Pada musim keberangkatan tahun ini, maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) siap menerbangkan 107.000 jemaah haji. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 37% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 79.000 jemaah.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menyebutkan bahwa dengan jumlah penumpang tersebut, maka Garuda menguasai setengah dari pangsa pasar jemaah haji Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 205.000 orang.
“Tahun ini kita lebih dari 107.000 penumpang, artinya 51% dari total jemaah haji yang jumlahnya 205.000 jemaah,” ujarnya di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Kamis (27/7/2017).
Untuk memenuhi lonjakan penumpang, pihak perseroan bakal menambah armada pesawat carter, selain menggunakan pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia.
Pahala melanjutkan, penerbangan internasional mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu 111% dari target revenue yang ditentukan di kuartal II-2017 dibandingkan dengan kuartal I-2017 menjadi USD653,3 juta. Pendapatan internasional, menyumbang kurang lebih 52% dari total pendapatan yaitu USD1,9 miliar.
Dari sisi penerbangan internasional, terjadi peningkatan pada rute Timur Tengah, utamanya untuk paket penerbangan haji dan umrah.
“Di luar periode haji kita juga mengangkut penumpang untuk umrah. Bahkan lebih besar untuk umrah dibandingkan dengan penerbangan nonumrah,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono mengatakan bahwa penerbangan haji menyumbang kurang lebih 15% dari total pendapatan internasional. Tetapi, kata dia, pendapatan haji masih tertinggal dari pendapatan umrah.
“Ada faktor lain yang cukup signifikan yaitu umrah, karena itu market potensial di luar bulan haji,” tandas Sigit.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email