Lebanon Akhirnya Punya Presiden Baru Yang Didukung Iran dan Hizbullah

Michel Aoun. (Foto: BBC)

Anggota parlemen Lebanon akhirnya memilih Michel Aoun, 81 tahun, sebagai presiden baru kemarin. Sebelumnya Lebanon sudah 2,5 tahun lebih tak punya presiden.

Aoun disebut-sebut sebagai sosok mantan jenderal yang merupakan sekutu Iran dan Hizbullah yang juga mendukung rezim Basyar al-Assad di Suriah.

Harian USA Today melaporkan, Selasa (1/11), Aoun meraih dukungan 83 suara dari 127 anggota parlemen. Dia adalah seorang pemimpin Kristen dan pendiri Gerakan Patriotik Merdeka. Gerakan itu sejak 2006 menjadi sekutu Iran dan Hizbullah.

"Kemenangan Aoun adalah kemenangan bagi Hizbullah dan sekutu mereka. Dan tentunya pukulan bagi Arab Saudi," ujar Paul Salem, wakil peneliti kebijakan di Institut Timur Tengah, lembaga riset di Washington.

Lebanon secara politik sebelumnya dikuasai oleh Gerakan Masa Depan, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Saad Hariri dan punya hubungan kuat dengan Arab Saudi serta pro negara Barat.

Namun kemarin akhirnya Aoun terpilih dengan dukungan Gerakan Masa Depan. Keputusan Hariri yang mengubah arah haluan politik ini terjadi setelah ada kesepakatan antara dia dan Aoun. Kesepakatan itu disebut-sebut akan membuat Hariri menjabat sebagai perdana menteri.

Dalam politik Libanon, presiden baru akan menunjuk perdana menteri setelah berkonsultasi dengan anggota parlemen. Perdana Menteri nantinya akan membentuk kabinet.

(USA-Today/BBC/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)