Kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan menurut mashab Ahlul bait As
Di bawah ini kami akan mengutip sebuah riwayat yang menjadi bukti akan menyebarnya dan meluasnya ilmu pengetahuan di seluruh dunia diantara para penghuni bumi pada seluruh cabang ilmu pengetahuan, riwayat ini dari Imam Shadiq As bahwa beliau bersabda : “ Ilmu memiliki dua puluh tujuh kata dan semua yang di bawah oleh para nabi hanya ada dua kata dan hingga hari ini manusia tidak mengenal selain dari dua kata tersebut, ketika bangkit Al-Qaim dari kami ia mengeluarkan dua puluh lima kata lainnya dan menyebarkannya di antara para penghuni bumi dan dua kata lainnya di tambahkan sehingga seluruhnya menjadi dua puluh tujuh kata pengetahuan yang menyebar di antara masyarakat “[1].
Poin-poin penting dari riwayat yang ada diatas.
Pada riwayat ini terdapat poin-poin yang dapat kita simak dan renungkan bersama di mana hal ini berbicara tentang masa depan dari ilmu pengetahuan yang memenuhi seluruh penjuru bumi, di bawah ini ada beberapa poin yang dapat kita ambil dari riwayat yang ada diatas:
1. Pada riwayat dari imam Shadiq As diatas dikatakan “ Pabatsaha fiin nasi “ adalah sebuah alasan yang menjelaskankan pentingnya hal ini dan ini berarti sangat umum, akan dipelajarinya, dan meluasnya ilmu pengetahuan di antara masyarakat. Dengan demikian pada masa itu seluru manusia akan menemukan jalan untuk meningkatkan ilmu dan budaya yang mereka miliki, tentunya hal ini menjelaskan bahwa pengetahuan pada masa itu tidak menjadi sebagian orang saja, artinya pada masa itu seluruh manusia akan memperoleh dan mendapat manfaat dari ilmu pengetahuan itu sendiri.
2. Sebelum kemunculan dan kebangkitan Imam Mahdi As ilmu pengetahuan tidak ada di antara masyarakat secara keseluruhan melaingkan sekelompok kecil dari masyarakat itu sendiri dan kelompok kecil ini juga sama sekali tidak memiliki pengetahuan akan seluruh ilmu pengetahuan bahkan hanya sebagian kecil dari ilmu pengetahuan tersebut.
3. Ilmu pengetahuan pada masa kesempurnaan bukanlah ilmu pengetahuan yang hanya ada pada masa ini, karena ilmu pengetahuan pada masa itu begitu luas dan menyeluruh. Pada masa itu manusia akan memiliki ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dari seluruh cabang ilmu. Kata Al-ilmu di karenakan alif lam yang ada padanya berarti alif lam jins yang melingkupi seluruh jenis ilmu pengetahuan tanpa ada pengecualian ia meliputi zaman lampau masa sekarang dan akan datang hingga masa sebelum kemunculan dan kebangkitan dari imam Mahdi As dan pada masa kabangkitan beliau ilmu pengetahuan mencapai dua puluh tujuh kata.
Sejak zaman kenabian hinggga akhir zaman keghaiban seberapa majunya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia hanya dua dari kata ilmu yang di sebut dalam riwayat, dan pada masa kemunculan dan kebangkitan Imam Mahdi As dua puluh lima kata ilmu pengetahuan akan ditambahkan dan di ajarkan oleh Imam Mahdi As [2] sehinggga mewujudkan sebuah kebudayaan yang sangat agung dan sempurna diantara masyarakat manusia.
