Pertanyaan:
Bagaimanakah wajah Islam
sekiranya Imam Husain As meraih kemenangan dalam mengusung perlawanan
Asyura dan membentuk pemerintahan? Apakah masih ada orang yang meragukan
agama Islam?
Jawaban Global:
Sebab
utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah untuk menghidupkan
agama dan menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar. Perlawanan Imam
Husain melawan penguasa tiran adalah dengan maksud untuk melenyapkan
pemikiran keliru yang menyebar di kalangan kaum Muslimin yang meyakini
bahwa khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia dan apa pun
kejahatannya, maka ia tetap adalah seorang khalifah Tuhan dan wajib
ditaati.
Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain berhasil meraih kemenangan dan menuai hasilnya. Untuk merealisir mayoritas tujuan-tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat kepada seluruh kebaikan dan terlaksananya seluruh hukum-hukum syariat maka hal itu bergantung pada pembentukan pemerintahan Islam. Sekiranya Imam Husain As berhasil membentuk pemerintahan tersebut dan menurunkan para penguasa tiran maka tujuan-tujuan akan diraih dan di samping masyarakat Islam dapat menyeruput manfaat dari anugerah tersebut, wajah asli Islam secara praktis akan ditampilkan kepada umat manusia. Gerakan seperti ini merupakan setinggi-tingginya nilai tabligh dalam menyebarkan Islam yang amat disayangkan tidak terealisir.
Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain berhasil meraih kemenangan dan menuai hasilnya. Untuk merealisir mayoritas tujuan-tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat kepada seluruh kebaikan dan terlaksananya seluruh hukum-hukum syariat maka hal itu bergantung pada pembentukan pemerintahan Islam. Sekiranya Imam Husain As berhasil membentuk pemerintahan tersebut dan menurunkan para penguasa tiran maka tujuan-tujuan akan diraih dan di samping masyarakat Islam dapat menyeruput manfaat dari anugerah tersebut, wajah asli Islam secara praktis akan ditampilkan kepada umat manusia. Gerakan seperti ini merupakan setinggi-tingginya nilai tabligh dalam menyebarkan Islam yang amat disayangkan tidak terealisir.
Jawaban Detil:
Dalam
menjawab pertanyaan ini, poin pertama yang harus diperhatikan adalah
bahwa setiap Muslim harus mengenal dan menunaikan apa yang menjadi
tugas-tugasnya di hadapan Allah Swt bukan memikirkan hasil yang
diperoleh dari melakukan sebuah perbuatan. Apabila tugasnya telah
diketahui maka ia harus bertawakkal kepada kekuasaan nir-batas Allah Swt
dan mengerahkan seluruh energi dan tenaganya untuk menunaikan tugas
tersebut. Setelah menunaikan apa yang menjadi tugasnya, apa pun yang
menjadi hasilnya maka hal itu merupakan kebaikan bagi hamba saleh Ilahi.
Namun terkait
dengan realisasi mayoritas tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat
pada seluruh kebaikan dan keluhuran budi pekerti maka pelaksanaannya
bergantung sepenuhnya pada pembentukan pemerintahan Islam. Para Imam
Maksum As senantiasa menjadikan pembentukan pemerintahan Islam dan
pengambil alihan kepengurusan masyarakat sebagai salah satu tugas utama.
Apabila terdapat suatu masa mereka tidak melakukan hal tersebut maka
hal itu disebabkan situasi dan kondisi masyarakat tidak mendukung
demikian juga tiadanya kesiapan pada masyarakat.
Kalau tidak demikian, pemerintahan qua
pemerintahan, sama sekali tidak bernilai di hadapan para wali Allah dan
Imam Maksum As; lantaran mereka tidak menaruh perhatian terhadap dunia.
Pemerintahan penting dan signifikan bagi mereka karena dapat menjadi
media implementasi hukum-hukum agama dan syariat samawi. Hal ini
sepenuhnya bergantung pada adanya pemerintahan bersih, saleh dan
berkuasa. Karena apabila para aparat pemerintahan, mengetahui dan
menjalankan aturan dengan baik, maka masyarakat akan menjadikan keadilan
sebagai poros dan mengalami kemajuan. Meski pada setiap masa karena
adanya orang-orang jahat, fasik, pragmatis atau sebagian orang-orang
lugu dan tidak mengetahui apa yang menjadi tugasnya, banyak muncul
keonaran dan problema di tengah masyarakat.
Dari
sisi lain, apabila masyarakat berada dalam kekuasaan dan pemerintahan
orang-orang jahat, maka ruang bagi segala jenis kejahatan akan terbuka
dan masyarakat yang mematuhi para pemimpin seperti ini maka sekali-kali
tidak akan mencicipi lezatnya kebahagiaan. Demikianlah risalah yang
diusung oleh Imam Husain As. Imam Husain As sendiri
bersabda, “Aku tidak bangkit mengadakan perlawanan untuk keperluan
sia-sia, dan bukan untuk tujuan pribadi, (juga) bukan untuk membuat
kerusakan dan keonaran, melainkan untuk mencari perbaikan (islah) bagi umat datukku. Aku ingin menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar serta meneladani sirah datuk dan ayahku.”[1]
Dengan
kata lain, sebab utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah
untuk menghidupkan kewajiban amar makruf dan nahir mungkar serta
mengusung perjuangan melawan penguasa tiran dengan maksud melenyapkan
pemikiran keliru yang berkembang dalam keyakinan kaum Muslimin bahwa
khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia, dan apa pun kejahatan yang
dilakukannya maka ia tetap seorang khalifah Tuhan dan harus ditaati.
Dalam
perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain As meraih
kemenangan dan menuai hasil gemilang; karena Imam Husain As dengan
kebangkitan abadinya telah berhasil, dalam masa yang panjang,
melenyapkan kekuasaan seorang khalifah yang pikiran, jalan dan metodenya
menyimpang dari ajaran Islam. Di samping itu, perlawanan Imam Husain
adalah untuk memahamkan kepada kaum Muslimin bahwa seorang khalifah
secuil pun tidak memiliki hak untuk membuat aturan atau menduduki
pemerintahan tanpa ada sedikit pun kelayakan pada dirinya. Pembuatan
hukum dan aturan sepenuhnya diatur dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
Saw dan segala sesuatu yang berujung kepada keduanya, apabila bukan
karena gerakan Imam Husain As maka kebanyakan hukum-hukum Islam yang
sampai kepada kita akan mengalami perubahan dan penyimpangan sebagaimana
kondisi kaum Kristian dan agama mereka dewasa ini.
Karena
itu, Imam Husain As bangkit berdiri di hadapan orang-orang yang
mempermainkan hukum-hukum agama Islam yang dijalankan oleh para pendusta
dan orang-orang jahat. Tentu dari sudut pandang ini, kebangkitan dan
perlawanan Imam Husain mencapai kemenangan dan menampakkan wajah asli
Islam bagi setiap orang yang mencari kebenaran.
Referensi:
[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 4, hal. 329.
(Islam-Quest/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email