Pesan Rahbar

Home » » Jadi Viral, Anak Pasien Gebrak Meja Dokter Berlipstik Tebal Yang Cuek Pasien Kritis, Asyik Main Ponsel. Ini Cerita Sebenarnya!

Jadi Viral, Anak Pasien Gebrak Meja Dokter Berlipstik Tebal Yang Cuek Pasien Kritis, Asyik Main Ponsel. Ini Cerita Sebenarnya!

Written By Unknown on Friday, 7 July 2017 | 22:19:00


Peristiwa kurang mengenakkan terjadi di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Berastagi, Tanah Karo.

Martalena boru Girsang, yang merupakan anak pasien bernama BDJ Girsang, mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari dokter yang piket di Puskesmas tersebut.

Pada Rabu (5/7/2017), ia bersama ayahnya mengunjungi tempat pengobatan tersebut.

Girsang mengalami keluhan sesak napas.

Setibanya di puskesmas tak diperiksa.

Selain itu, Girsang justru disanjurkan untuk memeriksakan keluhannya ke rumah sakit.
Lebih lanjut, berikut fakta-fakta tentang kejadian tersebut:

1. Kronologi kejadian

Sebagaimana dikutip dari Tribun Medan sebelum kejadian ayah Marta memang mengeluh sakit di bagian dada.

Awalnya Marta berniat membawa ayahnya ke Klinik Darma Bhakti.

Namun lantaran di klinik tersebut tak ada dokter yang piket, ia kemudian menuju ke Puskesmas Berastagi.

Lebih lanjut insiden perseteruan Marta dengan dokter puskesmas bernama Riris Magdalena tersebut bermula saat Martalena dan ayahnya masuk ruang periksa.

Dikatakan Martalena, saat keduanya masuk dalam ruangan Dokter Riris yang tengah mengoperasikan handphone.

"Awalnya tidak ada masalah, dan kami diarahkan ke ruang pemeriksaan. Bapak pakai tongkat dan harus dibopong, karena ada penyakit pengeroposan tulang. Adik dan kakak menuntun ayah pelan-pelan. Tapi dokter cuek, duduk manis sembari main handphone," katanya.

Dokter tersebut kemudian semakin memancing kemarahan Marta dengan tak memeriksa ayahnya.

Tak tanggung-tanggung, Dokter Riris juga menganjurkan ayah Marta agar diperiksa di
Rumah Sakit.

"Namun tiba-tiba dia ngomong, Bapak itu sudah tua, lihatlah sesaknya naik turun. Kenapa enggak kalian bawa ke RS Amanda atau RS Efarina?" ujarnya menirukan pernyataan dokter Riris.

Merasa tak digubris, Marta yang kemarahannya makin memuncak kemudian menggeberak meja kerja dokter tersebut.

"Saya mohon agar dokter mengdiangnosa penyakit, ayah. Namun, ia tetap main ponsel. Kemudian saya gebrak mejanya. Saya katakan tolong Anda jalankan tugas dengan bagus," katanya menceritakan peristiwa itu.

"Saya spontan menggebrak meja dokter Riris Magdalena. Kekesalan saya tidak tertahan, saat dokter asyik main handphone dan cuek sama pasien," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jalan Udara, Gang Tambah, Berastagi, Tanah Karo, Kamis (6/7/2017).

Marta menjelaskan alasannya bertindak 'keras' pada dokter tersebut.

Hal tersebut lantaran Riris enggan memeriksa ayahnya terlebih dulu.

Marta beranggapan tindakan tersebut tak sesuai dengan ketentuan.

"Tapi, dokter Riris menyuruh kami bawa Bapak ke rumah sakit sebelum dipegang atau diagnosa. Jadi, saya bilang jangan bibir dokter aja ditebali lipstiknya. Tolong Bapak saya sudah sakit antara hidup dan mati ini," ujarnya.

"Yang saya permasalahkan hanya pelayanan. Saya gebrak meja, namun dokternya tetap santai. Dia tidak pakai jas dokter hanya menggunakan pakaian rapi dan penampilan modis," katanya.

Tak cuma memarahi dokter, Marta juga diketahui memposting kisahnya ini di laman Facebook.

Ia beranggapan tindakan membagikan cerita tersebut agar bisa semakin meningkatkan pelayanan di Puskesmas itu.

"Saya protes di Facebook bukan untuk pribadi. Tapi, bagaimana pelayanan kesehatan semakin bagus. Saya maafkan kesalahan dokter. Namun, harusnya ada perubahan di pelayanan kesehatan," ujarnya.


2. Nasib ayah Marta

Setelah kejadian tersebut, Marta kemudian membawa Girsang ke rumah sakit untuk berobat.
"Tadi pagi (Kamis, 6 Juli) saya bawa Bapak berobat ke RS Efarina. Di sana pelayanannya bagus dan dokter menyarankan Bapak agar tidak merokok lagi," katanya di kediamannya.

Dari hasil pemeriksaan Girsang memang tidak dianjurkan untuk dirawat inap.

Marta kemudian memuji pelayanan yang baik di rumah sakit tempat ayahnya berobat itu.

"Puji Tuhan pelayanan di RS Efarina cepat. Dari pukesmas tidak ada diberikan obat apapun. Sekalipun rakyat miskin kalau berobat harus dilayani," ujarnya.

Sementara itu, dari penuturan Marta diketahui bahwa Girsang selama ini tak memiliki riwayat penyakit selain pengeroposan tulang.

Namun beberapa hari lalu mendadak Girsang mengeluh sakit dada.

"Dada sangat panas, agak sesak. Kemarin sesak kali, dan sekarang juga sesak kali. Kemudian batuk juga," kata Girsang.


3. Tanggapan Kepala Rumah Sakit

Berkaitan dengan kejadian ini, Kepala Puskesmas Berastagi, dokter Aminah mengonfirmasi kebenarannya.

"Kebetulan saat pasien masuk, dokter sedang menggunakan handphone. Jadi mungkin keluarga pasien merasa dicuekin," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis (6/7/2017).

Dokter Aminah juga memiliki pendapat yang sama dengan Marta soal perlakuan terhadap pasien.

Dikatakannya,peraturan Puskesmas memang mengatakan dokter harus melakukan pemeriksaan lebih dulu.

Video Gerebek Pasangan di Puskesmas Tak Kalah Heboh dari Sidak Gubernur Jambi Zumi Zola

"Mungkin komunikasinya sedikit berbeda, jadi sebelum diperiksa pasien sudah marah. Jadi Dokter Riris agak down," ujarnya.

Sementara itu, terkait insiden perselisihan tersebut Aminah menyatakan kemungkinan pasien kurang senang dengan tindakan dokter Riris.

"Maklum aja dokter jadi mungkin dengan pendidikannnya sudah merasa benar," ungkapnya.


4. Permintaan maaf dokter Riris

Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, Marta membagikan cerita tentang kejadian yang dialaminya ke laman Facebook.

Tak berselang lama postingan tersebut kemudian menjadi viral.

Banyak warganet yang menuliskan reaksinya di kolom komentar.

Namun ternyata ada satu komentar yang menyita perhatian.

Pasalnya, komentar tersebut berasal dari dokter Riris.

Dalam postingan tersebut ia mengucap permintaan maafnya pada keluarga pasien.

Selain itu Riris juga mengungkap alasannya menyuruh Girsang langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Dikatakannya, hal tersebut lantaran ia memiliki pengalaman soal keluhan yang sama.

Adapun suaminya yang mengalami keluhan tersebut.

Lebih lanjut, berikut postingan Riris:

"Selamat pagi....
Pertama saya mengucapkan puji syukur bapak kita sehat.
Ini kebahagiaan buat kita terutama buat saya...
Saya juga minta maaf buat saudara saya Martalena karena sikap saya tadi siang atas sikap saya...

Mungkin semua karena saya yang panik dengan pasien yang datang sesak dan dipapah terus terang sebenarnya trauma kalau ada pasien datang dengan keluhan sesak mungkin dikarenakan suami saya yang menderita penyakit jantung koroner jadi setiap suami saya bilang sesak nafas saya langsung ajak ke RS Efarina karena ada dokter spesialis jantungnya dan segera mendapat oksigen dan obatan yg lengkap...

Maaf itu yg membuat saya menyuruh Lena langsung ke RS Amanda atau Efarina berhubung oksigen tidak ada di ruangan periksa saya tadi...
Tabung oksigen sebenarnya ada di gudang tapi sering kosong jadi bagaimana supaya cepat tertangani makanya saya anjurkan ke rumah sakit..

Juga obat obatan ISDN atau Isosorbid Dinitrat sering tidak tersedia dan juga pengencer darah seperti Aspilet juga jarang tersedia makanya saya sengaja tadi tidak bilangkan gak ada obat untuk pertolongan pertama buat serangan jantung dan juga gak ada oksigen..

Karena saya takut menyampaikannya kurang ethis pikiran saya jadi biarlah saya diamkan..
Maaf buat Kapus saya terpaksa saya utarakan..

Tadi dari penampakan Bapak kita juga sesak dan gak sanggup jalan sehingga harus dipapah makanya pikiran saya harus segera dibawa ke RS aja, dan pas juga waktu ditensi tadi bapak kita 180 per 100 umur bapak 84 tahun..
Jadi saya langsung bilang seperti itu Lena...
Maafkan saya ya Lena menganggap Bapak seperti penyakit suami saya sendiri yang sering sesak nafas karena penyakit jantung..."

Dan saya tidak berbohong demi Tuhan semalam juga suami saya berkeluh sesak nafas dan nyeri dada...
Dan ada rencana kami pertengahan bulan buat cateterisasi lagi di RS Murni Teguh...
Ini masih ditahankannya dulu sampai anak saya selesai ujiannya...
Sekali lagi maafkan saya ya Lena..

Salam buat bapak kita maaf bilang sama Bapak kita ya Lena...

Juga buat kakak dan abang tadi dengan sikap saya ...

Saya sudah menerima hukuman sosial dari teman semua dan saya berusaha memakluminya semoga menjadi koreksi buat saya khususnya...

Kalau ada kesempatan kita bisa ketemu ya Lena oh ya td aku ada masenger Lena, biar ketemu tapi sepertinya belum Lena balas apa baca ya..
Gak papa, mungkin sekarang waktu terbaik saya klarifikasinya... Sekali lagi maafkan saya..," kata Riris.


(Tribun-Wow/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: