“Pertempuran Aleppo ungkap seluruh kebohongan tentang moderasi sebagian oposisi Suriah. Terbukti bahwa seluruh oposisi Suriah adalah teroris.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Faishal Al-Miqdad, wakil Menteri Luar Negeri Suriah, dalam wawancara dengan koran Al-Bina’ hari ini.
Menurut Faishal, perlawan militer Suriah terhadap terorisme menguntungkan keamanan dan stabilitas seluruh negara Timur Tengah dan bangsa dunia.
“Dari sejak permulaan krisis, Suriah telah berkali-kali memperingatkan. Akan tetapi, sekarang sudah tidak tersisa lagi tempat untuk mengevaluasi. Realita menyingkap kadar bahaya dan ancaman terorisme. Sebagian kelompok berusaha untuk berkuasa atas Suriah dengan memanfaatkan isu terorisme. Akan tetapi, mereka gagal,” ujar Faishal.
Faishal menekankan kesepahaman yang dominan di kalangan para sekutu Suriah terutama Iran dan mereka yang setia kepada garis muqawamah. Semua ini, lanjut Faishal, berpijak pada operasi militer untuk membasmi terorisme dan mendapat penekanan Pemerintah Suriah. “Tidak diragukan lagi, sebelum terorisme dimusnahkan di tanah air Suriah dan tanpa persatuan nasional, seluruh aksi politik tidak akan pernah tercapai. Perang melawan terorisme bisa memilah kelompok oposisi yang masih condong untuk membela negara dan melakukan penentangan lantaran nasionalisme serta tidak pernah mengikuti jejak negara-negara asing,” ungkapnya.
Ketika menyinggung proses politik untuk menuntaskan krisis Suriah, Faishal menukaskan, “Pemerintah Suriah selalu menyambut seluruh proses politik dan telah mengumumkan kepada pihak-pihak terkait, terutama Staffan de Mistura utusan khusus PBB, untuk berpartisipasi dalam putaran baru perundingan tanpa syarat apapun. “Kami yakin, hanya dialog Suriah - Suriah yang bisa mengavaluasi urusan negara dan struktur politik dan hukum Suriah,” ujarnya.
(Al-Bina’/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email