Rumahnya hancur digempur jet tempur. Hidup keduanya kian sesak setelah ketujuh anak mereka hilang.
Malang benar nasib Sabah Muhammad. Perempuan tua tinggal di kawasan Aisyaar, timur Kota Aleppo, Suriah, terpaksa mengembuskan napas terakhirnya di atas kursi roda.
Semua itu gara-gara suaminya tidak bisa membawa dirinya tengah sekarat ke dokter atau rumah sakit. Maklum saja, wilayah timur Aleppo memang tengah dikepung pasukan Suriah dan Rusia. Gempuran udara terhadap daerah ini berlangsung saban hari.
Korban tewas terus berjatuhan. Seluruh rumah sakit di Aleppo Timur juga hancur dihujani bom. Sabah meninggal pekan ini sebelum permukimannya dikuasai lagi oleh pasukan rezim Presiden Basyar al-Assad.
Kondisi Sabah menjelang ajal menjemput benar-benar mengenaskan. Suaminya sambil mendorong kursi roda ditumpangi Sabah berkeliling mencari dokter. Karena iba dengan keadaan istrinya, dia kemudian meninggalkan Sabah bersama juru kamera Yahya Alrejjo untuk pergi mencari dokter sendirian.
Kepada Yahya, Sabah bercerita betapa warga Aisyaar sangat memerlukan bantuan kemanusiaan. Nahas, Sabah menutup mata buat selamanya sebelum dia bertemu dokter.
Suaminya dengan langkah lunglai kembali tanpa didampingi dokter. Hatinya kian teriris setelah mengetahui istrinya itu wafat di atas kursi roda. Dia duduk lemas seraya menangis tersedu di bawah kaki mendiang istrinya.
Sebelum teman hidupnya itu meninggal, lelaki ini sempat bercerita kepada Yahya, tentang rumahnya hancur digempur jet tempur. Hidup keduanya kian sesak setelah ketujuh anak mereka hilang, seperti dilansir kantor berita Anatolia.
(Al-Arabiya/Anatoli/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Laii/ABNS)
Sabah Muhammad, perempuan tua warga Aisyaar, timur Aleppo, Suriah, meninggal di atas kursi roda saat suaminya tengah mencari dokter. (Foto: Al-Arabiya)
Malang benar nasib Sabah Muhammad. Perempuan tua tinggal di kawasan Aisyaar, timur Kota Aleppo, Suriah, terpaksa mengembuskan napas terakhirnya di atas kursi roda.
Semua itu gara-gara suaminya tidak bisa membawa dirinya tengah sekarat ke dokter atau rumah sakit. Maklum saja, wilayah timur Aleppo memang tengah dikepung pasukan Suriah dan Rusia. Gempuran udara terhadap daerah ini berlangsung saban hari.
Korban tewas terus berjatuhan. Seluruh rumah sakit di Aleppo Timur juga hancur dihujani bom. Sabah meninggal pekan ini sebelum permukimannya dikuasai lagi oleh pasukan rezim Presiden Basyar al-Assad.
Kondisi Sabah menjelang ajal menjemput benar-benar mengenaskan. Suaminya sambil mendorong kursi roda ditumpangi Sabah berkeliling mencari dokter. Karena iba dengan keadaan istrinya, dia kemudian meninggalkan Sabah bersama juru kamera Yahya Alrejjo untuk pergi mencari dokter sendirian.
Kepada Yahya, Sabah bercerita betapa warga Aisyaar sangat memerlukan bantuan kemanusiaan. Nahas, Sabah menutup mata buat selamanya sebelum dia bertemu dokter.
Suaminya dengan langkah lunglai kembali tanpa didampingi dokter. Hatinya kian teriris setelah mengetahui istrinya itu wafat di atas kursi roda. Dia duduk lemas seraya menangis tersedu di bawah kaki mendiang istrinya.
Sebelum teman hidupnya itu meninggal, lelaki ini sempat bercerita kepada Yahya, tentang rumahnya hancur digempur jet tempur. Hidup keduanya kian sesak setelah ketujuh anak mereka hilang, seperti dilansir kantor berita Anatolia.
(Al-Arabiya/Anatoli/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Laii/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email