Rajab Tayeb Erdogan, Presiden Turki dalam pernyataannya yang baru-baru ini dia sampaikan menuduh Iran dan Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab terkait munculnya krisis ribuan imigran dan pengungsi Suriah yang berdatangan di negara-negara Eropa.
Sebagaimana yang diberitakan oleh situs World Bulletin, Rajab Tayeb Erdogan menuduh Iran dan Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas timbulnya krisis kemanusiaan yang dialami oleh ribuan pengungsi dan imigran Suriah di negara-negara Eropa.
Ia menyatakan, “Kedua negara itu tidak pernah berusaha untuk memberikan solusi krisis Suriah. Mereka selalu mendukung Basar Assad. Mereka tidak pernah memikirkan cara untuk menjatuhkan si pemimpin zalim di negeri itu.”
Erdugan dalam pernyataan itu menegaskan, “Tehran dan Moscow tidak ingin krisis Suriah berakhir karena mereka selalu mendukung pemerintahan Basar Assad.”
Menurut yang diakui Erdugan, jika Iran dan Rusia bersama-sama berusaha menjatuhkan Assad, maka krisis yang berkepanjangan di Suriah pasti akan usai.
Erdugan menyayangkan sikap Iran dan Rusia yang selalu berusaha untuk menyingkirkan kelompok oposisi di Suriah.
Padahal Turki sendiri mendapatkan kritikan pedas dari berbagai pihak karena Ankara dikenal telah menjadi salah satu pendukung teroris-teroris takfiri di Suriah.
Teroris-teroris takfiri yang ingin masuk ke tanah Suriah mempunyai satu jalur aman yang dapat mereka tempuh, yaitu dengan cara memasuki Suriah melalui perbatasan Turki. Turki pun tidak keberatan denga hal itu, oleh karenanya krisis terorisme di Suriah terus berkepanjangan hingga saat ini.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email