Di berbagai program kebudayaan dan kesenian seperti festival-festival dan lainnya kita bisa mengaplikasikan tema pembahasan shalat.
Dalam sebuah pertemuan lembaga penegakan shalat yang dilangsungkan di kantor Departemen Kebudayaan dan Bimbingan Islam di Selatan Kerman, Hujjatul Islam Ahmad Husaini mengatakan bahwa supaya kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kesenian membawa pengaruh di masyarakat, maka kegiatan-kegiatan ini harus berdasarkan karakteristik agama.
Menurut Hujjatul Islam Ahmad Husaini, saat kita mengkaji Al-Qur’an maka kita akan melihat bahwa di antara tema penting ialah pembahasan shalat, dimana shalat adalah misi kita di dalam masyarakat.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Ahmad Husaini mengatakan bahwa prioritas utama dalam urusan kebudayaan adalah shalat, dimana kita di berbagai program kebudayaan dan kesenian seperti festival-festival dan lainnya kita bisa bisa mengaplikasikan tema pembahasan shalat.
Beliau juga menegaskan, dengan memperhatikan tema pembahasan shalat menjadi sebab tersedianya potensi dan peluang untuk melakukan kegiatan-kegiatan lainnya, dan sebaliknya jika tidak memperhatikan pembahasan shalat yang mana hal ini adalah kewajiban dari Allah swt, maka menyebabkan munculnya berbagai permasalahan.
Selain itu, shalat juga merupakan amalan atau faktor yang menjadi pencegah perbuatan dosa, dan juga menjadi pemisah perbuatan-perbuatan buruk seperti talaq dan yang lainnya, tukasnya.
Sembari menjelaskan pentingnya menghadirkan hati di saat shalat, Hujjatul Islam Ahmad Husaini mengatakan bahwa shalat adalah tolak ukur timbangan segala perbuatan dan tindakan manusia, oleh karena itu tempat terbaik untuk melakukan hal ini ialah di masjid, dimana seseorang akan merasa nyaman ketika berada di masjid.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email