Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan (Foto: Parstoday)
Rezim Zionis Israel mengijinkan warganya yang telah lulus wajib militer membawa senjata dan menyerang warga Palestina.
Seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina, Koran Israel al-Youm sesi bahasa Ibrani menguak keputusan Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan memberi ijin bagi lulusan unit perang militer Israel yang telah menuntaskan wajib militernya membawa senjata.
Koran ini menulis, tujuan dari keputusan ini adalah melawan operasi muqawama dan menumpas intifada al-Quds. Sebelumnya Erdan hanya memberikan ijin kepada para perwira tinggi militer Israel membawa senjata di luar pusat militer.
Militer Israel hingga kini gagal membendung operasi muqawama bangsa Palestina dalam melawan agresi rezim ilegal ini. Tel Aviv juga tidak mampu menumpas intifada al-Quds, bahkan sejumlah petinggi rezim ini berulang kali mengakui kegagalan mereka dalam kasus ini.
Seiring dengan eskalasi kejahatan Israel terhadap warga Palestina, termasuk penyerangan rezim ini ke tempat suci Islam serta upaya mereka menerapkan pembagian waktu dan tempat di Masjid al-Aqsa, warga Palestina pada Oktober 2015 melancarkan intifada al-Quds sebagai jawaban atas kejahatan tersebut. Sejak meletusnya intifada ini, lebih dari 350 warga Palestina gugur dan sejumlah lainnya cidera atau ditangkap.
(Voice-Of-Palestine/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email