Pesan Rahbar

Home » , » Arsitek Sejumlah Masjid di Pakistan/ Dari Desain Bentuk Tenda Sampai Kubah Terbesar

Arsitek Sejumlah Masjid di Pakistan/ Dari Desain Bentuk Tenda Sampai Kubah Terbesar

Written By Unknown on Friday 18 August 2017 | 14:40:00


Paksitan memiliki banyak masjid, husainiyyah, sekolah, hauzah ilmiah dan lembaga-lembaga kebudayaan dan agama dan desain masjid negara ini termasuk hal yang luar biasa.

Menurut laporan IQNA, Maryam Sedehi, pakar kebudayaan Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam dalam sebuah laporan khusus memperkenalkan ke IQNA 9 masjid Pakistan, dan akan kita baca bersama-sama:

Pakistan sebuah negara muslim di selatan Asia, yang dibentuk pada tahun 1947 M pasca kemerdekaan umat muslim dan berpisah dari negara India. Agama resmi negara ini adalah Islam dan ditengah-tengah negara Islam, adalah negara kedua dari aspek populasi muslim.


Pakistan memiliki banyak masjid, husainiyyah, sekolah, hauzah ilmiah dan lembaga-lembaga kebudayaan dan tulisan ini akan mengupas 9 masjid negara ini dengan arsitek klasik Islam dan modern.

1. Masjid Raja Faisal dengan Desain Bentuk Tenda

Masjid ini termasuk salah satu masjid terbesar Pakistan dan selatan Asia dan termasuk salah satu masjid terbesar dunia, yang terletak di Islamabad.

Motivasi pembuatan masjid ini pada tahun 1966; dibangun saat raja Faisal bin Abdulaziz, raja Arab Saudi waktu itu mengunjungi Islamabad. Pada tahun 1969 diselenggarakan musabaqoh internasional antar para arsitek muslim dan setiap dari arsitek partisipan mengetengahkan desain-desainnya dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebudayaan masyarakat Pakistan. Akhirnya desan rekomendasi arsitek Turki Vedat Ali Dalokays diterima.

Pekerjaan pembuatan masjid dimulai pada tahun 1976 dan rampung pada tahun 1986 M dan digunakan sebagai universitas internasional Islam.


Termasuk kriteria tunggal masjid ini adalah desain bentuk tenda kubahnya. Serambi jamaah salat dengan bentuk segitiga dan empat menara di sekitarnya berdasarkan desain-desain klasik Turki, dalam bentuk ramping dan runcing seperti pensil.


Rancangan masjid ini memang tidak lazim dipadupadankan dengan garis-garis kontemporer lebih mirip seperti tenda suku Badui Arab, dengan ruang salat triangular yang begitu besar dan empat menara. Namun tanpa kehadiran kubah satupun. Interior ruang salat utama masjid ini di dekorasi degan mozaik dan kaligrafi oleh seniman kaligrafi ternama Pakistan, Sadequain.


Pola mozaik juga menghias dinding sisi barat masjid, dengan kalimat sahadat dengan seni kaligrafi kuffi diulang dalam pola mirror. Sisi kiblat masjid ini dihias dengan lempengan kaca-kaca indah yang didatangkan dari Turki (negeri asal sang arsitek) sedangkan lambang bulan sabit berukuran besar di puncak atap masjid dilapisi dengan emas membuatnya berkilau di bawah sinar matahari. Luas masjid ini, lima ribu meter persegi dan dengan kapasitas 300 ribu jamaah salat. Arsitek tunggal masjid ini dipaparkan dengan menggunakan teknologi struktural yang signifikan dan tidak menggunakan bahan-bahan yang marak saat itu seperti batu dan bata, masjid Faisal ini menjadi pelambang penting dari kota Islamabad.


2. Masjid Badshahi

Masjid Badshahi (atau masjid Kaisar) termasuk salah satu masjid bersejarah Pakistan yang terletak di kota Lahore. Pekerjaan pembuatannya dimulai pada tahun 1671 M atas perintah raja ke enam Kesultanan Mughal, Raja Aurangzeb Alamgir (atau Abul Muzaffar Muhiu 'd-Din Muhammad Aurangzeb Alamgir) dan rampung pada tahun 1673 M. Masjid ini termasuk masjid terbesar kedua Pakistan setelah masjid raja Faisal.

Pintu utama masjid ini menghadap ke istana Lahore dan tersohor dengan gerbang Alamgir, yang untuk berikutnya ditambahkan dengan bangunan masjid.

