Foto: (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dipastikan tak akan berkunjung ke Kupang. Pembatalan itu sekaligus ditundanya deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia atau Garbi Nusa Tenggara Timur pada Kamis 18 Oktober 2018.
"Kegiatan sudah kami batalkan, dan belum pasti kapan akan digelar lagi," tegas Ketua Garbi NTT, Abdul Kadir Mau saat menggelar konferensi pers, Rabu, 17 Oktober 2018.
Sebelumnya kelompok Organisasi Massa yang menamakan diri Brigade Meo menolak kehadiran Fahri Hamzah di Kupang. Mereka beralasan, Fahri kerap melontarkan pernyataan yang dinilai intoleran.
Abdul Kadir mengatakan, mereka tetap ingin menghadirkan Fahri Hamzah di Kupang. Fahri Hamzah dianggap sebagai tokoh yang berani dan tegas. Apalagi, kata Kadir, Fahri Hamzah kritis, seperti kepada Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan pemerintahan Jokowi serta perhatian kepada kelompok pemuda.
"Kami ingin hadirkan Fahri, karena ingin dengar penjelasan dari dia, kenapa selalu kritis," ujarnya.
Kehadiran Garbi tak lepas dari sosok mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta. Bahkan, orang dekatnya sesama politikus PKS, Mahfuz Siddiq, mengakui bahwa Garbi berkaitan dengan ide arah baru Indonesia yang digagas oleh Anis Matta.
Terkait dengan keterlibatan Garbi dengan partai politik atau ormas lainnya, dengan tegas dibantah oleh Abdul Kadir, bahwa Garbi tidak terlibat dengan partai politik atau ormas manapun. "Ini murni gerakan anak-anak muda yg ingin majukan Indonesia," kata dia.
Namun, dia mengakui Garbi belum terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan di Badan Kesatuan Bangsa Poltiik (Kesbangpol) NTT. "Benar, kami belum miliki ijin. Kami akan deklarasi dulu, baru ajukan ijin ke kesbangpol," tegasnya.
Usai menggelar konfrensi pers, Garbi NTT langsung di geruduk oleh Ormas Brigade Meo yang kebetulan hadir di acara konfrensi pers tersebut. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut antara Garbi dan Brigade Meo.
Simak Video Ini:
(Tempo/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email