Pesan Rahbar

Home » , , , » Sahabat Nabi Yang Ingin Membunuh Beliau saw.

Sahabat Nabi Yang Ingin Membunuh Beliau saw.

Written By Unknown on Saturday, 20 September 2014 | 04:34:00

Oleh: Ibnu Jakfari.


Ada sebuah dokumen yang rasa-rasanya agak rahasia terlanjur ditulis oleh sebagian ulama Ahluusunnah… dokumen rahasia tentang persekongkolan sebagian sahabat (tentunya yang munafik) untuk membunuh Nabi Muhammad saw. dengan menggelincirkan kendaraan yang beliau tunggangi dari atas tebing tajam yang sangat tinggi sepulang beliau dari perang TabĆ»k. Dokumen kejahatan itu mereka sebutkan terkait dengan tafsir ayat 74 surah at Taubah [9]:
.

يَŲ­ْŁ„ِفُŁˆŁ†َ ŲØِاللَّهِ Ł…Ų§ قالُوا وَ Ł„َŁ‚َŲÆْ قالُوا كَŁ„ِŁ…َŲ©َ Ų§Ł„ْكُفْŲ±ِ وَ كَفَŲ±ُوا ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų„ِŲ³ْلامِهِŁ…ْ وَ هَŁ…ُّوا ŲØِŁ…Ų§ Ł„َŁ…ْ يَنالُوا وَ Ł…Ų§ نَŁ‚َŁ…ُوا Ų„ِلاَّ Ų£َنْ Ų£َŲŗْناهُŁ…ُ اللَّهُ وَ Ų±َŲ³ُŁˆŁ„ُهُ Ł…ِنْ فَŲ¶ْŁ„ِهِ فَŲ„ِنْ يَŲŖُوبُوا يَكُ Ų®َيْŲ±Ų§ً Ł„َهُŁ…ْ وَ Ų„ِنْ يَŲŖَوَŁ„َّوْŲ§ يُŲ¹َŲ°ِّŲØْهُŁ…ُ اللَّهُ Ų¹َŲ°Ų§ŲØŲ§ً Ų£َŁ„ŁŠŁ…Ų§ً فِي الدُّنْيا وَ Ų§Ł„ْŲ¢Ų®ِŲ±َŲ©ِ وَ Ł…Ų§ Ł„َهُŁ…ْ فِي Ų§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ِ Ł…ِنْ وَŁ„ِيٍّ وَ لا نَصيرٍ

Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan mereka sekali- kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.

Ketika menerangkan ayat di atas, khususnya: , dan (mereka) mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, para mufassir Ahlusunnah begitu serius “melansirkan isu itu”… mereka benar-benar telah “menuduh” ada sekelompok sahabat (yang namanya dirahasiakan) telah berencana dan bermakar jahat hendak mengbahisi nyawa Junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Tentang ayat di atas, Ibnu Katsir berkata:
.

و قد ورد أن نفرا من Ų§Ł„Ł…Ł†Ų§ŁŁ‚ŁŠŁ† Ł‡Ł…ŁˆŲ§ ŲØŲ§Ł„ŁŲŖŁƒ ŲØŲ§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى اللّه Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم و Ł‡Łˆ في غزوة تبوك، في ŲØŲ¹Ų¶ ŲŖŁ„Łƒ Ų§Ł„Ł„ŁŠŲ§Ł„ŁŠ في Ų­Ų§Ł„ Ų§Ł„Ų³ŁŠŲ±، و ŁƒŲ§Ł†ŁˆŲ§ ŲØŲ¶Ų¹Ų© Ų¹Ų“Ų± رجلا، قال Ų§Ł„Ų¶Ų­Ų§Łƒ: ŁŁŁŠŁ‡Ł… نزلت هذه Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ©  

“Dan telah datang riwayat bahwa ada sekelompk orang munafik bermaksud membunuh Nabi saw. ketika dalam peperangan tabuk pada salah satu malam dalam perjalanan pulang beliau. Mereka berjumlah belasan orang. Adh- DhahhĆ¢k berkata, ‘Untuk merekalah ayat ini turun.’”.

Kemudian Ibnu Katsir menyebutkan bukti kebenaran pendapat ini dengan mengutip beberapa riwayat para ulama dalam masalah ini, seperti riwayat al Baihaqi yang telah lewat, riwayat Imam Ahmad, Imam Muslim dan lainnya.

Dalam sebagian riwayat dikatakan bahwa yang bermaksud membunuh Nabi saw. itu adalah seorang dari suku Quraisy!

Dalam tafsir al Jalâlain (tafsir yang paling merakyat di kalangan pesantren-pesantren tradisional di bumi Indonesia) juga dijelaskan demikian ayat tersebut:
.

وَ هَŁ…ُّوا ŲØِŁ…Ų§ Ł„َŁ…ْ يَنالُوا من Ų§Ł„ŁŲŖŁƒ ŲØŲ§Ł„Ł†ŲØŁŠ Ł„ŁŠŁ„Ų© العقبة عند Ų¹ŁˆŲÆŁ‡ من تبوك ŁˆŁ‡Ł… ŲØŲ¶Ų¹Ų© Ų¹Ų“Ų± رجلا فضرب عمار بن ياسر ŁˆŲ¬ŁˆŁ‡ Ų§Ł„Ų±ŁˆŲ§Ų­Ł„ لما ŲŗŲ“ŁˆŁ‡ فردوا

“dan (mereka) mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya yaitu untuk membunuh Nabi  di malam ‘Aqabah (tebing) sepulang beliau dari Taubuk. Mereka berjumlah belasan orang. AmmĆ¢r bin YĆ¢sir memuluk wajah-wajah kendaraan mereka dan menghalaunya ketika mereka hendak mengerumuni Nabi saw.”.

Ibnu Jauzi juga menyebutnya dalam tafsir Zâdul Masîr-nya. Ia berkata:
.

و Ų§Ł„Ų«Ų§Ł†ŁŠ: أنّها نزلت ŁŁŠŁ‡Ł… Ų­ŁŠŁ† همّوا بقتل Ų±Ų³ŁˆŁ„ اللّه صلى اللّه Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم، Ų±ŁˆŲ§Ł‡ مجاهد عن ابن Ų¹ŲØŲ§Ų³، قال: و Ų§Ł„Ų°ŁŠ همّ رجل ŁŠŁ‚Ų§Ł„ له: Ų§Ł„Ų£Ų³ŁˆŲÆ. و قال مقاتل: هم خمسة Ų¹Ų“Ų± رجلا، همّوا بقتله Ł„ŁŠŁ„Ų© العقبة.

“Pendapat kedua: Ayat ini turun tentang mereka yang berniat membunuh Rasulullah saw.. demikian diriwayatkan Mujahid dari Ibnu Abbas, ia berkata, ‘Yang berniat membunuh adalah seorang bernama Aswad. Muqatil berkata, ‘Mereka berjumlah lima belas orang. Mereka berniat membunuh Nabi saw. di malam ‘Aqabah.”.

Al AlĆ»si dalam tafsir RĆ»h al Ma’Ć¢ni-nya juga menegaskan adanya persekongkolan para sahabat untuk membunuh Nabi saw. itu sepulang dari pertempuran TabĆ»k itu.
Serta masih banya lagi kutipan para ulama Ahlusunnah yang “menuduh” para sahabat itu telah berencana membunuh Nabi Muhammad saw.

Sekilas Peristiwa Makar Itu.
Bersama sahabat kepercayaan beliau; Hudzaifah dan AmmĆ¢r bin YĆ¢sir, Nabi saw. menempuh jalan pintas dengan melalui tebing sebuah gunung yang tajam, dan meminta sabahat beliau berjalan melewati jalan biasa. Tetapi ada belasan sabahat munafik membuntuti beliau. Mereka mengenakan penutup wajah. Dengan tujuan sesampainya di atas tebing, mereka akan mendorong kendaraan beliau agar terjungkir jatuh ke dalam jurang. Nabi saw. mengetahui rencana jahat mereka yang membuntuti beliau menaiki tebing itu. Nabi meminta Hudzaifah untuk mengusir mereka! Ia pun bergegas mengusir mereka. Sekembalinya, Nabi saw. bertanya kepadanya, ‘Tahukan engkau siapa mereka? Dan apa rencana mereka? Hudzaifah menjawab, aku tidak kenali wajah-wajah mereka karena mereka menggunakan penutup wajah. Tetapi aku kenali kendaraan-kendaraan milik mereka. Kemudian Nabi saw. memberitahukan kepada Hudzaifah nama-nama mereka dan bahwa mereka itu berencana membunuh beliau dengan menggelindingkan kendaraan tunggangan beliau ke dalam jurang! Hudziafah berkata, ‘Mengapa tidak Anda perintahkan saja agar mereka dibunuh? Nabi saw. mengatakan, bahwa beliau tidak mau nanti orang-orang berkata bahwa Muhammad membunuh sabahatnya sendiri!.

Untuk menyingkap waktu perhatikan rincian dokumen rahasia ini dalam riwayat para ulama Ahlusunnah!.

و Ų£Ų®Ų±Ų¬ Ų§Ł„ŲØŁŠŁ‡Ł‚ŁŠ في الدلائل عن عروة رضى الله عنه قال Ų±Ų¬Ų¹ Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم قافلا من تبوك ؄لى Ų§Ł„Ł…ŲÆŁŠŁ†Ų© حتى Ų„Ų°Ų§ ŁƒŲ§Ł† ŲØŲØŲ¹Ų¶ Ų§Ł„Ų·Ų±ŁŠŁ‚ Ł…ŁƒŲ± ŲØŲ±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم ناس من أصحابه ŁŲŖŲ¢Ł…Ų±ŁˆŲ§ أن ŁŠŲ·Ų±Ų­ŁˆŁ‡ من عقبة في Ų§Ł„Ų·Ų±ŁŠŁ‚ فلما ŲØŁ„ŲŗŁˆŲ§ العقبة أرادوا أن ŁŠŲ³Ł„ŁƒŁˆŁ‡Ų§ معه فلما ŲŗŲ“ŁŠŁ‡Ł… Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم Ų£Ų®ŲØŲ± خبرهم فقال من Ų“Ų§Ų” Ł…Ł†ŁƒŁ… أن يأخذ بطن Ų§Ł„ŁˆŲ§ŲÆŁŠ فانه أوسع Ł„ŁƒŁ… و Ų§Ų®Ų° Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم العقبة و Ų§Ų®Ų° الناس ببطن Ų§Ł„ŁˆŲ§ŲÆŁŠ الا النفر Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† Ł…ŁƒŲ±ŁˆŲ§ ŲØŲ±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم لما Ų³Ł…Ų¹ŁˆŲ§ Ų°Ł„Łƒ استعدوا و ŲŖŁ„Ų«Ł…ŁˆŲ§ و قد Ł‡Ł…ŁˆŲ§ بأمر Ų¹ŲøŁŠŁ… و أمر Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم حذيفة بن Ų§Ł„ŁŠŁ…Ų§Ł† رضى الله عنه و عمار بن ياسر رضى الله عنه ŁŁ…Ų“ŁŠŲ§ معه Ł…Ų“ŁŠŲ§ فأمر عمارا أن يأخذ بزمام الناقة و أمر حذيفة ŁŠŲ³ŁˆŁ‚Ł‡Ų§ ŁŲØŁŠŁ†Ł…Ų§ هم ŁŠŲ³ŁŠŲ±ŁˆŁ† Ų„Ų° Ų³Ł…Ų¹ŁˆŲ§ وكزة Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… من ŁˆŲ±Ų§Ų¦Ł‡Ł… قد ŲŗŲ“ŁˆŁ‡ فغضب Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم و أمر حذيفة أن ŁŠŲ±ŲÆŁ‡Ł… و Ų£ŲØŲµŲ± حذيفة رضى الله عنه ŲŗŲ¶ŲØ Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم فرجع و معه محجن فاستقبل ŁˆŲ¬ŁˆŁ‡ Ų±ŁˆŲ§Ų­Ł„Ł‡Ł… فضربها Ų¶Ų±ŲØŲ§ بالمحجن و Ų£ŲØŲµŲ± Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… ŁˆŁ‡Ł… Ł…ŲŖŁ„Ų«Ł…ŁˆŁ† لا يؓعروا انما Ų°Ł„Łƒ فعل المسافر فرعبهم الله Ų­ŁŠŁ† أبصروا حذيفة رضى الله عنه و ŲøŁ†ŁˆŲ§ ان Ł…ŁƒŲ±Ł‡Ł… قد ظهر Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ فاسرعوا حتى Ų®Ų§Ł„Ų·ŁˆŲ§ الناس و أقبل حذيفة رضى الله عنه حتى أدرك Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم فلما Ų£ŲÆŲ±ŁƒŁ‡ قال Ų§Ų¶Ų±ŲØ الراحلة يا حذيفة و Ų§Ł…Ų“ أنت يا عمار فاسرعوا حتى استووا بأعلاها فخرجوا من العقبة ŁŠŁ†ŲŖŲøŲ±ŁˆŁ† الناس فقال Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم Ł„Ų­Ų°ŁŠŁŲ© هل عرفت يا حذيفة من هؤلاؔ الرهط Ų£Ų­ŲÆŲ§ قال حذيفة عرفت راحلة فلان و فلان و قال ŁƒŲ§Ł†ŲŖ ظلمة Ų§Ł„Ł„ŁŠŁ„ و ŲŗŲ“ŁŠŲŖŁ‡Ł… ŁˆŁ‡Ł… Ł…ŲŖŁ„Ų«Ł…ŁˆŁ† فقال Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم هل علمتم Ł…Ų§ ŁƒŲ§Ł† ؓأنهم و Ł…Ų§ أرادوا Ł‚Ų§Ł„ŁˆŲ§ لا و الله يا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله قال ف؄نهم Ł…ŁƒŲ±ŁˆŲ§ Ł„ŁŠŲ³ŁŠŲ±ŁˆŲ§ معى حتى Ų„Ų°Ų§ طلعت في العقبة Ų·Ų±Ų­ŁˆŁ†ŁŠ منها قال أفلا ŲŖŲ§Ł…Ų± بهم يا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله فنضرب أعناقهم قال Ų£ŁƒŲ±Ł‡ أن يتحدث الناس و ŁŠŁ‚ŁˆŁ„ŁˆŲ§ ان Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ§ وضع ŁŠŲÆŁ‡ في أصحابه فسماهم لهما و قال Ų§ŁƒŲŖŁ…Ų§Ł‡Ł…‏

