Dia adalah cucu dari emir ketiga Qatar Syekh Abdullah bin Jassim ats-Tsani. Ayahnya, Syekh Ali bin Abdullah ats-Tsani, adalah penguasa keempat Qatar dan abangnya, Syekh Ahmad bin Ali ats-Tsani, merupakan emir kelima Qatar.
Setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan mesir memutuskan hubungan diplomatik awal Juni lalu, pemerintah Qatar menunjuk Emir Kuwait Syekh Sabah Ahmad al-Jabir as-Sabah sebagai mediator. Tapi hasilnya nihil.
Boikot atas Qatar berlanjut setelah negara Arab supertajir itu menolak 13 tuntutan diajukan Arab Saudi sekawan sebagai syarat buat menormalisasi hubungan.
Memasuki bulan ketiga, salah satu pangeran senior dalam keluarga kerajaan Qatar, Syekh Abdullah bin Ali ats-Tsani berinisiatif untuk meredakan ketangan hubungan kedua negara. Dia melawat ke Arab Saudi dan menemui Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman serta menemui Raja Salman bin Abdul Aziz. Hasilnya menggembirakan.
Arab Saudi membuka perlintasan Salwa, satu-satunya perbatasan darat antara Arab Saudi dan Qatar, untuk mengizinkan jamaah haji Qatar memasuki negara Kabah itu.
Saudi Arabian Airlines, maskapai milik pemerintah Saudi, mengalokasikan tujuh pesawat Beoing untuk mengangkut seluruh jamaah haji Qatar langsung dari Ibu Kota Doha menuju Kota Jeddah. Jamaah haji melalui jalan darat juga bakal diterbangkan secara gratis dari Dammam dan Al-Ahsa.
Semuanya atas perintah Raja Salman dan tanpa dipungut biaya. Penguasa negeri Dua Kota Suci ini bilang semua jamaah haji Qatar adalah tamu kerajaan.
Raja Salman juga memerintahkan pembukaan sebuah layanan khusus bagi warga Qatar untuk menghubungi kerabatnya di Arab Saudi buat urusan pribadi atau bisnis.
Meski bukan utusan resmi pemerintah, Syekh Abdullah ats-Tsani berhasil memainkan perannya sebagai penengah. Maklum saja, dia bukan tokoh sembarangan. Dia adalah cucu dari emir ketiga Qatar Syekh Abdullah bin Jassim ats-Tsani.
Ayahnya, Syekh Ali bin Abdullah ats-Tsani, adalah penguasa keempat Qatar dan abangnya, Syekh Ahmad bin Ali ats-Tsani merupakan emir kelima Qatar.
Syekh Ahmad bin Ali ats-Tsani kemudian dikudeta oleh sepupunya, Syekh Khalifah bin Hamad ats-Tsani, kakek dari penguasa Qatar saat ini, Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani, pada 22 Februari 1972.
(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Syekh Abdullah bin Ali ats-Tsani pada 16 Agustus 2017 bertemu Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman di Jeddah, Arab Saudi. (Foto: Supplied)
Setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan mesir memutuskan hubungan diplomatik awal Juni lalu, pemerintah Qatar menunjuk Emir Kuwait Syekh Sabah Ahmad al-Jabir as-Sabah sebagai mediator. Tapi hasilnya nihil.
Boikot atas Qatar berlanjut setelah negara Arab supertajir itu menolak 13 tuntutan diajukan Arab Saudi sekawan sebagai syarat buat menormalisasi hubungan.
Memasuki bulan ketiga, salah satu pangeran senior dalam keluarga kerajaan Qatar, Syekh Abdullah bin Ali ats-Tsani berinisiatif untuk meredakan ketangan hubungan kedua negara. Dia melawat ke Arab Saudi dan menemui Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman serta menemui Raja Salman bin Abdul Aziz. Hasilnya menggembirakan.
Arab Saudi membuka perlintasan Salwa, satu-satunya perbatasan darat antara Arab Saudi dan Qatar, untuk mengizinkan jamaah haji Qatar memasuki negara Kabah itu.
Saudi Arabian Airlines, maskapai milik pemerintah Saudi, mengalokasikan tujuh pesawat Beoing untuk mengangkut seluruh jamaah haji Qatar langsung dari Ibu Kota Doha menuju Kota Jeddah. Jamaah haji melalui jalan darat juga bakal diterbangkan secara gratis dari Dammam dan Al-Ahsa.
Semuanya atas perintah Raja Salman dan tanpa dipungut biaya. Penguasa negeri Dua Kota Suci ini bilang semua jamaah haji Qatar adalah tamu kerajaan.
Raja Salman juga memerintahkan pembukaan sebuah layanan khusus bagi warga Qatar untuk menghubungi kerabatnya di Arab Saudi buat urusan pribadi atau bisnis.
Meski bukan utusan resmi pemerintah, Syekh Abdullah ats-Tsani berhasil memainkan perannya sebagai penengah. Maklum saja, dia bukan tokoh sembarangan. Dia adalah cucu dari emir ketiga Qatar Syekh Abdullah bin Jassim ats-Tsani.
Ayahnya, Syekh Ali bin Abdullah ats-Tsani, adalah penguasa keempat Qatar dan abangnya, Syekh Ahmad bin Ali ats-Tsani merupakan emir kelima Qatar.
Syekh Ahmad bin Ali ats-Tsani kemudian dikudeta oleh sepupunya, Syekh Khalifah bin Hamad ats-Tsani, kakek dari penguasa Qatar saat ini, Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani, pada 22 Februari 1972.
(Al-Arabiya/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email