Berdoa memiliki adab dan tata krama tertentu supaya memperoleh perhatian dan inayah Ilahi.
Berikut sepuluh adab dan tata krama berdoa yang pernah diwejangkan oleh Ayatullah Mirza Jawad Aqa Maliki Tabrizi seorang guru sair dan suluk yang menjadi panutan para ulama besar.
a. Syarat utama dalam doa adalah memuji Allah swt.
b. Menyebut nama-nama Allah yang sesuai dengan hajat dalam doa.
c. Pendoa tidak boleh bosan dengan permintaan yang dimohonkan. Allah sangat menyukai seseorang yang bersikeras dalam doanya. Paling minimal, kita mengulangi permintaan kita sebanyak tiga kali.
d. Menyembunyikan doa. Dalam sebua hadis ditegaskan, doa yang tersembunyi bernilai tujuh kali lipat doa yang dipanjatkan secara terang-terangan.
e. Kita ikutsertakan orang lain dalam doa kita. Sebaiknya, kita berdoa untuk orang lain sebelum kita memanjatkan doa untuk kita sendiri.
f. Berdoa secara komunal dan bersama jamaah. Jumlah paling ideal adalah empat puluh orang.
g. Kita harus berdoa dalam kondisi takut dan merendahkan diri.
h. Kita harus memulai dan menutup doa dengan salawat. Dalam sebuah hadis ditegaskan, dalam timbangan Ilahi tidak ada yang lebih berat daripada salawat untuk Muhammad dan keluarga Muhammad.
i. Hadapkanlah seluruh jiwa dan raga kita kepada Allah.
j. Berdoalah sebelum malapetaka turun. Doa seperti ini lebih manjur daripada doa yang dipanjatkan setelah malapetaka turun.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email