Akar dari kebahagiaan maknawi ialah melihat keridhaan Allah swt, karena dengan melihat kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah swt kepada manusia akan membuat ia bahagia, dan jika seorang hamba mengakui kebaikan tersebut maka Allah swt akan terus menambahkannya.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian menjelaskan bahwa jika dikatakan bahwa di antara kebahagiaan terdapat dosa di dalamnya hal ini dikarenakan manusia tidak mencapai kebahagiaan dan kesenangan yang hakiki.
Ia menambahkan, jika seseorang sudah merasakan kepuasan dalam dirinya maka hal itu tidak lagi mengizinkannya haus akan kebahagiaan dan kesenangan maknawi, pada hakikatnya manusia telah terpedaya oleh kepuasan yang ada di dalam dirinya sehingga ia tidak lagi mencari kesenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
Sambil mengisyaratkan bahwa sumber kesenangan dan kebahagiaan maknawi ialah keridhaan Allah swt, Hujjatul Islam Ali Ridha Panihian menuturkan, perhatian Allah swt kepada hamba-Nya menjadikan kebahagiaan maknawi dalam diri hamba tersebut.
Tidak ada seorang manusia pun yang benar-benar buruk, yakni sedikitpun tidak memiliki kebaikan di dalam dirinya, dengan demikian hal ini tidak bisa menjadi dalil bahwa manusia ridha atau puas atas dirinya, karena manusia dengan hanya memikirkan keburukan yang ada di dalam dirinya saja hal ini tidak akan membuat dirinya mendapat keridhaan Ilahi.
Akar dari kebahagiaan maknawi ialah melihat keridhaan Allah swt, karena dengan melihat kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah swt kepada manusia akan membuat ia bahagia, dan jika seorang hamba mengakui kebaikan tersebut maka Allah swt akan terus menambahkannya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email