Foto ini menunjukkan Teroris Daesh (ISIS) mengejek tahanan di kota Dayr al-Zawr Suriah timur.
Puluhan orang telah kehilangan nyawanya ketika teroris Takfiri Daesh (ISIS) melancarkan serangan baru di kota Dayr al-Zawr Suriah timur, demikian Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
Kelompok pengawasan yang berbasis di Inggris ini mengatakan sedikitnya enam ledakan besar mengguncang kota yang terletak 450 kilometer dari timur laut Damaskus ini. Pada Sabtu (14/1/17) ekstrimis dan pasukan pemerintah terlibat bentrokan sengit di daerah tersebut.
Daesh mulai lakukan serangan di Baghaliyeh dekat sisi barat laut kota.
Kelompok hak ini menambahkan bahwa jet tempur Angkatan Udara Suriah melakukan serangkaian serangan terhadap posisi Daesh.
Serangan udara dilaporkan menargetkan daerah Baghaliyeh dan Ayash serta sekeliling basis Brigade 137 di barat Dayr al-Zawr.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, juga melaporkan bahwa dua orang tewas dan delapan lainnya menderita luka-luka akibat rentetan mortir yang tembakan teroris Daesh di lingkungan kota al-Joura dan al-Qousour. Tembakan mortir menyebabkan kerusakan material rumah dan properti warga setempat.
Tentara Suriah dan sekutunya melancarkan operasi untuk membebaskan Palmyra
Sementara itu, pasukan pemerintah Suriah dan pejuang rakyat telah melancarkan operasi besar-besaran untuk merebut kembali kota kuno Palmyra di provinsi tengah Homs dari Daesh teroris.
Sebuah sumber militer yang tidak disebutkan namanya mengatakan sekitar 10.000 tentara dan pejuang telah mengambil bagian dalam ofensif yang bertujuan untuk membebaskan ladang minyak Jazal dan ladang gas Shaer pada tahap pertama operasi.
Foto ini diambil pada 27 Maret 2016 menunjukkan bagian dari kota kuno Palmyra Suriah, setelah pasukan pemerintah merebut kembali situs warisan dunia UNESCO dari teroris Daesh (ISIS). (Foto: AFP)
Sumber itu menambahkan bahwa pasukan Suriah dan sekutunya telah berhasil maju sejauh tiga kilometer dari Pangkalan Militer Udara Tiyas, yang juga dikenal sebagai Pangkalan Udara T-4 yang terletak di sebelah barat Palmyra.
Jet tempur Suriah dan Rusia, bersama-sama dengan unit artileri Suriah, mendukung tentara pemerintah dalam operasi untuk membebaskan Palmyra.
Akhir tahun lalu, Tentara Suriah berhasil membebaskan Aleppo timur yang merupakan kota kedua terbesar di negara itu, yang telah jatuh ke kelompok-kelompok militan pada tahun 2012 lalu.
Pasukan pemerintah kemudian mengevakuasi warga sipil dan kelompok-kelompok bersenjata yang tersisa di kota tersebut di bawah kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militan, yang ditengahi oleh Rusia dan Turki.
Pasukan pemerintah Suriah berdiri di dekat kawasan Sukkari sebelumnya merebut kota Aleppo yang dikuasai militan pada tanggal 23 Desember 2016, yang kemudian dikuasai sepenuhnya oleh pemerintah. (Foto AFP)
Kesepakatan Aleppo menetapkan gencatan senjata antara Damaskus dan kelompok militan yang didukung asing yang beroperasi di negara tersebut.
Prestasi diplomatik dibuat menyusul pembicaraan trilateral tingkat tinggi yang melibatkan Rusia, Iran dan Turki di Moskow terkait krisis Suriah.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email