Pesawat tempur Suriah membombardir basis ISIS di Palmyra (Ilustrasi)
Jet tempur militer Suriah setidaknya telah melancarkan 25 kali serangan udara ke Palmyra, daerah yang dikuasai oleh ISIS. Gempuran dengan intensitas tinggi ini adalah yang kedua kalinya dilancarkan oleh militer Suriah dalam dua hari terakhir.
Observatorium HAM untuk Suriah yang berbasis di Inggris menyatakan, serangan yang dilakukan oleh militer Suriah itu menyasar sejumlah rumah besar reruntuhan era-Romawi di Suriah Tengah. Serangan itu menewaskan sedikitnya 8 orang, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/9/2015).
Sementara itu, sejumlah laporan menyatakan, pasukan Suriah mulai menggunakan persenjataan yang diberikan oleh Rusia. Senjata-senjata jenis baru yang beroperasi di darat maupun udara ini sangat akurat dalam menghancurkan sejumlah sasaran.
Kehadiran senjata yang dipasok oleh Rusia ini membuat Washington gusar. Meski begitu, Gedung Putih membuka pintu untuk melakukan perundingan dengan Rusia terkait krisis di Suriah. Perundingan ini dipandang perlu untuk menghindari kesalahpahaman.
"Fokus kami tetap pada menghancurkan ISIS dan juga penyelesaian jangka panjang krisis politik di Suriah, yang kami percaya tidak dapat dicapai dengan kehadiran Assad," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry. "Kami sedang mencari cara-cara untuk menemukan kesamaan," tukasnya.
(Sindo-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email