Pekerja asing sarapan pagi di lokasi pembangunan di ibukota Saudi, Riyadh, foto tak bertanggal. (Foto: AFP)
Arab Saudi telah menghukum cambuk dan penjara kepada puluhan pekerja konstruksi asing akibat protes mereka beberapa bulan lalu terkait upah yang belum dibayar.
Sebuah pengadilan di Mekah pada Selasa (3/1/17) menjatuhi hukuman penjara selama empat bulan kepada beberapa pekerja dan 300 cambukan akibat protes yang dilakukan ditengah kehancuran perusahaan properti publik, dan dugaan menghasut kerusuhan selama demonstrasi. Lainnya dipenjara selama 45 hari.
Para pekerja, yang bekerja di Grup Binladin dan Saudi Opera ini, belum dibayar upahnya selama berbulan-bulan akibat penurunan pendapatan minyak kerajaan, yang membuat Riyadh tidak mampu membayar kontrak kepada perusahaan-perusahaan swasta itu untuk melakukan proyek-proyek pembangunan.
Para pekerja yang tidak dibayar upahnya dilaporkan membakar beberapa bus milik Grup Binladin di Mekah April lalu, kata berita harian Saudi Arab News.
Arab Saudi, yang dulu dikenal dengan belanja publiknya yang boros, sangat terpukul oleh anjloknya harga minyak global. Petrodolar ini merupakan bagian utama dari pendapatan kerajaan.
Beberapa protes oleh pekerja asing atas upah yang belum dibayar telah dilaporkan di seluruh Arab Saudi selama bulan terakhir.
Pada Desember tahun lalu, Arab Saudi memecat Menteri Tenaga Kerja Mufarrej al-Haqbani setelah menjabat hanya tujuh bulan akibat kegagalan pembayaran oleh perusahaan industri atau gagal menyediakan fasilitas dasar untuk sejumlah besar pekerja selama berbulan-bulan.
Disamping anjloknya pendapatan minyaknya, Saudi telah mengeluarkan miliar dolar untuk menyerang tetangganya Yaman, yang mengakibatkan anggaran kerajaan defisit besar.
(AFP/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email