Ilustrasi
Menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Institut Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Henry Jackson, kelompok-kelompok teroris seperti ISIS dan Boko Haram memanfaatkan proyek penyelundupan manusia dan perbudakan seksual sebagai sumber untuk menjamin budget mereka.
Demikian hasil riset ini dilansir oleh situs informasi BT hari ini.
Di samping penyelundupan manusia dan perbudakan seksual, ISIS dan Boko Haram juga menggunakan hasil sanderaan dan pemerasan sebagai sumber pendapatan dan budget. Hal ini karena sumber-sumber tradisional seperti penjualan minyak dan pajak sudah tidak bisa menjanjikan seperti dulu lagi.
Pada tahun lalu, penculikan manusia telah mengucurkan income bagi ISIS sebesar 10 hingga 30 juta dolar.
Kelompok-kelompok teroris juga memanfaatkan aksi-aksi kekerasan seksual seperti pemerkosaan, perbudakan seksual, dan pernikahan paksa untuk memperkuat dan memberikan semangat kepada para militan dan juga untuk menghukum oknum-oknum yang mereka yakini sudah tidak beriman.
Salah satu korban yang telah menjadi tumbal kebrutalan seksual kelompok teroris adalah seorang anak perempuan Libya berusia 10 tahun yang berkali-kali diperkosa oleh para penculik.
“ISIS, Boko Haram, dan kelompok-kelompok teroris yang lain memanfaatkan penyelendupan manusia sebagai sumber penting income. Kami juga tahu bahwa mereka menggunakan aksi kekerasan seksual sebagai senjata untuk mewujudkan perpecahan dan ketakutan di tengah masyarakat,” ujar Youth Cooper, ketua Komite Dewan Rakyat Inggris.
(BT/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email