Dalam banyak doa dari Ahlul Bait Rasulullah saw terdapat penekanan supaya Allah jangan sampai membiarkan diri kita sendirian. Bagaimana dan kapankah Allah akan membiarkan seseorang diri dan menyerahkannya kepada dirinya sendiri?
Berikut uraian Hujjatul Islam Sayid Ali Sajjadizadeh salah seorang dosen di Universitas Islam Rezavi, Republik Islam Iran.
Dalam surah al-Hasyr ayat 19, Allah berfirman, “Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang telah melupakan Allah. Maka Allah pun melupakan mereka terhadap diri mereka. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Ketika Allah membiarkan seseorang dan menyerahkannya kepada dirinya sendiri, hal ini terjadi lantaran dosa-dosa yang telah ia lakukan.
Dengan pilihan yang keliru dan tindakan-tindakan yang salah, seseorang kadang-kadang memberangus lahan-lahan taufik yang telah terbentang di hadapannya. Dengan itu, seluruh anugerah gaib yang biasanya dicurahkan atas seorang hamba yang taat terjauhkan darinya.
Pada hakikatnya, arti pernyataan bahwa seseorang telah diserahkan kepada dirinya sendiri adalah ia terhalangi dari inayah-inayah khusus Ilahi. Padahal, manusia tidak pernah memiliki apapun dari dirinya. Jika tidak ada inayah Ilahi, niscaya ia tidak akan pernah bisa berbuat suatu kebaikan sedikit pun. Untuk itu, salah satu permohonan yang senantiasa diminta oleh para wali Allah adalah “ya Allah, kami tidak memiliki sedikit apapun dan selalu memerlukan inayah-Mu”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email