TV Rodja,TV INSAN, SUNNAH TV, AHSAN TV, TV WESAL upaya kaum Wahhabi dalam menyesatkan aqidah NU
Akhir-akhir ini semakin marak dan tersebar dakwah wahabi di basis basis NU. Memang wahabi penuh gelontoran uang, namun NU kini yang dalam bahaya !
Skandal Illuminati Radio Rodja
Konspirasi:
Dalam situs mereka mengatakan radio Rodja sebagai akronim : Radio Dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Salah satu misi Rodja adalah pemurnian syariat Islam dari segala bentuk syirik, bid’ah dan pemikiran menyimpang.
Dengan semboyan menebar cahaya sunnah, seolah memberikan pencerahan kepada kaum muslim untuk kembali kepada Quran dan Hadits. Namun dalam materi yang disampaikan justru dipelintirkan dari ajaran Islam sesungguhnya. Radio Rodja merupakan corong informasi untuk menyebarluaskan paham Wahabi di Indonesia.
Ajaran ini selalu berslogan pemurnian syariat Islam. Namun apa yang terjadi, justru banyak fitnah terhadap ajaran Islam yang sebenarnya, yang terpelihara sejak zaman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, melalui “ulama” pewaris Nabi. Berikut adalah beberapa fakta penyamaran Radio Rodja yang belum pernah terungkap :
1. Kata RODJA : berasal dari suku gothic [Bavaria], yang memiliki arti “SEE” atau MELIHAT.
2. Logo radio RODJA : setelah diputar 115° derajat ke kiri, lalu menutup huruf “ r “ warna putih dengan warna merah dan memutihkan warna merah dibagian tengah, maka mucul gambar kelopak mata. Simbol mata dihilangkan, tapi tersisa tetes air mata [air mata Horus] di ujung kelopak mata. Kesimpulannya logo Rodja berbentuk mata satu disamarkan, dengan tetes air mata Horus.
3. Tag-line radio RODJA : ‘menebar cahaya sunnah’. Mengapa memilih kata “cahaya”, karena ini bagian dari ILLUMINATI, yaitu kelompok cahaya. ILLUMINATI berasal dari bahasa latin illuminatus yang berarti tercerahkan.
4. Frekuensi radio RODJA 756 am: memiliki makna yang mengejutkan antara lain: “ IDEOLOGI RASA BENCI “ [an ideology of hate] “ KHOTBAH KEBENCIAN MURNI ” [preaching pure hatred] Bagaimana mungkin suatu angka dapat memiliki arti. Hal ini bisa terjadi, karena sebenarnya dalam setiap huruf terdapat persamaan angkanya, dalam hal ini yang dipakai persamaan huruf-huruf Jewish [Yahudi]. Ilmu tentang masalah ini adalah teknik kalkulasi persamaan angka-huruf yang diterjemahkan ke angka, ataupun huruf. Sehingga susunan angka tersebut memiliki makna dalam bentuk kata atau kalimat. Berdasarkan fakta yang terungkap, radio RODJA [Rodja network] yang menyebarluaskan paham Wahabi adalah bagian dari ILLUMINATI [kelompok cahaya] dengan kedok agama Islam.
Radio RODJA memakai kata cahaya, di tag-line nya namun sesungguhnya sumber cahaya tersebut berasal dari bara api menyala-nyala yang sangat panas. Melalui fakta ini, segala hal terkait paham Wahabi berupa para ustadz, link website, pelatihan Wahabi, kelompok paham turunan Wahabi dan seluruh aparatnya adalah alat, tunggangan atau disokong oleh Yahudi, yang digunakan untuk memecah belah umat manusia di muka bumi melalui trinitas tauhid dan masalah “bid’ah” versi Wahabi.
Sehingga “umat Islam digiring bersikap anti” terhadap dzikir, tahlil, maulid, ziarah kubur, tawassul, tasawuf, ber-mahzab dan banyak hal yang Wahabi lakukan untuk menjauhkan umat Islam beribadah kepada ALLAH.