Imam al Baihaqi meriwayatkan dalam kitab DalĆ¢il-nya dari Urwah ia berkata, “Rasulullah saw. puulang dari tabuk menuju kota Madinah, sesampainya di sebagian jalan, sekelompok orang dari sahabat beliau berbuat makar. Mereka bersekongkol untuk menjatuhkan beliau saw. dari atas tebing di jalan itu. Sesampainya mereka di ujung tebing itu, mereka bermaksud berjalan di sana bersama-sama Nabi saw. ketika telah bergabung, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabat, ‘Siapa yang ingin menempuh jalan lewat perut lembah silahkan, ia lebih lebar untuk kalian!’ Sementara Rasulullah saw. melewati jalan tebing itu. Para sahabat melewati perut lembah kecuali beberapa orang yang berencana berbuat makar terhadap Rasulullah saw. Ketika beliau mendengar pengumuman itu mereka bersiap-siap dan mengenakan penutup wajah dan berencana melakukan makar besar. Rasulullah saw. memerintahkan Hudzaifah bin al YamĆ¢n ra. Dan AmmĆ¢r bin YĆ¢sir ra.. Keduanya berjalan bersama beliau, AmmĆ¢r diperintah untuk memegang kendali kendran beliau, sementra Hudzaifah diminta untuk menuntunnya. Ketika mereka sedang berjalan, mereka mendengar suara suara langkah-langkah mereka (yang bermakar itu). Mereka berusa menerobos rombongan Nabi saw. Beliau marah dan memerintahkan Hudzaifah untuk menghalau mereka. Hudzaifah melihat marah  Rasulullah saw.. Hudzaifah kembali ke belakang dengan membawa tongkat kecil untuk menghalau mereka. Hudzaifah menghadap wajah-wajah kendaraan mereka dan memukulnya dengan tongkat itu. Hudzaifah melihat mereka dalam keadaan mengenakan penutup wajah seperti kebiasaan sebagian kaum musafir. Allah menanamkan rasa takut dalam hati mereka ketika mereka melihat Hudzaifah ra. dan mereka mengira bahwa Hudzaifah mengetahui rencana jahat mereka terbongkar. Mereka bercepat-cepat lari dan bergabung dengan orang-orang lain. Hudzaifah ra. kembali kepada Rasulullah saw., setelah sampai, beliau memerintahnya dan AmmĆ¢r agar bercepat-cepat menuntun kendaraan beliau sehingga sampai di puncak tebing itu dan setelahnya mereka keluar darinya sambil menanti rombongan lain yang menempuh jalan perut lembah.
Nabi saw. berkata Hudzaifah, ‘Hai Hudzaifah, akapah engkau mengenal seorang dari mereka itu?
Hudzaifah menjawab, ‘Aku mengenali kendaraan-kendaraan itu milik si fulan dan si fulan. Gelapnya malam menutupi wajah mereka di samping itu mereka mengenakan penutup wajah.”
Nabi saw. bersabda, “Tahukan kamu apa mau mereka?”
Tidak. Demi Allah. Jawab Hudzaifah.
Nabi saw. menjelaskan, “Mereka berencana jahat membunuhku. Mereka ikut berjalan bersamaku sehingga ketika sampai di atas tebing mereka akan melemparkanku dari aatasnya.”
Hudzaifah berkata, “Mengapakah tidak Anda perintahkan saja agar kami penggal leher-leher mereka?!”
Nabi saw. “Aku tidak suka nanti orang-orang berkata Muhammad membunuh sahabatnya sendiri.”
Kemudian Nabi saw. menyebutkan nama-nama mereka untuk Hudzaifah dan Ammâr dan meminta keduanya merahasiakan.[1].

