Salah satu manuskrip kuno Islam yang ditemukan di Spanyol
Di sebuah desa kecil di Spanyol, pada tahun 1884, sebuah rumah dibongkar. Di dalamnya ditemukan sebuah manuskrip kuno dari abad ke-17. Manuskrip itu ditulis dalam bahasa Aljamiado, bahasa Arab orang-orang Morisco yang hidup di Spanyol — yang kemudian terusir dari negeri di bagian selatan Eropa itu pada tahun-tahun antara 1600-an hingga 1700-an.
Diperkirakan antara tahun 1609 hingga 1614, sekitar 300 atau 400 ribuan kaum Muslim Morisco (sekitar 4 % penduduk Spanyol saat itu) diusir secara sistematis oleh para raja Spanyol. (Selengkapnya lihat catatan di sini).
Sebagian besar mereka yang terusir itu kemudian mukim di Afrika Utara (negara-negara Magribi, seperti Marokko, dan Tunisia). Mereka yang berhasil menghindari ekspulsi itu secara bertahap berhasil menyerap budaya lokal setempat. Prosekusi terhadap Morisco terakhir terjadi di Granada pada 1727.
Pada akhir abad ke-18,
*****
Los moriscos que se quedaron. La permanencia de la población de origen islámico en la España ModernaReino de Granada, siglos XVII-XVIII
- Autores: Enrique Soria Mesa
- Localización: Vínculos de Historia, ISSN-e 2254-6901, Nº. 1, 2012 (Ejemplar dedicado a: El agua en la historia: usos, técnicas y debates), págs. 205-230
- Idioma: español
- Títulos paralelos:
- The moriscos who remained. The permanence of Islamic origin population in Early Modern Spain: Kingdom of Granada, XVII-XVIII centuries
-
Resumen
- españolLa
investigación desarrollada en los últimos años y plasmada en este
artículo supone una radical revisión de nuestras creencias en lo
relativo a la expulsión de los moriscos de España a partir de 1609. Para
el caso del reino de Granada, el autor demuestra que permanecieron en
él millares de descendientes de musulmanes, que consiguieron burlar de
diversas formas los decretos regios, ocultando su auténtico origen a
partir de entonces. En los siglos XVII y XVIII buena parte de este grupo
acumuló gran riqueza, controlando el negocio de la seda, ostentando
igualmente en torno a un centenar de oficios públicos. La endogamia fue
su principal característica familiar. La mayoría de estas estirpes se
fue asimilando por completo con el paso de las generaciones, si bien
quedó un compacto núcleo criptoislámico, procesado por la Inquisición en
1727. Estos condenados mantuvieron vivas sus señas de identidad hasta
finales del siglo XVIII.
- EnglishThe
research that this paper shows, developed in recent years, represents a
radical revision of our beliefs regarding the expulsion of spanish
moriscos since 1609. In the case of the kingdom of Granada, the author
proves that thousands of muslim descendants stayed in it and that they
managed to evade in various ways the royal decrees, hiding their true
origin thereafter. In XVII and XVIII centuries much of this group
accumulated great wealth by controlling the silk trade and also holding
about a hundred public offices. Inbreeding was their main family
feature. Most of these lineages was completely assimilated over
generations, although it remained a compact core of crypto-muslims,
prosecuted by the Inquisition in 1727. These convicts kept alive their
identity until the late eighteenth century.
- españolLa
investigación desarrollada en los últimos años y plasmada en este
artículo supone una radical revisión de nuestras creencias en lo
relativo a la expulsión de los moriscos de España a partir de 1609. Para
el caso del reino de Granada, el autor demuestra que permanecieron en
él millares de descendientes de musulmanes, que consiguieron burlar de
diversas formas los decretos regios, ocultando su auténtico origen a
partir de entonces. En los siglos XVII y XVIII buena parte de este grupo
acumuló gran riqueza, controlando el negocio de la seda, ostentando
igualmente en torno a un centenar de oficios públicos. La endogamia fue
su principal característica familiar. La mayoría de estas estirpes se
fue asimilando por completo con el paso de las generaciones, si bien
quedó un compacto núcleo criptoislámico, procesado por la Inquisición en
1727. Estos condenados mantuvieron vivas sus señas de identidad hasta
finales del siglo XVIII.
*****
identitas penduduk Muslim dan orang-orang Morisco dianggap sudah lenyap sama sekali dari Spanyol. Lihat juga video tentang potongan sejarah Islam, Orang-orang Moor, di Eropa (klik di sini).Pemilik rumah Morisco tersebut rupanya menyembunyikan naskah kuno itu di salah satu bagian atap rumah, sebelum ia dipaksa pergi dari situ.
Inilah di antara yang tertera dalam manuskrip tadi:
Yaa Habibiy Yaa Muhammad [Wahai cintaku, Wahai Muhammad];
Wa solaatu ‘alaa Muhammad [Solawat/rakhmat) Tuhan bagi Muhammad];
Wa ‘alaa Aaali Muhammad [Dan bagi keluarga /Ahlul Bait Muhammad].
Gusti, Kirimkan rahmatmu kepada-nya (Muhammad)
Dan tambahkanlah cinta kami kepadanya.
Jadikan dan bina kami (agar) berada di antara umatnya;
Di bawah bendera Muhammad.
Kata-katamu akan selalu terdengar;
Doamu (pasti) akan didengar;
Mohon kabulkan salam damai kami (baginya).
Beginilah (ajaran) yang dilakukan Muhammad;
Allahumma solliy ‘alaa al-Mustafa (Solawat /berkah Tuhan selalu bagi ia ‘sang terpilih’);
Habiibina Muhammad, alaihi-s-salaam; (Cintaku Muhammad, salam selalu kepadanya);
Meski kami ini hanya hamba yang lemah,
(Tapi) Tuhan memiliki kekuatan atas segala sesuatu.
Manuskrip berupa puisi pujian kepada Nabi Muhammad saw itu kemudian dinyanyikan grup musik Sufi “Al-Firdaus”, dengan judul ‘Madha Morisco’ – Madah Orang Morisco. Mengambil seting pengambilan gambar di Andalusia (Spanyol bagian selatan), dengan menyuguhkan situs-situs yang menjadi warisan dunia (menurut UNESCO), Masjid Besar Cordoba, dan Istana Alhambra, video tersebut jadi sebuah tontotan yang sungguh mengasyikkan.
Dokumen lukisan pengusiran orang-orang Morisco dari Spanyol
Sesudah menonton yang di atas, jangan lewatkan yang di bawah ini: sebuah video lagu cantik berisi solawat yang dipuji banyak orang. Video ‘Celtic Salawat‘ berikut dipublikasikan pada tahun 2015 lalu, dan dinyanyikan oleh Ali Keeler dan kawan-kawan:
(Syafiqb/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email