lalu, Saleem Iklim sedang mengendarai sepeda motor sampai ia bertabrakan dengan sebuah mobil. Pada saat kecelakaan yang terjadi pukul 15.20 waktu Malaysia itu, pengemudi mobil sedang berusaha membelok ke kiri.

Sang pengemudi awalnya hendak memasuki kantor Grand Saga. Malangnya, Salim tak menyadari hal itu, alhasil ia menabrak sisi kiri mobil saat sedang mengendarai sepeda motor.

Akibat kecelakaan yang menimpa Saleem Iklim, 12 tulang rusuk sang vokalis patah. Bahkan, salah satunya sampai menusuk paru-paru Saleem hingga bocor.


Koma Hampir Dua Minggu

Saleem sempat dinyatakan pulih setelah koma selama hampir dua minggu. Namun, anggota keluarga dikabarkan oleh pihak pusat medis tersebut sekitar pukul 5.30 pagi setelah kondisi Saleem malah semakin memburuk, seperti dikabarkan Malaymail.com.

Kabar meninggalnya Saleem Iklim sudah dikonfirmasi sendiri oleh putrinya, Iera Fakhira, seperti disampaikan kantor berita Bernama melalui Free Malaysia Today. Bahkan, ia menyampaikan informasi seputar pemakaman ayahnya.

"Setelah ini akan dibawa ke Surau As-Syakirin di Bukit Mahkota, Cheras, untuk salat jenazah sebelum dimakamkan di pemakaman Muslim terdekat setelah salat Zuhur," katanya putri Saleem Iklim.


Vokalis Iklim

Salim Abdul Majeed dikenal luas sebagai vokalis band rock Iklim yang sempat sangat populer pada era 1990-an. Lagu paling tenar yang dibawakan Saleem bersama bandnya adalah "Suci Dalam Debu".





Simak Video Ini "Selamat jalan Saleem. Terima kasih telah menemani menggalau masa masa itu dengan lagumu":


(Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Guntur Romli: NKRI Sejati Menolak PKI dan HTI, Jokowi-KH Ma’ruf Amin Menolak Komunisme dan Khilafah (Negara Islam)


Oleh: Mohamad Guntur Romli

Sabtu, 13 Oktober 2018 saya diundang oleh media Nusantaranews dalam diskusi “Membedah Agenda Politik Komunisme & Khilafah di Pilpres 2019” dengan susunan pembicara:
1. Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Kepala Staff Kostrad 1998 (hadir)
2. Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI (Ghoib)
3. Boni Hargens, Pengamat Politik (hadir)
4. Nuruzzaman, PP GP ANSOR (hadir)
5. Haris Rusli Motti, Eks Gerakan Mahasiswa 1998 (hadir)
6. Djoko Edi Abdurrahman, Advokat, mantan DPR RI (hadir)
7. Jus Soema Dipradja, Wartawan Senior (hadir)
8. Ismail Yusanto, Jubir HTI (GHOIB)
9. Guntur Romli, Politisi PSI (hadir)

Sayangnya dalam acara ini, Ismail Yusanto tidak hadir alias ghoib. Saya berbicara setelah Kivlan Zen dan Jus Soema yang mengulas soal kebangkit PKI, tapi mereka tidak pernah menyinggung soal khilafah dan HTI. Sepertinya mereka mau framing, hanya PKI yang ditolak, tapi tidak ada masalah dengan HTI (Hizbut Tahrir).

Maka saya tegaskan dalam presentasi saya: NKRI Sejati menolak PKI dan menolak HTI.

Saya dari PSI dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi
& KH Ma’ruf Amin menolak PKI dan Menolak HTI. Perang ideologi sudah selesai. Tidak ada tempat bagi komunisme dan khilafah (negara Islam) di negeri ini.