Sejarah kelahiran perkumpulan rahasia [secret societies] yang melambangkan dirinya dengan “Mata satu” bermula sejak awal zaman pemerintahan raja-raja Mesir purba [Firaun] yang berkuasa sejak ribuan tahun lalu. Ini bermula dengan sejarah pemerintahan Firaun Horus atau yang lebih dikenal dalam catatan hieroglif Mesir purba sebagai Tuhan Matahari atau Sun God. Adam Weishaupt membentuk sebuah ”Secret Society” yang disebut Ordo Illuminati pada tanggal 1 Mei 1776. Seorang keturunan Yahudi dan berlatar belakang pendidikan sebagai Jesuit. Weishaupt adalah Guru Besar Hukum Canon di Universitas Ingolstadt di Bavaria, bagian dari Jerman. Illuminati berusaha untuk membentuk New World Order [Tatanan Dunia Baru].
Adam Weishaupt hanyalah kelanjutan tangan ordo Kabala putih, yaitu salah satu ordo Kabala [ordo rahasia Yahudi tertua yang telah berusia lebih kurang 4.000 tahun] yang lebih menekankan misi politik, di samping mengembangkan ajaran Kabala dalam menyembah Lucifer.
Mereka merumuskan, misi Kabala adalah menentukan arah peradaban manusia guna membentuk “Tatanan Dunia Baru” [Novus Ordo Seclorum] dan “Pemerintahan Satu Dunia” [E Pluribus Unum] di bawah kepemimpinan kaum Yahudi. Adam Weishaupt inilah perumus The Protocols of the Elders of Zion [protokol tokoh-tokoh zionisme] yang berisi agenda besar dengan tujuan utama untuk penguasaan dunia oleh kaum Zionis. Mengapa mereka selalu menampakkan simbol mata satu, meskipun disamarkan.
Karena simbol ini secara gaib [magis] mereka percayai sebagai suatu “kekuatan supranatural” yang memberikan proteksi [perlindungan]. Melalui simbol ini juga merupakan identitas dan pesan akan cita-cita NEW WORLD ORDER.
Tidak ada sesuatu tercipta dengan sendirinya, melainkan ada yang menciptakan. Tidak juga sebuah simbol mata satu diciptakan sekedar coretan belaka, melainkan bermakna dan bertujuan. Lalu mengapa tujuan mereka disembunyikan terselubung simbol. Karena api laksana air dan air laksana api.
Jika manusia mau berpikir, merenung, dan merasa dengan segenap hati, tentu dapat memahami pesan tersembunyi yang mereka sampaikan.
SENYUMAN UNTUK RODJA TV YANG ANTi SYiAH
Bid’ahnya Rodja TV
Kepedulian akan bahaya kesesatan wahabi terus bergulir. Tuntutlah ilmunya, cari tahu bagaimana sesungguhnya wahabi dan Zionis melakukan persekongkolan jahat untuk memerangi Islam dan kaum Muslimin. Ketika itu terjadi alangkah sadisnya mereka itu !
TV RODJA, BID`AH-NYA KAUM WAHHABI
buku “Zionis & Syiah bersatu hantam Islam”, fitnah murahan wahabi yang merupakan loyalis zionis dan antek antek USA.
Melihat TV adalah tergolong amalan bid`ah,dalam pengertian karena tidak pernah dicontohkan oleh Nabi SAW dan para salaf.Namun, kali ini kaum Wahhabi yang selalu mempromosikan diri sebagai kelompok anti bid`ah, justru terjebak oleh perbuatan bid`ah menurut definisi mereka sendiri, karena banyaknya keterlibatan tokoh-tokoh Wahhabi Indonesia dalam memunculkan amalan bid`ah dengan mengudaranya TV Rodja.
Acara-acara yang ditayangkan oleh TV Rodja, memang tampaknya menyerupai pengajian dan majelis ta`lim mencari ilmu agama, namun hakikatnya jika diteliti, adalah upaya kaum Wahhabi dalam menyesatkan aqidah umat Islam Indonesia.