Desain masjid Badshahi adalah persegi empat dan setiap sisinya adalah 170 meter. Dengan bertolak bahwa ujung utara masjid dibangun di sepanjang sungai Ravi, maka tidak memungkinkan untuk memasang gerbang utara. Untuk menjaga simetri bangunan maka juga tidak dibangun gerbang selatan.

Arsitek dan desain masjid mirip dengan masjid jami’ di Delhi tua, India, yang dibangun atas perintah ayah Aurangzeb , imperatur raja dunia; namun melanggar masjid jami’ Delhi Tua, yang menaranya adalah delapan sisi; menara bangunan ini adalah berbentuk persegi empat.

Eksterior masjid ini didekorasi dengan batu berukir juga dengan lapisan pualam dan batu pasir warna merah khususnya untuk beberapa motif dan relif-relif tebalnya. Ditambah dengan sedikit sentuhan indo-greek, Asia Tengah dan pengaruh dari arsitektur India dalam teknik maupun motif-motifnya.


Skyline masjid ini dihias dengan seni bangunan yang begitu indah menggunakan lapisan pualam, memberikan garis-garis megah di seantero masjid. Dalam berbagai fitur arsitekturalnya seperti halaman tengah, lorong-lorong, menara di empat penjuru, garis proyeksi yang mengarah ke ruang salat utama dan pintu masuk utama, ditambah dengan perjalanan panjang sejarah perkembangan arsitektur Islam sebelum pembangunan masjid ini pada tahun 1673. Di masjid Badshahi hanya ada dua prasasti: satu prasasti terletak di atas gerbang masuk dan yang lainnya berada di serambi di bawah lengkungan utama (berbentuk kubah) yang menjulang. Masjid Badshahi memiliki kapasitan 50 ribu jamaah salat.


3. Masjid Shah Jahan

Masjid Shah Jahan terletak di kawasan Thatta di propinsi Sindh. Pelaksanaan rekonstruksi masjid dimulai pada tahun 1644 atas perintah Shah Jahan dan rampung pada tahun 1647. Gaya arsitektur masjid terpengaruh dari gaya arsitektur Iran dan Turki. Penggunaan batu bata dan ubin biru menunjukkan bahwa gaya arsitektur Timurid (di Asia Tengah) berpengaruh dalam pembuatan masjid Shah Jahan.

Dikatakan, masjid ini memiliki 93 kubah dan hanya masjid ini saja di dunia yang memiliki kubah dengan jumlah sebanyak ini.


Desain universal masjid ini terinspirasi dari gaya masjid Timurid di kota Agra India. Pintu masuk utama masjid didesain dengan gaya arsitektur Iran dengan bentuk segi empat (persegi). Serambi utama terletak di sebelah barat halaman utama dan di setiap empat arahnya terletak serambi.

Masjid Shah Jahan didesain khusus dimana suara azan dapat terdengar dengan jelas dengan tanpa menggunakan pengeras suara di kawasan Thatta.

Masjid ini dari tahun 1993 dicatat dalam daftar warisan dunia UNESCO. Meski adanya kondisi sejarah khusus masjid ini, namun dikarenakan ketidakpedulian hampir mengalami kerusakan dan keruntuhan.


4. Masjid Tooba

Masjid Tooba yang tersohor dengan masjid bunga terletak di Karachi. Masjid ini memiliki kubah terbesar di kalangan masjid-masjid dunia, dan berdiameter sekitar 72 meter. Masjid Tooba dibangun pada tahun 1969 M secara akustik (perlengkapan suara) dan termasuk salah satu tempat wisata yang diminati di Pakistan dan dengan kapasitas 5 ribu jamaah salat. Masjid ini dibangun dengan batu pualam putih; menara menjulang masjid ini berketinggian 70 meter.





Masjid Tooba didesain dan dibangun oleh Dr. Babar Hamid Chauhan, arsitektur Pakistan dan insinyur Zaheer Haider Naqvi.


5. Masjid Bhong

Masjid ini terletak di kawasan Rahim Yar Khan di selatan Punjab. Desain dan pembuatannya dilakukan dari tahun 1932 sampai 1982 selama 50 tahun. Lebih dari seribu pekerja dan seniman ikut andil dalam pembuatan masjid tersebut. Pembuatan masjid berlangsung di bawah pengawasan Sardar Rais Ghazi Mohammad Indhar dan para pakar dan spesialis terlatih dari seantero Pakistan dan India ikut berpartisipasi dalam pembuatan masjid ini.Pembuatan masjid Bhong ini menggunakan kerajinan tangan klasik, batu pualam, gading, kaca warna, batu akik, ubin berkilau, lukisan cat air, cermin, keramik, penerangan, kaligrafi dan pahatan.

Masjid Bhong yang termasuk arsitektur tunggal, mendapatkan penghargaan The Aga Khan Awardpada tahun 1986.




