Pesan Rahbar

Home » » Dialog Imam Mûsâ as. dengan Nafî' Al-Anshârî

Dialog Imam Mûsâ as. dengan Nafî' Al-Anshârî

Written By Unknown on Saturday, 30 January 2016 | 05:37:00


Nafî' Al-Anshârî adalah salah seorang yang membenci Imam Mûsâ as. Dia sangat marah ketika melihat Imam Mûsâ as. begitu dihormati di pendopo kerajaan Bani Abbâsiyah.

Dalam suatu pertemuan, ketika hendak masuk menemui Hârûn, Imam Mûsâ as. disambut oleh penjaga pintu dengan penuh penghormatan. Nafî' bergegas berjalan. Pada waktu itu, ia disertai oleh Abdul Aziz. Nafî' bertanya kepadanya: "Siapakah orang ini?" Abdul Aziz menjawab: "Diaadalah pemuka keluarga Abu Thalib, Mûsâ bin Ja'far as."

Mendengar jawaban itu, Nafî' berkata: "Aku tidak pernah melihat suatu kaum yang lebih lemah dari kaum ini (Banni Abbâsiyah). Mereka menghormati seseorang yang bisa menggulingkan mereka dari takhta kerajaan. Jika dia keluar, aku akan mengganggunya."

Abdul Aziz melarang Nafî' untuk mengganggu Imam Mûsâ as. seraya berkata: "Jangan kau lakukan itu. Sesungguhnya mereka adalah Ahlul Bait. Tidak ada seorang pun yang mengganggunya dengan ucapan, kecuali orang itu pasti dipecundangi dengan suatu jawaban yang akan tetap menjadi tanda kehinaannya untuk selama-lamannya."

Ketika Imam Mûsâ as. keluar dari ruang pertemuan Hârûn, Nafî' menghampirinya dan memegang kendali kudanya. Nafî' berkata: "Siapakah engkau?"

Imam Mûsâ manjawab: "Hai Fulan, jika kamu menginginkan nasabku, aku adalah putra Muhammad Habîbullâh, putra Ismail Dzabîhullâh, dan putra Ibrahim Khalîlullâh. Jika kamu menginginkan kota, maka aku berasal dari kota yang Allah swt. mewajibkan kaum muslimin dan kamu-bila kamu termasuk dari kalangan mereka-untuk melakukan ibadah haji kepadanya. Jika kamu menginginkan kebanggaan, demi Allah orang-orang musyrik kaumku tidak senang muslimin kaummu sebagai padanan mereka, sehingga mereka berkata, 'Hai Muhammad, keluarkanlah orang-orang yang sepadan dengan kami dari kalangan kaum Quraisy saja.' Hai fulan, lepaskanlah kendali kudaku!"

Nafî' pun mengaku kalah dan tampak marah sekali karena ia telah dipecundangi oleh Imam Mûsâ as.

(Prajurit-Al-Mahdi/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: