Di zaman Imam Shadiq as di kalangan Syi’ah sekalipun banyak yang berharap bahwa Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as adalah Al-Mahdi sang penyelamat yang dinanti.
Hujjatul Islam Ali Ridha Nazhari mengatakan bahwa dengan melihat kepada literatur sejarah dan riwayat-riwayat Islam, maka dapat disimpulkan bahwa masalah tentang siapa sebenarnya Al-Mahdi? Sejak abad pertama Hijriyah, yakni dari zaman Rasulullah saww, Imam Ali as sampai zaman Imam Hasan Askari as masalah tersebut sudah dilontarkan, dan bahkan di antara kaum muslimin sudah disebutkan, jadi bukan hanya di kalangan Syi’ah dan pengikut Ahlul Bayt as saja.
Dan karena riwayat penyelamat akhir zaman berasal dari lisan suci Rasulullah saww, tema ini juga masyhur di kalangan Ahlu Sunnah dan sepanjang sejarah yang ada, sangat banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai Al-Mahdi.
Di zaman Imam Shadiq as di kalangan Syi’ah sekalipun banyak yang berharap bahwa Imam Shadiq as dan Imam Kazhim as adalah Al-Mahdi sang penyelamat yang dinanti.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Nazhari menuturkan, Al-marhum Syaikh Shaduq menjelaskan bahwa seorang seperti Hadhrat Abdul Azhim Al-hasani sekalipun pernah mendatangi Imam Jawad as untuk bertanya tentang siapa Al-Qaim, apakah beliau seorang dari keturunan Ahlul Bayt as atau bukan? Namun sebelum aku bertanya hal itu kepada Imam Jawad as, beliau mengatakan “Al-Qaim kami adalah keturunan wahyu dan nubuwat yaitu Imam Mahdi afs, saat masa ghaibnya orang-orang harus menanti kemunculannya dan setelah kemunculannya orang-orang harus taat kepadanya”.
Kemudian setelah itu, Imam Jawad as berkata “Al-Mahdi merupakan keturunan generasi ke tiga dariku, aku bersumpah dengan nama Tuhan yang telah mengutus nabinya, meskipun usia dunia ini hanya tersisa satu hari lagi, maka Allah swt akan memanjangkan hari tersebut hingga munculnya Imam Mahdi afs”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email