Pesan Rahbar

Home » » IHSG Ambruk, Investor Ragukan Kinerja Menteri Baru Jokowi

IHSG Ambruk, Investor Ragukan Kinerja Menteri Baru Jokowi

Written By Unknown on Sunday 16 August 2015 | 00:46:00


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan pasca pelantikan enam menteri baru Kabinet Kerja. Indeks turun sebesar 143 poin atau 3,1 persen ke level 4.479 setelah bergerak di antara 4.455-4.572 pada, Rabu (12/8).

Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su menilai pelaku pasar tampaknya tidak terlalu menaruh ekspektasi besar terhadap format Kabinet Kerja yang baru. Menurutnya, pelaku pasar hanya butuh kecepatan perubahan.

“€‹Untuk reshuffle, kami tidak ekspektasi terlalu banyak. Kita lihat saja nanti seperti apa, tapi saat ini pasar butuh kecepatan. Tim ekonomi yang baru harus responsif melihat perubahan yang terjadi dalam situasi ekonomi saat ini,” ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (12/8).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya, di mana terdapat enam posisi Menteri dan Pejabat setingkat Menteri yang diganti. Sebanyak empat posisi jabatan diisi oleh wajah-wajah baru, sedangkan dua lainnya merupakan pejabat lama yang dirotasi.

Nama-nama tersebut adalah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Thomas T Lembong, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo.

Jokowi mengatakan dalam akun Facebook resminya, keputusan tersebut diambil sebagai respon atas keadaan ekonomi dalam negeri yang dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi global.

“Perlambatan perekonomian membutuhkan kecepatan dan kapasitas adaptasi dalam menangani permasalahan yang terjadi. Perombakan kabinet ini juga sebagai bagian langkah memperkuat sinergi dan koordinasi lintas Kementerian,” jelasnya pada Rabu (12/8).

Ia menyatakan keputusan reshuffle diambil berdasarkan masukan masyarakat guna mempercepat program prioritas pembangunan dalam menyejahterakan rakyat.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menyatakan tidak terlalu sepakat dengan tokoh-tokoh yang ada dalam hasil perombakan kabinet yang baru. Kendati demikian, ia berharap terdapat perubahan yang mampu memperbaiki kondisi pasar saat ini.

“Yang dimasukin itu nama-nama lama. Pak Darmin memang bersih, namun di dalam kepemimpinan Pak Darmin, Bank Indonesia mengalami masa-masa plin-plan dan cenderung mudah ketakutan,” ujarnya.

“Sementara kalau Pak Rizal Ramli itu terlalu banyak bertentangan pendapat dengan beberapa pihak, dan itu dilihat publik. Kita butuh orang yang bisa membuat pasar tenang,” jelas Satrio melanjutkan.

Mandiri Sekuritas mencatat, dalam perdagangan hari ini investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,96 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 4,63 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,32 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,16 triliun.

Sebanyak 32 saham naik, 269 saham turun, 64 saham tidak bergerak, dan 193 saham tidak ditransaksikan. Sementara seluruh sektor melemah, dipimpin oleh sektor agribisnis yang turun 4,66 persen dan sektor infrastruktur yang turun 3,67 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,58 persen, indeks Kospi di Korsel melemah sebesar 0,56 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong terkoreksi sebesar 2,38 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 1,41 persen, DAX di Jerman melemah 2,3 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 2,65 persen.

(CNN/AGS/Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: