Tanpa Perjuangan, Tidak Bisa Dikatakan Intizhar

Kesimpulan dari makna yang sebenarnya dari Intizhar Imam Zaman afs yang terdapat dalam ajaran Ahlul Bayt as ialah dari satu sisi ia harus mengikuti sunnah Imam Makshum as.

Shabestan News Agency, Ayatullah Jawadi Amuli, salah seorang marja’ taklid Syi’ah ini dalam kitab “Imam Mahdi maujud maw’ud” menuliskan :
Makna hakiki dari Intizhar Imam Zaman afs ialah mempelajari kondisi kehadiran dan kemunculan Imam Zaman afs, dan bagi siapa yang dalam hal ini tidak bersungguh-sungguh maka Intizharnya tidak bisa disebut dengan Intizhar hakiki.

Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwasanya ketika Al-Qaim bangkit, ia akan meletakan tangannya kepada seluruh hamba-hamba yang saleh dan ketika itu semua akalnya menjadi bertambah dan memiliki pemahaman yang luar biasa.

Ma’arif Ilahi yang akan dibawa Imam Zaman afs ialah paling baiknya persiapan untuk menghadapi ombak kejahilan dan dendam, dan kelak Imam afs tidak akan membiarkan kejahilan merajalela.

Dalam riwayat lainnya juga dijelaskan bahwa selama manusia belum mencapai batas medan jihad dan pertempuran, maka ia tidak bisa dianggap sebagai penanti hakiki Imam Zaman afs, dan hal ini seperti yang dijelaskan dalam doa-doa yang dibaca pada malam di bulan suci Ramadhan.

Lebih dalam lagi, kesimpulan dari makna yang sebenarnya dari Intizhar Imam Zaman afs yang terdapat dalam ajaran Ahlul Bayt as ialah dari satu sisi ia harus mengikuti sunnah Imam Makshum as, dan dari sisi lainnya ia harus menyiapkan senjata atau mempersenjatai dirinya dengan senjata kelimuan dan keimanan untuk berjihad di jalan Allah swt.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)