Pesan Rahbar

Home » » Keluarga Alumni UGM: Amien Sangat Tidak Pantas Kritik Jokowi Soal Bantuan ke Rohingya

Keluarga Alumni UGM: Amien Sangat Tidak Pantas Kritik Jokowi Soal Bantuan ke Rohingya

Written By Unknown on Monday 18 September 2017 | 14:15:00


Menanggapi aksi bela Rohingya yang diikuti oleh Amien Rais sembari berorasi macam-macam, hal tersebut mendapat sikap balasan oleh Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Keluarga Alumi Universitas Gadjah Mada (Kagama) Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto, menilai dalam aksi orasinya, Amin Rais menyinggung pemerintah Jokowi. Pernyataan Amien tersebut dianggap Eko tidak elok.

Sebelumnya, Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ikut berorasi di Aksi Bela Rohingya 169 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017) kemarin.

Dalam orasinya, Amien Rais menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo lambat dan hanya pencitraan, dalam upaya menyelesaikan kasus kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.

Menurutnya, memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kekerasan di negara lain, sudah jadi kewajiban konstitusional negara, sesuai amanah Undang-undang Dasar 1945.

“Serangan Amin Rais pada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, itu tindakan ngawur dan tidak tahu diri,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2017).

Eko mengatakan, Amien Rais sejatinya harus ikut mengawal pemerintahan, dan bukan malah menyerang. “Amien Rais berperilaku selayaknya anak nakal dalam rumah tangga. Ikut makan sehari-hari, tapi membabi buta menyerang kepala keluarga sendiri,” ujar Eko.

Sebelum memberikan kritik, Eko meminta Amien Rais berkaca lebih dahulu.

“Publik tentu masih ingat kasusnya yang membuat heboh. KPK agar menangkap Amien Rais dan segera melakukan proses hukum atas dugaan korupsinya,” ucap Eko.

Eko menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah melakukan yang terbaik, termasuk mengirim Menlu dan sudah bertemu pemimpin Myanmar.

“Para pengungsi yang di Indonesia pun sudah mendapatkan jaminan kemanusiaan yang baik. Tuduhan Amin bahwa Presiden hanya melakukan pencitraan itu tidak berdasar, dan tidak pantas dilakukan oleh orang yang terwakili menjadi menteri dari partainya,” tutur Eko.

(Indo-Word-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: