Sebelum menguraikan masalah bagaimana cara berdoa kepada Allah, kita perlu membahas topik bagaimana cara kita menyembah- Nya.
Setelah Allah, Azza wa Jalla, menciptakan kita, setelah kita mengakui keesaan dan kekuasaan-Nya, dan setelah Dia telah mengambil perjanjian dari kita dan menerima kesaksian kita akan diri kita sendiri bahwa Dia adalah Pencipta kita, Dia mengembalikan kita kepada sulbi Adam, menciptakan kita dalam sulbi manusia-manusia, masing-masing ada dalam sulbi ayah-ayahnya, kemudian Dia membawa kita ke dunia ini setiap kali Dia menghendakinya, mengenali alasan-Nya untuk menciptakan kita yakni untuk menyembah-Nya dan hanya Dia. Setelah mengutus para nabi dan rasul kepada kita di masa-masa berbeda untuk mengingatkan kita agar tidak menyembah siapapun dan sesuatu selain Dia dan memilihkan yang terbaik dari para rasul-Nya kepada kita, yakni pemimpin kita, Muhammad saw, sebaik-baiknya keyakinan, yakni Islam, dan sebaik-baiknya kitab suci yakni al-Quran..., setelah itu semua, adalah wajib bagi kita untuk menjawab pertanyaan berikut: Bagaimana cara kita beribadah Allah? Apakah sarana terbaik untuk mencapai tujuan ini?
Jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini disiapkan oleh sebaik-baiknya makhluk, nabi, dan rasul, yakni pemimpin kita (sayyidina) Muhammad. Ketika ditanyakan kepada beliau apakah ibadah itu, beliau menjawab, “Doa adalah ibadah,” lantas beliau menyitir ayat suci al-Quran yang menyatakan, “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepadaku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk nerakan jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS 40:60).
Untuk menandaskan fakta bahwa doa merupakan noktah puncak ibadah sebagaimana dinyatakan al-Quran, kami ingin menyuguhkan sejumlah ayat al-Quran yang menggarisbawahi fakta ini dan menegaskan arti penting doa:
Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): ‘Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadatmu’ (doamu). (QS 25:77)
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal saleh dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah dalam Islam)?’ (QS 41:33)
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan merekasiapa di antara mereka yang lebih dekat (kepadaAllah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. (QS 17:57)
Dan bersabarlah kamu ber-sama-sama dengan orang- orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. (QS 18:28)
Lambung mereka jauh dari tempat tidumya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap. (QS 32:16)
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. (QS 21:90)
Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka. (QS 42:15)
Dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa berdoa kepada Tuhanku. (QS 19:48)
Dialah Yang Hidup kekal, tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka sembahlah Dia dengan memumikan ibadat (ketaatan) kepada-Nya (QS 40:65)
Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kepadaku di hari tuaku Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. (QS 14:39)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. (QS 2:186)
Demikianlah beberapa contoh ayat al-Quran suci yang menekankan arti penting doa bagi manusia, menjelaskan kepada mereka kedudukan doa yang diperintahkan oleh Pencipta mereka.
Sebuah Doa yang Mengandung Nama-Nama Allah yang Paling Baik
Imam Husain bin ‘Ali bin Abu Talib as dikutip meriwayatkan peristiwa berikut:
“Kami tengah melakukan thawaf di sekitar Ka’bah ketika kami mendengar seseorang melantunkan bait-bait munajat berikut:
‘Wahai Engkau yang menjawab permohonan orang-orang tertindas dan mereka yang ada di kegelapan malam menyampaikan doa mereka.
Wahai Engkau yang menghilangkan sebab-sebab musibah, penderitaan, dan kesulitan!
Di sekitar rumah suci-Mu terdapat tamu-tamu-Mu yang telah berdatangan dari berbagai tempat untuk berdoa,
sementara mata Allah tidak pernah tidur, selalu terjaga, aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan kepadaku ampunan-Mu atas dosa-dosaku yang telah kuperbuat, demi kemuliaan-Mu
Makhluk-Mu mengetahui Engkau sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku memohon kepada-Mu demi cahaya wajah-Mu!
Apabila ampunan dan rahmat-Mu tidak pernah sampai kepada seorang pendosa, siapakah yang menyayangi orang- orang yang melanggar batas?’
“Ayahku, ‘Ali bin Abu Talib,” kata Imam, “berkata, ‘Wahai Husain! Tidakkah engkau mendengar seseorang mengadukan dosanya, mengeluh kepada Tuhannya? Pergilah dan bawalah ia ke sini.” Maka aku segera pergi menuju kepada orang itu. Aku mendapatkannya sebagai seorang yang tampan, tubuhnya tampak bebas dari kekurangan, pakaiannya tampak bersih, dan aku bisa mencium wewangian yang dikenakannya. Aku juga memperhatikan bahwa pinggang kanannya lumpuh. Aku mendekatinya dan memintanya untuk datang ke hadapan Amirul Mukminin (Imam ‘Ali). Dia pun datang dan Amirul Mukminin bertanya kepadanya, ‘Siapakah engkau dan apa gerangan yang terjadi padamu?’
“Orang itu menjawab, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa yang terjadi pada seseorang yang memilih untuk melakukan sesuatu yang bisa dihukum ketika tidak melakukan sesuatu yang diperintahkan kepadanya?’
“Imam bertanya lagi, ‘Siapakah namamu?’
“‘Munazil bin Lahiq,’ jawabnya.
“‘Apa yang terjadi padamu?’ tanya Imam lagi.
“‘Dulu aku orang yang sangat terkenal di kalangan bangsa Arab karena sering membuat pesta-pesta dan kemaksiatan di masa mudaku, tanpa beranjak dari tempat tidurku. Kini jika aku bertaubat, taubatku tidak akan diterima dariku, dan jika aku mencoba memperbaiki langkah- langkahku, aku tidak akan bisa melakukan hal lain. Maka aku menunda-nunda pelanggaran-pelanggaranku selama bulan-bulan suci Rajab dan Sya’ban. Ayahku sangat pengasih dan penyantun terhadapku. Dia biasa mengingatkanku akan akibat dari kejahilanku dan kesulitan yang menanti para pelanggar batas. Dia selalu berkata, ‘Wahai anakku! Allah terkadang mewujudkan kekuasaan-Nya saat Dia menyatakan kemurkaan-Nya; maka, janganlah melangkah di atas jalan orang-orang yang akan dihukum dengan neraka, karena betapa sering orang-orang telah mengadu perihalmu, dan demikian pula malaikat-malaikat suci, bulan-bulan suci, dan malam dan siang? Namun setiap kali ia setia menegur dan mengingatkanku, aku tetap membangkangnya. Suatu hari, ketika tingkahku sangat menekannya, ia berkata, ‘Demi Allah, aku akan berpuasa dan tidak akan membatalkan puasaku, dan aku akan melakukan shalat dan tidak akan tidur...’ Dia berpuasa selama pekan, kemudian ia menunggang seekor unta kurus dan pergi ke Makkah untuk melakukan ibadah haji seraya berkata, ‘Aku akan pergi ke Baitullah. Akan aku mohonkan kepada Allah agar membantuku terhadapmu.’ Ia sampai di Makkah pada hari Haji Akbar, memegang kain penutup Ka’bah dan memohon kepada Allah untukku seraya mengatakan,
‘Wahai Zat yang penziarah-Nya datang dari jauh,
Mereka datang berjalan kaki, dan mereka yang menunggang kendaraan,
Berharap mendapatkan kemuliaan dari Zat Yang Mahatunggal, Mahaesa,
Yang Maha Memberi rezeki, yang tak satu pun tak tersembunyi dari pandangan-Nya,
Inilah Munazil yang tampaknya tidak pernah berhenti berbuat jahat meskipun aku menasihatinya,
Maka turunkanlah akibatnya. Keputusanmu tak seorang pun yang bisa menolak, Dan timpakanlah kesulitan kepadanya dan lumpuhkanlah pinggangnya.