Diskusi ini mengangkat tema Komunisme dan Khilafah, padahal kalau membaca sejarah, baik ideologi Komunis dan Khilafah/Negara Islam pernah memberontak di negeri ini. Komunisme dengan PKI, Khilafah/Negara Islam melalui DI/NII.

Oleh karena itu kita harus konsisten, tolak PKI dan tolak HTI (Hizbut Tahrir), jangan seperti Kivlan Zen dkk cuma nolak PKI, tapi tidak mempersoalkan Hizbut Tahrir sebagai gerakan Khilafah.


Tolak PKI, Tolak HTI. Tolak Komunisme Tolak Khilafah / Negara Islam

Dalam Diskusi “Agenda Politik Komunisme dan Khilafah di Pilpres 2019” saya tegaskan perang ideologi sudah selesai. Mau PKI dan HTI harus ditolak. NKRI Sejati Menolak PKI dan HTI. Jangan kayak Kivlan Zen dkk cuma teriak2 nolak PKI, tapi HTI dibiarkan. Jokowi KH Ma’ruf Amin menolak PKI dan HTI. Sudah jelas. Gak usa dibantah-bantah. Sekarang bagaimana kita lebih mementingkan pembebasan yg terkait kemaslahatan rakyat.

Ketegasan saya sendiri menolak PKI dan HTI karena berasal dari sejarah keluarga. Keluarga saya tentara/AD dan NU. Kakek saya dari ibu adalah pejuang dan tentara, infantri Angkatan Darat (AD) Kardjono, tugas terakhir di 514 Bondowoso. Terlibat dalam perjuangan dari Peperangan 10 November 1945 Operasi Merdeka Banyuwangi Pemberantasan DI/TII Kahar Muzakar di Sulsel, Pemberantasan PKI di Surabaya, Pembebasan Irian Barat (Papua) dll. Perjuangan kakek saya yg luar biasa ini membutuhkan pengorbanan. 5 anak darinya, 4 lahir di saat tugas berjuang. Dan nama-nama anaknya diambil dari pengalaman bertugas.

Ayah saya juga dari Pemuda NU di Situbondo yg pada tahun 1965 ikut membendung PKI di Tapak Kuda.

Maka, dengan ini kita tegaskan NKRI harga mati. Sejak tahun 1934 KH Wahab Hasbullah sudah menegaskan Hubbul Wathan minal Iman, cinta tanah air bagian dari iman. Cinta kita pada Indonesia, pada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika tidak bertentangan dgn Islam.


Simak Video Ini:


(Gunrom/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Guntur Romli Kecam Novel Bamukmin Yang “Mempersekutukan Allah” Saat Deklarasi Prabowo-Sandi


Novel Bamukmin Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 kembali membuat ulah dan heboh media sosial terkait pidatonya saat ia menyampaikan doa dalam acara deklarasi ‘Perempuan Prabowo’ mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Acara deklarasi itu digelar di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto 93, Jakarta Pusat, Jumat (12/10/2018). Novel awalnya menyapa perempuan yang hadir dalam deklarasi.

“Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga,” kata Novel.

Pidato Novel Bamukmin yang viral ini kemudian dikecam banyak netizen, diantaranya dari politisi PSI, Guntur Romli. Guntur Romli meminta Novel Bamukmin untuk segera bertaubat karena sudah menyekutukan Allah:


Pidato Novel Bamukmin: Yang Ingin Surga, Mintalah kepada Allah, kepada Rasulullah, Kepada Prabowo, Kepada Sandi Adalah Penyataan yang Menyesatkan. Mempersekutukan Tuhan alias Musyrik. Bertentangan dengan Akidah Ahlus Sunnah Waljamaah.
Wahai Novel Bamukmin. Bertobatlah! Jangan kamu bawa-bawa nama Allah & Rasulullah hanya demi kepentingan calon Pilpres mu dengan harga yg murah.

Novel Bamukmin. Bertobatlah!”, Tulis Guntur Romli di akun facebooknya.

Simak video ini:


(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Terkait Berita: