Mantan Duta Besar Inggris untuk Suriah mengaku bahwa siasat dan kebijakan yang telah diambil oleh Inggris untuk Damaskus adalah sebuah kekeliruan dan telah menyebabkan kondisi di negara ini semakin memburuk.
Seperti dilansir Independent kemarin, Petter Ford menuduh pihak Kementerian Luar Negeri Inggris telah melakukan kebohongan sehubungan dengan perang internal yang sedang terjadi di Suriah. Tindakan Inggris ini telah menyebabkan kondisi di Suriah semakin parah.
“Sekarang mereka mengklaim bahwa Basyar Asad tidak mampu untuk mengontrol situasi di Suriah. Padahal ia telah berhasil memanegemen Suriah dengan sangat baik,” ujar Ford.
Menurut Ford, Inggris memberikan kelompok-kelompok teroris Suriah hanya berlandaskan pada prediksi-prediksi yang tidak benar, dan untuk itu, setiap langkah mereka salah. “Sekarang, Inggris tidak memiliki prestasi kecuali kegagalan dan rasa malu,” tukasnya.
Pernyataan-pernyataan ini dikeluarkan Petter Ford setelah militer Suriah mengumumkan secara resmi telah berhasil menguasai Aleppo setelah pertempuran sengit.
Petter Ford yang telah menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Suriah dari sejak tahun 1999 hingga 2033 ini mengklaim, Inggris telah melakukan kekeliruan analisa tentang kondisi Suriah dari sejak krisis mencekik negara ini.
“Kementerian Luar Negeri Inggris telah memilih jalan yang hanya berujung pada kekalahan dan kegagalan,” kata Ford.
Ford melanjutkan, “Mereka mengatakan kepada kami bahwa Asad pasti tumbang hingga Krisma. Akan tetapi, mereka tidak pernah memastikan Krismas tahun berapa. Mereka sengaja melakukan ini supaya bisa terus mengulangi klaim-klaim tersebut.”
(The-Independent/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email