Engkau tidak pernah dilahirkan ataupun melahirkan, tetapi selalu disucikan!
“‘Aku bersumpah demi Zat yang meninggikan langit dan mengeluarkan air dari sumur, belum sampai ia menyelesaikan ujarannya, pinggang kananku sepenuhnya lumpuh dan aku seperti sebatang kayu yang tergeletak di suatu tempat di lingkungan Rumah Suci. Orang selalu datang dan pergi seraya berkata tentang diriku, ‘Inilah seorang laki-laki yang permohonan ayahnya telah dikabulkan Allah.’”
“Imam ‘Ali bertanya kepadanya, ‘Apa yang dilakukan ayahmu?’ Ia menjawab, ‘Wahai Arnirul Mukminin! Aku memohon kepadanya untuk berdoa kepada Allah atas namaku sebagaimana dia berdoa kepada-Nya untuk melawanku karena kini ia berdamai dan puas akan diriku. Aku menggantinya di ares unta betina dan kami pergi dengan segera hingga kami sampai di lembah Arak ketika tiba-tiba seekor burung terbang dari pohon dan menakut-nakuti unta betina itu. Ayahku terjatuh dan meninggal saat itu juga.’
“‘Ali berkata, ‘Maukah engkau aku ajari doa khusus yang telah kupelajari dari Rasulullah saw. Tentang ini, beliau berkata bahwa tak seorang pun yang membacanya melainkan Allah Yang Mahakuasa menghilangkan kesusahan dari dirinya?’
“‘Ya mau,’ jawabnya.
“Imam ‘Ali berdiri dan mengajarinya doa tersebut. Ia membacanya dan disembuhkan dari penyakitnya. Akhirnya, kesehatannya kembali pulih. Aku bertanya kepada orang itu, ‘Apa yang engkau lakukan?’ ‘Ketika semua mata terpejam. aku membacanya, lain mengulanginya untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, sampai aku mendengar seseorang berkata, ‘Cukuplah bagimu Allah, karena engkau telah bermohon kepada-Nya dengan nama-nama yang paling baik yang jika seseorang memohon kepada-Nya dengan doa tersebut, Dia akan menjawabnya dan apabila seseorang memohon sesuatu kepada-Nya, Dia akan mengabulkannya!’ Maka aku tertidur dan melihat Rasulullah sawada dalam penglihatanku dan dia berkata kepadaku, ia berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya ‘Ali, sepupuku, telah mengatakan kepadamu kebenaran: Sifat-sifat. Allah yang paling baik yang jika seseorang memohon kepada-Nya dengan doa tersebut, Dia menanggungnya dan apabila seseorang memohon kepada-Nya akan sesuatu, Dia akan mengabulkannya.’ Kemudian aku melihat beliau untuk kedua kalinya dalam penglihatan batin, maka aku berkata kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, aku senang mendengar engkau membacakan doa tersebut!’
Beliau berkata,
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, wahai Zat yang mengetahui apa yang tersembunyi! Wahai Zat yang kekuasaan-Nya langit-langit tegak berdiri dan bumi terhampar, mentari dan rembulan sepanjang cahaya keagungan-Nya menerangi dan menyinari! Wahai Zat yang mendekati setiap orang mukmin dan jiwa suci! Wahai Zat yang memupus kecemasan dari mereka yang terpesona kepada Diri-Nya, merekalah orang-orang yang saleh! Wahai Zat yang memperhatikan semua kebutuhan makhluk-Nya, Yang telah menyelamatkan Nabi Yusuf as dari ikatan perbudakan, Yang tidak punya penjaga pintu untuk didekati ataupun Dia tidak punya seorang pendukung yang dikalahkan, ataupun Dia punya seorang wazir untuk dipengaruhi, ataupun tiada tuhan selain Dia sehingga Dia akan diseru, ataupun Dia tidak bertambah, meskipun pemberian-Nya, sekalipun dalam memberikan dan dengan tangan terbuka...dan sesungguhnya Allah telah merahmati Muhammad dan keluarganya. Sementara aku memohon kepada-Mu agar mengabulkan jawaban atas pertanyaanku, karena Engkau telah melakukan sesuatu...”
“‘Maka aku pun bangkit dan sembuh.’Ali berkata, ‘Jagalah doa ini karena ia termasuk dari khazanah-khazanah surga.’”
Lampiran:
Tabel 99 Nama Indah dengan lndeks Khusus
Manfaat Zikir
Al-Rahmân (Maha Pemurah)
Mengucapkan Yâ Rahmân sebanyak 100 kali setiap usai shalat, akan memperkuat ingatan,
menajamkan kesadaran, dan membebaskan hati yang berat.
Al-Rahîm (Maha Penyayang)
Melafazkan Yâ Rahîm sebanyak 100 kali setiap usai shalat subuh, akan menjadikan setiap orang ramah kepada kita.
Al-Malik (Maharaja)
Membaca Yâ Malik sesering mungkin menjadikan orang lain memperlakukan kita dengan hormat.
Al-Quddûs (Mahasuci)
Membaca Yâ Quddûs sesering mungkin setiap hari saat matahari terbenam, akan menjadikan hati kita lapang.
Al-Salâm (Mahasejahtera)
Mengucapkan Yâ Salâm sebanyak 100 kali kepada orang sakit, maka ia akan sembuh.
Al-Mu’min (Maha Pemelihara Keamanan)
Sering membaca Yâ Mu’min akan membebaskan dari bahaya ego.
Al-Muhaimin (Maha Memelihara)
Membaca Yâ Muhaimin setelah wudhu sebanyak 115 kali, akan menerangi diri batiniah.
Al-‘Azîz (Mahaperkasa)
Membaca Yâ ‘Azîz selama 40 hari antara shalat wajib dan sunnah menjadikan kita tak akan kekurangan.
Al-Jabbâr (Maha Memaksa)
Membaca Yâ Jabbâr akan menyembuhkan penyakit. Membaca Ya Jabbar sebanyak 21 hari setiap hari, maka kita tidak akan dipaksa melakukan sesuatu yang melawan kehendak kita dan kita tak akan terkena kekerasan, kesusahan, atau kesulitan.
Al-Mutakabbir (Mahamegah)
Setiap tindakan yang diawali dengan ucapan Yâ Mutakabbir, maka kita akan memperoleh keinginan kita.
Al-Khâliq (Maha Pencipta)
Kerap membaca Yâ Khâliq di malam hari, maka Allah akan menolong kita bertindak demi Dia.
Al-Bâri’ (Maha Mengadakan)
Pekerjaan yang sulit akan menjadi mudah bila kerap membaca Yâ Bâri’.
Al-Mushawwir (Maha Pembentuk)
Pekerjaan berat akan menjadi mudah bila acap membaca Yâ Mushawwir.
Al-Ghaffâr (Maha Pengampun)
Dosa akan terampuni bila membaca Yâ Ghaffâr 100 kali setelah shalat Jum’at.
Al-Qahhâr (Maha Mengalahkan)
Membaca Yâ Qahhâr 100 kali di antara shalat sunnah dan shalat subuh, menyebabkan kita mampu menguasai musuh. Jika kita kerap mengulangi Yâ Qahhâr, kita akan mampu menaklukkan nafsu dari sistem ketertarikan pada kenikmatan, memperoleh kedamaian, dan terbebas dari disalahi orang lain.
Al-Wahhâb (Maha Pemberi)
Ulangi Yâ Wahhâb 7 kali di malam hari setelah berdoa, maka permohonan kita akan dijawab.
Al-Razzâq (Maha Pemberi Rezeki)
Berdiri dan menghadap kiblat, ulangi Yâ Razzâq 10 kali, lalu 10 kali untuk ketiga arah lainnya, maka kita tidak akan jatuh miskin. Ulangi 545 kali, maka kita akan mendapatkan rezeki. Berkhalwat dan ulangi 1000 kali, maka kita akan bertemu Khidr jika rezeki memadai.
Al-Fattâh (Maha Membuka)
Taruhlah tangan di dada, ucapkan Yâ Fattâh 70 kali usai shalat subuh, nisaya jiwa spiritual kita akan bebas karat dan dibukakan, diberi kemenangan atas ego dan disucikan.
Al-‘Alîm (Maha Mengetahui)
Bacalah Yâ ‘Alîm 100 kali setelah shalat, maka Allah akan memberi intuisi alan penyingkapan spiritual (kasyf). Jika ingin mengetahui sesuatutentang karya tersembunyi. bersujudlah di Jum’at malam dan ucapkanlah Yâ ‘Alîm 100 kali dan tidurlah di situ.
Al-Qâbidh (Maha Menyempitkan)
Selama 40 hari, tuliskan Yâ Qâbidh pada sekerat roti dan makanlah, niscaya kita akan aman dari siksa kubur dan rasa lapar.
Al-Bâsith (Maha Melapangkan)
Bacalah Yâ Bâsith 10 kali usai shalat subuh dengan tangan terbuka, telapak menengadah, lalu gosok muka dengan tangan, maka kita akan terbebas dari kebutuhan akan orang lain.
Al-Khâfidh (Maha Merendahkan)
Berpuasa selama tiga hari, kemudian pada hari keempat membaca Yâ Khâfidh 70.000 kali dalam pertemuan, maka kita akan terbebas dari cedera akibat musuh.
Al-Râfi’ (Maha Meninggikan)
Bacalah Yâ Râfi’ 100 kali setiap malam Jum’at dan malam Senin, niscaya kita akan meraih rasa kehormatan, kekayaan, dan penghargan yang tinggi.
Al-Mu’izz (Maha Memuliakan)
Bacalah Yâ Mu’izz 140 kali usai shalat maghrib setiap malam Senin dan malam Jum’at, maka kita dihargai orang lain dan kita tak takut pada siapapun kecuali Allah.
Al-Mudzill (Maha Menghinakan)
Bacalah Yâ Mudzill 75 kali ketika merasakan bahaya dari orang yang cemburu, maka kita akan lindungi aku dari kezaliman dia... maka kita akan selamat.
Al-Samâ’ (Maha Mendengar)
Bacalah Yâ Samî’ 500 kali usai shalat zuhur. maka Allah akan mengabulkan keinginan kita dan doa kita akan didengar.
Al-Bashir (Maha Melihat)
Bacalah Yâ Bashir 100 kali usai shalat Jum'at, maka Allah akan menaikkan kedudukan kita di mata orang lain.
Al-Hakam (Maha Mcnctapkan hukum)
Bila kerap dan terus menerus membaca Yâ Hakam di malam Jum’at di tengah malam hingga kita pingsan, kita akan mengetahui hal-hal Yang tersembunyi.
Al-‘Adl (Mahaadil)
Tuliskan Yâ ‘Adl pada sepotong roti di malam Jum’at dan makanlah roti itu agar orang-orang mematuhi Anda.
Al-Lathîf (Mahalembut)
Jika kita menjadi miskin atau kesepian atau ada keinginan yang mau dipenuhi, atau sakit tanpa ada yang merawat, ucapkan Yâ Lathîf 100 kali sambil berwudhu, maka doa Anda akan didengar.
Al-Khabîr (Maha Mengetahui)
Keraplah membaca Yâ Khabîr, maka kebiasaan buruk akan segera terbebas.
Al-Halîm (Maha penyantun)
Tuliskan Yâ Halîm, maka kesulitan dalam pekerjaan akan dapat diatasi.
Al-‘Azhîm (Mahaagung)
Bacalah Yâ ‘Azhîm berulang-ulang, maka orang-orang akan menghormati kita.
Al-Ghafûr (Maha Pengampun)
Jika kita menderita sakit kepala, demam, atau sedang sedih dan patah semangat, ucapkan Yâ Ghafûr terus-menerus, maka kita akan terbebas dari penderitaan.
Al-Syakûr (Maha Bersyukur)
Jika sedang berat hati, ulangi Yâ Syakûr 14 kali ke dalam segelas air dan basuhlah wajah dengan air itu, maka hati menjadi ringaan dan Syakûr 14 ka1i ke dalam segelas air dan basuhlah wajah dengan air itu, maka hati menjadi ringan dan kepala menjadi dingin (yakni berpikir tenang).
Al-‘Alî (Mahatinggi)
Jika iman terasa kurang, sering- seringlah mengucapkan Yâ ‘Alî, maka iman akan meningkat dan takdir terbuka.
Al-Kabîr (Mahabesar)
Bacalah Yâ Kabîr 100 ka1i, maka rasa hormat dan sungkan dari orang lain akan tumbuh.
Al-Hafîzh (Maha Pelestari)
Membaca Yâ Hafîzh 16 kali sehari, akan terlindung dari bencana
Al-Muqît (Maha Memelihara)
Jika seseorang bersikap buruk, bacalah Yâ Muqît beberapa kali ke dalam segelas air, lalu berikanlah agar diminum orang itu, maka orang itu akan bersikap sopan.
Al-Hasîb (Maha Membuat Perhitungan)
Ulangi Yâ Hasîb 70 kali di hari Kamis siang-malam selama tujuh hari tujuh malam dan setelah itu ucapkan Allâh al-Hasîb, Allah Maha Penghitungku, maka rasa takut dirampok atau cemburu kepada orang lain, atau disakiti atau disalahkan akan terbebaskan.
Al-Jalîl (Mahaluhur)
Tuliskan Yâ Jalîl di secarik kertas dengan kunyit dan tinta minyak. Cucilah kertas itu dan masukkan airnya ke dalam wadah keramik. Minumlah dari wadah itu, maka orang lain akan menghormati kita.
Al-Karîm (Mahadermawan)
Bacalah Yâ Karîm sesering mungkin, niscaya orang lain akan menghormati kita.
Al-Raqîb (Maha Mengawasi)
Bacalah Yâ Raqîb 7 kali untuk diri sendiri, keluarga, dan harta agar berada di bawah lindungan Allah.
Al-Mujîb (Maha Mengabulkan)
Ucapkanlah Yâ Mujîb sesering mungkin dan berdoa. maka kita akan terus beriman.
Al-Wâsi’ (Mahaluas)
Bacalah Yâ Wâsi’ sesering mungkin jika kesulitan mendapatkan pendapatan, maka kita akan mendapatkan uang yang cukup. Allah akan memberikan kita kenyamanan dan berkah.
Al-Waduûd (Maha Pencinta)
Jika ada pertengkaran di antara dua orang dan salah satunya mengulangi Yâ Wadûd 1000 kali di atas makanan dan memberi makanan itu untuk yang satunya, maka perselisihan akan selesai.
Al-Majîd (Mahamulia)
Seringlah mengucapkan Yâ Majîd, maka kemuliaan akan tercapai.
Al-Bâits (Maha Membangkitkan)
Ucapkanlah Yâ Bâ’its 100 kali, maka kita akan takut kepada Allah.
Al-Syahîd (Maha Menyaksikan)
Bacalah Yâ Syahîd 21 kali dengan tangan di kening anak nakal, maka anak itu akan menjadi patuh.
Al-Haqq (Mahabenar)
Orang yang membaca Yâ Haqq akan menemukan benda yang dihilangkannya.
Al-Wakîl (Maha Memelihara Penyerahan)
Jika takut tenggelam, terbakar atau bahaya serupa, bacalah Yâ Wakîl berkali-kali dari waktu ke waktu.
Al-Qawî (Mahakuat)
Jika kita tidak bisa mengalahkan musuh dan sering mengulangi Yâ Qawî dengan niat tidak dicederai, maka kita akan terbebas dari bahaya musuh.
Al-Matîn (Mahakukuh)
Ucapkanlah Yâ Matîn sesering mungkin, jika punya masalah, maka masalah akan lenyap.
Al-Walî (Maha Melindungi)
Seringlah mengulangi Yâ Walî maka kita akan lebih mungkin menjadi teman Allah.
