Perwalian Haram Suci Razavi mengatakan, pesan “Haihat Minna Dzillah” adalah pelajaran bagi seluruh bangsa. Ia menuturkan, Asyura merupakan sebuah peristiwa heroik-siritual yang agung dan Imam Hussein as di dalam peristiwa itu memberikan pelajaran kebebasan, kesadaran dan makrifat.
Astan News melaporkan, di malam Asyura di saat seluruh tempat-tempat suci dan halaman Haram Suci Razavi penuh sesak oleh masyarakat yang tengah berkabung, syair-syair duka yang dibacakan oleh para pelantun syair Ahlul Bait a membuat hati ribuan peziarah dan warga sekitar Haram Suci Razavi bergetar dan seolah-olah seruan Hal Min Naasirin Yansuruni (adakah penolong yang akan menolongku) semakin kencang mereka dengarkan.
Peringatan kesyahidan Imam Hussein as di Haram Suci Razavi disertai pembacaan doa ziarah Asyura dan dilanjutkan dengan lantunan syair-syair duka Ahlul Bait as dan menepuk dada.
Kemudian Ayatullah Sayid Ebrahim Raisi, menyampaikan ceramahnya tentang falsafah Asyura dan mengatakan, sebelum terjadinya peristiwa Asyura, kepada Nabi Adam as hingga Khatamu Nabiyin Saw serta para Imam Maksum as diinformasikan tentang tragedi Karbala, dan Imam Ali as dalam sebuah hadis menyinggung Karbala dan berkata, “Disinilah tempat putraku Hussein akan syahid dan kepalanya akan terpenggal.
Ayatullah Raisi menyebut Asyura sebagai sebuah program komprehensif untuk menghidayahi umat manusia.
“Sahabat-sahabat Imam Hussein as mengesampingkan apapun selain Tuhan dalam upaya menolong Imam Hussein as, karenanya ketika Imam Hussein as menyaksikan loyalitas dan makrifat sahabat-sahabatnya, beliau menunjukkan salah satu sudut dari surga dan kedudukan mereka,” ujarnya.
Anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran itu menyebut tujuan Imam Hussein as adalah menegakkan amar makruf nahyi munkar dan mengumumkan, Imam Hussein as dalam sebuah pentas besar Asyura memberikan peajaran kebebasan dan makrifat kepada seluruh bangsa dunia.
Ia menambahkan, sekarang selain Syiah, Kristen, Ahlu Sunnah dan mazhab serta agama lainnya juga menunjukkan kecintaan kepada Imam Hussein as, pasalnya Aba Abdillah Al Hussein as sebagai Hujjatullah, visinya terhadap seluruh alam, adalah visi hidayah.
Ayatullah Raisi melanjutkan, Imam Hussein as di malam dan siang Asyura berusaha memberi hidayah kepada musuh, bahkan di detik-detik akhir menjelang kesyahidannya ia tetap menyampaikan wejangan dan nasihat.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email