“Posisi Iran di Timur Tengah berada di titik tolak berhadapan dengan Amerika. Berkat keberanian dan istiqamah, rakyat Iran berhasil menanggung seluruh problematika yang melintang. Sekarang, Iran tampil gemilang di kawasan Asia Barat dan Teluk Persia.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Khamenei, Rahbar Revolusi Islam Iran, pada pertemuan pagi hari ini, Rabu (2/11), dengan ribuan siswa dan mahasiswa dalam rangka memperingati “Hari Nasional Melawan Imperialisme”.
Dalam pertemuan ini, Rahbar mengingatkan konspirasi dan usaha-usaha sebagian oknum di tengah masyarakat yang berusaha menyelewengkan logika muqawamah Imam Khomeini ra, serta berusaha mendiktekan kepada kawula muda Iran bahwa solusi untuk seluruh problem negara adalah berdamai dengan Amerika.
“Satu hal yang akan bisa menuntaskan seluruh problem negara ini adalah semangat revolusioner yang berarti pasrah kepada Allah, percaya kepada diri sendiri, keberanian untuk bertindak, sadar diri, mengamalkan pesan-pesan Imam Khomeini ra, melakukan inovasi, optimis terhadap masa depan, tidak takut kepada musuh, dan tidak menyerah kepada musuh,” tukas Rahbar.
Rahbar menegaskan bahwa peristiwa historis 13 Aban adalah peristiwa penaklukan sarang mata-mata Amerika yang berpusat di Kedutaan Besar Amerika kala itu di Tehran. “Hari ini adalah hari kawula muda mukmin, revolusioner, gagah, pemberani, dan penuh inovasi. Dengan menaklukkan sarang mata-mata ini, mereka telah mencegah musuh untuk melakukan setiap tindakan,” ungkap Rahbar.
Rahbar menandaskan bahwa Imam Khomeini ra telah menetapkan nama “Revolusi Kedua” untuk hari penaklukan Kedubes Amerika ini. Penetapan nama ini diambil lantaran seluruh konspirasi dan tindakan busuk Washington terhadap bangsa Iran, baik sebelum maupun sesudah kemenangan Revolusi Islam Iran. “Kala itu, Amerika melakukan segala daya dan upaya untuk menyeret Revolusi Islam Iran ke jurang kekalahan. Akan tetapi, para pemuda revolusioner kita dengan gagah berani telah menghadang laju seluruh konspirasi Gedung Putih tersebut dengan cara menaklukkan sarang mata-mata,” tukas Rahbar.
“Setelah berhasil menaklukkan sarang mata-mata itu, kawula muda kita menemukan banyak bukti dan dokumen yang telah dihancurkan. Setelah berhasil disatukan kembali dengan susah payah, seluruh dokumen tersebut mengisahkan permusuhan Amerika yang dalam terhadap rakyat Iran,” tegas Rahbar.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email