Fayakhun Klaim Pernah Dikenalkan ke Keluarga Jokowi Terdakwa kasus suap Bakamla, Fayakhun Andriadi, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (25/4). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Mantan anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi mengaku pernah dikenalkan dengan tiga orang yang diklaim sebagai anggota keluarga Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hal itu terjadi sebelum pengerjaan proyek pengadaan alat pemantauan satelit dan pesawat nir awak di Badan keamanan Laut (Bakamla).
Fayakhun dikenalkan oleh staf ahli Kepala Bakamla Laksamana Madya (Purnawirawan) TNI AL Arie Soedewo, Ali Fahmi Habsyi, di Hotel Grand Mahakam, Jakarta sekitar tahun 2016.
Hal ini disampaikan Fayakhun saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus suap proyek pengadaan alat pemantauan satelit dan pesawat nir awak di Bakamla, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (17/10).
"Saya lihat dia [Fahmi] bersama teman dan saya dikenalkan tiga orang. Katanya dari keluarga Solo, ada satu agak tua om-nya Pak Jokowi, adik Pak Jokowi, dan ipar Pak Jokowi," ujar Fayakhun.
Pihak Istana dikonfirmasi terpisah oleh detikcom meragukan kesaksian Fayakhun. Koordinator Staf Khusus Teten Masduki menilai bisa saja orang yang mengenalkan ke Fayakhun tersebut mencatut nama anggota keluarga besar Jokowi.
"Bisa saja itu mencatut nama keluarga Pak Jokowi," kata Teten kepada detikcom.
Teten mengatakan Presiden Jokowi melarang keras keluarganya terlbat urusan bisnis dengan pemerintah maupun BUMN.
"Setahu kami Pak Jokowi melarang keras keluarganya terlibat urusan bisnis dengan pemerintah atau BUMN. Kami di Istana sering dapat arahan dari Pak Jokowi agar jangan sampai ada keluarga yang memanfaatkan pengaruhnya untuk kepentingan bisnis. Di antara kami di Istana diminta menyampaikan pesan ini kepada para menteri dan pimpinan BUMN," jelas Teten.
Bahkan, kata Teten, anak Jokowi sendiri tidak ada yang berurusan bisnis dengan dengan pemerintah. "Kita tahu anak kandung Pak Presiden sendiri tidak ada yang berbisnis dengan pemerintah. Malah jualan martabak dan pisang," katanya.
Sementara Fayakhun sendiri mengaku lupa dengan nama-nama orang yang dikenalkan tersebut. Saat itu, lanjutnya, Fahmi hanya menyampaikan agar dirinya membantu mengingat pentingnya proyek tersebut bagi Bakamla.
"Kata dia kita harus bantu Bakamla untuk jadi besar karena ancaman nasional ada di laut dan kita didukung kekuasaan untuk itu," tutur Fayakhun.
(CNN-Indonesia/Detik/Berita-Terheboh/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email