Al-Hamîd (Maha Terpuji)
Sering-seringlah mengulangi Yâ Hamîd maka kita akan dicintai dan dipuji.
Al-Muhshi’ (Maha Mencatat)
Ucapkanlah Yâ Muhshi’ 100 kali, maka hal itu akan mempermudah kita di Hari Pembalasan.
Al-Mubdi’ (Maha Memulai)
Ucapkan Yâ Mubdi’ dan hembuskan napas kepada orang yang akan kehilangan sesuatu, maka orang itu akan terbebas dari bahaya.
Al-Mu’îd (Maha Mengulangi)
Bacalah Yâ Mu’îd 70 kali untuk seseorang yang sedang pergi dari keluarganya, maka ia akan kembali dengan selamat.
Al-Muhyî (Maha Menghidupkan)
Beban berat yang menimpa, akan hilang apabila membaca Yâ Muhyî 7 kali sehari.
Al-Mumît (Maha Mematikan)
Ucapkanlah Yâ Mumît dengan tangan di dada saat tertidur, maka kita akan bisa mengendalikannafsu dan mengalahkan musuh.
Al-Hayy (Mahahidup)
Bacalah Yâ Hayy sesering mungkin. maka hidup panjang akan teraih.
Al-Qayyûm (Mahamandiri)
Ucapkan Yâ Qayyûm di saat shalat subuh, maka orang akan terus menganggap kita teman.
Al-Wâjid (Mahakaya)
Ulangi Yâ Wâjid dengan setiap suap makanan, maka kita akan menjadi ringan.
Al-Mâjid (Mahamulia)
Ucapkan Yâ Mâjid sesering mungkin, niscaya hati terasa ringan.
Al-Wâhid (Mahaesa)
Bacalah Yâ Wâhid 1000 kali saat sendirian dan di tempat gelap, niscaya rasa takut dan khayal akan hilang.
Al-Shamad (Maha Dibutuhkan)
Bacalah Yâ Shamad 1000 kali, niscaya kita akan mengetahui makna tersembunyi. Jika dibaca 115 kali di saat subuh atau tengah malam sambil bersujud kita tak akan jatuh ke tangan-tangan orang yang zalim.
Al-Qâdir (Mahakuasa)
Bacalah Yâ Qâdir saat membasuh anggota tubuh ketika berwudhu, niscaya kita tak akan jatuh ke dalam tangan orang zalim dan tak akan ada musuh yang bisa melukai kita. Jika dibaca 41 kali, Allah akan membebaskan kesulitan dari kita.
Al-Muqtadir (Maha Menentukan)
Ucapkanlah Yâ Muqtadir sesering mungkin, niscaya Kebenaran akan kita ketahui.
Al-Muqaddim (Maha Mendahulukan)
Bacalah Yâ Muqaddim di medan perang atau saat kita sendirian di tempat menakutkan, maka kita tidak akan terkena cedera.
Al-Mu’akhkhir (Maha Mengakhirkan)
Bacalah Yâ Mu’akhkhir 100 kali dalam hati, niscaya hanya cinta kepada Allah yang ada. Cinta lain tak akan masuk.
Al-Awwal (Mahaawal)
Bacalah Yâ Awwal 40 malam kali di mal am Jum’at, niscaya kebutuhan terpenuhi.
Al-Âkhir (Mahaakhir)
Orang yang sering melafalkan Yâ Âkhir akan memiliki hidup yang baik saat kematiannya.
Al-Zhâhir (Mahanyata)
Ucapkan Yâ Awwal 40 kali di malam Jum’at, niscaya kebutuhan akan terpenuhi.
Al-Bâthin (Maha Tersembunyi)
Bacalah Yâ Bâthin 22 kali setiap hari, niscaya kebenaran akan terlihat.
Al-Wâlî (Maha Memerintah)
Ulangi Yâ Wâlî di rumah, niscaya rumah kita akan bebas dari bahaya.
Al-Muta’âlî (Mahatinggi)
Mengucapkan Yâ Muta’âlî akan memperoleh kebaikan Allah dan memudahkan kesulitan yang menimpa.
Al-Barr (Maha Berkebajikan)
Sering-seringlah membaca Yâ Barr sehingga kita akan diberkati dan terbebas dari sial.
Al-Tawwâb (Maha Penerima Taubat)
Banyak-banyaklah membaca Yâ Tawwâb supaya taubat diterima.
Al-Muntaqim (Maha Penyiksa)
Ucapkanlah Yâ Muntaqim sesering mungkin, niscaya musuh bisa dikalahkan.
Al-‘Afuww (Maha Pemaaf)
Dosa akan termaafkan jika sering membaca Yâ ‘Afuww berulang-ulang.
Al-Ra’ûf (Maha Pengasih)
Kita akan mendapat berkah Allah apabila sering mengulang-ulang Yâ Ra’ûf.
Al-Muqsith (Maha Mengadili)
Mengulang-ulang Yâ Muqsith 100 kali akan membebaskan diri dari bahaya ego dan tetap pada tujuan.
AI-Jâmi’ (Maha Mengumpulkan)
Mengulang-ulang membaca Yâ Jâmi’ bermanfaat dalam menemukan benda yang hilang.
Al-Ghanî (Mahakaya)
Sering mengulang-ulang Yâ Ghanî niscaya membuat diri nyaman dan meredam iri hati.
Al-Mughni (Maha Pemberi kekayaan)
Membaca Yâ Mughni 1000 kali setiap Jum’at, niscaya membuat diri mampu berswadaya.
Al-Mâni’ (Maha Membela)
Sering-seringlah mengulang-ulang Yâ Mâni’ niscaya kehidupan keluarga yang baik akan dimiliki. Mengucapkannya sebanyak 20 kali, maka Allah akan meredakan amarah dalam diri.
Al-Dhârr (Maha Pemberi bahaya)
Sesiapa yang telah berada dalam kondisi yang sama untuk waktu yang lama dan ingin mendapatkan kondisi yang lebih baik, ucapkanlah Yâ Dhârr 100 kali di malam Jum’at untuk mendekatkan diri dengan Allah.
Al-Nâfi’ (Maha Pemberi manfaat)
Mengulang-ulang Yâ Nâfi’ selama empat hari sebanyak- banyaknya akan menghindarkan diri dari bahaya.
Al-Nûr (Maha Bercahaya)
Membaca Yâ Nûr 700 kali di malam Jum’at, niscaya cahaya batin akan merasuki hati. Membaca surat ai-Nul 7 kali dan Yâ Nûr 1000 kali niscaya cahaya dalam hati akan diperoleh.
Al-Hâdi (Maha Pemberi Petunjuk)
Membaca Yâ Hâdi sesering mungkin, niscaya pengetahuan spiritual akan diperoleh.
Al-Badî (Maha Pencipta yang barn)
Membaca Yâ Badî’ 1000 kali seraya mengatakan, Yâ Badî’ as- samawati wa al-ardh (Wahai Pencipta langit dan bumi) niscaya akan menghilangkan masalah.
Al-Bâqî (Mahakekal)
Membaca Yâ Bâqî di malam Jum’at, niscaya akan membebaskan diri dari kesulitan.
Al-Wârits (Maha Mewarisi)
Membaca Yâ Wârits 100 kali di saat matahari terbit niscaya akan membebaskan diri dari kesulitan. Jika sering melafalkannya, pekerjaan akan terpenuhi.
Al-Rasyîd (Mahapandai)
Mengulang-ulang Yâ Rasyîd 1000 kali an tara shalat maghrib dan isya, niscaya akan menjernihkan masalah yang dihadapi.
Al-Shabur (Mahasabar)
Membaca Yâ Shabur 33 kali, niscaya akan menyelamatkan diri dari masalah, kesulitan, dan duka.
Sumber: Laleh Bakhtiar, Meneladani Akhlak Allah, (Bandung:Mizan, 2002), h. 284-94 dengan perubahan redaksi seperlunya.
(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email