Kita sering mendengar berita bahwa Barat melakukan usaha keras untuk menelusuri faktor-faktor penyebaran radikalisme “Islam” di kalangan masyarakat dan cara-cara untuk menghadapinya.
Fenomena radikalisme adalah sebuah fenomena yang memang sedang mengancam keamanan dan stabilitas Eropa dan Dunia Barat secara umum.
Hanya saja, hiruk-pikuk negara-negara Eropa untuk memerangi “radikalisme Islami” hanyalah sebuah sandiwara dan menargetkan tujuan-tujuan tertentu. Tujuan utama dari semua hiruk-pikuk ini adalah mengacaukan atmosfir umum untuk menyibukkan opini dengan hal-hal yang sepele sehingga terlalaikan dari masalah utama.
Jika tidak demikian, lalu mengapa negara-negara Barat sudah lebih dari setengah abad mengizinkan ratusan masjid, sekolah, dan yayasan Wahabi dibuka sehingga mereka dengan leluasa menyerang Eropa tanpa sedikit pun rasa tanggung jawab terhadap keamanan dan stabilitas masyarakat Eropa?
Topeng kemunafikan Barat dalam memerangi radikalisme sektarian telah dibaca dunia setelah usaha mengirimkan api fitnah antar aliran dari Timur ke Barat, dan setelah Barat membayangkan bahwa api fitnah ini hanya akan menetap di Timur dan hanya minyak Timurlah yang akan berpindah ke Barat.
Barat tidak hanya merangkut Wahabiah. Tetapi malah memberikan seluruh fasilitas kepada aliran ini secara cuma-cuma. Raja Belgia pernah menghadiahkan sebuah bangunan besar bersejarah kepada Raja Faisal. Bangunan ini pun dirubah fungsi menjadi masjid yang dilengkapi dengan sekolah dan markas untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran Wahabi.
Sungguh sangat keliru apabila kita membayangkan bahwa Barat tidak tahu menahu tentang bahaya keyakinan Wahabi. Sebaliknya, Barat malah menyetujui keyakinan ini. Hanya saja, mereka menutup mata atas bahaya ini lantaran kepentingan-kepentingan tertentu, dan menjauhkan rakyat mereka dari keyakinan tersebut semampu mereka.
Barat melihat banyak manfaat apabila radikalisme tersebar di Dunia Islam. Salah satunya adalah Muslimin saling membunuh, dan dengan itu, Israel akan teramankan dari ancaman.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email