Bagaimana tidak, warga mayoritas umat Islam Indonesia adalah penganut Ahlussunnah wal Jamaah bermadzhab Syafi`i, sedangkan isi acara yang ditayangkan TV Rodja adalah murni ajaran Wahhabi penganut Muhammad bin Abdul Wahhab Annajdi.
Padahal, kauml Wahhabi itu termasuk sektesesat Mujassimah. Coba tengok salah satu keyakinan tokoh Wahhabi, yaitu Addarimi Alwahhabi (ini bukan nama Imam Addarimi ulama Sunni Ahli hadits).
Addarimi Alwahhabi menulis buku tentang sifat Allah dengan menyebutkan:
ALLAH TURUN DARI ARSY MENUJU KE KURSI-NYA
(kitab Annaqdl, halaman 73, terbitan Darul Kutub Al-ilmiyah yang dita`liq oleh Muhammad Hamid Alfaqiy). Pernyataan Addarimi Alwahhabi ini jelas-jelas menisbatkan kepemilikan jasmani yang dilakukan oleh pentolan Wahhabi terhadap Dzat Allah.
Addarimi Alwahhabi menggambarkan, bahwa Arys-nya Allah itu berada di satu tempat, sedangkan kursi-nya Allah itu berada di tempat yang letaknya lebih rendah daripada Arsy. Lantas Allah yang di dalam firman-Nya menyatakan Arrahmaanu `alal `arsyis tawaa, diterjemahkan oleh kaum Wahhabi sbb: Allah itu duduk di atas Asry.
Kemudian digambarkan oleh Addarimi Alwahhabi, bahwa terkadang Allah itu turun dari Arsy-Nya menuju Kursi-Nya yang berada dilangit lebih rendah. Karena sudah dimaklumi bahwa Allah menciptakan langit itu berlapis hingga tujuh tingkat.Inti dari ajaran Aqidah Wahhabi adalah, mereka meyakini bahwa Allah versi Wahhabi itu memiliki bentuk tubuh, dan saatini Allah sedang berada di langit. TerkadangAllah duduk-duduk di-Arsy-Nya, namun tak jarang Allah ingin jalan-jalan turun menuju ke langit yang tingkatnya lebih rendah, karena Allah akan menikmati suasana istirahat duduk-duduk di kursi-Nya.
Lantas apa bedanya aqidah Wahhabiyah ini dengan keyakinan para penyembah berhala-berhala. Tuhan-tuhan berhala itu sengaja dibuat oleh tangan mereka dalam bentuk patung yang memiliki bentuk jasmani. Mereka berasumsi bahwa dengan tampaknya bentuk tuhan di depan mata, maka lebih memudahkan mereka untuk menyembah dan mengingtnya, lantaran sudah ketemu bentuk tubuh tuhannya itu.
Demikianlah gambaran aqidah asli pengelola TV Rodja yang diperkenalkan kaum Wahhabi untuk diikuti oleh kaum awam, dengan tujuan agar kaum awam dapat mengenal tuhan-nya kaum Wahhabi yang mempunyai bentuk tubuh seperti berhala.
Hal yang tak kalah penting untuk diwaspadai oleh umat Islam juga, adalah TV INSAN, SUNNAH TV, AHSAN TV, TV WESAL, serta tayangan Trans 7 yang ikut-ikutan menyiarkan dakwah sesat ala Wahhabiyah ini lewat tayangan KHAZANAH, maka hendaklah umat Islam membaikot TV Trans 7 dengan tidak menontonnya.
Saat Barat dan wahabi setan nejed berjualan “Syiah”
- wahabi terus menghantam Syiah dengan target dana Arab Saudi terus mengalir kekantong mereka, karena serakah maka pengikut wahabi cuma disuruh jualan madu dan buku ! Ustad wahabi kaya tapi pengikut tertipu.