Pada tahun 2004, presiden Pakistan waktu itu dikarenakan lukisan menonjol dan pelayanan Sardar Rais Ghazi Mohammad Indhar dalam pembuatan masjid; pada hari nasional Pakistan memberikan penghargaan Sitara-i Imtiaz kepadanya.


6. Masjid Mohabbat Khan


Masjid ini terkait pada abad ke 17 M di Peshawar. Nama masjid ini setelah gubernur Mongol penguasa Peshawar; Nawab Mahabat Khan bin Ali Mardan Khan dikenal dengan Mahabat Khan dan Ali Mardan.

Masjid Mohabbat Khan dibangun pada tahun 1630 M. Tempat wudhu masjid terletak di tengah halaman. Serambi masjid terletak di samping dua menara menjulang di bagian barat. Ruang utama serambi terletak di bawah tiga kubah agak pendek yang memiliki lukisan geometris.


7. Masjid Raja Eidgah

Masjid ini terkait pada awal abad ke 18 M dan terletak di kota Mutlan di selatan kawasan Punjab.

Masjid Eidgah dibangun pada tahun 1735 M oleh keluarga Khokhar dan Nawab Abdul Samad Khan, saat menjabat gubernur Multan.


Masjid ini amat besar dan luas karena memiliki halaman luas dan tempat salat dengan dimensi 250x55 kaki. Memiliki 7 kubah.

Interior luarnya dihiasi dengan ubin biru dengan corak Moltany dan di dalam masjid juga dihiasi dengan mosaik komposit dan memiliki baragam lukisan.


8. Masjid Wazir Khan

Masjid ini terkait abad 17 M, di kota Lahore, markas propinsi Punjabi. Masjid ini pada masa kerajaan Shah Jahan dimasukkan sebagai bagian dari rumah di samping pemandian raja, pekerjaan rekonstruksi masjid dimulai pada tahun 1634 dan rampung pada tahun 1641.

Masjid Wazir Khan, dari aspek hiasan merupakan masjid terindah pada masa Mongol. Interior luarnya dihiasi dengan ubin biru dan atap dalamnya, kurang lebih hampir kesemuanya dihiasi dengan luksian-lukisan megah pada masa Mongol.



Masjid Wazir Khan dibangun di atas tiang-tiang menjulang nan tinggi dan pintu masuknya dibuka menuju arah gerbang Wazir Khan. luas masjid ini adalah 48x85 meter. Serambi masjid Wazir Khan ditutupi dengan bata. Di empat pojoknya, terdapat empat menara dengan separuh ubin. 5 kubah kecil dan besar di lima serambi. Pintu masuk serambi terlihat pahatan dengan gaya masa Safawi, yang diatasnya bertuliskan ayat-ayat al-Quran, hadis Nabawi, kalimat-kalimat singkat dengan khat Tsuluts dan Nasakh, namun banyak sekali darinya yang sudah hilang.

Di dalam lima serambi terlihat ayat-ayat al-Quran dan hadis di atas lukisan-lukisan di atas tembok. Lima mihrabnya juga didesain dengan sangat menawan. Lengkungan-lengkungan dengan gaya arsitektur Safawi, yang banyak digunakan pada masa Shah Jahan dan Aurangzeb.

Pada tahun 2009 masjid ini direnovasi besar-besaran, dengan bantuan dan partisipasi pemerintah Jerman dan Norwegia.


9. Masjid Moti

Bangunan religi ini terkait pada abad 17 M, yang terletak di dalam istana Lahore (yang tersohor dengan istana Shah). Bangunan kecil ini dibangun pada tahun 1645 M pada masa kerajaan Shah Jahan, dari batu pualam putih dan lambat laun diperluas di serambi istana. Bangunan ini terletak di pojok barat istana Shah dan dekat dengan gerbang utama kota (gerbang Alamgir)


Masjid tunggal ini dibangun dengan batu pualam kawasan Makrana, yang terletak di Rajistan. Makrana, memiliki tambang batu pualam besar. Batu jenis marmer ini juga dipakai dalam pembuatan Taj Mahal.


Masjid Moti dibagi dalam lima bagian, dimana bagian pusatnya agak sedikit melebar ke arah halaman masjid. Selain atap, kesemuanya didesain dengan bentuk kubah dan memiliki lukisan-lukisan horizontal, bagian dalam masjid memiliki desain sederhana. Masjid ini memiliki tiga kubah. Kubah-kubah tersebut sejatinya memiliki dua kondisi dan digunakan dalam meninggikan suara. Kriteria kubah ini menyebabkan suara dapat terdengar dengan jelas di seantero serambi masjid.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: