Uskup agung Hamburg dalam sebuah acara di masjid Imam Ali (As) kota tersebut mengambil payung simbol proyek Menara Buku dari Ayatullah Ramezani.
Menurut laporan IQNA, proyek menara buku dilaksanakan dengan tujuan publikasi baca buku di kalangan anak-anak dan para remaja di tingkat Hamburg. Payung simbol proyek ini diserahkan lewat sebuah acara oleh wali kota Hamburg kepada imam markas Islam Hamburg, sehingga anak-anak kecil Hamburg kali ini membaca buku di area menara masjid Imam Ali (As).
Kali ini, payung buku lewat sebuah acara diserahkan oleh imam markas Islam Hamburg di masjid Imam Ali (As) ke Dr. Stefan HeBe. 120 pelajar jenjang SD sebagian sekolah-sekolah Hamburg bersama para pengajarnya hadir dalam acara tersebut.
Markas Islam Hamburg merupakan masjid pertama muslim di Hamburg dengan kekunoan lebih dari 55 tahun dan dengan arsitek indahnya menjadi perhatian masyarakat Jerman dan setelah itu, panji proyek menara buku dilaksanakan dengan berdasarkan menara tinggi bangunan walikota, sejak akhir bulan Juni 2016, selama 4 bulan seukuran tinggi dua menara masjid Imam Ali (As) Hamburg (36 meter) dipegang oleh markas Islam tersebut.
Termasuk buku-buku yang ditulis dan direkomendasikan untuk anak-anak adalah buku berjudul Menara-menara Magic Masjid Biru, yang membahas tentang dialog antar agama Islam, Kristen dan Yahudi.
Ayatullah Ramezani, imam dan direktur markas Islam Hamburg berpidato dalam acara penyerahan bendera.
Ia dengan mengucapkan rasa gembira atas kehadiran para pelajar dan para pengajar mereka, di markas Islam Hamburg, dengan menghargai ketekunan anak-anak untuk berpartisipasi dalam proyek membaca buku mengungkapkan, dimanapun ada ilmu dan sains, di situ juga ada perdamaian dan keadilan. Kami harap ilmu dan sains untuk kalian dalam sepanjang kehidupan seperti payung penjaga, dimana kalian dapat mengambil keputusan-keputusan baik dan benar dalam kehidupan di masa mendatang. Saya sangat gembira, dimana payung dan simbol proyek ini saya berikan kepada teman saya, Dr. Stefan HeBe. Saya yakin semua orang di dalam hati mencintai Allah memiliki tujuan yang sama untuk menjaga kemuliaan manusia, perdamaian dan keadilan dan ini adalah titik persamaan semua agama Ibrahimi.
Program ini yang terselenggara atas kerjasama bagian dialog akademik Islam Jerman yang berafiliasi dengan markas Islam Hamburg, memiliki refleksi bagus di media dan pers di Jerman.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email