- Wahabi jualan kecap dengan menuduh Syiah dan NU sesat. Batilnya wahabi disatu sisi bermuka manis didepan kaum NU seolah olah mereka pembela Islam, padahal dibelakang mereka mewahabinisasi NU
- Barat yang anti Iran terus mempropagandakan bahwa syiah sesat. Padahal Barat sangat senang mendukung ide wahabinisasi dikalangan NU.
Radio RODJA Menebar Cahaya Fulus?
Ada sesuatu yang menarik dan mengagetkan ketika saya membuka sebuah situs Salafy bernama www.isnad.net. Bagi anda yang merupakan pengikut aliran Salafy tentu sudah mengenalnya dan sering membaca situs ini, bukan?
Sekarang coba anda buka halaman di situs tersebut http://isnad.net/fatwa-syaikh-fauzan-tentang-tv-televisi lalu geser turun sampai ke bawah, maka anda akan melihat sebuah gambar seperti ini:
Radio Rodja Menebar Cahaya Fulus. Logo telah berubah menjadi (maaf) celana dalam
Bagaimana tanggapan anda? menarik bukan? :)
Menguak Kesamaan Aqidah Salafi Wahabi dengan Yahudi
Anda jangan terperanjat jika kami katakan akidah Salafi Wahabi itu sangat mirip dengan akidah Yahudi dan Nasrani. Benarkah demikian? Mari kita buktikan bersama!
Akidah tajsim dan tasybih telah menggelincirkan Salafi Wahabi hingga pada suatu keyakinan bahwa Allah seperti sosok seorang pemuda , berambut ikal , bergelombang dan mengenakan baju berwarna merah. Klaim ini dikatakan oleh Ibnu Abu Ya’la dalam kitab Thabaqat al-Hanabilah. Abu Ya’la mendasarkan pernyataan itu kepada hadits berikut :
عن عكرمة اَن الرسول صلى الله عليه وسلّم قال: راَيت ربي عزّ وجلّ شَابا امرد جعد قطط عليه حلة حمراء
“Dari Ikrimah: bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Aku telah melihat Tuhanku SWT berupa seorang pemuda berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah.” (Ibnu Abu Ya’la: Thabaqat al-Hanabilah, jilid 2, halaman 39).
Sungguh keji pengaruh riwayat palsu di atas. Riwayat-riwayat palsu produk pikiran Yahudi itu kini berhasil membodohi akal pikiran para pengikut Salafi Wahabi, sehingga mereka menerima keyakinan seperti itu. Tidak diragukan lagi, hadits semacam ini adalah kisah-kisah Israiliyat yang bersumber dari orang-orang Bani Israil.
Salafi Wahabi memperjelas hadits di atas dengan hadits lain yang bercerita tentang Allah duduk di atas kursi emas, beralaskan permadani yang juga terbuat dari emas, dalam sebuah taman hijau. Singgasana (Arsy) Allah dipikul oleh empat malaikat dalam rupa yang berbeda-beda, yaitu seorang lelaki, singa, banteng dan burung elang. Keyakinan aneh semacam ini dipaparkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid wa Itsbat Shifat ar-Rab.
Siapakah Ibnu Khuzaimah? Dia adalah salah seorang ulama ahli hadits yang banyak dipakai oleh Salafi Wahabi untuk dijadikan referensi. Namun setelah semakin matang dalam pengembaraan intelektualnya, Ibnu Khuzaimah menyesali diri telah menulis kitab tersebut, seperti dikisahkan oleh al-Hafidz al-Baihaqi dalam kitab al-Asma wa ash-Shifat hal. 267.
Walaupun begitu, soko guru Salafi Wahabi, yaitu Ibnu Taimiyah tetap mengatakan bahwa Ibnu Khuzaimah adalah ”Imamnya Para Imam” karena menurutnya telah banyak meriwayatkan hadits-hadits ’shahih’ tetang hakikah Dzat Tuhan (padahal yang sebenarnya hadits-hadits itu kenal dengan nuansa tasybih dan hikayat Israiliyat). Oleh karena itu, ketika mengomentari sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Taimiyah berkata :
”Hadits ini telah diriwayatkah oleh ’Imamnya Para Imam’ yaitu Ibnu Khuzaimah dalam Kitab at-Tauhid yang telah ia syaratkan untuk tidak berhujjah di dalamnya melainkan dengan hadits-hadits yang dinukil oleh perawi adil dari perawi adil lainnya, sehingga bersambung kepada Nabi SAW” (Ibnu Taimiyah: Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, Jilid 3, hal. 192).
Maka tak heran jika Ibnu Taimiyah pun berkeyakinan sama buruknya, seperti dalam Majmu’ Fatawa j. 4, h. 374, Ibn Taimiyah berkata “Para ulama yang diridlai oleh Allah dan para wali-Nya telah menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad didudukan oleh Allah di atas ‘arsy bersama-Nya”.
Awalnya Ibnu Khuzaimah sangat meyakini bahwa seluruh hadits yang ia muat di dalam kitabnya adalah shahih dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebab menurut pengakuannya ia telah meriwayatkanya dengan sanad bersambung melalui para periwayat yang adil dan terpercaya. Demikian sebagaimana ia tegaskan di awal kitab tersebut dan juga tertulis di cover depan kitab at-Tauhid tersebut.
Gambar dibawah ini adalah scan teks tentang keyakinan tasybih dari Kitab at-Tauhid karya Ibnu Khuzaimah, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983, halaman 198.
Untuk lebih jelasnya kami tuliskan ulang hadits Israiliyat yang sudah menjadi bagian dari keyakinan kaum Salafi Wahabi itu sebagai berikut :
عن عبد الله عمر بن الخطاب بعث الى عبد الله بن العبّاس يساله: هل راى محمّد صلى الله عليه وسلم ربّه؟ فارسل اِليه عبد الله بن العبّاس: ان نعم. فردّ عليه عبدالله بن عمر رسوله: ان كيف راه؟ قال: فارسل انّه راه في روضة خضراء دونه فِراش من ذهب على كرسي من ذهب يحمله اربعة من الملاىكة، ملك في صورة رجل، و ملك في صورة ثور وملك في صورة نسر، وملك في صورة اسد
….. Abdullah ibnu Umar ibnu al-Khaththab mengutus seseorang untuk menemui Ibnu Abbas menanyainya, ”Apakah Muhammad SAW melihat Tuhannya?” Maka Abdullah ibnu Abbas mengutus seseorang kepadanya untuk menjawab, ”Ya, benar. Ia melihatnya.” Abdullah ibnu Umar meminta pesuruhnya kembali kepada Ibnu Abbas untuk menanyakannya, ”Bagaimana ia melihat-Nya?”. Ibnu Abbas menjawab melalui utusannya itu, ’Da melihat-Nya berada di sebuah taman hijau, dibawah-Nya terdapat hamparan permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat; malaikat berupa seorang laki-laki, malaikat berupa banteng, malaikat berupa burung elang, dan malaikat berupa singa.”. (Ibnu Khuzaimah: Kitab at-Tauhid, tahkik Muhammad Khalil Harras, Dar al-Kutub al-Ilmiah, Beirut, Lebanon 1403 H./1983 M, hal. 198).
Pembaca yang budiman, Ketika kami menggabungkan hadits Abu Ya’la yang telah lalu dan hadits Ibnu Khuzaimah ini (dimana keduanya telah menjadi dogma Salafi Wahabi), kami sungguh sangat terperanjat!. Kami menjumpai adanya kesamaan antara dogma Salafi Wahabi itu dengan dogma Nashrani, dalam hal ini gambar Tuhan milik mereka. Sebuah gambar yang mengilustrasikan tentang hakikat Tuhan mereka, Yesus Kristus.
Lukisan itu sama persis dengan apa yang digambarkan oleh Salafi Wahabi, yaitu: seorang pemuda , berambut ikal bergelombang mengenakan pakaian merah, sedang duduk di atas kursi emas di taman hijau dibawah-Nya hamparan permadani emas yang dipikul oleh empat malaikat berupa seorang laki-laki, banteng (sapi hutan), burung elang, dan singa.
Dibawah ini gambaran milik umat Kristiani tentang Yesus Kristus, silahkan Anda bandingkan dengan hadits Ya’la dan Ibnu Khuzaimah yang direkomendasikan oleh Salafi Wahabi untuk diyakini oleh setiap pengikutnya:
Perhatikanlah gambar milik kaum Nashrani di atas, tidak ada bedanya sama sekali dengan apa yang diajarkan oleh Salafi Wahabi tentang jati diri Tuhan. Apakah ajaran Salafi Wahabi tadi (yang mereka klaim berasal dari hadits shahih) adalah hasil copy paste dari ajaran orang-orang Yahudi dan Nashrani ini? Kenapa ini bisa terjadi? Karena akidah Salafi Wahabi berasal dari hadits-hadits palsu Israiliyat, yakni karangan orang-orang Bani Israil yang telah Allah sesatkan.
Oleh karenanya, sudah selayaknya kita meragukan dogma tajsim dan tasybih kaum Salafi Wahabi, sebag tajsim dan tasybih itu sangat diwanti-wanti dan dilarang dalam Islam. Terkadang, kaum Salafi Wahabi masih saja mengelak dan memutar kata dari tuduhan tajsim ini. Namun, jika yang demikian bukan tajsim, lalu yang bagaimana lagi yang dinamakan tajsim? Berhati-hatilah wahai umat Islam dari mengikuti faham mereka ini agar kita tidak terperosok dalam kemusyrikan dan kekafiran.
Namun sayangnya, semakin mereka dikritik, maka akan semakin keras menentang (mungkin karena memang seperti itulah watak asli mereka). Mereka merasa paling benar. Nyata-nyata mereka yang keliru, tetapi malah mereka yang bersikap lebih keras kepada umat Islam yang coba meluruskan, lalu menudingkan tuduhan kafir. Dalam buku mereka, Halaqat Mamnu’ah karangan Hisyam al-Aqqad dinyatakan:
من فسّر اِستوى باستولى فهو كافر
”Barang siapa yang menafsirkan kata istawa dengan istawla (menguasai), maka dia kafir.”.
Dari pemaparan ringkas di atas, Anda dapat mengerti bagaimana kualitas akal pikiran sebagian ulama Mujassimah yang menjadi rujukan Salafi Wahabi. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Ibnu al-Jauzi mensifati mereka sebagai para ahli hadits dungu. Adakah kedunguan yang melebihi kedunguan kaum yang sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk di sebuah kursi yang dipikul oleh empat malaikat dalam rupa berbeda-beda, sesekali meyakini bahwa Allah SWT bersemayam di atas Arasy-Nya yang ditegakkan di atas punggung delapan ekor banteng yang mengapung di atas air di sebuah rumah di atas langit ketujuh, dan sesekali meyakini bahwa Allah SWT duduk berselonjor sambil meletakkan salah satu kaki-Nyadi atas kaki-Nya yang lain? Itu semua adalah hadits-hadits palsu buatan Bani Israil yang dikenal riwayat-riwayat Israiliyat. Masihkah Salafi Wahabi tidak menyadarinya, melainkan malah menganggap dirinya yang paling benar?.
La haula wa la quwwata ill billah. Semoga Allah mengilhamkan kepada kita kemurnian akidah dan kesucian keyakinan tentang sifat-sifat-Nya yang Maha Suci serta kematangan logika.
Stop, mulai sekarang dan seterusnya, hendaklah umat Islam tidak menonton TV Rodja, TV Insan, TV Wesal, SUNNAH TV, AHSAN TV, dan Trans 7 … !!
Jika itu anda lakukan maka wahabi akan mati angin !
(Syiah-Ali/Tour-Mazhab/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email