Riwayat-riwayat senada juga telah disebutkan oleh para ulama seperti Syeikh Jalaluddin as Suyuthi dalam tafsirnya dan lainnya.

Di bawah ini saya sebutkan teks asli riwayat tanpa terjemahan sekedar untuk melengkapi.
  • و Ų£Ų®Ų±Ų¬ Ų§Ł„ŲØŁŠŁ‡Ł‚ŁŠ في الدلائل عن ابن Ų§Ų³Ų­Ł‚ Ł†Ų­ŁˆŁ‡ و Ų²Ų§ŲÆ ŲØŲ¹ŲÆ Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ Ł„Ų­Ų°ŁŠŁŲ© هل عرفت من Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… Ų£Ų­ŲÆŲ§ فقال لا   فقال Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم ان الله قد Ų£Ų®ŲØŲ±Ł†ŁŠ بأسمائهم و أسماؔ آبائهم و سأخبرك بهم ان Ų“Ų§Ų” الله عند ŁˆŲ¬Ł‡ الصبح فلما Ų£ŲµŲØŲ­ سماهم له Ų¹ŲØŲÆ الله بن أبى Ų³Ų¹ŲÆ و Ų³Ų¹ŲÆ بن أبى Ų³Ų±Ų­ و Ų£ŲØŲ§ Ų­Ų§ŲµŲ± الاعرابى و Ų¹Ų§Ł…Ų± و Ų£ŲØŲ§ Ų¹Ų§Ł…Ų± و الجلاس بن سويد بن الصامت و مجمع بن Ų­Ų§Ų±Ų«Ų© و Ł…Ł„ŁŠŲ­Ų§ Ų§Ł„ŲŖŁŠŁ…ŁŠ و Ų­ŲµŁŠŁ† بن Ł†Ł…ŁŠŲ± و طعمة بن Ų£ŲØŁŠŲ±Ł‚ و Ų¹ŲØŲÆ الله بن Ų¹ŁŠŁŠŁ†Ų© و Ł…Ų±Ų© بن ربيع فهم اثنا Ų¹Ų“Ų± رجلا حاربوا الله و Ų±Ų³ŁˆŁ„Ł‡ و أرادوا قتله فاطلع الله Ł†ŲØŁŠŁ‡ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم على Ų°Ł„Łƒ و Ų°Ł„Łƒ Ł‚ŁˆŁ„Ł‡ Ų¹Ų² و جل وَ هَŁ…ُّوا ŲØِŁ…Ų§ Ł„َŁ…ْ يَنالُوا و ŁƒŲ§Ł† أبو Ų¹Ų§Ł…Ų± رأسهم و له ŲØŁ†ŁˆŲ§ Ł…Ų³Ų¬ŲÆ الضرار و Ł‡Łˆ أبو حنظلة ŲŗŲ³ŁŠŁ„ Ų§Ł„Ł…Ł„Ų§Ų¦ŁƒŲ©

