Pesan Rahbar

Home » , » Warga Palestina: ‘Kami Menang’, Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka Untuk Semua Warga. Simak Videonya!

Warga Palestina: ‘Kami Menang’, Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka Untuk Semua Warga. Simak Videonya!

Written By Unknown on Sunday 30 July 2017 | 11:01:00


Para jamaah dan peziarah (segala usia) diperbolehkan memasuki kompleks masjid di Yerusalem Timur setelah Israel mencabut pembatasan usia terhadap orang-orang di bawah 50 tahun.

Ribuan orang Palestina kembali memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, setelah pemerintah Israel mencabut pembatasan usia yang diberlakukan sehari sebelumnya pada hari Jumat.

The Islamic Waqf Islam mengumumkan bahwa semua gerbang akan dibuka kembali untuk semua warga Palestina tanpa memandang usia.

Sehari sebelumnya, polisi Israel menutup akses ke tempat suci untuk pria di bawah usia 50 tahun dan menutup beberapa gerbang masuk.

Pengumuman tersebut dikeluarkan beberapa jam sebelum shalat dimulai. Ribuan orang shalat di jalan dan di luar gerbang.


Simak Videonya:


Menurut pemuka agama, 10.000 jamaah berhasil masuk ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa untuk sholat.

Aksi protes terkait pembatasan usia terjadi di berbagai kota dan kota di Tepi Barat.

Polisi Israel menembakkan meriam dan gas air mata ke warga yang protes di Betlehem, dan polisi melakukan perjagaan yang ketat di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa ada sekitar 225 orang yang terluka di Tepi Barat dan Yerusalem.

Stefanie Dekker, reporter Al Jazeera, melaporkan dari luar Gerbang Damaskus, bahwa situasi di sana “aman terkendali”.

“Ada kericuhan di sekitar pintu masuk Lion’s Gate dan Wadi Joz, namun secara umum semuanya berjalan dengan relatif damai,” katanya, setelah melihat situasi yang terjadi di utara Kota Tua Palestina.

Sekitar 200 warga Palestina mengadakan shalat di depan Tembok Pemisahan di Betlehem.

Israel melepaskan tembakan, menggunakan tameng berlapis baja dan menembakkan gas air mata di kerumunan.

Kemudian, seorang pemuda tertembak mati oleh tentara Israel karena dituduh melakukan upaya penusukan di Bethlehem selatan dekat blok permukiman Gush Etzion.

Namun, menurut saksi bahwa tentara Israel menembaki Abdullah Taqatqa yang berusia 24 tahun saat dia berada 20 meter dari mereka.

Protes juga terjadi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza, menewaskan Abdelrahman Abu Humeisa yang berusia 16 tahun oleh tentara Israel.

Tujuh warga Palestina lainnya terluka oleh tembakan Israel yang terjadi di Jabaliya timur, sebelah timur jalur utara dan di timur wilayah Bureij.


Bentrokan di pos pemeriksaan

Di Ramallah, bentrokan kembali pecah setelah sholat di dekat pos pemeriksaan Qalandiya, salah satu perbatasan utama yang memisahkan Tepi Barat dari Yerusalem.

“Kami melihat pasukan keamanan Israel menggunakan granat dan gas air mata,” ungkap Scott Heidler dari Al Jazeera, melaporkan dari Qalandiya.

Ketegangan semakin meningkat di Yerusalem Timur, setelah adanya tambahan militer dan pengamanan yang semakin diperketat.

Sebagai bentuk protes, warga Palestina melaksanakan sholat setiap hari di luar kompleks Masjid Al-Aqsa selama dua minggu terakhir, protes ini semakin meningkat setelah Israel memperketat keamanan di setiap pintu masuk dan gerbang.

Pada hari Kamis, warga Palestina berhasil masuk ke dalam kompleks untuk pertama kalinya dalam 13 hari terakhir setelah pemerintah Israel membongkar kamera CCTV dan detektor logam yang baru dipasang.

Warga Palestina bergembira dan merayakan kemenangan ini, namun situasi kembali memburuk setelah pasukan Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata ke dalam kompleks di Palestina yang melukai lebih dari 100 orang.

Alat pengamanan Israel dipasang setelah adanya serangan yang dilakukan oleh tiga warga Palestina Israel pada 14 Juli, yang menembak dan membunuh dua polisi Israel.

Orang-orang Palestina kemudian dikejar-kejar di dalam kompleks dan ditembak mati.

Pihak berwenang Israel kemudian menutup kompleks tersebut selama dua hari, membuat warga Palestina marah, karena khawatir bahwa perubahan status quo dari situs suci akan membuatnya berada di bawah kendali orang Israel.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, Selama 12 hari demonstrasi, pasukan Israel telah melukai lebih dari 1.000 warga Palestina dalam bentrokan.

Tiga orang Palestina terbunuh Jumat lalu saat demonstrasi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Malam itu, warga Palestina memanjat pagar Halamish, sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat, menyerang dan membunuh tiga orang Israel di rumah mereka.

Kompleks yang dikenal sebagai Tempat Suci bagi umat Islam dan Yahudi telah menjadi tempat kericuhan dalam beberapa tahun terakhir.


‘Ini adalah tempat sosial kita’

Warga Palestina memandang kompleks Masjid Al-Aqsa bukan hanya sekadar tempat religius, kata Ahmad Buderi, seorang komentator urusan Yerusalem.

“Ini adalah tempat dimana kita bertemu, disinilah kita hidup dan disinilah kita dikubur, di tempat inilah kita juga menikah,” katanya kepada Al Jazeera. “Ini adalah tempat sosial kita, di sinilah kita bermain sepak bola di sore hari.”

Warga Palestina sadar bahwa mereka harus bertanggung jawab melindungi masjid tersebut, Buderi mengatakan, ia juga menambahkan bahwa dunia Arab dan Islam tidak akan bisa berbuat apa-apa.

Orang-orang Palestina bergabung bersama dan melupakan perbedaan politik dan sosial mereka, dan itulah cara kami untuk menang,” katanya.


(Al-Jazeera/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: