Pesan Rahbar

Home » » Rahasia, Mengapa Arab Saudi Nejed Agresi ke Yaman?

Rahasia, Mengapa Arab Saudi Nejed Agresi ke Yaman?

Written By Unknown on Thursday, 15 September 2016 | 22:32:00


Media dolar negara-negara Teluk Persia, cabang liberal Arab Saudi, senantiasa menegaskan propaganda “tidak mungkin tidak membutuhkan Amerika”.

Mereka mengklaim, “Apabila kita tidak membutuhkan Amerika, maka mereka akan mundur dari Timur Tengah dan meninggalkan seluruh sekutu minyak dan gas. Realita ini akan membuka pintu bagi pengaruh Iran untuk mengalahkan Arab Saudi dan negara-negara Teluk Persia yang lain.”

Diskursus ini dimuat di seluruh media yang memperoleh dukungan negara-negara Teluk Persia, dan disebarluaskan lebih tegas di media-media Arab Saudi.

Agresi garang Arab Saudi ke Yaman dengan alasan “pembelaan legal” terhadap Abdu Rabbih Manshur Hadi, mantan Presiden Yaman yang telah melarikan diri, melalui sebuah koalisi militer dengan negara-negara anggota Kerja Sama Teluk Persia (GCC) membongkar jati diri hubungan Amerika dan Arab Saudi serta peran baru Amerika di Timur Tengah.

Setelah Amerika Serikat mundur dari Iraq lantaran pangkalan-pangkalan militer mereka tidak dijamin aman, Arab Saudi khawatir Baghdad akan diserahkan kepada Iran. Lebih-lebih setelah kesepakatan nuklir Iran tercapai dan Amerika tidak mendukung Husni Mubarak, kekhawatiran Riyadh menjadi dua lipat.

Sekalipun demikian, kisah lain terjadi di medan tempur Yaman. Menurut Micah Zenko, sorang periset keamanan nasional Amerika, Obama bisa langsung menghentikan serangan-serangan udara ke Yaman apabila ia menghentikan dukungan langsung kepada Arab Saudi. Isntruksi perang oleh Adil Al-Jubair dari Amerika bukanlah suatu hal yang tidak sengaja terjadi. Hal ini terjadi lantaran dukungan langsung Amerika untuk menyulut perang. Untuk itu, perang ini lebih layak diberi nama “Perang Amerika-Saudi” melawan rakyat Yaman.

Pada era kekuasaan Obama ini, kebijakan Amerika terfokus pada prinsip “campur tangan nonmiliter, tetapi mendorong Arab Saudi untuk melakukan peran yang lebih aktif”.

Dengan kebijakan ini, perang merupakan keuntungan murni bagi Amerika. Amerika memperoleh seluruh kepentingan yang diinginkan dan berperang melawan Iran tanpa harus terpaksa mengirimkan pasukan dan mengeluarkan sepeser pun dolar.

(Al-Akhbar/Ali-Jihad/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI