Pesan Rahbar

Home » » Sopir Angkot Hingga Pegawai Kantor Ini Kecewa Berat Usai Sadar Telah Dibohongi Oleh Anies-Sandi. Nelangsa Banget!

Sopir Angkot Hingga Pegawai Kantor Ini Kecewa Berat Usai Sadar Telah Dibohongi Oleh Anies-Sandi. Nelangsa Banget!

Written By Unknown on Sunday, 16 July 2017 | 11:13:00


Program rumah DP 0 persen merupakan salah satu program gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang cukup dikenal warga Jakarta.

Sebut saja Mugi, pria 54 tahun asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang hampir 20 tahun tinggal di Jakarta dan ber-KTP Jakarta.

"Tahu (program rumah DP 0 persen), itu kan program Pak Anies -Sandi," ujarnya saat ditemui di Terminal Grogol, Jakarta Barat, Kamis (13/7/2017).

Pria yang bekerja sebagai sopir angkot ini mengikuti sejumlah pemberitaan mengenai program andalan gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih tersebut.

"Katanya itu programnya cuma buat yang gajinya 7 juta ya? Saya enggak bisa ikut dong?" kata dia.

Mugi mengaku masih menumpang hidup di rumah orangtua istrinya di daerah Petamburan, Jakarta Barat. Ia sangat berharap memiliki rumah sendiri.

Ikshsal, pegawai di sebuah perusahaan swasta, mengaku kecewa begitu mengetahui dari pemberitaan bahwa program tersebut hanya diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan Rp 7 hingga Rp 10 juta.

"Saya yang kerja di kantor saja gajinya enggak sampai segitu, bagaimana yang buruh?" ujarnya saat ditemui di bus transjakarta saat hendak menuju kantornya.

Ia yang akan melangsungkan pernikahan tersebut berharap program itu betul-betul direalisasikan.

"Kalau programnya jadi buat masyarakat menengah ke bawah, saya ikutan. Lumayan buat keluarga baru," kata dia.

Ikshsal berharap, konsep program tersebut segera difinalkan sehingga tak menimbulkan kebingungan di tengah masrarakat Jakarta.

Belakangan, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut program rumah DP 0 persen diperuntukkan warga Jakarta yang berpenghasilan Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.

Meski demikian, anggota Tim Sinkronisasi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies-Sandi, Edriana Noerdin, tak membenarkan jika program rumah DP 0 persen hanya dapat diikuti warga Jakarta yang memiliki rata-rata pendapatan setiap bulan yang tinggi.

"Jadi enggak benar juga harus Rp 7- Rp 10 juta (penghasilan per bulan), tetapi ini (data rata-rata penghasilan) hanya untuk menunjukkan apakah dia mampu membayar cicilan rumah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/7/2017).

Ia mengatakan, konsep awalnya, program rumah DP 0 persen ini merupakan upaya dalam membantu warga Jakarta memiliki hunian terjangkau. Konsep awal ini, kata dia, tetap akan dipertahankan.

(Kompas/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: