Andi Arief
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief kembali memberikan tanggapannya soal pertemuan IMF-World Bank 2018.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui laman Twitter @AndiArief__, Senin (8/10/2017).
Dalam kicauannya itu, Andi Arief dengan tegas menyebutkan akan menarik kembali semua kritikannya soal pertemuan IMF-World Bank di Bali.
Andi Arief menjelaskan, hal tersebut dikarenakan ia mendengar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa IMF dan World Bank lah yang membiayai pertemuan tersebut.
Andi Arief mengaku kaget dengan apa yang disampaikan oleh Jokowi itu.
"Saya tarik semua kritik saya soal Pertemuan IMF Bali setelah saya dengar Pak Jokowi bilang bahwa IMF dan Bank Dunia yg membiayai pertemuan itu.
Saya bener-bener kaget, sekali lagi kaget," tulis Andi Arief.
Kicauan Andi Arief soal pertemuan IMF-World Bank, Senin (8/10/2018). (Twitter @AndiArief__)
Dikutip TribunWow.com dari setkab.go.id, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa peserta pertemuan IMF-World Bank 2018 membiayai dirinya sendiri untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
“Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri,” ucap Jokowi saat ditemui usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumut, Senin (8/10/2018) pagi.
Sementara itu, mengenai anggaran yang dinilai cukup besar oleh sejumlah pihak, Jokowi mengungkapkan anggaran tersebut digunakan untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Anggaran juga dipakai untuk membuat terowongan, dan persimpangan yang ada di Bali sehingga nantinya tidak terjadi kemacetan lalu lintas.
“Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus, bukan sesuatu yang hilang,” tambah Jokowi.
Menurut Jokowi, ada banyak negara yang berminat pada pertemuan itu.
Jokowi mengungkapkan, jika banyak yang berebut mengikuti pertemuan itu, pasti sebagai tuan rumah, akan memiliki dampak yang baik untuk Indonesia.
“Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak.
Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu,” jelasnya.
Jokowi berharap, agenda IMF-World Bank Annual Meeting tahun 2018 tersebut memperkuat promosi untuk tempat wisata yang ada di Indonesia.
“Saya kira tujuannya ke sana,” kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, Andi Arief memberikan sejumlah kritikan perihal pertemuan tahunan IMF dan World Bank 2018 yang bertempat di Bali, Indonesia.
Hal ini diketahui dari cuitan di akun Twitter-nya @AndiArief__ pada Minggu (7/10/2018).
Politisi Partai Demokrat ini memberikan ucapan kepada mereka yang ia sebut sebagai 'tuan-tuan'.
Andi turut menyinggung soal bencana alam yang terjadi di Lombok dan Sulawesi Tengah dan menyebut bahwa kedukaan ini yang akan mendoakan mereka.
Menurutnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dalam hal senang dan susah.
Ia pun turut meminta KPK untuk menyelidiki anggaran pertemuan tahunan IMF dan World Bank 2018 yang mencapai hampir satu triliun rupiah.
"Selamat berpesta tuan-tuan di Bali, biar kedukaan kami di lombok dan sulteng yang akan mendoakan kalian. Kami bangsa yang plural dalam hal senang dan susah.
KPK harus turun untuk menyelidiki mengapa anggaran pertemuan IMF Bali melonjak menjadi hampir 1 Trilyun. Event begini biasanya sepertiga atau paling besar separuhnya," tulis Andi Arief.
Politisi Partai Demokrat Andi Arief melontarkan sindiran perihal pertemuan tahunan IMF dan World Bank 2018 yang bertempat di Bali, Indonesia. (Capture Twitter @AndiArief__)
Dalam kicauan sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat ini juga menjelaskan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Presiden Indonesia keenam tak ikut campur soal pertemuan tahunan IMF dan World Bank 2018 ini.
Menurutnya, meskipun Pemerintahan SBY yang mengusulkan acara ini digelar di Indonesia, namun Jokowi-lah yang mengambil keputusan sebab SBY bukan presiden Indonesia saat ini.
"Pak SBY tidak dalam posisi ikut campur dalan pertemuan IMF bali. Keputusan melanjutkan atau membatakkan atau mengurangi penghamburan uang dan mempertajam rasa kemanusiaan karena bencana ada pada Pak Jokowi. Pak SBY bukab Presiden saat ini," kicaunya.
Cuitan Andi Arief (Capture Twitter @AndiArief__)
Selain itu, Andi Arief pada Minggu (7/10/2018), juga turut angkat bicara terkait disebut-sebutnya nama Susilo Bambang Yudhoyono soal pertemuan IMF-World Bank di Bali pada 8-14 Oktober 2018 nanti.
Andi Arief mengatakan apabila pada tahun 2014, SBY tentu tidak mengharapkan pertemuan IMF akan digelar secara besar-besaran.
Menurut Andi, menghamburkan uang negara hampir triliunan rupiah untuk acara tersebut bukanlah usul dari SBY.
Ia pun menyindir orang-orang yang menyalahkan SBY sebagai dagelan.
"Pak SBY dan kabinet di tahun 2014 tentu tidak berharap pertemuan IMF jadi pesta-pesta yang memakan uang sebesar sekarang.
Event internasional yang setara jaman SBY gak pernah hamburkan uang negara sebesar pertemuan IMF bali ini.
Menghamburkan uang negara hampir trilyunan buat pertemuan para rentenir, lalu berlindung dibalik ini diajukan para menteri jaman SBY adalah dagelan.
Kalau Jokowi membatalkan pertemuan IMF di Bali karena alasan gempa lombok dan Palu, apakah kemudian Pak SBY marah? apakah kemudian petinggi IMF mau kasih sanksi ke RI, Bukankah kita sudah berdaulat dari IMF, mengapa takut?
Pak SBY tidak dalam posisi ikut campur dalan pertemuan IMF bali.
Keputusan melanjutkan atau membatakkan atau mengurangi penghamburan uang dan mempertajam rasa kemanusiaan karena bencana ada pada Pak Jokowi. Pak SBY bukan Presiden saat ini.
Rasa kemanusiaan kita terusik. Indonesia ini juara dunia penanggulangan dan pengurangan resiko bencana.
Dicapai dengan kerja keras semua fihak.
Tetapi mengapa penjarahan menjadi tontonan dunia di Palu.
Kalau mau bicara warisan yang ternoda ya sekarang ini," tulisnya.
Postingan Andi Arief (Capture/Twitter)
(Tribun-News/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email