Badan Amnesti Internasional dan HRW memprotes aksi bungkam yang selama ini dilakukan oleh Aung San Suu Kyi dalam menghadapi kejahatan militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya.
Demikian berita ini disampaikan oleh Badan Amesti Internasional dan HRW dalam jumpa pers seperti dilansir oleh Kantor Berita Anatoli kemarin.
Kedua lembaga internasional ini sangat menyayangkan sikap penerima hadiah Nobel Perdamaian tersebut dalam menyikapi krisis Myanmar.
Seperti diakui oleh Tirana Hasan dari Bangladesh yang mengikuti jumpa pers tersebut via video conference, militer Myanmar melakukan tembakan tanpa pandang pilih terhadap warga sipil Rohingya.
Masih menurut Tirana, desa-desa yang terdapat di Arakan banyak yang dibakar dan hak-hak asasi warga Rohingya tidak pernah diperhatikan.
Sementara itu, di lain pihak, Loui Sharbono menegaskan, warga Rohingya sedang diusir dari tempat tinggal mereka dan ini menunjukkan ada usaha pembersihan etnis di sana.
Penelitian krisis Myanmar di balik ruang tertutup yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB tidak membuahkan hasil. Masih ada lampu hijau menyala bagi militer Myanmar untuk melakukan kejahatan dan kekerasan.
Menurut Tiana dan Sharbono, sikap Aung San Suu Kyi ini menyebabkan masyarakat internasional pesimis.
(Anatoli/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email