Pesan Rahbar

Home » » Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah Jadi Kalender Barat

Arab Saudi Ganti Kalender Hijriah Jadi Kalender Barat

Written By Unknown on Friday 4 November 2016 | 23:55:00

Presiden AS Barack Obama berbincang dengan Raja Salman dalam kunjungannya di Erga Palace, Riyadh, Arab Saudi, 20 April 2016. Dalam lawatannya, Obama membawa misi soal pertahanan dan keamanan. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Pemerintah Arab Saudi mengganti kalender Hijriah yang berdasarkan perputaran bulan menjadi kalender Gregorian atau perputaran matahari. Pemberlakuan kalender Gregorian atau kalender dunia Barat di Arab Saudi dimulai hari Minggu, 2 Oktober 2016.

Pergantian kalender ini dilakukan sebagai terobosan untuk menyesuaikan waktu dengan para pengimpor minyak dari Arab Saudi. Negara penghasil minyak ini sedang dilanda krisis keuangan yang parah sepanjang sejarah negara itu. Dengan demikian, Arab Saudi melakukan berbagai cara untuk melakukan penghematan sekaligus pemasukan.

Kerajaan Arab Saudi memberlakukan kalender Hijriah sejak 1932. Kalender Hijriah lebih pendek waktunya sebelas hari dibandingkan kalender Gregorian yang memiliki 365 hari dalam setahun.

Sebenarnya, dengan menggunakan kalender Hijriah, Arab Saudi dapat menghemat biaya, misalnya gaji pegawai negerinya. Karena itu, pergantian kalender ini dipertanyakan para netizen melalui media sosial.

"Saudi mengganti kalender Hijriah ke kalender Gregorian yang menambah biaya sebelas hari membayar bagi pekerjanya setiap tahun. Pegawai negeri kehilangan sebelas hari dari gajinya setelah pergantian kalender," cuit Sultan Al Qassemi, pemilik akun Twitter, seperti dikutip dari Deutsch Welle.

Pergantian kalender merupakan satu dari rangkaian kebijakan Arab Saudi untuk memangkas biaya demi penghematan. Beberapa hari lalu, Raja Salman memerintahkan pemotongan 20 persen gaji pegawai negeri dan 15 persen tunjangan bagi anggota Dewan Penasihat Shura Kerajaan. Juga, penundaan pemberian bonus kepada pegawai pemerintah. Arab Saudi pun menaikkan biaya visa masuk kepada warga asing.

Ini semua bagian dari reformasi ekonomi yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi setelah produsen minyak terbesar di dunia ini mengalami penurunan pendapatan sejak harga minyak terus melorot sejak 2014.

(Deutsch-Welle/Reuters/Tempo/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: