Hassan Rouhani - Iranian President.
Presiden Iran Hasan Rouhani mengecam Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengacu pada ucapan Trump yang berapi-api di hadapan PBB sebagai "bodoh, tidak masuk akal dan penuh kebencian."
Menyampaikan pidato pada sidang Majelis Umum PBB ke 72 di New York pada hari Rabu (20/9), Presiden Rouhani mengatakan "literatur presiden AS yang bodoh, jelek, dan penuh dengki, yang penuh dengan informasi palsu dan tuduhan tanpa dasar, terhadap bangsa Iran berada di bawah martabat Perserikatan Bangsa-Bangsa.”
Rouhani mengatakan Amerika Serikat akan "menghancurkan kredibilitasnya sendiri" dengan menghentikan kesepakatan nuklir yang dilakukan di bawah mantan Presiden Obama.
Dia juga mencatat bahwa "dukungan ran untuk teror Isangat berbeda dengan komitmen baru-baru ini dari banyak tetangganya untuk memerangi terorisme dan menghentikan pembiayaannya."
Trump juga mengecam perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kelompok negara bagian P5 + 1, termasuk Amerika Serikat, sebagai "rasa malu" yang mungkin ditinggalkan oleh Washington.
Dia mengatakan kesepakatan Iran adalah "salah satu transaksi terburuk dan paling sepihak yang pernah dilakukan Amerika Serikat."
Rouhani juga menanggapi ancaman AS untuk membatalkan kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa Iran akan menanggapi pelanggaran JCPOA.
"Republik Islam Iran tidak akan menjadi orang yang melanggar JCPOA, namun dengan tegas dan tepat akan menanggapi pelanggaran tersebut," katanya.
Dia juga memperingatkan tentang tawaran oleh "pembuat kebijakan yang tidak kompeten" untuk membongkar JCPOA, namun menekankan bahwa upaya semacam itu akan gagal menghentikan Iran untuk tidak melangkah ke jalan kemajuan.”
(IRNA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email