  • و Ų£Ų®Ų±Ų¬ ابن Ų³Ų¹ŲÆ عن نافع بن جبير بن مطعم قال لم يخبر Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم بأسماؔ Ų§Ł„Ł…Ł†Ų§ŁŁ‚ŁŠŁ† Ų§Ł„Ų°ŁŠŁ† ŲŖŲ­Ų³ŁˆŁ‡ Ł„ŁŠŁ„Ų© العقبة بتبوك غير حذيفة رضى الله عنه ŁˆŁ‡Ł… اثنا Ų¹Ų“Ų± رجلا Ł„ŁŠŲ³ ŁŁŠŁ‡Ł… Ł‚Ų±ŁŠŲ“ŁŠ و ŁƒŁ„Ł‡Ł… من الأنصار و من حلفائهم‏

  • و Ų£Ų®Ų±Ų¬ Ų§Ł„ŲØŁŠŁ‡Ł‚ŁŠ في الدلائل عن حذيفة بن Ų§Ł„ŁŠŁ…Ų§Ł† رضى الله عنه قال ŁƒŁ†ŲŖ Ų¢Ų®Ų° ŲØŲ®Ų·Ų§Ł… ناقة Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم Ų£Ł‚ŁˆŲÆ به و عمار ŁŠŲ³ŁˆŁ‚Ł‡ أو أنا Ų£Ų³ŁˆŁ‚Ł‡ و عمار ŁŠŁ‚ŁˆŲÆŁ‡ حتى Ų„Ų°Ų§ ŁƒŁ†Ų§ بالعقبة ف؄ذا أنا ŲØŲ§Ų«Ł†ŁŠ Ų¹Ų“Ų± راكبا قد اعترضوا ŁŁŠŁ‡Ų§ قال فأنبهت Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم فصرخ بهم ŁŁˆŁ„ŁˆŲ§ Ł…ŲÆŲØŲ±ŁŠŁ† فقال لنا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم هل عرفتم Ų§Ł„Ł‚ŁˆŁ… قلنا لا يا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله ŁƒŲ§Ł†ŁˆŲ§ Ł…ŲŖŁ„Ų«Ł…ŁŠŁ† و Ł„ŁƒŁ†Ų§ عرفنا Ų§Ł„Ų±ŁƒŲ§ŲØ قال هؤلاؔ Ų§Ł„Ł…Ł†Ų§ŁŁ‚ŁˆŁ† ؄لى ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„Ł‚ŁŠŲ§Ł…Ų© هل ŲŖŲÆŲ±ŁˆŁ† Ł…Ų§ أرادوا قلنا لا قال أرادوا ان ŁŠŲ²Ų­Ł…ŁˆŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم في العقبة ŁŁŠŁ„Ł‚ŁˆŁ‡ منها قلنا يا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله الله الا ŲŖŲØŲ¹Ų« ؄لى عؓائرهم حتى يبعث Ų„Ł„ŁŠŁƒ ŁƒŁ„ Ł‚ŁˆŁ… ŲØŲ±Ų£Ų³ صاحبهم قال لا انى Ų£ŁƒŲ±Ł‡ ان ŲŖŲ­ŲÆŲ« العرب ŲØŁŠŁ†Ł‡Ų§ ان Ł…Ų­Ł…ŲÆŲ§ قاتل ŲØŁ‚ŁˆŁ… حتى Ų„Ų°Ų§ أظهره الله بهم أقبل Ų¹Ł„ŁŠŁ‡Ł… ŁŠŁ‚ŲŖŁ„Ł‡Ł… Ų«Ł… قال اللهم ارمهم ŲØŲ§Ł„ŲÆŲØŁŠŁ„Ų© قلنا يا Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله و Ł…Ų§ Ų§Ł„ŲÆŲØŁŠŁ„Ų© قال ؓهاب من نار يوضع على Ł†ŁŠŲ§Ų· قلب أحدهم ŁŁŠŁ‡Ł„Łƒ‏

.
Ibnu Jakfari Berkata:
Kami tidak mengerti bagaimana sahabat yang berencana membunuh Nabi Muhammad saw. juga diyakini keadilannya?
Dan karena kita tidak mengenali nama-nama mereka maka bukankah merisaukan jika kita mengambil agama dari sembarang sahabat? Jangan-jangan mereka yang kita banggakan dan kita jadikan rujukan dan panutan dalam agama termasuk dari mereka yang bermakar terhadap Nabi kita saw.?
Siapa tahu?
Apa yang menjamin kita bahwa yang selama ini kita banggakan ternyata bukan mereka yang bermakar jahat terhadap Nabi penutup, kekasih Allah Muhammad ssaw.?

[1] Tafsir ad Durrul Mantsƻr,3358.
***********************
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: