Menteri Budaya dan Bimbingan Islam Republik Islam Iran, Sayid Ridha Shalihi Amiri menegaskan adanya peningkatan hubungan dan kerjasama budaya antara Iran dan Irak, yang juga meliputi masalah agama, sosial dan politik.
Hal itu diungkapkan Amiri pada pertemuannya dengan Pimpinan Lembaga Wakaf di Parlemen Irak, Ali Allaq, di parlemen Irak, kemarin.
Sebagaimana dilaporkan pusat media kementerian budaya Iran, Amiri memuji keinginan kedua negara untuk memperluas hubungan bilateral tersebut, namun hal itu butuh kepada pihak yang mengatur dan mengimplementasikan keinginan tersebut.
“Rakyat Iran punya hubungan dengan tempat-tempat suci di Irak, seperti halnya saat peringatan empat puluh hari syahadah Imam Husein as (arbain) yang merupakan satu diantara banyak hubungan. Hubungan ini bisa berimbas pada kemuliaan kau muslimin,” kata Amiri.
Amiri juga menegaskan perlu adanya pameran-pameran budaya agar adanya pertukaran pemikiran dan kebudayaan antar kedua negara tetangga tersebut. Dikatakan dia, tanah Irak merupakan tanah suci, sebab disana terdapat sejumlah pusat-pusat agama penting termasuk pusara para imam alaihimussalam.
Disamping itu, Pimpinan Lembaga Wakaf Irak, Ali Allaq mengatakan, persatuan antara muslimin menjadi hal yang penting dan darurat di seluruh pelosok bumi. Republik Islam Iran, kata Allaq, memiliki peran dalam upaya pendekatan mazhab-mazhab dan persatuan Islam ini.
“Seperti peringatan pekan persatuan Islam, peringatan hari al-Quds adalah sebagian dari berbagai peran Iran dalam pendekatan antar muslimin ini. Belum lagi peran besar Iran dalam memerangi teroris ISIS yang pernah menduduki sepertiga wilayah Irak,” kata Ali Allaq sembari menambahkan bahwa pihaknya sedang dalam upaya membuka universitas baru yang diberi nama “Pendekatan antar Mazhab”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email