Apa yang di sampaikan pada zaman kenabian hingga masa Imam Shadiq As sampai masa sebelum kemunculan Imam Mahdi As dengan memperhatikan segenap ilmu pengetahuan yang di ajarkan oleh Imam Shadiq As dalam ilmu kimia, industri dan selainnya yang di ajarkan kepada Jabir dan sahabat khusus lainnya dan apa yang telah di ajarkan oleh beliau hingga masa sebelum kemunculan Imam Mahdi As berikut dengan kemajuan yang di dapati oleh pengetahuan tersebut semuanya hanyalah dua kata dari dua puluh tujuh ilmu pengetahuan yang akan di ajakan oleh Imam Mahdi As. Poin ini akan terwujud ketika pengetahuan yang di ajarakan oleh Imam Shadiq As muncul dan hingga hari ini masih menjadi satu hal yang mengherangkan bagi para ilmuwan hari ini.
4. Pada masa kemunculan Imam Mahdi As mereka akan mengetahui apa yang di maksud dengan ilmu pengetahuan ? dan siapakah yang di sebut dengan ilmuwan ? karena ilmu pengetahuan pada masa itu bersumber dari mata air wahyu dengan inayah dari Imam Mahdi As akan di sampaikan kepada masyarakat. Pada masa itu ilmu pengetahuan yang sebenarnya akan tersebar diantara manusia dan sama sekali bukan pengetahuan yang tidak memiliki dasar yang hanya di sandarkan pada anggapan dan teori yang di berikan kepada para pelajar.
5. Pada masa itu sama sekali tidak ada berita yang tersisa dari ilmu pengetahuan yang penuh dengan kebohongan dan tipuan dari para ilmuwan sehinggga tidak ada lagi manusia yang dapat di tipu atas nama ilmu pengetahuan. Pada masa itu ilmu pengetahuan adalah perantaraan yang membimbing manusia. Sehingga tidak ada lagi orang seumpama Arcimedes yang dapat menipu manusia selama 1600 tahun. Pada masa itu kitab-kitab klasik yang di gunakan untuk menjajah bangsa lain yang lemah dengan perencanaan yang matang tidak lagi di temukan ilmu yang di ajarkan dari kibuku-buku tersebut dalam bentuk doktrin dan perintah buta tidak lagi di temukan. Tidak ada lagi nilai yang di berikan berdasarkan uang sogokan dan nilai pesanan. Masa itu adalah masa di mana seluruh penduduk bumi menjadi ilmuwan dan kesemua mereka adalah ilmuwan yang benar-benar memiliki ilmu pengetahuan dan budaya yang maju dan sama sekali bukan pengetahuan yang di berikan atas dasar ijazah yang tidak sebenarnya sebagai hasil dari seorang ilmuwan.
6. Seluruh ilmu pengetahuan pada masa itu memiliki kesempurnaan dan di ajarkan kepada seluruh manusia. Artinya setiab cabang dari sebuah ilmu pengetahuan akan berkembang dengan sangat pesatnya hingga tingkatan pengetahuan yang paling terakhir dan kesemua hal ini seperti air yang mengalir di tengah manusia dan mereka mengambil manfaat darinya.
Pada masa kemunculan Imam Mahdi As masyarakat manusia dari sisi ekonomi, pertanian, dan keamanan akan berkembang dengan sangat pesat dan manusia dari kemajuan yang sangat pesat itu dapat memperoleh kenikmatan secara sempurna dari bidang-bidang kemajuan tersebut. Mereka mendapatkan manfaat secara sempurna dari ilmu pengetahuan tersebut dan mereka sama sekali tidak lagi merasakan kekurangan di dalam ilmu pengetahuan.
Catatan Kaki:
[1] Biharul Anwar ,jilid 52, hal 3336, Muhatasharul Bashaer, hal 320, Nawadirul akhbar, 278, dan al-kharaij ,jilid 2, hal 841.
[2] Jika kita mengamalkan riwayat ersebut secara lahiriah maka kemajuan ilmu pengetahuan hanya akan terbatas pada jumlah ilmu pengetahuan yg di sebutkan dalam riwayat akan tetapi jika kita mencoba untuk melakukan rasionalisasi akan riwayat maka dapat kita katakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan pada keghaiban dengan masa kemunculan Imam Mahdi AS sama sekali tidak dapat di bandingkan.
(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email