Sementara pada era revolusi Islam Iran masjid menjadi pilihan pertama untuk mengahdapi konspirasi dan serangan musuh-musuh.
Shabestan News Agency, dalam khutbah Jum’atnya, Ayatullah Sayyid Ahmad Miramadi menyinggung tentang masjid yag merupakan sanggar dalam kegiatan agama.
Dikatakannya dalam khutbah Jum’at di Khoram Abad, salah satu alasan zionis Israel membakar masjid al-Aqsha ialah untuk menghadapi budaya agama Islam.
Hari masjid dunia diresmikan setelah pembakaran masjid al-Aqsha oleh zionis Israel, sejak permulaan Islam hingga sekarang ini masjid menjadi sanggar dan juga markas agama Islam, jelasnya,
Sementara pada era revolusi Islam Iran masjid menjadi pilihan pertama untuk mengahdapi konspirasi dan serangan musuh-musuh.
Ia menambahkan, kita harus tahu bahwa masjid yang merupakan markas untuk menjelaskan permasalahan budaya dan agama serta tempat pergerakan kebangkitan Islam sejak masa awal permulaan Islam hingga kemenangan revolusi Islam Iran.
Jika dunia Islam ingin meraih kemenangan maka kunci dari hal ini ialah persatuan, kebersamaan dan persatuan untuk menghadapi konspirasi yang memusuhi budaya masjid, terangnya.
pusat-pusat budaya harus berperan menggalakkan pemuda dan remaja untuk hadir ke masjid. Pusat-pusat budaya di masjid itu dinilai penting guna menghalau musuh, baik musuh pemikiran maupun musuh umat lainnya.
Di Iran, dari semenjak dahulu hingga saat ini wujud suci Imam Ridha as memberikan kebaikan dan keberkahan untuk negara ini, dimana banyak orang yang berbondong-bondong untuk menziarahinya, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email