Bekas Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, mendesak UNESCO menekan pemimpin Palestina agar tak menyatakan Kota Hebron di Tepi Barat dijadikan situs warisan dunia.
"Saya seorang oposisi di Israel tetapi saya tidak menentang sejarah bangsa saya dan tidak melawan kebenaran," kata Livni di acara Konferensi Pemberdayaan Perempuan di Paris, Sabtu, 1 Juni 2017.
Israel telah mengajukan protes kepada UNESCO atas dimasukkannya kota tua Hebron, tempat berdirinya Masjid Ibrahimi yang juga dikenal sebagai tempat lahirnya agama samawi menjadi warisan dunia.
Situs ini diklaim sebagai tempat peristirahatan Ishaq dan Ibrahim serta menjadi situs penting bagi kaum muslim dan pemeluk Yahudi.
Beberapa laporan menyebutkan, situs tersebut terancam punah. Untuk itu, otoritas Palestina meminta kepada lembaga PBB, UNESCO, melindungi dari pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap Hebron, termasuk masalah vandalisme, perusakan properti dan serangan lainnya.
Israel tidak mengizinkan tim dari UNESCO mengunjungi Hebron guna pemungutan suara menetapkan kota tua itu sebagai warisan dunia. "Israel menolak kehadiran kami," kata Carmel Sharma HaCohen, duta besar UNESCO.
(Tempo/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email